PEMULIHAN GAMBAR DIRI

PEMULIHAN GAMBAR DIRI



Sahabat Joshua Ivan Sudrajat ini adalah Pelajaran dasar dari PEMETAAN DIRI atau TRUE SELF


Roma 12 : 1-2 : ‘’Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna’’.


Perubahan hidup adalah sebuah proses dan perjalanan pertumbuhan rohani setelah kita meneri ma keselamatan. Satu bagian yang penting untuk kita alami dalam perubahan hidup adalah pembaharuan budi (pikiran).


GAMBAR DIRI


Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan gambar diri itu? Dalam bahasa Inggris kata ini diterjemahkan self image, bagaimana seseorang memandang dirinya. Pada dasarnya gambar diri adalah pemahaman seseorang mengenai siapa dirinya (who he is) dan harus menjadi apa atau bagaimana dirinya tersebut (self esteem). Jadi, gambar diri memiliki dua aspek. Aspek pertama adalah aspek present atau kekinian (who I am now), kedua adalah aspek future atau yang akan datang (who I will be). Dua aspek gambar diri ini seperti sekeping uang yang memiliki dua sisi. Keduanya menjadi satu kesatuan yang menggerakkan seseorang menjalani kehidupannya.


Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Namun karena dosa, manusia kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3 : 23).  Dosa merusak Gambar Diri setiap manusia.

Gambar Diri sacara sederhana berarti Apa yang anda percaya tentang diri anda sendiri.


Amsal 23 : 7 : ‘’Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia’’.


Gambar Diri memiliki pengaruh penting dalam kehidupan setiap manusia. Seorang psikolog kristen bernama Lawrence J. Crabb menyatakan bahwa kebutuhan pribadi mendasar dari setiap orang adalah menganggap dirinya sebagai pribadi yang berharga.


Berbagai pandangan tentang citra diri


Pengertian tentang citra diri

Yang disebut sebagai citra diri adalah:

Ams 23:7aApa yang dipikir dan dipercayai seseorang tentang dirinya, atau

Apa pendapat atau pandangan orang lain tentang dirinya.

Misalnya:

Seseorang yang sejak kecil oleh orang tuanya selalu dikatakan sebagai anak yang bodoh akan percaya bahwa dirinya benar-benar bodoh.


Sumber-sumber pandangan tentang citra diri1 Kor 4:3-4

Ada 4 sumber pendapat/pandangan yang bisa mempengaruhi pandangan/penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri.


Orang lain

Ada orang-orang tertentu yang pandangan atau pendapatnya tentang diri seseorang bisa mempengaruhi pendapat maupun pandangan orang tersebut mengenai dirinya sendiri.


Seorang bisa menyerah dan berkata dalam hati: “Saya adalah seperti yang kalian katakan tentang saya”.


Norma kelompok

Sekelompok orang atau masyarakat tertentu menyepakati sebuah standar nilai tertentu, misalnya:

Kriteria orang yang dinilai cantik, kaya, sukses dan lain-lain.

Pandangan tentang seseorang yang memiliki atau tidak memiliki anak, keturunan laki-laki dan lain-lain.

Diri sendiri

Pandangan dan penilaian dari seseorang terhadap dirinya sendiri sering kali dipengaruhi oleh pandangan orang lain atau lingkungan sosial tertentu.


Misalnya:


Seorang yang merasa dirinya tidak berguna, sehingga tidak mau melakukan apa-apa untuk Tuhan/pekerjaan Tuhan.

Seorang yang pernah berkali-kali gagal lalu tidak mau “bangkit” lagi karena memandang dirinya memang “sebegitu” saja kemampuannya dan telah ditentukan oleh Tuhan untuk selalu gagal.


Tuhan

Nilai diri seseorang yang sebenarnya seperti apa yang dikatakan Firman Tuhan mengenai diri manusia.


GAMBAR DIRI YANG SALAH


Gambar Diri yang salah akibat dosa, secara umum memiliki rumusan sebagai berikut : 


Harga (Nilai) diri saya = Penampilan/performa  +  Apa kata orang lain tentang saya


Akibat dari Gambar Diri yang salah :


1. Kita akan mengalami Problem Emosional, yang akan menghambat pertumbuhan rohani, menghancurkan potensi yang kita miliki dan membuat kita gagal dalam menggenapi rencana Tuhan di hidup kita.


Contoh : Perasaan minder, rasa tidak berharga, tidak berguna, putus asa,stress, dll.


