MENJAGA API PENYEMBAHAN

MENJAGA API PENYEMBAHAN 



Wahyu 15:2 (TB)  Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat


Kita dipanggil oleh Tuhan sebagai Penyembah-Penyembah yang menyembah dalam Roh dan Kebenaran


Yohanes 4:23-24 (TB)  Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."


Hari-hari ini kita harus Menjaga Api Cinta kita dan Menjaga Manusia Roh kita tetap berjaga-jaga


Kita Naikkan PENYEMBAHAN kita di hadapan Allah kita mengalahkan roh-roh kegelapan, mereka berusaha menghancurkan setiap kita


Firman Tuhan mengatakan “Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita” (Mazmur 95:6).


Dalam Perjanjian Baru proskuneo kata yang paling banyak digunakan untuk menyembah Tuhan. Menempatkan Kristus sebagai sentral di atas segala-galanya, itulah proskuneo penyembahan yang sejati.


Apakah Makna Kata Proskuneo?


MENCIUM


Makna kata proskuneo yang pertama adalah mencium. Mencium dari jarak dekat. Begitulah seharusnya kita lakukan saat meyembah Tuhan.


Menyembah dengan kedekatan dan keintiman bersama Tuhan. Kita harus tinggal di dalam Tuhan. Tuhan di dalam kita.


SEPERTI ANJING MENJILAT TANGAN TUANNYA


Inilah gambaran kita saat menyembah Tuhan, “seperti anjing menjilat tangan tuannya.” Ternyata menjilat tangan tuannya adalah cara anjing mengekspresikan kasih, kesetiaan dan ketaatannya kepada tuannya.


Setiap kali kita menyembah Tuhan, kita perlu merendahkan diri kita di hadapan Tuhan seperti seorang hamba kepada tuannya. Saat kita menyembah, kita mengekspresikan kasih, kesetiaan dan ketaatan kita kepada Tuhan.


BERSUJUD DAN TERSUNGKUR


Makna kata proskuneo yang ketiga adalah bersujud atau tersungkur dalam pemujaan dan penghormatan kepada Tuhan. Tersungkur menyembah Tuhan dimulai dari sikap hati yang menghormati Tuhan.


Dia Tuhan dan kita hamba-Nya. Dia Raja di atas segala raja. Dia Tuhan segala Tuhan. Mari sujud menyembah Dia.


Firman Tuhan mengatakan “Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita” (Mazmur 95:6).


MEMBANGUN MANUSIA ROH


2 Korintus 4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.


Bagaimana kita membangun manusia roh kita? Dengan banyak berbahasa roh! Bahasa roh adalah bahasa yang diberikan Roh Kudus kepada kita. Ini adalah suatu senjata Allah yang memiliki kekuatan yang luar biasa.


Mengapa berbahasa roh?


Bahasa roh adalah tanda awal seorang dibaptis oleh Roh Kudus (Kisah 2:1-4).


Baptisan Roh Kudus adalah suatu peristiwa di mana orang percaya dipenuhi oleh Roh Kudus untuk pertama kalinya. Apakah maksudnya kita harus dibaptis oleh Roh Kudus?


Dalam Kisah 1:8 ada 2 maksud: agar memiliki kuasa (dunamis) untuk menjadi saksi (martunos) Kristus.

Berbahasa roh berguna untuk membangun diri kita sendiri (1 Korintus 14:4a)


Tatkala kita berbahasa Roh sebenarnya kita sedang membangun iman kita kepada Tuhan. Ketika kita berbahasa roh segala hal yang menghambat pertumbuhan iman kita itu dihancurkan.


Berbahasa roh berguna untuk mengingatkan kita bahwa ada Roh Kudus di hati kita.


Di saat kita mengerti dan sadar ada Roh Kudus di dalam kita maka kita menjadi takut berbuat dosa atau Roh Kudus akan mengingatkan kita untuk tidak berbuat dosa.

Berbahasa Roh berguna untuk memberikan peristirahatan bagi rohani kita.


Dalam Yesaya 28:11-12, Tuhan telah berfirman bahwa Bahasa Roh itu adalah ‘Tempat Perhentian dan Peristirahatan’ bagi orang yang lelah.

 Ketika kita berdoa dengan bahasa Roh maka roh kita yang berdoa kepada Allah dan Allah memberikan kelegaan.

 

Sering berbahasa roh membuat lidah dikendalikan oleh Roh (Yakobus 3:1-12)


Lidah perlu dikendalikan bila tidak sangat berbahaya. Seorang yang suka berbahasa roh maka lidahnya dikendalikan oleh Roh Kudus.

Bahasa roh adalah bahasa pujian (1 Korintus 14:14-15)


Kita bisa berdoa menyanyi memuji dengan roh yaitu dengan menggunakan bahasa roh. Dan kita pun dapat berdoa, bernyanyi, memuji dengan akal budi yaitu dengan menggunakan bahasa yang kita gunakan sehari-hari.


Manusia rohani adalah manusia yang telah lahir baru, percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat serta menerima Roh Kudus yang berdiam dalam dirinya. Sama seperti halnya manusia jasmani yang perlu dibangun agar dapat mengalami pertumbuhan yang sehat, demikian juga manusia jasmani kita perlu dibangun agar bertumbuh kepada kedewasaan rohani. Paling tidak ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk membangun manusia rohani kita.


