MENJADI MEMPELAI WANITA KRISTUS

MENJADI MEMPELAI WANITA KRISTUS




Shalom


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat pagi ini Roh Kudus memberikan Sepatah Kata MENJADI MEMPELAI WANITA KRISTUS


Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.”


Wahyu 19:7


Gereja disebut ”Mempelai Kristus” karena Tuhan menyebut Diri-Nya ”Mempelai laki-laki” Gereja (Mrk 2:19). Kristus mencintai Gereja dan mempersatukan dia dengan-Nya dalam perjanjian abadi. Dia telah memberikan Diri-Nya bagi Gereja untuk memurnikannya dengan darah-Nya dan ”menguduskannya” (Ef 5:26), membuatnya menjadi bunda yang subur dari anak-anak Allah. Kalau istilah ”tubuh” mengungkapkan kesatuan antara ”kepala” dengan anggota-anggotanya, istilah ”mempelai” menekankan perbedaan dalam relasi pribadi.


Dalam perkawinan Anak Domba, Kristus melambangkan mempelai pria (Chatan), dan kita sebagai gereja adalah mempelai wanita (Kallah).


Syarat mutlak untuk menjadi “mempelai Kristus” adalah kemurnian yaitu perawan suci atau belum tersentuh, maksudnya tidak ada ikatan lain.


PROSES MENJADI MEMPELAI KRISTUS


1. Menjadi Milik Kristus


Kelahiran baru dan disertai dengan sikap pertobatan yang sungguh-sungguh menjadi syarat utama bagi calon mempelai-Nya. Kelahiran baru ini ditandai oleh sikap hati yang percaya dan sungguh-sungguh berbalik kepada Tuhan serta menjadikan Yesus sebagai penguasa tunggal dalam hidup kita. Percaya kepada Yesus artinya kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya dan juga mengandalkan Dia di dalam seluruh aspek kehidupan kita.


(Yoh 3:5; Rm 10:9-10; Tit 3:5)


2. Hidup Benar dan Kudus


Orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, pasti akan hidup menaati firman-Nya. Hidup dalam kekudusan adalah buah dari pertobatan yang kita lakukan.


Alkitab berkata bahwa hidup benar dan kudus itu dilambangkan sebagai lenan halus yang akan dipakaikan kepada mempelai-Nya. Adalah kehendak Tuhan ketika kita berjumpa dengan Dia, kita mempersembahkan roh, jiwa dan tubuh yang sempurna tak bercacat cela di hadapan-Nya. (Wahyu 19:7-8; 1 Tes 5:23)


3. Membangun dengan Kualitas Emas, Perak dan Batu Permata


Tujuan Tuhan memilih dan menyelamatkan kita bukan hanya untuk hidup benar di hadapan-Nya, lebih daripada itu adalah agar kita menjadi alat untuk menyatakan kemuliaan-Nya bagi dunia ini. Tuhan ingin menjadikan kita sebagai rekan sekerja-Nya untuk menghadirkan kerajaan Allah di muka bumi ini. Untuk itu kita melayani Tuhan sesuai dengan panggilan, talenta dan karunia yang sudah diberikan kepada kita untuk dilipatgandakan. (1 Kor 3:11; Mat 25:14-30)


4. Berjaga-jaga


Kita tidak mengetahui kapan Tuhan Yesus akan menjemput gereja-Nya, oleh karena itu orang percaya harus senantiasa hidup dalam keadaan siap sedia. Dalam menanti-nantikan saat yang indah itu terjadi, di mana kita bertemu dengan mempelai pria yaitu Yesus Kristus, kita diperintahkan Tuhan untuk hidup berjaga-jaga. Mengapa harus berjaga-jaga? Karena pasti ada banyak hal yang bisa menarik kita keluar dari rencana Tuhan yang sempurna. Tantangan, cobaan, godaan dan ujian yang seringkali kita alami dapat membuat kita keluar dari kesetiaan kita kepada Tuhan. (Mat 24:42-44; Luk 21:34-36)


Tujuan akhir dari hidup orang percaya adalah berjumpa dengan Kristus dan menjadi mempelai-Nya. Adalah tanggung jawab kita untuk mempersiapkan diri pada hari yang besar itu. Perjamuan kawin Anak Domba adalah puncak sejarah umat manusia, di mana semua orang yang selama ini telah hidup mengasihi dan menaati Dia dipersatukan kembali dengan Penciptanya.


KARAKTER MEMPELAI WANITA


Wahyu 19:6-8 (TB)  Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. 

Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. 

Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.] 


MEMILIKI KARAKTER DEWASA (Ay. 7)

Ketika seseorang percaya lahir baru di dalam Kristus, ia lahir sebagai seseorang yang bayi rohani. Tetapi Tuhan menghendaki agar kita bertumbuh menjadi dewasa. Seseorang yang sudah dewasa tidak lagi hidup berfokus kepada apa yang boleh dan apa yang tidak, melainkan fokus melakukan apa yang menyenangkan hati Bapa dan berguna untuk pelebaran Kerajaan Allah.


Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda dewasa di dalam kerohanian?


MEMILIKI KEHIDUPAN YANG KUDUS (Ay. 8)

Allah menginginkan agar setiap orang percaya hidup kudus karena Allah sendiri adalah kudus. Kita akan mampu hidup kudus jika kita benar-benar mau taat pada kehendak Bapa dan hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Tentunya tidak mudah, tetapi bukan berarti mustahil untuk dapat hidup kudus. Hubungan yang semakin intim dengan Tuhan akan membantu kita untuk melewati prosesnya sebagai seorang pemenang.


Sudahkah Anda berkomitmen untuk memiliki hidup yang kudus? Jika belum, apa kendalanya?


MEMILIKI PERBUATAN YANG BENAR (Ay. 8)

Agar kita menjadi mempelai Kristus yang layak bagi-Nya, kita juga harus hidup benar di hadapan Allah. Artinya kita bukan hanya mengetahui teori hidup benar seperti orang farisi, tetapi kita juga harus melakukannya dan menghidupi setiap firman-Nya. Terkadang untuk melakukan perbuatan yang benar bisa bertentangan dengan arus duniawi.


Menurut Anda apa saja hal-hal perbuatan benar yang bertentangan dengan arus duniawi? Apakah Anda pernah mempraktekkannya?


Mari Kita Siapkan Diri Untuk Menjadi Mempelai Wanita yang tidak BERCACAT CELA Minta Jaminan Tuhan untuk Mencapai Glorious FINISH 


Tuhan Yesus memberkati


Jatiwangi 28 SEPTEMBER 2023

Only By HIS GRACE


Joshua Ivan Sudrajat 

Komentar

Postingan Populer