2.Membuat kita terjebak dalam  Kehausan/Ambisi, untuk memperoleh kesuksesan dan mendapat pengakuan. Sebagai akibatnya, akan terbentuk kecenderungan perilaku yang demikian :


a. Memaksakan diri : Membentuk pribadi yang perfeksionis,ambisius, dan workaholic.

b. Menarik diri untuk menghindari kegagalan : Membentuk pribadi yang cuek, acuh, dan lari dari tantangan.

c. Sombong : Merasa diri paling hebat dan semua adalah hasil kemampuannya sendiri.


3. Menjadi pribadi Yang Tidak Aman, tidak mudah menerima masukan, nasihat, kritik yang membangun. Sedikit banyak itu akan mempengaruhi cara kita bersosialisasi dengan orang lain.


Contoh : Sensitif, penuh prasangka, mudah salah paham, rendah diri, dan mudah tersinggung.


Gejala-gejala citra diri yang rusak


Merasa tidak berguna

Terintimidasi

Memandang segala kekurangan dan kelemahannya sebagai sesuatu yang menjadi ancaman bagi dirinya, sehingga seringkali membenci dirinya sendiri.


Takut dihukum

Selalu dibayangi ketakutan, bahkan seperti orang yang “takut pada bayangannya sendiri”.


Pencari “kambing hitam”

Selalu berusaha menyalahkan orang lain atas setiap kegagalan atau kesulitan yang terjadi


Berusaha supaya diterima

Berusaha menyenangkan orang lain ‘berapapun harganya’

Siap melakukan ‘kompromi’, asal bisa diterima dalam suatu kelompok.


Berusaha menyamai penampilan orang lain

Sekalipun sebenarnya hal itu kurang sesuai dengan diri dan kemampuannya, baik dari sisi kondisi perekonomiannya, nilai-nilai moralnya, keyakinan agamanya.


Takut dikritik

Menjadi mudah marah dan tersinggung bila ada kritik yang ditujukan atau disampaikan kepadanya.


Merasa rendah diri

Selalu dengan perasaan was-was membandingkan dirinya dengan orang lain dalam hal pendidikan, kekayaan, status sosial dan sebagainya.


Tidak punya identitas

Tidak berani menyatakan pandangannya terhadap masalah tertentu yang diperkirakan ‘melawan arus’.


Berusaha untuk berharga

Perfeksionis

Tidak bisa menerima adanya kesalahan, sehingga tidak bisa memaafkan dirinya sendiri ataupun orang lain yang melakukan kesalahan-kesalahan.


Terobsesi untuk jadi yang paling sukses, sehingga menghalalkan segala cara.


Takut gagal

Sangat selektif dalam menerima tugas dan tanggung jawab, dan menjauhi tantangan.


Butuh dukungan secara berkelebihan

Merasa tidak nyaman dan terancam bila ada orang lain yang menyamai atau melebihi dirinya.


Timbulnya rasa iri dan kedengkian, lalu berusaha untuk menjatuhkan/menyingkirkan orang lain tersebut .


Pengkritik

Sulit memuji dan mendukung orang lain.


Menerima keadaan sebagai takdir

Menarik diri

Menjadi orang yang tertutup, egois, sukar bergaul dan tidak bisa bermasyarakat.


Menyesali diri sendiri

Menyesali keberadaannya, suka mengutuki dirinya sendiri, bahkan merasa “bosan hidup” dan ingin mengakhiri hidupnya.


Menyesali orang tua

Mengapa ia dilahirkan sebagai anak mereka sehingga hidupnya seperti ini keadaannya.


Menyesali Tuhan

Menyalahkan Tuhan, dan bisa undur dari Tuhan.


Putus asa

Bersikap apatis, tidak bersemangat untuk bertumbuh dan berkarya.


Terikat pada kebiasaan buruk

Rasa kecewa bisa menyeret seseorang kepada kebiasaan-kebiasaan buruk, seperti: narkotika, mabuk-mabukan dan perjudian.


GAMBAR DIRI YANG BENAR


Gambar Diri yang benar, yang seharusnya kita miliki adalah :


Harga (Nilai) diri saya = Pribadi Saya  +  Apa Kata Tuhan


Bila kita ingin memiliki gambar diri yang sehat, yang benar, dan yang utuh, maka kita harus melihat diri kita dari cara pandang Tuhan. Dia adalah Pencipta kita. Di luar apa kata Tuhan…maka itu adalah pandangan atau gambar diri yang salah !


Kejadian 1 : 27-28 : ‘’Maka Allah menciptakan manusia itu seturut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; ‘’Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.’’


