MASUK KE DALAM CHUPPAH

MASUK KE DALAM CHUPPAH

DIPERTUNANGKAN DENGAN TUHAN YESUS



Shalom


Pasukan Terdahsyat Tuhan Yesus Kristus, kita adalah Mempelai Wanita Yang Telah Dipertunangkan dengan Mempelai Pria 


“Proses Pembentukan Mempelai Kristus”, dengan merujuk pada “tradisi perkawinan orang-orang Yahudi” yang pararel dengan pembentukan calon mempelai Kristus.


Tuhan mau supaya pada saat kedatangan-Nya menjemput kita, saudara dan saya harus benar-benar sudah memenuhi syarat menjadi mempelai Kristus.


“Tanda umum kedatangan Tuhan”, tetapi kemudian topik ini Tuhan ubah menjadi “Proses Pembentukan Mempelai Kristus”, karena Tuhan berkata, “AKU DATANG SEGERA!”.


Karena Tuhan datang segera, berarti kita harus mempersiapkan diri lebih serius dan bersungguh-sungguh, agar kita benar-benar siap di jemput setiap waktu.


Dalam tradisi orang Yahudi, perkawinan merupakan sesuatu yang “sangat sacral” karena dalam prosesi perkawinan tersebut Sorga terlibat.


Oleh sebab itu dalam proses pembentukan seorang calon mempelai disebut “Kiddushin” (Purify) yang artinya Penyucian.

Saudara tidak akan bisa menjadi “mempelai Kristus” kalau saudara tidak mengalami pemurnian atau penyucian terlebih dahulu.

Selama kita masih hidup untuk diri kita sendiri dan kesenangan kita sendiri, saudara tidak akan mengalami penyucian.

Kita jangan punya prinsip “sekedar percaya pasti selamat”, karenanya saya mendorong saudara untuk mengerti lebih dalam “tentang penyucian” sampai saudara benar-benar suci dan kudus, tidak bercacat dan tidak bercela.

Perkawinan dalam tradisi Yahudi sangat sacral karena melibatkan Sorga.


Oleh sebab itu prosesi perkawinan di atur dalam Taurat Musa.

Tata caranya dan tradisi perkawinan Yahudi ini parallel dengan perkawinan Anak Domba.

Apa yang diatur dalam Kitab Taurat, penggenapannya bagi kita adalah “hari ini” sampai hidup kita sempurna dihadapan Tuhan, tidak bercacat dan tidak bercela.


Dalam perkawinan Anak Domba, Kristus melambangkan mempelai pria (Chatan), dan kita sebagai gereja adalah mempelai wanita (Kallah).

Kita mau dipersunting sebagai mempelai wanita dalam suatu perkawinan Anak Domba, dimana Bapa di Sorga adalah Penggagasnya, dan Personilnya adalah Yesus, serta perantaranya adalah Roh Kudus.

Roh Kudus yang memperkenalkan kita kepada Yesus sampai akhirnya kita jatuh cinta pada Yesus.

Begitu kita jatuh cinta pada Yesus, kita tidak akan melepaskan Dia dan kita tidak akan “mencari laki-laki lain” lagi.

Kekristenan di umpamakan dengan “perkawinan sacral yang melibatkan Sorga”. 


Bagaimana posisi saudara sekarang? Apakah sekarang ini saudara sudah menjadi mempelai Kristus? Jawabannya, “Belum”, karena saat ini saudara masih berstatus “tunangan Kristus Yesus” atau baru “Calon mempelai Kristus”.


Karena “berstatus tunangan” atau “masih calon mempelai” berarti kita masih bisa putus, tapi kalau sudah menjadi mempelai sudah tidak bisa bercerai.

Karenanya, selama kita “masih dalam posisi bertunangan” atau “masih berstatus calon mempelai”, sudah seharus kita hidup dalam kekudusan, dan janganlah hidup sembarangan mengikuti hawa nafsu duniawi.

Efesus 5 : 31 – 32


5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.


Laki-laki harus meninggalkan semua “ikatan-ikatannya” sebelum jadi mempelai, karena kita tidak akan pernah bisa menjadi mempelai jika masih ada ikatan.


5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.


Hubungan Kristus dengan jemaat-Nya atau dengan gereja-Nya yaitu saudara dan saya, sama seperti hubungan mempelai dan syarat mutlak supaya bisa terjadi suatu pernikahan adalah kemurnian atau kesucian.


Saat kita masuk dalam “proses penyaringan” pasti sangat menyakitkan karena kita mengorbankan kedagingan kita, kesenangan kita, harga diri kita, bahkan asset kita dan kepentingan-kepentingan pribadi kita lainnya.


Syarat mutlak untuk menjadi “mempelai Kristus” adalah kemurnian yaitu perawan suci atau belum tersentuh, maksudnya tidak ada ikatan lain.


2 Korintus 11 : 2


11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.


Kamu harus dibawa sebagai perawan suci untuk dijadikan tunangan Kristus atau sebagai calon mempelai Kristus dan bila kamu bukan sebagai perawan suci, maka gereja akan gagal.


Firman yang diberitakan harus firman yang murni, sehingga punya kuasa untuk membawa jemaat bersentuhan dengan Allah lewat Roh Kudus.


Kita semua adalah gereja, oleh sebab itu kita harus saling mendorong satu dengan yang lain, saling menopang satu dengan yang lain supaya kita semua menjadi murni, menjadi perawan suci yang tidak bercacat dan tidak bercela.

Mari kita bersentuhan dengan Roh Kudus agar kita menjadi murni.

Dalam masyarakat Yahudi kuno, mempelai pria disebut “Chatan”, mempelai wanita disebut “Kallah”.