Makan makanan keras

Pengaturan makanan (diet) sangat diperlukan untuk memastikan asupan gizi yang sesuai dengan pertumbuhan. Betapa pun sehat dan bagusnya susu, namun tidak mungkin seorang anak hanya sekedar mengkonsumsi susu saja, melainkan secara bertahap diberikan makanan padat, makanan keras sesuai dengan pertumbuhannya. Demikian juga halnya dengan kerohanian (manusia rohani) kita. Manusia rohani kita dapat terbangun dengan memberi makanan rohani yang tepat sesuai dengan pertumbuhannya. Penulis surat Ibrani memberikan teguran yang keras kepada pembacanya, "Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat." (Ibrani 5:11-14). ‘Susu' berbicara tentang pengajaran-pengajaran dasar kekristenan, sedangkan makanan keras berbicara tentang ajaran yang tingkatnya lebih advance. Untuk dapat membangun manusia rohani, kita tidak hanya sekedar membutuhkan pengajaran-pengajaran mendasar yang ‘halus'

tetapi juga pengajaran firman yang mendidik, menegur, mengajar, menghajar dan membentuk kerohanian kita menjadi semakin dewasa.


Tekun dalam disiplin rohani

Selain pengaturan makananan (diet) yang sehat dan tepat, manusia rohani juga memerlukan latihan yang melatih ‘otot-otot rohani' kita berkembang dan bertumbuh dengan baik. Rasul Paulus menulis kepada Timotius sebuah nasihat, "Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (1 Tim 4:8). Ibadah adalah latihan bagi kerohanian kita, kata ‘ibadah' disini dalam bahasa aslinya berarti kesalehan. Jadi kita perlu melatih manusia rohani kita dalam kesalehan, antara lain hidup kudus sesuai firman Tuhan, memiliki gaya hidup doa, pujian dan penyembahan, memberikan persembahan, membaca dan merenungkan firman Tuhan, bersekutu dengan orang percaya lainnya, dan hal lainnya yang membuat otot-otot rohani kita terbangun. Disiplin rohani bukanlah agamawi. Disiplin rohani adalah latihan rutin yang diperlukan bagi manusia rohani kita.


Berada dalam lingkungan yang sehat

Hal penting lainnya yang mampu membuat manusia rohani kita bertumbuh, terbangun dengan baik adalah lingkungan rohani yang sehat. Namun seringkali hal ini terlupakan atau terabaikan. Kita memerlukan lingkungan rohani yang sehat untuk dapat membangun manusia rohani yang bertumbuh dengan baik dan sehat. Untuk itu kita perlu bersekutu dengan orang percaya lainnya dalam persekutuan yang saling membangun.


"Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." (Amsal 13:20)


"Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut." (Amsal 20:19)


"Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah," (Amsal 22:24)


Ketiga Amsal tersebut diatas memberikan pembelajaran kepada kita bahwa lingkungan kita, dengan siapa kita bergaul akan berdampak pada pribadi kita. itu sebabnya pemazmur juga memberikan nasihat:

"Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh..." (Mazmur 1:1)


Untuk dapat membangun kerohanian anda, bergabunglah dengan COOL, Mezbah Keluarga yang terdekat dengan domisili anda. COOL atau Mezbah Keluarga adalah lingkungan yang tepat dan sehat untuk anda bertumbuh secara rohani. 


Bagaimana Membangun Manusia Roh Yang perkasa?


1. Daniel Berketetapan Hati Tidak Menajiskan Dirinya –Dan. 1:8.


Seseorang yang “berketetapan hati” adalah seorang yang memiliki roh yang perkasa dan itu dimulai dari sikap hidup untuk hidup kudus. Mengapa banyak orang Kristen yang tidak perkasa ? Karena kehidupannya banyak yang kompromi dengan dunia dan tidak memiliki “ketetapan hati” untuk hidup kudus. Padahal status Daniel adalah budak di Babel, tetapi ia bisa mempertahankan identitasnya sebagai hamba Tuhan di tengah-tengah dunia. Bagaimana sikap hati Anda di tengah dunia di mana kita hidup? Siapkah mempertahankan identitas Anda di tengah dunia?


2. Daniel Butuh Teman dalam Membangun Manusia Roh – Dan. 1:16-18.


Daniel membutuhkan teman-teman untuk saling menunjang dalam menghadapi tantangan, yaitu memberitahu mimpi dan maknanya. Kalau tidak maka semua orang yang berhikmat akan dibunuh. Dalam situasi krisis dan kritis, Daniel mengajak teman-teman untuk sama-sama berdoa untuk memohon hikmat kepada Allah. Akhirnya rahasia disingkapkan (Dan. 1:20-23). Siapakah teman-teman Anda? Apakah mereka mendukung Anda menjadi manusia roh yang perkasa atau meruntuhkan manusia roh Anda? Maukah Anda mencari teman-teman yang mendukung untuk pembangunan manusia roh yang perkasa ?



3. Daniel Punya Kehidupan Doa yang Konsisten – Dan. 6:11.


Rahasia Membangun Manusia Roh Yang Perkasa, yaitu dengan berdoa secara rutin, meskipun situasi tidak baik atau membahayakan. Kita bisa mengetahui seseorang memiliki roh yang perkasa bukan pada saat segala sesuatu lancar, atau di dalam Bait Allah atau ketika di mimbar, tetapi ketika menghadapi bahaya, apakah ia tetap bertahan di dalam imannya atau di dalam doanya atau melarikan diri sehingga kecewa kepada Allah? Bagaimana dengan kehidupan doa Anda? Apakah manusia roh Anda sudah dibangun terus-menerus? Pada saat Anda menghadapi tantangan, apa yang Anda lakukan? Mari kita evaluasi kondisi manusia roh kita. Setelah melihat ke-3 hal dari kehidupan Daniel mana yang perlu kita perbaiki.


Mari Kita Terus Membangun Manusia Roh kita dan Mainkan Kecapi PENYEMBAHAN kita.


Amin


Jatiwangi 31 Juli 2023

Only By HIS GRACE


Joshua Ivan Sudrajat 

Komentar

Postingan Populer