PROSES MENYELESAIKAN AMANAT AGUNG

Rangkuman Ibadah Raya Live Streaming Ke I s/d V GBI PRJ Group (CK7)

Minggu, 18 Juni 2023 Pk. 07.00, 09.00, 11.30, 14.00, & 16.30 WIB

PROSES MENYELESAIKAN AMANAT AGUNG

Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo



Sewaktu murid-murid-Nya menanyakan tanda kedatangan-Nya serta kesudahan dunia ini, Ia menjawab dalam Lukas 21 : 11, salah satunya adalah penyakit sampar. Sampar juga dapat diartikan sebagai pandemi.


Selain itu, Tuhan Yesus menjawab dari Matius 24 : 14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.


Tuhan Yesus pasti datang kembali, karena itu Ia memberikan Amanat Agung, yaitu agar kita pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya. Ini juga berarti terjadi penuaian jiwa besar-besaran. Nah, bagaimana proses menyelesaikan Amanat Agung sebelum Tuhan Yesus datang kembali ?


Untuk menyelesaikannya, tidak bisa dengan kekuatan sendiri. Karena itu, pesan terakhir sebelum naik ke surga kepada murid-murid-Nya, dan kita semua, dalam Kisah Para Rasul 1 : 8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Jadi, kita mesti menerima kuasa dari Roh Kudus atas kita.


Sesudah itu, disaksikan para murid-Nya, Tuhan Yesus naik ke surga. Kemudian, 120 murid berkumpul di kamar loteng Yerusalem. Mereka melakukan ini karena Tuhan Yesus memerintahkan mereka agar tidak meninggalkan kota itu sebelum diperlengkapi dengan kuasa dari tempat tinggi. Tuhan Yesus berkata, “Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”


Apa yang dilakukan para murid di kamar loteng ? Mereka bertekun dalam doa, memuji, menyembah Tuhan siang dan malam dengan sehati. Inilah prinsip Restorasi Pondok Daud dan Menara Doa. 


Setelah 10 hari, maka pada hari raya Pentakosta, tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk, dan tampaklah lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka, penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Itulah bahasa roh. Jadi, tanda awal orang yang dibaptis dengan Roh Kudus adalah berbahasa roh.


Apa yang terjadi setelah murid-murid-Nya dipenuhi Roh Kudus :


• Petrus berkhotbah sekitar 5 menit dan kira-kira 3.000 orang bertobat dan dibaptis. Zaman itu, populasi penduduk dunia sekitar 255 juta orang. Sekarang, kira-kira 8 miliar. Maka, 3.000 orang bertobat dan memberi diri dibaptis waktu itu setara kurang lebih 94.000 orang saat ini.


• Murid-murid dipakai untuk menyatakan tanda-tanda dan mujizat sehingga banyak orang bertobat. Markus 16 : 15 - 18 menyatakan, Yesus berkata, kalau kita pergi memberitakan Injil, maka tanda-tanda dan mujizat akan menyertai. Sejak 2006, Tuhan memerintah saya untuk mengadakan Kebaktian Kesembuhan Ilahi. Selama 13 tahun, telah 318 kali kebaktian. Setiap kali berkhotbah, saya memberitakan Injil. Tanda-tanda dan mujizat terjadi. Tuhan mengizinkan saya melihat serta mengalami mujizat seperti yang dilakukan Tuhan Yesus 2.000-an tahun yang lalu.


• Cara hidup mereka berubah, sehingga banyak orang bertobat. Yang pertama, mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan persekutuan. Ini juga bisa diartikan gemar membaca Alkitab. Mazmur 119 : 105 Firman-Mu itu  pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Kalau suka membaca Alkitab, itu akan menuntun jalan hidup kita, hidup benar sesuai firman-Nya dan berintegritas, sehingga membawa orang lain bertobat.