Prosesi perkawinan orang Yahudi terdiri dari 12 tahapan. Angka 12 mempunyai arti pemerintahan.


Dalam kitab Wahyu ada 24 tua-tua, angka 24 ini artinya adalah jumlah orang-orang yang akan ikut memerintah bersama dengan Tuhan dalam kehidupan yang akan datang.

Yaitu 12 orang dari Perjanjian Lama dan 12 orang dari Perjanjian Baru, arti-nya orang-orang sempurna di Perjanjian Lama dan orang- orang sempurna di Perjanjian Baru, yang akan memerintah bersama dengan Tuhan.

Oleh sebab itu Rasul ada 12 orang, karena angka 12 lambang pemerintahan.

Jadi, ada 12 Rasul yang ditargetkan oleh Tuhan untuk ikut memerintah bersama dengan Dia, tetapi dari 12 rasul itu murid-Nya yang bernama Yudas Iskariot gagal.


Efesus 5 : 26 – 27


5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikan-nya dengan air dan firman,


Kata “air” dalam ayat ini artinya Roh Kudus dan “firman” artinya kebenaran.


5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.


Saudara tidak boleh mempunyai cacat ataupun bercela dan atau berkerut atau yang serupa dengan itu.


Kalau saudara sudah cacat atau berkerut, berarti sudah tidak bisa menjadi mempelai Kristus.

Terlalu muda atau terlalu tua tidak bisa menjadi mempelai manusia, tetapi harus orang yang cukup usianya.


*NILAI-NILAI ORANG PERCAYA*


Laki-laki berumur 1 bulan – 5 tahun (usia anak-anak) = 5 syikal perak.

Perempuan berumur 1 bulan – 5 tahun (usia anak-anak) = 3 syikal perak.

Laki-laki berumur 5 – 20 tahun (usia remaja) = 20 syikal perak.

Perempuan berumur 5 – 20 tahun (usia remaja) = 10 syikal perak.

Laki-laki berumur 20 – 60 tahun (usia dewasa) = 50 syikal perak.

Perempuan berumur 20 – 60 tahun (usia dewasa) = 30 syikal perak.

Laki-laki berumur 60 tahun ke atas (usia lanjut) = 15 syikal perak.

Perempuan berumur 60 tahun ke atas (usia lanjut) = 10 syikal perak.

Jadi, nilai laki-laki berumur 20 – 60 tahun 50 syikal dan nilai perempuan 30 syikal, adalah nilai manusia tertinggi atau tingkat kedewasaan rohani tertinggi.


Kalau sudah mulai “berkerut” berarti kita tidak bisa menjadi mempelai Kristus.


Mengapa kita bisa berkerut? Karena kita terlalu banyak masalah, kita terlalu banyak beban hidup, kita terlalu banyak bersungut-sungut, sampai akhirnya rohani kita menjadi “berkerut”.

Apabila saudara tidak bisa menyerahkan hidup saudara total kepada Tuhan, berarti saudara sedang bermasalah karena saudara semakin berkerut.

Sebaliknya, semakin total saudara menyerahkan hidup saudara kepada Tuhan, maka rohani saudara semakin segar.

Mempelai Kristus adalah orang-orang yang akan memerintah bersama dengan Tuhan Yesus Kristus.


Saudara mau “hanya sekedar selamat” atau “mau ikut memerintah” bersama dengan Tuhan, itu keputusan saudara sendiri.

Kalau saudara merasa “cukup asal selamat” saja, maka saudara belum tentu ikut memerintah, tetapi kalau saudara ikut memerintah, saudara sudah pasti selamat.

Seharusnya saudara bertekad untuk bisa sampai ke tingkat sempurna dalam pengenalan dan dalam kekudusan, serta tingkat sempurna di dalam kasih akan Tuhan.

PROSESI PERKAWINAN ORANG YAHUDI TERDIRI DARI 12 TAHAP


TAHAP PERTAMA : “SELEKSI”


Kejadian 24 : 4


24:4 Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku.”


Abraham mau menjodohkan Ishak, tapi harus diambil dari sanak saudaranya tidak boleh dari bangsa lain, artinya kalau mau menjadi mempelai Kristus kita harus “satu ras atau DNA” dengan Dia, sebab kita bukan lagi dari ras atau DNA Adam, tetapi dari ras atau DNAKristus.


Kalau saudara “tidak mati” dari ras atau DNA Adam dan “dibangkitkan” menjadi ras atau DNA Kristus, maka saudara tidak akan bisa menjadi mempelai Kristus.

Kalau saudara “sudah mati” dari DNA Adam, kemudian “sudah bangkit” serta “sudah hidup yang baru” menjadi DNA Kristus, barulah saudara bisa menjadi mempelai Kristus.


Inilah syarat pertama dan yang utama, saudara harus di seleksi terlebih dahulu.


Masalahnya sekarang, apakah saudara sudah benar-benar dari DNA Kristus?


Karena DNA Adam di dalam kita harus sudah mati, sebaliknya DNA Kristus di dalam kita harus sudah hidup.

Masalahnya, kalau kita tidak mau melepaskan sifat dan karakter Adam dari dalam kita, maka kita tidak akan bisa menjadi mempelai Kristus.

Yang dimaksudkan dengan DNA Adam adalah “aku”, dengan demikian maka “aku” atau “ego” kita harus dimatikan agar kita bisa menjadi DNA Kristus.


Puncak kerohanian Paulus, “Hidupku bukannya aku lagi, tapi Kristus yang hidup di dalamku” artinya “aku” atau “ego” didalam Paulus sudah mati, tetapi Kristus yang hidup di dalam dia.

