BODOH VS HIKMAT

BODOH VS HIKMAT

JKI HIGHER THAN EVER

MINGGU 3 APRIL 2022

PS VICTOR PURNOMO



Hari-hari ini kita jangan ambil tindakan bodoh yang bisa merusak hidup kita.


Alkitab Mengajarkan kepada kita untuk berhikmat.


Mari kita buka Firman Tuhan : Amsal 12:15 (TB)  Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak. 


*KUNCI BERHIKMAT*


*Mau Mendengarkan Nasehat dan Mau Dididik*


Ijinkanlah nasehat masuk ke dalam hidup kita supaya kita menjadi orang yang bijaksana. Sediakan ruangan dalam hidup kita untuk menyimpan nasehat yang diberikan 


Hari-hari ini kita jangan sampai kita bodoh dalam mengambil keputusan.


*JANGAN MENJADI BODOH*


Amsal 14:1 (TB)  Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri. 


Perempuan sering kali menggunakan area perasaannya.


Seringkali setan menyerang perasaan kita sehingga kita tidak bisa mengambil keputusan dengan bijaksana.


Jika kita mengambil keputusan yang salah bisa menghancurkan hidup kita.


Contohnya : Saul salah mengambil keputusan.


1 Samuel 13:13-14 (TB)  Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. 

Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."  


Samuel mengatakan Perbuatan Saul Bodoh, Saul tidak mengikuti perintah Tuhan sehingga hidupnya hancur dan Kerajaan tidak tinggal tetap.


*ORANG BODOH SUKA MENCEMOOH*


Amsal 14:9 (TB)  Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan. 


Kita harus tahu menempatkan dan menghargai perkara rohani. Orang yang suka mencemooh dan tidak menghargai perkara rohani, orang ini adalah orang bodoh.


Kita harus menjadi orang-orang yang memiliki kedewasaan rohani.


Jadikan Pusat Hidup Kita adalah Perkara Rohani sampai kita mengalami Pengangkatan.


*ORANG BODOH LEKAS NAIK DARAH*


Amsal 14:17 (TB)  Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar. 


Kita harus membuang kebodohan, jangan lekas naik darah. Kita harus belajar sabar.


Menjadi seorang yang sabar memerlukan proses. Kita harus minta sama Tuhan Roh Kesabaran karena menjadi orang yang sabar itu susah.


Contoh SIMEON dan LEWI


Kejadian 34:4-26 (TB)  Sebab itu berkatalah Sikhem kepada Hemor, ayahnya: "Ambillah bagiku gadis ini untuk menjadi isteriku." 

Kedengaranlah kepada Yakub, bahwa Sikhem mencemari Dina. Tetapi anak-anaknya ada di padang menjaga ternaknya, jadi Yakub mendiamkan soal itu sampai mereka pulang.

Lalu Hemor ayah Sikhem, pergi mendapatkan Yakub untuk berbicara dengan dia. 

Sementara itu anak-anak Yakub pulang dari padang, dan sesudah mendengar peristiwa itu orang-orang ini sakit hati dan sangat marah karena Sikhem telah berbuat noda di antara orang Israel dengan memperkosa anak perempuan Yakub, sebab yang demikian itu tidak patut dilakukan. 

Berbicaralah Hemor kepada mereka itu: "Hati Sikhem anakku mengingini anakmu; kiranya kamu memberikan dia kepadanya menjadi isterinya

dan biarlah kita ambil-mengambil: berikanlah gadis-gadis kamu kepada kami dan ambillah gadis-gadis kami. 

Tinggallah pada kami: negeri ini terbuka untuk kamu; tinggallah di sini, jalanilah negeri ini dengan bebas, dan menetaplah di sini."

Lalu Sikhem berkata kepada ayah anak itu dan kepada kakak-kakaknya: "Biarlah kiranya aku mendapat kasihmu, aku akan memberikan kepadamu apa yang kamu minta;

walaupun kamu bebankan kepadaku uang jujuran dan uang mahar seberapa banyak pun, aku akan memberikan apa yang kamu minta; tetapi berilah gadis itu kepadaku menjadi isteriku."

