TUHAN BUAT GARA-GARA

TUHAN BUAT GARA-GARA 

KELUAR ZONA NYAMAN
PS JOSHUA CHRISTIAN
Jumat 27 Mei 2022
@BGF



Hakim-hakim 14:1 (TB)  Simson pergi ke Timna dan di situ ia melihat seorang gadis Filistin. 

Timna berasal dari Bahasa Ibrani timnâh תּמנה

Timna mempunyai arti: menghitung, memperhitungkan, nomor, menetapkan, memberitahu, menunjuk, mempersiapkan

Zona Nyaman
Under Control
within limit
semua dalam kendali
pada porsinya 
yang terhitung

Jika kita menabur sesuai kapasitasmu itulah timna, segala sesuatu yang dalam kendalimu itu adalah Timna, kalau engkau menabur, engkau mempunyai 10, tapi yang kamu berikan 7, itu artinya kamu keluar zona nyamanmu.

TUHAN MENCARI GARA-GARA

Hakim-hakim 14:4 (TB)  Tetapi ayahnya dan ibunya tidak tahu bahwa hal itu dari pada TUHAN asalnya: sebab memang Simson harus mencari gara-gara terhadap orang Filistin. Karena pada masa itu orang Filistin menguasai orang Israel.

Tuhan seringkali menguji kita dengan mencari gara-gara dalam hidup kita

Hakim-hakim 14:5 (TB)  Lalu pergilah Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka sampai ke kebun-kebun anggur di Timna, maka seekor singa muda mendatangi Simson dengan mengaum.

Banyak orang berpikir ketika mereka berjalan dalam kebun anggur yang mereka temukan yang manis-manis, tapi justru yang Simson temukan adalah seekor Singa muda.

Seringkali kita bergantung kepada sesuatu yang within limit (terbatas), kita tidak bergantung kepada Tuhan, kita bergantung kepada apa yang bisa kita kendalikan dalam hidup kita.

Tetapi Tuhan mau kita bergantung kepada Tuhan sepenuhnya dalam hidup kita,
Dalam dua tahun pandemi ini saya melihat Pandemi ibu membunuh banyak iman orang-orang.

Kita harus Ingat Bukan zona nyaman yang membuatbuat kita selamat, bukan caramu yang buat engkau selamat, bukan karena perhitunganmu yang buat engkau selamat.

Ada seseorang bernama Musa,

Keluaran 2:11-15 (TB)  Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. 
Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.
Ketika keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu: "Mengapa engkau pukul temanmu?"
Tetapi jawabnya: "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?" Musa menjadi takut, sebab pikirnya: "Tentulah perkara itu telah ketahuan." 
Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur. 

Musa ini seorang pangeran Mesir, Musa ini adalah seorang Panglima Mesir, Musa bukanlah seorang anak budak, Musa adalah seorang anak Putri Firaun.

Hari itu Musa melihat bangsanya ditindas, musa bukan ecek-ecek, Membunuh orang adalah gaya Mesir, cara bunuh orang Mesir sadis sekali, Cara Musa simple, dia gak suka dia bunuh.

Kita harus ingat Musa adalah Panglima di Mesir.
Tiba-tiba Musa menggunakan "caranya" sendiri untuk membebaskan orang Israel,
tapi yang terjadi justru orang Israel sendiri melawan Musa

Sejak kejadian hari itu Musa lari dari Mesir, Musa merasa terancam karena akan dibunuh oleh Fir'aun, Musa merasa tertolak,
Musa mencoba visinya dengan menggunakan caranya sendiri,

Dalam Hidup Kita semuanya sama, semua melakukan dengan caranya sendiri, dengan kekuatan sendiri.
Seringkali saudara akan melihat orang-orang ini berjalan dengan caranya sendiri dan kekuatan sendiri untuk menyelesaikan Masalah dan Tugas Yang diberikan oleh Tuhan.

Kita harus tahu Cara Tuhan itu berbeda, Cara Tuhan untuk Musa menyelesaikan Destiny nya Musa dibuat gagap tidak pandai berbicara, saat Musa tidak punya apa-apa lagi, Saat Musa Bertemu dengan Tuhan di Padang.

Keluaran 3:1-11 (TB)  Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. 
Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.
Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. 
Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. 
Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.
Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"

Saudara didepan ada sangat banyak visi/tugas yang harus kita eksekusi dan selesaikan
Saudara nanti sore ada pelayanan di JIS, didepan ada pelayanan bangsa-bangsa, ada banyak retret yg akan dikerjakan di kota-kota.

Saudara ujungnya bukan trophy  atau achievement tapi perjalanan kita dengan Tuhan. Ujungnya adalah Pengalaman Kita Pribadi dengan Tuhan

Saudara kalau Tuhan harus melukaimu tujuannya adalah supaya engkau selamat, kalau Tuhan harus buat gara-gara dalam hidup mu  tujuan nya supaya engkau mengenal Tuhan.

Saudara waktu Tuhan buat gara-gara dalam hidup mu beresponlah dengan benar !

Amin

Tuhan Yesus memberkati

Ditulis oleh Elisa Edwin Eka Putra

Komentar

Postingan Populer