Pandangan Allah tentang Manusia


SAMA DENGAN GAMBAR DAN RUPA ALLAH


Manusia diciptakan dengan gambar dan rupa Allah, namun karena kejatuhan manusia dalam dosa maka gambar dan rupa itu menjadi rusak dan perlu dipulihkan


Kejadian 1:26-28 (TB)  Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." 


BERHARGA DIMATA TUHAN


Tuhan Yesus memberikan hidup-Nya sebagai tebusan untuk hidup manusia. Ini membuktikan bahwa manusia begitu berharga bagi-Nya


Mazmur 103:4 (TB)  Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, 


CIPTAAN YANG DAHSYAT DAN AJAIB


Kejadian manusia adalah dahsyat dan ajaib karena Tuhan sendiri yang menenun ketika seseorang di dalam kandungan ibunya.


Mazmur 139:16-18 (TB)  mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya. 

Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! 

Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau. 


PRINSIP-PRINSIP PEMULIHAN GAMBAR DIRI


1. Perangkap Penampilan : Saya harus memenuhi standar-standar tertentu supaya saya merasa berharga dan dapat diterima.


+ Kebenaran Firman Tuhan : Kita dibenarkan di hadapan Allah (Roma 5:1,Roma 3:28).

Saya dibenarkan (berkenan) di hadapan Allah bukan karena penampilan (perbuatan) saya, tapi karena penebusan darah Kristus dalam hidup saya.


2. Perangkap Pengakuan : Saya harus diakui (diterima) oleh orang-orang tertentu,baru merasa diri saya berharga.


+ Kebenaran Firman Tuhan : Kita diterima oleh Allah (Roma 8:31-39, Galatia 4:5-7).

Lewat penebusan darah Kristus, saya yang dahulu terpisah dari kasih Allah, sekarang telah diampuni dan diterima sepenuhnya oleh Allah.


3. Perangkap Rasa Bersalah (Tertuduh) : Barangsiapa yang gagal (termasuk diri sendiri) tidak layak dikasihi dan pantas dihukum.


+ Kebenaran Firman Tuhan : Kita telah diperdamaikan dengan Allah (1 Yohanes 4:9-10, Roma 5:6-10, 2 Korintus 5:9).

Lewat kematianNya di kayu salib, Kristus telah menanggung murka Allah atas dosa-dosa saya, sehingga dan dikasihi oleh Allah.


4. Malu terhadap diri sendiri : Pribadi saya buruk, saya sudah begini, tidak bias berubah. Saya tidak memiliki pengharapan.


+ Kebenaran Firman Tuhan : Kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus dan berharga di mataNya (Ibrani 10:14, Korintus 5:16-17).

Saya adalah ciptaan yang baru di dalam Kristus ketika saya menerima pengorban-Nya di atas kayu salib bagi hidup saya.


Pemulihan Gambar Diri akan kita alami ketika :


·        Kita menanggalkan cara pandang diri yang salah (tipu muslihat Iblis) dan mulai memandang diri kita menurut perkataan Firman Tuhan atas hidup kita.

·         Kita bertumbuh dalam pengenalan kita akan Pribadi Allah da nisi hati-Nya atas kita.


Pengaruh Citra DIRI yang dipulihkan


Secara umum citra diri yang baik berdampak pada:


Prestasi tertinggi

Seberapa tinggi seseorang menilai dirinya dalam suatu hal turut menentukan peraihan prestasi tertingginya dalam hal itu.


Penampilan diri

Seseorang yang berpikir bahwa ia adalah orang yang baik akan merasa nyaman dan aman hidup berkelompok dengan orang-orang yang sama baiknya dengan dia.


Hubungan dengan orang lain

Seorang yang berpikir positif terhadap dirinya cenderung berpikir dan bersikap positif pula pada orang lain. Jika ia dapat menerima dan mengasihi dirinya, maka ia akan bisa menghargai dan mengasihi orang lain juga.


TANDA-TANDA ORANG YANG MENGALAMI PEMULIHAN GAMBAR DIRI


1. Hati yang bergembira, bersukacita


2. Pikirannya dipebaharui dari hari ke hari menurut kebenaran Firman Tuhan, sehingga menjadi semakin positif


3. Mulai peduli akan kebutuhan orang lain, muncul kasih terhadap sesama


4. Gemar berdoa, memuji dan menyembah Allah. Sebagai kelanjutannya, kerohaniannya mulai bertumbuh.


Disusun oleh Joshua Ivan Sudrajat

Jatiwangi 30 SEPTEMBER 2023


Komentar

Postingan Populer