Yang kedua, mereka selalu berkumpul, membagi roti, dan berdoa. Ini bisa diartikan, mereka hidup dalam kesatuan hati serta senang berdoa. Hari-hari ini, melalui Menara Doa, ada doa, pujian, dan penyembahan siang dan malam dalam kesehatian. Yang ketiga, mereka suka memberi, sehingga tidak ada yang berkekurangan. Lukas 6 : 38 Berilah dan kamu akan diberi : suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.


Yang keempat, mereka selalu bergembira dan dengan tulus hati memuji Allah. Hidup tulus hati artinya hidup sebagai orang yang berintegritas. Akhirnya, mereka disukai semua orang, dan tiap-tiap hari jumlah orang yang diselamatkan Tuhan tambah-tambahkan. Namun, mungkin mereka menganggap pola penuaian jiwa hanya seperti itu. Lantas, hidup di zona nyaman.


Tetapi, ternyata supaya penuaian jiwa bertambah besar, Tuhan izinkan proses berikutnya terjadi, yakni aniaya. Mereka harus meninggalkan Yerusalem, pergi ke Yudea dan Samaria sambil memberitakan Injil. Kalau tadinya penuaian jiwa hanya di Yerusalem, sekarang menyebar ke Yudea dan Samaria, dan pola penuaian jiwa seperti ini masih terjadi sampai hari ini. Sejarah gereja menunjukkan, semakin gereja ditekan, justru Injil makin menyebar dan diberitakan di mana-mana. Karena itu, Tuhan izinkan hari-hari ini penderitaan dan aniaya supaya terjadi penuaian jiwa yang lebih besar.


Bahkan, pola penuaian di atas terus sampai ke ujung bumi. Tuhan mempunyai cara membuat penuaian jiwa sampai ke ujung bumi, yaitu melalui perubahan paradigma pelayanan. Selama ini, pengertian tentang keselamatan hanya untuk orang-orang Yahudi. Namun, melalui pengalaman Kornelius yang bukan orang Yahudi, ketika Petrus diutus Tuhan untuk mendatangi dia guna memberitakan jalan keselamatan, ternyata keselamatan bukan hanya untuk orang-orang Yahudi, tetapi bagi semua bangsa di seluruh dunia. 


Proses perubahan paradigma dalam pelayanan itu tidak mudah. Tuhan meyakinkan Petrus terlebih dulu, “Kalau Tuhan berkata halal, jangan kamu berkata haram.” Orang-orang non-Yahudi haram di mata orang Yahudi. Proses itu masih berlanjut dengan pengertian bahwa orang-orang bukan Yahudi yang percaya pada Tuhan Yesus, harus disunat dan wajib mengikuti hukum-hukum Musa. Tetapi, melalui sidang di Yerusalem, akhirnya mereka mengerti keselamatan bukan hanya untuk orang-orang Yahudi, melainkan juga untuk semua bangsa.


Tema 2022 adalah Tahun Paradigma yang Baru. Tuhan mengingatkan kita untuk menyelesaikan Amanat Agung, dan dituntun oleh Roh Kudus untuk menggunakan paradigma atau cara-cara yang baru. Tema 2023 ialah Tahun untuk Bangkit, Jadilah Pemenang. Kita harus lebih peka terhadap tuntunan Tuhan supaya menjadi pemenang.


Pada awal pelayanan, saya termasuk seorang yang dipakai Tuhan untuk melakukan paradigma baru dalam pelayanan guna menyelesaikan Amanat Agung. Misalnya, dalam hal membuka gereja baru, cara ibadah dengan doa, pujian, penyembahan, serta tempat ibadah bukan di gedung gereja dan lainnya. Semua itu selalu diawali pro-kontra, seperti halnya sewaktu masa Kisah Para Rasul. Pada tahun 2009 yang lampau, Tuhan mengatakan pada saya, bahwa Ia akan mencurahkan Roh Kudus dengan dahsyat. 


