LIMA MACAM KORBAN

KORBAN 

Bahan Renungan : Imamat 1-Imamat 3



Shalom

Rhema Dari Pembacaan Alkitab Secara Urut saya mempelajari tentang Korban. Ada banyak macam-macam Korban

Kata Korban dari Bahasa Ibrani memiliki makna lebih dari itu. קָרְבָּן - QOR'BAN berasal dari verba קָרַב - QARAV, maknanya adalah "datang mendekati" dengan pengertian membawa sesuatu dekat dan mempersembahkannya kepada Allah.

Korban Bakaran

"Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana. Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam." (Imamat 6: 12-13)

Ini adalah simbol pengertian jemaat bahwa mereka seharusnya sudah binasa. Korban bakaran juga sekaligus menjadi pernyataan syukur karena telah diperdamaikan kembali dengan Allah. Caranya, dengan membawa ternak terbaik dan sebelum disembelih, tangan si pemilik harus diletakkan di atas kepala binatang itu.

Korban Sajian

"Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya." (Imamat 2: 1)

Korban ini dipersembahkan setelah mendapatkan nafkah hidup. Pada jaman itu, hanya ada dua macam nafkah hidup yaitu pertanian dan peternakan. Kemudian sepersepuluh hasil terbaik dipersembahkan demi kemuliaan Tuhan. Tapi, tak semuanya dibakar di atas mezbah melainkan hanya sebagian saja sebagai tanda ucapan syukur dan juga melambangkan bahwa hidup manusia adalah anugerah Tuhan.

Korban Keselamatan

"Dan Yakub mempersembahkan korban sembelihan di gunung itu. Ia mengundang makan sanak saudaranya, lalu mereka makan serta bermalam di gunung itu." (Kejadian 31: 54)

Korban ini berupa ternak tak bercela yang dibawa ke hadapan Tuhan. Korban ini tidak berurusan dengan dosa melainkan sebagai bakaran bagi Allah setiap kali datang ke bait-Nya. Sebelum disembelih, si pemilik juga harus meletakkan tangan di atas kepala binatang korban sebagai lambang keselamatan yang dianugerahkan Tuhan baginya sehingga tidak binasa dalam dosa.

Korban Penebus Salah

"Jikalau yang berbuat dosa dengan tak sengaja itu segenap umat Israel, dan jemaah tidak menyadarinya, sehingga mereka melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN, dan mereka bersalah, maka apabila dosa yang diperbuat mereka itu ketahuan, haruslah jemaah itu mempersembahkan seekor lembu jantan yang muda sebagai korban penghapus dosa. Lembu itu harus dibawa mereka ke depan Kemah Pertemuan." (Imamat 4: 13-14)

Korban ini dilakukan setelah berbuat dosa tanpa sengaja karena kelalaian. Misalnya, secara tak sengaja melupakan janji dengan seseorang atau menabrak binatang piaraan orang lain hingga mati. Imamat mengajarkan bahwa si pelaku harus mengganti kerugian lalu mempersembahkan korban di bait Allah.
Korban persembahan di atas dicatat lengkap di dalam Imamat karena hal itu begitu penting bagi Allah. Dia bahkan menegakkan peraturan ini dengan sangat ketat dan serius. Hal ini dilakukan agar manusia memahami tiga hal penting tentang persembahan:

- Persembahan merupakan gambaran keseriusan dan ketergantungan manusia kepada Tuhan.

- Persembahan menjadi media untuk mengingatkan bahwa manusia membutuhkan Tuhan di tengah rusaknya dunia ini. Manusia membutuhkan kebijaksanaan, anugerah, belas kasihan dan berkat dari Tuhan.


- Persembahan bukanlah sembarang persembahan melainkan sebuah korban yang begitu berharga. Karena itulah Allah memerintahkan agar manusia mempersembahkan korban terbaik.

Korban Penebus Salah
"Jikalau yang berbuat dosa dengan tak sengaja itu segenap umat Israel, dan jemaah tidak menyadarinya, sehingga mereka melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN, dan mereka bersalah, maka apabila dosa yang diperbuat mereka itu ketahuan, haruslah jemaah itu mempersembahkan seekor lembu jantan yang muda sebagai korban penghapus dosa. Lembu itu harus dibawa mereka ke depan Kemah Pertemuan." (Imamat 4: 13-14)

Korban ini dilakukan setelah berbuat dosa tanpa sengaja karena kelalaian. Misalnya, secara tak sengaja melupakan janji dengan seseorang atau menabrak binatang piaraan orang lain hingga mati. Imamat mengajarkan bahwa si pelaku harus mengganti kerugian lalu mempersembahkan korban di bait Allah.
Korban persembahan di atas dicatat lengkap di dalam Imamat karena hal itu begitu penting bagi Allah. Dia bahkan menegakkan peraturan ini dengan sangat ketat dan serius. Hal ini dilakukan agar manusia memahami tiga hal penting tentang persembahan:

- Persembahan merupakan gambaran keseriusan dan ketergantungan manusia kepada Tuhan.

- Persembahan menjadi media untuk mengingatkan bahwa manusia membutuhkan Tuhan di tengah rusaknya dunia ini. Manusia membutuhkan kebijaksanaan, anugerah, belas kasihan dan berkat dari Tuhan.


- Persembahan bukanlah sembarang persembahan melainkan sebuah korban yang begitu berharga. Karena itulah Allah memerintahkan agar manusia mempersembahkan korban terbaik.

Tuhan Yesus Kristus Memberkati

Jatiwangi 9 FEBRUARI 2023
JOSHUA IVAN SUDRAJAT 

Komentar

Postingan Populer