Jika kita sudah merasa tidak berhak dan sudah tidak punya kepentingan apapun, berarti saudara sudah berubah dari DNA Adam menjadi DNA Kristus.

Pertanyaannya bagi kita semua, apakah kita sudah berubah dari DNA Adam menjadi DNA Kristus?


Jangan sampai kita “tidak lulus seleksi”, karena masih begitu banyak sifat dan karakter lama di dalam kita.

Antara lain, saat tersinggung sedikit saja, emosi kita langsung meluap tanpa kendali, berarti saudara masih manusia dari ras Adam.

1 Yohanes 3 : 9


3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.


Jika saudara “sudah lahir dari benih Allah”, berarti saudara “stop” berbuat dosa, karena DNA Pasukan Terdahsyat sudah berubah dari DNA Adam menjadi DNA Kristus.


Pertanyaannya, apakah kita semua telah lulus pada tahap seleksi ini?


1 Petrus 1 : 23


1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.


Kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih fana tapi dari benih kekal, yaitu oleh firman Allah yang hidup, artinya dari ras Kristus.


Ketika kita sudah mematikan ras Adam didalam kita, yaitu ras yang berasal dari benih yang fana, barulah kita bisa beroleh hidup yang kekal.

Memang kita tidak langsung berubah seperti membalik telapak tangan, karena perubahan itu harus bertahap sampai kita dibersihkan dan di sucikan hingga kita tidak punya keinginan apa-apa lagi selain Tuhan.

Kalau Tuhan menjadikan kita mempelai-Nya, maka Dia akan mencukupkan semua kebutuhan kita, tetapi syaratnya kita harus benar-benar punya tekad untuk memastikan diri kita sebagai mempelai.

TAHAP KEDUA : “PENEBUSAN”


Mempelai wanita dibeli dan harganya telah dibayar lunas oleh “Chatan”, sehingga calon mempelai wanita tesebut menjadi milik tunggal Chatan (mempelai pria).


Kita harus menyadari bahwa diri kita sudah dibeli dan sudah lunas dibayar.

Kita harus menyadari, bahwa kita sudah milik Kristus, berarti kita tidak berhak lagi atas tubuh kita yang fana.

Masalahnya :


Mengapa saudara “masih jatuh bangun dalam dosa?

Karena saudara belum jatuh cinta pada Yesus dan saudara belum menyadari bahwa saudara milik Tuhan.

Padahal saudara sudah ditebus oleh darah Yesus yang amat mahal, sehingga saudara menjadi milik Tuhan Yesus.


Kejadian 24 : 22

24:22 Setelah unta-unta itu puas minum, maka orang itu mengambil anting-anting emas yang setengah syikal beratnya, dan sepasang gelang tangan yang sepuluh syikal emas beratnya,


Setelah saudara ditebus, apakah secara otomatis saudara menjadi mempelai?


Jawabannya, “tidak”, karena saudara barulah berstatus “calon mempelai”

Setelah saudara ditebus, saudara diberi anting-anting emas artinya saudara menjadi hamba dulu.

Begitu saudara ditebus saudara tidak langsung menjadi mempelai, tetapi menjadi hamba dahulu.

Emas menandakan cinta Tuhan yang murni kepada calon mempelai-Nya.


Saudara dibeli dengan “emas murni” yang menandakan “cinta Tuhan yang murni” supaya “cinta saudara kepada Dia juga murni”.

Saudara sudah ditebus menjadi hamba dan sebagai hamba saudara harus tunduk kepada Tuhan yang adalah “majikan” saudara.

Selama saudara masih berdiam di dunia sekarang ini, saudara tetap menjadi hamba (“Doulos”).

Setelah berada di kekekalan nanti, barulah saudara berubah status menjadi mempelai wanita (“Kallah”).

Gelang tangan melambangkan cinta Tuhan yang tidak putus dan ikatan kasih-Nya kepada calon mempelai-Nya yang tidak pernah putus.


Oleh sebab itu, Ishak menebus calon mempelai pilihannya dengan “gelang tangan, yang melambangkan cintanya yang tidak pernah putus dan ikatan yang tidak akan pernah putus.

Emas yang melambangkan cinta yang murni,

Sedangkan anting-anting melambangkan atau yang menjadikan saudara hamba.


Setengah syikal” artinya tidak utuh, berarti masih ada setengah lagi, baru setengah jalan, belum utuh.

Jadi, setelah di tebus, saudara “belum utuh” menjadi milik Kristus, tergantung dari kesetiaan saudara sebagai hamba.

Banyak orang beranggapan setelah ditebus pasti selamat.

Perhatikan baik-baik! Jangan pernah merasa puas dengan kerohanianmu saat ini karena kamu sekarang baru dapat setengah syikal.


Masih kurang “setengah syikal lagi” yang harus kamu dapatkan, agar kamu dapat dipersunting oleh Tuhan di kekekalan nanti.

Bila engkau taat dan setia kepada-Nya, janji Tuhan pasti digenapi pada saat saudara resmi menjadi milik Dia di kekekalan nanti.

2 Korintus 1 : 22


1:22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.


Semua yang telah disediakan untuk kita akan digenapi lewat Roh Kudus, yang akan membentuk dan memproses saudara menjadi murni.


Dan sekarang ini saudara sedang dipersiapkan Tuhan untuk menjadi mempelai, sehingga saat Dia datang untuk kali kedua, saudara benar-benar “telah memenuhi syarat untuk di jemput sebagai mempelai-Nya”.


TAHAP KETIGA : “PERJANJIAN PERTUNANGAN” (“KETUBAH”)


Pada tahap ke tiga, ada satu acara special yang bernama “Brit Cadasha” atau “New Covenant, atau Perjanjian yang baru”. Tahap yang ketiga ini di tandai dengan darah domba.