Lalu anak-anak Yakub menjawab Sikhem dan Hemor, ayahnya, dengan tipu muslihat. Karena Sikhem telah mencemari Dina, adik mereka itu,

berkatalah mereka kepada kedua orang itu: "Kami tidak dapat berbuat demikian, memberikan adik kami kepada seorang laki-laki yang tidak bersunat, sebab hal itu aib bagi kami.

Hanyalah dengan syarat ini kami dapat menyetujui permintaanmu: kamu harus sama seperti kami, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat,

barulah kami akan memberikan gadis-gadis kami kepada kamu dan mengambil gadis-gadis kamu; maka kami akan tinggal padamu, dan kita akan menjadi satu bangsa.

Tetapi jika kamu tidak mendengarkan perkataan kami dan kamu tidak disunat, maka kami akan mengambil kembali anak itu, lalu pergi."

Lalu Hemor dan Sikhem, anak Hemor, menyetujui usul mereka. 

Dan orang muda itu tidak bertangguh melakukannya, sebab ia suka kepada anak Yakub, lagipula ia seorang yang paling dihormati di antara seluruh kaum keluarganya.

Lalu pergilah Hemor dan Sikhem, anaknya itu, ke pintu gerbang kota mereka dan mereka berbicara kepada penduduk kota itu:

"Orang-orang itu mau hidup damai dengan kita, biarlah mereka tinggal di negeri ini dan menjalaninya dengan bebas; bukankah negeri ini cukup luas untuk mereka? Maka kita dapat mengambil gadis-gadis mereka menjadi isteri kita dan kita dapat memberikan gadis-gadis kita kepada mereka. 

Namun hanya dengan syarat ini orang-orang itu setuju tinggal bersama-sama dengan kita, sehingga kita menjadi satu bangsa, yaitu setiap laki-laki di antara kita harus disunat seperti mereka bersunat.

Ternak mereka, harta benda mereka dan segala hewan mereka, bukankah semuanya itu akan menjadi milik kita? Hanya biarlah kita menyetujui permintaan mereka, sehingga mereka tetap tinggal pada kita."

Maka usul Hemor dan Sikhem, anaknya itu, didengarkan oleh semua orang yang datang berkumpul di pintu gerbang kota itu, lalu disunatlah setiap laki-laki, yakni setiap orang dewasa di kota itu.

Pada hari ketiga, ketika mereka sedang menderita kesakitan, datanglah dua orang anak Yakub, yaitu Simeon dan Lewi, kakak-kakak Dina, setelah masing-masing mengambil pedangnya, menyerang kota itu dengan tidak takut-takut serta membunuh setiap laki-laki. 

Juga Hemor dan Sikhem, anaknya, dibunuh mereka dengan mata pedang, dan mereka mengambil Dina dari rumah Sikhem, lalu pergi.


Kita harus berpikir lima langkah ke depan sebelum menentukan keputusan.


*LIDAH ORANG BIJAK MENGELUARKAN PENGETAHUAN*


Amsal 15:2 (TB)  Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan. 


Kita harus hati-hati dengan ucapan yang keluar dari mulut kita 


Contoh Raja Nebukadnezar


Baca Daniel 2


Ucapan yang bodoh bisa menghancurkan hidup kita.


*CARA BERHIKMAT*


*BACA FIRMAN TUHAN*


Mazmur 119:130 (TB)  Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh. 


Kita harus Membaca Alkitab karena Firman Tuhan yang memberikan Penerangan dalam hidup kita


Kita membaca Firman Tuhan tujuan untuk memberikan pengertian, menolong kita untuk menjadi orang-orang yang berhikmat.


*TONGKAT DIDIKAN*


Amsal 22:15 (TB)  Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.  


Didikan menolong kita untuk tidak mengerjakan yang salah.


*TABURKAN BENIH*


Pengkhotbah 11:6-8 (TB)  Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.

Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata; 

oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.


*HIKMAT MEMBERIKAN PERLINDUNGAN*


Pengkhotbah 7:11-12 (TB)  Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan suatu keuntungan bagi orang-orang yang melihat matahari.

Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.


AMIN


Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer