TONGKAT GEMBALA

TONGKAT GEMBALA



Shalom

Sahabat Joshua Ivan Sudrajat seorang pembaca mengirimkan WA Meminta Perjanjian Tongkat Gembala


Saat ini saya belajar tentang Tongkat Gembala bersama Roh Kudus


Tongkat (tongkat dari kayu/ ranting pohon yang ramping panjang yang salah satu ujungnya melengkung yang biasa dibawa para gembala), tongkat ini dipakai untuk mendekatkan domba-domba dengan gembalanya, menuntunnya pada jalan yang benar atau menyelamatkannya dari kesulitan.


Tongkat melambangkan Otoritas dan Kekuasaan yang diberikan kepada orang yang memiliki Tongkat tersebut


Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.  Mazmur 23:4


Tongkat dalam Mazmur 23:4 berasal dari bahasa Ibrani shêbeṭ artinya Tongkat Kerajaan, Otoritas, Tanda Kekuasaan, untuk menggembalakan domba, poros (tombak, anak panah)


Dalam kehidupan ini anak-anak Tuhan sering digambarkan sebagai domba dan Tuhan adalah gembala kita. Domba mengenal suara gembalanya. Seorang gembala menuntun dan menjaga domba-dombanya. Dia menyediakan yang terbaik untuk domba-dombanya. Gembala memiliki 2 alat yang dia gunakan untuk menggiring domba-dombanya. Kedua alat itu adalah gada dan tongkat.


FUNGSI TONGKAT GEMBALA


Gada (rod) dibuat dari akar kayu tua yang sudah keras. Panjangnya sekitar 40-50 cm . Bagian bawahnya lebih kecil dari ujung satunya. Bentuknya mirip dengan pemukul bisbol. Gada ini berfungsi sebagai senjata gembala untuk melindungi para domba dari pemangsa-pemangsa yang mencoba menyerang kawanan domba. Cara menggunakannya adalah dengan melemparkannya, mengayun-ayun. dan memuluk musuh dengan keras.


Sedangkan tongkat (staff) panjangnya sama seperti tongkat kebanyakan. Namun di bagian atasnya terdapat lekukan seperti lingkaran atau kail (mirip dengan bagian bawah gagang payung yang melengkung). Bagian yang melengkung itu sering digunakan apabila domba jatuh terperosok atau terjebak di dalam kubangan. Gembala akan menarik leher dan menariknya kembali ke sisi gembala. Sedangkan bagian bawahnya sedikit keras. dan digunakan untuk menepuk-nepuk dengan lembut agar jalannya tidak menyimpang dari kawanan.


PERJANJIAN TONGKAT GEMBALA


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Kita Menerima Perjanjian Tuhan dalam hidup kita


Ada Tongkat Gembala yang selalu menuntun kita, Bila Kita nakal atau melenceng dari Jalan Tuhan maka Tuhan Yesus sebagai Gembala Agung akan menarik kita dengan menggunakan Tongkat supaya kita balik lagi ke Gembala Agung kita.


Gada adalah simbol kekuasaan, dan tongkat yang melengkung untuk supaya domba yang memisahkan dirinya dari gerombolannya dapat diarahkan kembali ke jalan yang benar.


Perjanjian Tongkat Gembala adalah Tuhan senantiasa Berjalan di depan untuk memberikan Arahan dan menemani kita saat kita berada di lembah kekelaman.


Kalau kita saat ini hidup dalam keadaan lembah  kekelaman, kita lihat sekarang, arti dari setiap kata, “sekalipun aku berjalan dalam lembah lembah kekelaman”, “valley of the shadow of death” (NASB), atau dalam bahasa Ibrani, “tsalmaveth”, kegelapan yang sangat menakutkan, mengancam dan sepertinya mematikan. Tuhan berkata di perjanjian baru pun bahwa iblis hanya seperti singa yang mengaum ngaum, hanya bisa bersuara saja, sebab tidak ada singa yang mau menerkam mangsanya dan mengaum ngaum saja.


Ada Jaminan Perlindungan Tuhan jika kita Tetap Mengikuti Arahan Gembala Agung kita


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat, Mazmur 23 ini ditulis bukan dalam iklim tropis seperti di Indonesia tapi dalam iklim padang pasir, gak mungkin gembala membawa domba domba domba keatas puncak gunung pada waktu musim dingin. Jadi bohong cerita natal bahwa malaikat menjumpai gembala di padang belantara pada waktu musim dingin, pertama itu gak mungkin, kedu tengah malem di musim dinging apa ada rumput? Gak ada, yang ada juga es. Kita sering kali tidak tau cerita sesungguhnya tapi kita percaya saja.


Nah pada musim panas, gembala yang baik tau di atas puncak gunung ada padang rumput yang hijau dan air yang tenang, tapi masalahnya adalah untuk naik ke puncak gunung itu perlu melewati lembah lembah yang gelap, menakutkan dan bersarangnya binatang binatang buas, jadi jalan  menuju keatas gunung adalah melewati lembah lembah kekelaman.


Tuhan punya rencana buat kita semua, bukan tinggal dilembah, tapi puncak puncak gunung, kepuncakan dari kejayaan, kesuksesan, kekayaan, mulai dari Kejadian 1:26-28, Tuhan membuat  manusia yang berpotentsi yang sama dan berkuasa, dan jalan menuju puncak gunung itu harus melalui lembah dan mempunyai hubungan dengan Tuhan. Puncak dari pada gunung bukan hanya sekedar posisi tapi adalah hubungan yang intim dengan Tuhan. Puncak gunung bukan hanya kejayaan, kesuksesan, berkat, keberhasilan, tapi puncak gunung adalah juga tempat Bapa disurga, jadi dengan kata lain, saudara tidak akan sampai ke puncak gunung, kesuksesan yang Tuhan rencanakan untuk hidupmu sebelum engkau naik ke puncang gunung dan bertemu dengan yang punyaNya.


Perjanjian Tongkat Gembala ini Tuhan Yesus membawa kita naik ke puncak gunung walaupun kondisi dunia semakin gelap 


Mari kita Terima Perjanjian Tongkat Gembala


Tuhan Yesus memberkati


Amin


Jatiwangi 20 APRIL 2023


ONLY BY HIS GRACE


Joshua Ivan Sudrajat 


Komentar

Postingan Populer