Setelah penebusan, mempelai wanita sudah terikat pada perjanjian untuk melepaskan “hukum-hukum lajang” atau hukum jomblo saudara dan masuk dalam hukum pertunangan.

Berbahaya bagi orang Kristen yang sudah ditebus oleh darah Yesus, tetapi tidak pernah mau melepaskan diri dari “hukum-hukum dosa” dan “terus mengikat dirinya dengan dunia”.

Saudara tidak akan bisa menjadi mempelai Kristus, karena terikat dengan dosa, atau terikat dengan hukum dunia.

Yeremia 31 : 31-33


31:31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,


Tuhan sudah punya rancangan untuk membuat suatu perjanjian yang baru.


31:32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN.


Dahulu TUHAN pernah membuat suatu perjanjian ketika Dia mengeluarkan orang Israel dari tanah Mesir, tapi sekarang Dia membuat suatu perjanjian yang baru.


Mengapa TUHAN merancangkan akan bikin perjanjian yang baru, adalah karena TUHAN tidak mau seorangpun binasa.


Tuhan mau kita semua sampai ke tingkat sempurna dan menjadi mempelai-Nya.


31:33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.


Perjanjian Tuhan dalam firman-Nya kepada saudara supaya melalui firman-Nya itu saudara mengalami kemurnian (purify).


Saudara harus mengalami proses sampai saudara tidak bercacat dan tidak bercela.


TAHAP KE-EMPAT : “PERSETUJUAN MEMPELAI WANITA UNTUK MENERIMA SYARAT DAN RESIKO”


Setelah mempelai wanita setuju untuk ditebus, maka dia pun diberikan suatu perjanjian baru, berarti dia telah setuju dan siap menerima syarat dan resikonya.


Karena kalau raja mau pergi berperang misalnya, dia harus hitung-hitungan terlebih dahulu, apakah dia bisa menang dalam peperangan tersebut?

Karena kalau sudah mengambil keputusan ikut Tuhan, atau setuju mengikut Tuhan, maka kehilangan nyawa sekalipun kita harus siap.

Kita harus siap menerima resiko apapun “termasuk resiko di tahap ke lima”

Kejadian 24 : 56-58


24:56 Tetapi jawabnya kepada mereka: “Janganlah tahan aku, sedang TUHAN telah membuat perjalananku berhasil; lepaslah aku, supaya aku pulang kepada tuanku.”


Ribka belum bertemu dengan Ishak, tapi dia berani berkata “Lepaskan aku supaya aku pulang kepada tuanku”.


24:57 Kata mereka: “Baiklah kita panggil anak gadis itu dan menanyakan kepadanya sendiri.”


24:58 Lalu mereka memanggil Ribka dan berkata kepadanya: “Maukah engkau pergi beserta orang ini?” Jawabnya: “Mau.”


Jawab Ribka, aku “Mau”, janganlah tahan aku, supaya aku pulang kepada tuanku.


Apakah saudara benar-benar mau mengikut Tuhan, apapun resikonya?

Karena resikonya adalah kesenanganmu harus engkau kesampingkan, apa-kah saudara tetap mau mengikut Tuhan?

Masalahnya, kalau kita sudah memutuskan mau mengikut Tuhan, maka haruslah sampai kita benar-benar siap mati untuk Tuhan sekalipun.

Berkata mau mengikut Tuhan itu mudah sekali, tetapi begitu masuk dalam proses pemurnian, pasti akan sulit dan berat :


Karena kita berhadapan dengan “diri kita sendiri” yang masih ada “ego”, serta masih ada harga diri.

Kemudian kita akan berhadapan dengan kepentingan diri kita sendiri serta keinginan-keinginan kita, kesombongan dan luka-luka batin kita.

Hal-hal ini semua harus disingkirkan dari dalam diri kita.

Harga diri merupakan tembok penghalang yang besar sekali bagi kita untuk berjumpa dengan Allah.

TAHAP KE-LIMA : “MINUM DARI SATU CAWAN”


Dalam prosesi perkawinan Anak Domba, saudara harus minum dari cawan yang sama, artinya mengalami penderitaan dan kematian yang sama pula.


Jadi, ketika saudara percaya kepada Yesus, berarti :


Saudara sudah siap mati bagi diri sendiri.

Saudara sudah tidak punya kepentingan apa-apa lagi.

Saudara sudah menyatakan diri sudah siap untuk ikut Tuhan, kemanapun Tuhan mau, dan melepaskan siapa “aku” demi menampilkan siapa Dia di dalam saudara.


Matius 16 : 24


16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.


Ego saudara harus disingkirkan dahulu supaya salib bisa saudara pikul.


Kalau “ego” saudara tidak engkau singkirkan, pasti saudara tidak akan mau memikul salib saudara.

Ketika “ego”mu tidak disingkirkan, maka salib itu akan tetap ada di pundak saudara.

Tahap empat kita menyetujui untuk ikut Tuhan, tetapi begitu masuk dalam tahap ke-lima, kita harus minum dari satu cawan bersama dengan Kristus, kita harus menderita sama seperti Kristus menderita.


Roma 8 : 17


8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.


Kita baru dapat 1/2 syikal, kekurangan 1/2 syikal Dia janjikan kita terima nanti.


Saudara akan menerima 1/2 syikal lagi, agar saudara bisa bersama dengan Dia saat saudara menderita bersama dengan Dia, artinya kita harus minum dari satu cawan yang sama dengan Kristus Yesus.


Kalau saudara tidak menderita bersama dengan Dia, maka saudara tidak akan mendapat janji-janji Tuhan.

