REMEMBER GILGAL RENEW

PESAN TUHAN
RENEW
CHUCK PIERCE



The Lord is saying, “RENEW!”  He wants us to wear renewal as we advance in conquest. It is one thing to enter into the promise God has given us, but it’s another thing to conquest in that promise. Once we cross into our promised land, we must not stop because we approach a Jericho – something that appears invincible.  As Robert Heidler taught yesterday, there are keys to possessing your promise:

Notes : Tuhan Katakan Hari Ini Kita Memasuki Musim Yang Baru Musim Semi

Tuhan berkata, “PERBARUI!” Dia ingin kita memakai pembaruan saat kita maju dalam penaklukan. Masuk ke dalam janji yang telah Allah berikan kepada kita adalah satu hal, tetapi menaklukkan janji itu adalah hal lain. Begitu kita menyeberang ke tanah perjanjian kita, kita tidak boleh berhenti karena kita mendekati Jericho – sesuatu yang tampaknya tak terkalahkan. Seperti yang diajarkan Robert Heidler kemarin, ada kunci untuk menepati janji Anda:

- Know what God has promised.

- Be ready for conflict.

- Seek God for strategy and obey Him.

- Be willing to persevere until you win.

- Don’t stop short!

- Tahu apa yang dijanjikan Tuhan.
- Bersiaplah untuk konflik.
- Carilah Tuhan untuk strategi dan patuhi Dia.
- Bersedia untuk bertahan sampai Anda menang.
- Jangan berhenti sebentar!

The Israelites had to learn that Passover not only meant being delivered out of Egypt, but also into the Promised Land.  Their entry required them to leave behind the strength, supply, and self-reliance of the past season.  If you were not able to join our Celebration Service, I encourage you to watch the replay and REMEMBER GILGAL!

Bangsa Israel harus belajar bahwa Paskah tidak hanya berarti dibebaskan dari Mesir, tetapi juga ke Tanah Perjanjian. Masuknya mereka mengharuskan mereka untuk meninggalkan kekuatan, pasokan, dan kemandirian musim lalu. Jika Anda tidak dapat bergabung dengan Layanan Perayaan kami, saya mendorong Anda untuk menonton tayangan ulang dan INGAT GILGAL!

Gilgal (Ibrani, גִּלְגָּל - GILGAL, artinya: menggulung/ gulungan, proper locative noun). Kata ini bisa berarti "lingkaran/ bundaran (batu-batu)".

Dalam arti 'menggulung' kata Gilgal dipakai oleh Allah melalui Yosua untuk nengingatkan Israel tentang kelepasan mereka dari Mesir (ketika mereka disunat di sana, "Hari ini telah Ku-hapuskan/ Ku-lepaskan/ Ku-gelindingkan", (Ibrani, גַּלֹּותִי - 'GALOTI') cela Mesir itu daripadamu' (Yosua 5:9).

Gilgal adalah tempat di mana bangsa Israel pertama kali berkemah setelah mereka menyeberangi sungai Yordan. Di Gilgal ada dua belas batu peringatan yang didirikan oleh bangsa Israel sebagai pengingat bagi mereka dan generasi sesudahnya akan penyertaan Tuhan ketika mereka menyeberangi sungai Yordan. Yosua 4:20-24

Di Gilgal dilakukan penyunatan semua laki-laki bangsa Israel dan juga merayakan Paskah. Di sana juga merupakan tempat perkemahan selama berperang merebut tanah Kanaan (Yosua 9:6). Gilgal merupakan tempat di mana bangsa Israel menyatakan dirinya sebagai pengikut Tuhan.

As you remember what God has done for you in the past, I declare you will gain faith for the future and be empowered for conquest.

Saat Anda mengingat apa yang telah Tuhan lakukan untuk Anda di masa lalu, saya nyatakan bahwa Anda akan memperoleh keyakinan untuk masa depan dan diberdayakan untuk penaklukan.

Amin

Diterjemahkan oleh Joshua Ivan Sudrajat


Komentar

Postingan Populer