Saat Roh Kudus dicurahkan, akan terjadi peristiwa seperti terdapat dalam kitab Yoel 2 : 28 - 32. Ada tiga tanda: anak-anak, pemuda, dan orangtua akan dipakai Tuhan secara luar biasa; terjadi mujizat luar biasa; dan goncangan-goncangan. Dengan tiga tanda ini, nubuatan Yoel akan digenapi, banyak orang berseru kepada nama Tuhan dan akan diselamatkan. Ini berarti terjadi penuaian jiwa besar-besaran. Sejak 2009 itu, hampir di setiap khotbah, saya selalu mengingatkan goncangan-goncangan ini, dan ini terjadi hampir sekitar 10 tahun. Siapa mengira yang disebut goncangan itu adalah pandemi Covid-19, yaitu di Indonesia mulai sekitar 02 Maret 2020.


Adanya Covid-19, telah membuat perubahan paradigma di dalam pelayanan. Pelayanan secara online terbukti merupakan alat untuk mempercepat penyelesaian Amanat Agung, yaitu semakin cepat dan banyaknya orang yang mendengar serta mengenal Injil Kerajaan Allah.


Pada 08 Februari 2023, terjadi kebangunan rohani di Asbury University, Kentucky. Mereka berdoa, memuji, dan menyembah Tuhan siang dan malam dalam kesatuan hati. Inilah prinsip Restorasi Pondok Daud dan Menara Doa. Kebangunan rohani ini menyebar ke kampus-kampus lain di Amerika Serikat, seperti Lee University, Oral Robert University, dan lainnya, serta berita kebangunan rohani itu melanda ke seluruh dunia.


Kebangunan rohani di Asbury University ini merupakan bagian dari penggenapan Pentakosta Ketiga, Tuhan melawat ‘Generasi Yeremia’, yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian pada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa, dan akan memenangkan banyak jiwa.


Melalui peristiwa ini, Tuhan menunjukkan pola penuaian jiwa ke depan, sampai Tuhan Yesus datang kembali, ialah melalui Menara Doa (doa, pujian dan penyembahan bersama-sama siang dan malam dalam kesehatian). Pelayanan seperti ini di kampus-kampus sudah berakhir. Namun, Tuhan sedang memunculkan yang disebut Third Pentecost Azusa Prayer Tower di Amerika Serikat, dan pada 14 dan 15 April 2023 sudah diresmikan.


Azusa Prayer Tower merupakan tempat untuk berdoa bagi kebangunan rohani global Pentakosta Ketiga, pelayanan dan pelatihan di pusat kota Los Angeles, California. Lokasinya sekitar 50 meter dari lokasi kebangunan rohani Azusa Street yang pernah dipimpin William Seymour pada 1906. Azusa Prayer Tower adalah penggenapan nubuatan Ev. Cindy Jacobs, bahwa gerakan Pentakosta Ketiga dimulai dari Timur ke Barat (Amerika Serikat), dan dari sana akan menyebar ke seluruh dunia, serta kembali ke Yerusalem.


Para hamba Tuhan akhir-akhir ini mengingatkan, kita harus memperhatikan saksama untuk 10 tahun ke depan, yaitu sampai dengan 2033. Mengapa ? 2033 adalah peringatan penginjilan yang ke-2000 tahun; peringatan kematian, kebangkitan, dan kenaikan Tuhan Yesus ke surga yang ke-2.000 tahun; serta peringatan pencurahan Roh Kudus yang berarti peringatan ulang tahun gereja yang ke-2.000 tahun.


Visi gerakan Empowered 21 ialah pada hari Pentakosta 2033, setiap orang akan mendapatkan kesempatan untuk berjumpa secara otentik dengan Tuhan Yesus melalui kuasa serta kehadiran Roh Kudus. Ps. Rick Warren dari Southern Baptist Church menyatakan, 2033 adalah gol untuk menyelesaikan Amanat Agung. Dan diingatkan, untuk menyelesaikan Amanat Agung, tidak bisa dengan kekuatan sendiri, melainkan kuasa Roh Kudus, karena itu kita harus dipenuhi oleh Roh Kudus. 


Tuhan Yesus Memberkati

Komentar

Postingan Populer