Sakit penyakit yang saudara alami itu bukanlah penderitaan yang berarti, tapi melepaskan diri dari dosa itulah penderitaan yang paling berat.

Saat kita harus melepaskan “ego” pasti sakit, saat disakiti tapi tidak boleh membalas pasti sakit, saat dihina orang tapi harus diam, pasti sakit sekali.

Oleh sebab itu kita dibawa Tuhan untuk masuk ke tahap selanjutnya, yaitu tahap-6 penghiburan.


TAHAP KE-ENAM : “PENGHIBURAN”


Saudara ditolong Tuhan dengan memberikan Roh Kudus-Nya atau Roh Penghibur, untuk menghibur saudara.


Yohanes 14 : 26


14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.


Roh Kudus-Nya akan mengajarkan kembali kepada kita tentang kebenaran dan mengingatkan kembali kepada kita semua apa yang telah Yesus ajarkan kepada para murid-Nya sebelumnya.


Dalam hal ini, ketika saudara mau berbuat dosa, maka Roh Kudus akan mengingatkan saudara bahwa hal itu salah.

Roh Kudus akan memampukan saudara untuk tidak berbuat dosa.

Roh Kudus akan menyadarkan kita bahwa kita sudah milik Tuhan Yesus dan bukan milik kita lagi.

Setelah kita mendapat penghiburan dari Roh Kudus, maka selanjutnya kita akan “di asingkan”.


TAHAP KE-TUJUH : “DI ASINGKAN” (“MIKVA”)


Dalam tahap ke 7 ini, saudara “di asingkan” atau dijauhkan dari pengaruh dunia ini untuk bisa menjadi mempelai. Kata “di asingkan” dalam Bahasa Ibrani di sebut “MIKVA” atau “purifikasi” atau “pemurnian” atau “pengudusan”.


Saudara tidak akan pernah bisa menjadi mempelai sebelum saudara diasingkan terlebih dahulu.

Saat ini saudara pasti merasa sedang diasingkan, teman-temanmu mulai menjauh, semua yang sebelumnya dekat dengan saudara mulai menjauh.

Karena setelah saudara terima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara atau setelah saudara bertobat, maka saudarapun mulai dijauhkan dari teman-teman saudara yang masih duniawi.


Setelah saudara ikut Tuhan, engkau akan dikatakan aneh, akan dikatakan gila karena mau meninggalkan kenikmatan dunia, juga dikatakan orang fanatic dan sebagainya.

Ketika saudara dijauhkan dari dunia, berarti saudara sedang di “purify” oleh Tuhan, dijauhkan dari semua yang tidak kudus supaya saudara kedapatan kudus.

Saudara tidak akan bisa menjadi kudus kalau saudara terus berbaur dengan segala sesuatu di masa lalu yang tidak kudus.


2 Korintus 6 : 17-18


6:17 Sebab itu:  Keluarlah kamu dari antara mereka,  dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan,  dan janganlah menjamah apa yang najis,  maka Aku akan menerima kamu.


6:18 Dan Aku akan menjadi Bapamu,  dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan  demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa.”


Aku akan menjadi Bapamu dan kamu akan menjadi anak-Ku kalau kamu menjauhi semua yang jahat. Itulah yang dinamakan diasingkan, yaitu kamu harus menjauhi semua yang jahat, barulah kamu bisa menjadi mempelai.


TAHAP KE-DELAPAN : “DI PINGIT”


Dalam tahap ini saudara diasingkan dari dunia selama 12 bulan, karena mengacu


pada tradisi Yahudi dimana setelah orang Yahudi dilamar maka dia akan dipingit selama 12 bulan untuk di dandani.


Saudara akan didandani atau diproses selama 12 bulan.

Angka 12 artinya memerintah, karena saudara sedang dipersiapkan untuk memerintah bersama dengan Dia.

Oleh sebab itu saudara harus menjauhi dunia selama 12 bulan, supaya saudara memenuhi syarat sebagai mempelai Kristus dan berhak ikut serta memerintah bersama dengan Kristus.

Proses pertunangan bisa batal kalau calon mempelai wanitanya selingkuh, yaitu jatuh cinta dengan dunia, atau hidup akrab dengan dunia.

2 Korintus 11 : 3


11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.


Paulus : “aku takut kalau pikiranmu disesatkan dari kesetiaanmu kepada Kristus”.


Walaupun saudara selama ini sudah setia kepada Kristus, tetapi pikran saudara bisa saja disesatkan oleh si “ular tua” itu, yaitu :


Ketika kamu tidak menolak ketika dibawa kembali ke dunia lamamu.

Ketika kamu dibawa kembali untuk mencintai dunia ini lagi.

Ingatlah selalu, saudara masih dalam posisi bertunangan dan pertunangan bisa saja batal ketika engkau sedang dalam proses disucikan dan atau dimurnikan.

Matius 7 : 22-23


7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?


7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”


Tuhan, aku telah bernubuat demi nama-Mu, aku telah mengusir setan demi nama-Mu, dan aku telah mengadakan mujizat demi nama-Mu, tetapi Tuhan berkata “Aku tidak mengenal kamu semua, hai pembuat kejahatan”.


Tuhan tidak mengenalmu karena sifat dan karakter Tuhan tidak ada di dalam kamu.

Oleh sebab itu jikalau kemurnian tidak ada di dalammu, maka kamu akan ditolak.

Ingatlah! Pelayanan tidak pernah membawamu ke sorga tapi kebenaran yang akan membawamu berjumpa dengan kebenaran yang sesungguhnya yaitu Allah sendiri.


Pertanyaannya, kebenaran apakah yang sudah kita miliki sekarang ini dan apakah hidup kita sudah benar?

Sekarang ini kita sedang diproses untuk hidup benar, kita sedang mengalami proses pemurnian, sebagaimana halnya dengan Ester yang akan dipersunting raja Ahasyweros.

Dalam proses pemurnian Ester didandani selama 12 bulan.


Ester 2 : 12


2:12 Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan.


Sekarang ini saudara sedang dipingit, saudara sedang dipisahkan dari dunia dan dari pengaruh dunia selama dua belas bulan, dengan tujuan supaya saudara bisa ikut memerintah bersama dengan Tuhan.


Wangi-wangian artinya engkau harus masuk ke dalam pujian dan penyembahan kepada Tuhan dan hidupmu harus menjadi dupa yang harum dihadapan Tuhan, engkau harus menjadi sesuatu yang wangi dihadapan Tuhan.


Enam bulan engkau harus memakai minyak mur, artinya engkau harus mati dari dirimu sendiri.

Dan enam bulan berikutnya, hidupmu harus menjadi dupa yang harum dihadapan Tuhan.

Apakah saudara masih mau menjadi mempelai Kristus, walaupun saudara harus di proses dan mengalami suatu situasi dan kondisi yang sangat tidak nyaman dan menyakitkan?


Sebenarnya sesakit apapun yang saudara alami selama dipersiapkan, tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi saudara dan saya.

Apa yang Tuhan telah siapkan bagi kita, jauh lebih indah dan menyenangkan melebihi apa yang kita alami hari ini.

Semua perasaan sakit, susah, maupun tertekan yang saudara alami, tidak sebanding ketika saudara berjumpa dengan Tuhan di awan yang permai.

Ketika saudara bertemu muka dengan muka dengan Mempelai pria saudara, saudara akan melihat mempelai saudara begitu mengasihi saudara dan begitu luar biasa gantengnya.

Dalam tradisi orang Yahudi selama 12 bulan masa pingitan, calon mempelai pria pergi dan kembali ke rumah bapanya untuk mempersiapkan pestanya.

Dalam kaitannya dengan gereja saat ini, Tuhan Yesus telah naik ke Sorga untuk mempersiapkan tempat kita di Sorga dan mempersiapkan pesta perjamuan perkawinan Anak Domba di Sorga.

Tetapi kemudian Tuhan berkata, “Semuanya sudah siap, Aku sudah selesai mempersiapkan semuanya di Sorga, tetapi calon mempelai-Ku belum siap”.

Mengapa Tuhan berkata demikian? Karena ada target yang harus dicapai, yaitu sebanyak-banyaknya orang diselamatkan dan ambil bagian dalam pengangkatan.


Kalau kita tidak peduli dengan kekudusan kita sendiri, tidak peduli dengan kemurnian kita, apakah yang akan terjadi pada diri kita nanti?

Kita harus benar-benar mempersiapkan diri kita dengan sungguh-sungguh, agar kita “benar-benar memenuhi syarat” dan siap diangkat setiap waktu.

Pertanyaannya bagi kita semua :

Bersediakah kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan?

Apakah kita siap untuk di aniaya?

Apakah kita siap untuk disakiti orang?

Apakah kita siap menanggalkan harga diri kita?

Kita harus siap, karena kemuliaannya jauh lebih indah dari yang kita bayangkan.


Mengapa kita harus “siap dijemput setiap waktu”, karena sebagai “calon mempelai wanita” kita tidak tahu kapan calon mempelai pria kita datang menjemput kita.


Oleh sebab itu setelah 12 bulan, calon mempelai wanita sudah persiapkan pakaian pesta pernikahannya dan siap untuk dijemput.

Tetapi setelah 12 bulan berlalu dan calon mempelai pria belum juga datang, karenanya mempelai wanita harus menggunakan pakaian pesta setiap hari.

Dalam tradisi orang Yahudi selama 12 bulan masa pingitan, calon mempelai pria pergi dan kembali ke rumah bapanya untuk mempersiapkan pestanya.


Dalam kaitannya dengan gereja saat ini, Tuhan Yesus telah naik ke Sorga untuk mempersiapkan tempat kita di Sorga dan mempersiapkan pesta perjamuan perkawinan Anak Domba di Sorga.

Tetapi kemudian Tuhan berkata, “Semuanya sudah siap, Aku sudah selesai mempersiapkan semuanya di Sorga, tetapi calon mempelai-Ku belum siap”.

Mengapa Tuhan berkata demikian? Karena ada target yang harus dicapai, yaitu sebanyak-banyaknya orang diselamatkan dan ambil bagian dalam pengangkatan.


Kalau kita tidak peduli dengan kekudusan kita sendiri, tidak peduli dengan kemurnian kita, apakah yang akan terjadi pada diri kita nanti?

Kita harus benar-benar mempersiapkan diri kita dengan sungguh-sungguh, agar kita “benar-benar memenuhi syarat” dan siap diangkat setiap waktu.

Pertanyaannya bagi kita semua :


Bersediakah kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan?

Apakah kita siap untuk di aniaya?

Apakah kita siap untuk disakiti orang?

Apakah kita siap menanggalkan harga diri kita?

Kita harus siap, karena kemuliaannya jauh lebih indah dari yang kita bayangkan.


Mengapa kita harus “siap dijemput setiap waktu”, karena sebagai “calon mempelai wanita” kita tidak tahu kapan calon mempelai pria kita datang menjemput kita.


Oleh sebab itu setelah 12 bulan, calon mempelai wanita sudah persiapkan pakaian pesta pernikahannya dan siap untuk dijemput.

Tetapi setelah 12 bulan berlalu dan calon mempelai pria belum juga datang, karenanya mempelai wanita harus menggunakan pakaian pesta setiap hari.

Mengapa demikian, karena pada zaman dahulu, calon mempelai pria harus jalan kaki melalui padang gurun untuk menjemput calon mempelai wanita.

Banyak rintangan dalam perjalanannya antara lain rombongan dihadang oleh perampok, sehingga kedatangannya bisa terlambat beberapa hari dari waktu yang ditetapkan untuk berpesta.

Karenanya, sebagai calon mempelai wanita, sekarang ini saudara sudah seharus-nya sedang memakai pakaian pengantin sebab kedatangan calon mempelai pria setiap saat bisa datang dengan tiba-tiba.


Oleh sebab itu tahapan berikutnya yaitu tahap ke-9, saudara dan saya memasuki “tahap penantian”.


TAHAP KE-SEMBILAN : “PENANTIAN”


Dalam perumpamaan tentang “5 orang gadis bodoh” yang gagal dalam penantian-nya, mereka telah melewati proses dari tahap-1 sampai dengan tahap-8 dengan sukses, tetapi pada tahap ke-9 mereka gagal.


Kemudian dalam perumpamaan tentang “5 orang gadis bodoh” dan “5 orang gadis bijaksana” tersebut, mereka sama-sama “tertidur” pada tahap penantian ini.


Tetapi 5 orang gadis yang bijaksana, walaupun sempat tertidur tetapi mereka membawa “minyak cadangan” untuk pelitanya.

Artinya, 5 orang gadis bijaksana walaupun mereka tetap melakukan kegiatan rutinitas mereka, tetapi mereka tetap melakukan firman Tuhan dan tetap melakukan kehendak Tuhan, sehingga pelita mereka tidak redup dan tetap menyala terang bahkan punya minyak cadangan, karena mereka tidak tahu kapan calon mempelai pria nya datang.

Sedangkan “5 gadis bodoh” itu juga masuk dalam rutinitas mereka, tetapi terjebak dalam rutinitas tersebut dan tertidur dalam rutinitas mereka, sampai-sampai tidak merenungkan firman lagi dan melakukan firman Tuhan lagi.


Artinya, “5 orang gadis bodoh” itu “tidak mempersiapkan minyak pelitanya” dengan benar dan hanya asal-asalan saja tanpa minyak cadangan, karena terjebak dalam rutinitas sehari-hari dan tidak melakukan firman Tuhan.

Tetapi “5 orang gadis bijaksana”, walaupun tetap melakukan rutinitasnya tapi mereka tidak terjebak sedemikian rupa, sehingga mereka masih tetap ber-sekutu dengan Tuhan dan mengerjakan firman Tuhan.

Tantangan yang cukup serius bagi kita di dalam tahap penantian ini, ada masanya kita di ejek, bahkan dikatakan sesat oleh “orang percaya yang tidak percaya” dengan kedatangan Tuhan kali kedua (“Rapture”).


Apalagi ketika kita sedang menantikan kedatangan Tuhan, tetapi Tuhan belum datang-datang juga, maka kita akan semakin diejek oleh mereka.

Sebaliknya merekapun bertambah yakin kalau “Rapture” itu memang tidak ada sesuai keyakinan mereka.

Orang-orang akhir zaman seperti inilah yang dikatakan “mereka yang cemar akan semakin cemar”.


2 Petrus 3 : 3-4


3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.


Saudara akan di ejek, karena menurut mereka saudara terlalu fanatic seperti para ahli Taurat, bahkan mereka juga berkata “jangan beribadah di Chosen Generation”, Gereja itu extrim, “mau begitu salah, mau begini salah”.


Inilah yang namanya pengejek karena mereka maunya menuruti hawa nafsu.

Orang-orang seperti inilah yang “menghina kekudusan”, sebab sebenarnya dia menuruti hawa nafsu dan tidak mau mengikuti jalan kebenaran Tuhan.

Kalau saudara benar-benar mengikuti jalan kebenaran Tuhan, maka saudara akan “fanatic dan militant dengan kebenaran”, tetapi bukan fanatic agama.

Saudara fanatic dengan kebenaran, karenanya kita tidak akan mencemooh orang kita akan berusaha bisa sampai tingkat sempurna, apapun resikonya dan apapun yang harus saya bayar.

3:4 Kata mereka: “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.”


Para pengejek itu akan bertanya, “kapan Tuhan datang, sampai hari ini nyatanya Tuhan tidak datang-datang”. Orang seperti ini akan binasa pada “hari Tuhan”.


Begitu Tuhan datang dengan tiba-tiba, dia akan menyesal tapi sudah terlambat.


TAHAP KE SEPULUH : “KEDATANGAN MEMPELAI PRIA” (“CHATAN”)


Peristiwa kedatangan Tuhan kali kedua, untuk menjemput mempelai wanita-Nya disebut “Rapturo” atau “Harpazo” atau “Rapture” atau “Pengangkatan Gereja”.


Kejadian 24 : 63-65


24:63 Menjelang senja Ishak sedang keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangnya, maka dilihatnyalah ada unta-unta datang.


Dalam peristiwa “Rapture”, kita datang menemui Tuhan di awan yang permai dalam tubuh kemuliaan.


Ishak keluar lagi jalan-jalan, lalu Ribka datang naik unta.

Tuhan sudah memberikan “gambaran tentang rapture”, dimana kita yang bergerak menghampiri Tuhan di awan-awan.

Dalam “rapture” tahap pertama ini, Tuhan tidak menginjakkan kaki-Nya di bumi, tetapi kita yang datang kepada-Nya di awan-awan yang permai.

24:64 Ribka juga melayangkan pandangnya dan ketika dilihatnya Ishak, turunlah ia dari untanya.


Mereka saling berpandang-pandangan.


24:65 Katanya kepada hamba itu: “Siapakah laki-laki itu yang berjalan di padang ke arah kita?” Jawab hamba itu: “Dialah tuanku itu.” Lalu Ribka mengambil telekungnya dan bertelekunglah ia.


Kita belum mengenal Tuhan dengan sempurna, sehingga saat bertemu dengan Dia kita bertanya “Apakah itu Tuhan?”, masalahnya karena kita belum sempurna.


Nanti kita kita dalam tubuh kemuliaan, ketika bertemu muka dengan muka dengan Tuhan, barulah kita langsung mengenal Tuhan secara sempurna.

Artinya, saat saudara ambil bagian dalam pengangkatan, saudara langsung mengenal Tuhan dengan sempurna.

1 Korintus 13 : 12


13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.


Kita masih melihat Tuhan secara samar-sama seperti apa wajah Tuhan, tetapi nanti dalam kehidupan yang akan datang, barulah mengenal Dia dengan sempurna.


Saudara mau belajar firman sehebat apapun, saudara belum bisa mengenal Dia dengan sempurna.

Kesempurnaan terjadi ketika kita bertemu Tuhan muka dengan muka.

Yesus telah lebih dahulu mengenal aku dengan sempurna, oleh sebab itu aku harus mengenal Dia dengan sempurna.

Kejadian 24 : 66-67


24:66 Kemudian hamba itu menceritakan kepada Ishak segala yang dilakukannya.


24:67 Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal.


Ishak langsung membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, berarti masuk ke dalam kesempurnaan anugerah.


Ibu berbicara tentang anugerah.

Anugerah yang saudara dapat sekarang belum sempurna.

Anugerah yang sempurna akan saudara dapatkan ketika saudara berjumpa dengan Tuhan muka dengan muka.

Mempelai pria dalam masyarakat Yahudi, biasanya datang pada tengah malam.


Dalam perkawinan orang Yahudi, mempelai tidak pernah datang siang hari.

Saat mempelai sudah tiba di rumah mempelai wanita di siang hari, dia akan tunggu sampai malam. Begitu malam baru dia datang.

Jadi Tuhan datang ketika semua orang terlelap, ketika kita semua tidak tahu kapan Tuhan datang.

Oleh sebab itu Tuhan mau saudara dan saya tetap berjaga-jaga, serta menunggu kedatangan-Nya dengan sabar, tetap taat dan mengikuti kehendak-Nya sampai kita berjumpa dengan Tuhan di awan-awan yang permai.


TAHAP KE SEBELAS : “KEMAH BULAN MADU” (“Chuppah” atau “Home Taking”)


Mempelai wanita dan Mempelai pria tinggal dalam “CHUPPAH” atau “Kemah Bulan Madu” selama 7 hari, dimana “Masa Tribulasi” di bumi selama 7 tahun dilambang-kan dengan 7 hari ini.


Mempelai Wanita dibawa ke Sorga dan tinggal di Sorga selama 7 tahun.

Sementara di bumi terjadi kesengsaraan luar biasa karena berkecamuk perang antar bangsa, terlebih lagi di porak porandakan oleh “Penghakiman Anak Domba” dengan penghakiman meterai, penghakiman sangkakala dan penghakiman cawan murka Allah.

Orang Kristen yang tidak terangkat akan tinggal di bumi, dianiaya oleh antek-antek kuasa kegelapan.

Sementara itu orang Kristen yang terangkat dalam “Rapture”, akan masuk ke dalam “Chuppah” atau Kemah Bulan Madu.


Saudara “ikut dalam Rapture”, tidak akan pernah mengalami kesengsaraan seperti yang mereka yang mengalami masa aniaya di bumi, kalau saudara mengikuti tahap-tahap menjadi mempelai Kristus dari tahap ke-1 sampai dengan tahap ke-12.

Saudara akan masuk ke dalam Kemah Bulan Madu, sementara orang-orang tidak percaya dan orang-orang Kristen KTP akan di acak-acak oleh kuasa kegelapan.

Selain di acak-acak oleh kuasa kegelapan, mereka yang tinggal di bumi juga sangat menderita oleh penghakiman Anak Domba Allah selama 7 tahun itu.

TAHAP KE DUA BELAS : “PERKAWINAN ANAK DOMBA”


Inilah tahap terakhir dari seluruh proses untuk bisa masuk ke dalam perkawinan yang sesungguhnya :


Karena sudah menyatu dengan Tuhan karena benar-benar sudah sempurna.

Karena tidak ada lagi cacat dan cela , serta tidak ada lagi yang tidak beres.

Karena pada tahap ini sudah selesai semuanya dan sudah bisa masuk ke dalam pesta perkawinan-Nya.

Ada suatu pesta yang besar yang telah Tuhan siapkan bagi kita dan inilah pesta “perjamuan kawin Anak Domba”.


Wahyu 19 : 6-9


19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.


Inilah pesta perkawinan.


19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.


Mempelai wanita dan mempelai pria sudah siap


19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]


19:9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”


Di dalam pesta perkawinan Anak Domba ada perkataan “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah”


Apa yang Tuhan jabarkan hari ini, Tuhan mau saudara dan saya sempurna tidak bercacat dan tidak bercela, sampai kita semua kedapatan kudus dan berkenan di hadapan Dia, dan kita semua siap dijemput sebagai mempelai-Nya, saat “rapture” terjadi dan segera terjadi.


Amin


Pdt Ferdy Godzali



.

Komentar

Postingan Populer