MENGALAHKAN ROH AMALEK

MENGALAHKAN ROH AMALEK

Joshua Ivan Sudrajat 




Shalom


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat sore ini Roh Kudus memberikan arahan untuk saya mempelajari tentang roh Amalek


Spirit Amalek adalah spirit cinta akan uang, keserakahan, egoisme, spirit familiarity (minta dimaklumi oleh Tuhan untuk suatu perbuatan yang dipandang baik). 


Spirit Amalek membuat orang percaya menjadi batu sandungan, mencari kesempatan dari kelemahan orang, bahkan menahan kegerakan Tuhan. Kita melihat spirit keserakahan yang sama beroperasi di banyak pemimpin Gereja, bahkan hari ini. Lebih dari apa pun, hal ini telah mendiskualifikasi mereka untuk mengecap firman yang baik dan karunia-karunia dunia yang akan datang (from ruling in the Tabernacles Age to come, Ibrani 6:5).


Ulangan 25:17-19 "Ingatlah apa yang dilakukan orang Amalek kepadamu pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir; bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka, sedang engkau lelah dan lesu. Mereka tidak takut akan Allah.Maka apabila TUHAN, Allahmu, sudah mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada segala musuhmu di sekeliling, di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dimiliki sebagai milik pusaka, maka haruslah engkau menghapuskan ingatan kepada Amalek dari kolong langit. Janganlah lupa!"


DEFINISI AMALEK : 


Amalek memiliki arti ; “dweller in a valley” / penghuni di sebuah lembah.

“Amalek ini akan berusaha menyeret hidup kita ke lembah, atau bagi yang ada di lembah, dia akan berusaha bagaimana caranya agar orang itu tidak bisa bangkit lagi.”


Amalek akan menyeret kita ke lembah kekalahan , tetapi dengan tangan yang terangkat, maka Tuhan akan turun tangan, namun bila kita turun tangan, berusaha dengan kekuatan sendiri, kita pasti kalah, karena di saat itulah Tuhan akan angkat tangan.


DUA STRATEGI AMALEK


TIBA-TIBA MENYERANG BAGIAN BELAKANG


Suku Amalek ("penghuni lembah") adalah suku yang suka berperang dan menyergap tiba-tiba ketika suatu barisan sedang berfokus pada "sesuatu". Strategi yang sering dipakai oleh Amalek adalah menyerang bagian belakang dalam barisan peperangan secara tiba-tiba. Dalam barisan peperangan, bagian terdepan cenderung menjadi bagian yang terkuat, namun bagian belakang sering ditempatkan sebagai bagian yang terlemah. Karena terfokus pada peperangan di depan medan area, kita kadang melupakan penjagaan di bagian belakang. 


Ketika Daud lengah untuk menjaga kota Ziklag selagi perhatian mereka teralih pada hal lain. Di Kota Ziklag, ada keluarga serta harta benda Daud dan para pengikutnya yang akhirnya berhasil ditawan oleh Amalek. Amalek berbicara tentang roh. Jangan sampai karena kita berfokus pada pelayanan maupun pekerjaan, namun keluarga kita atau hal-hal lain yang seharusnya kita jagai menjadi habis diserang oleh roh Amalek.


CARA MENGATASI


Kel 17:8-13 Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim. Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku." Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. 


Israel dapat menang karena kekuatan kesatuan tim. Ketika tangan Musa mulai pegal, Harun dan Hur menopangnya. Demi Kemuliaan Allah, kita tidak mementingkan diri sendiri. Kita harus peka dengan kebutuhan orang lain dan rela memberikan pertolongan (Roma 12:13). Kita dapat mengalahkan Amalek dengan otoritas Ilahi dan kesatuan hati untuk yang kuat menanggung yang lemah (Pengkhotbah 4:12; Roma 15:1) . Bersyafaat dengan kuasa Tuhan, berdoa bagi orang lain dan rela menjadi penopang doa bagi yang lain. Amalek harus kita tumpas habis dan tidak boleh kita remehkan, karena Amalek bisa membuat pundi-pundi berkat kita berlubang.


Membawa keadaan susah payah/ penderitaan


Arti yang lain dari Amalek adalah membawa keadaan susah payah/ penderitaan. Apakah kita bekerja/ melayani sedemikian rupa sampai hidup kita malah penuh penderitaan? Kenapa bisa menderita? karena kita terjebak untuk bekerja atau melayani bukan dengan kekuatan Tuhan dan anugrahNya. Jangan sampai kita bekerja seperti orang terkutuk . "...dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: . . .  dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu" Kej 3: 17-19


Cara mengatasi :


Amsal 10:22 Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.


Mazmur 127: 1-2 Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.


Bukan berarti bekerja asal-asalan atau seenaknya sendiri, namun kita bekerja dengan penuh kesadaran bahwa kita tidak berambisi mengejar kekayaan. Setiap kita ada besar jatah berkat tertentu yang diberikan Tuhan pada waktu tertentu sesuai dengan kapasitas iman dan karakter kita. Ubah mainset kita dulu tentang bagaimana cara kita bekerja/melayani dan apa motivasi kita dalam bekerja/ melayani. Jika kita seorang karyawan kantor, kita bekerja bukan sekedar untuk menerima gaji bulanan dari pimpinan perusahaan ataupun mengabdi pada perusahaan, namun kita juga melayani Sang Raja yang pasti memberikan upah atas ketekunan dan kesetiaan kita.


Efesus 6:5-7  Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, . . . sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.


Amalek akan menyeret kita ke lembah kekalahan , tetapi dengan tangan yang terangkat, maka Tuhan akan turun tangan, namun bila kita turun tangan, berusaha dengan kekuatan sendiri, kita pasti kalah, karena di saat itulah Tuhan akan angkat tangan.


Untuk berdoa ini, Musa harus berdiri di puncak bukit.  Puncak bukit lambang daripada tempat yang tinggi, hadirat Tuhan. Jangan mau lembah Alamek ini membawa anda dan menyeret anda terus berada di lembah. Kita harus naik ke puncak bukit untuk mencari wajah Tuhan


Tidak heran, saat kita ada di hadirat Tuhan, maka segala kelelahan dan kelesuan, ini bisa digambarkan dengan beberapa macam hal seperti ; depresi, putus asa, hilang harapan, pandangan mata yang kosong, keinginan untuk bunuh diri, merasa diri berdosa ( dan tidak mungkin dapat diampuni atau dipulihkan), rasa terpuruk, rasa sebatang kara, rasa tidak berguna, rasa tertolak, rasa takut ditolak, minder, dll, simak dalam ayat ini !


Yesaya 40:31 Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.


Perhatikan di ayat itu ada kata LELAH dan kata LESU, semua barisan belakang kita yang berisi kelelahan dan kelesuan bisa diatasi dengan NAIK KE BUKIT DOA.


Keluaran 17:13 Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.


Digunakan kata MATA = PEH = ujung/ mulut/diucapkan/firman, PEDANG = CHEREB= pedang.


Ketika datang serangan dari pihak musuh, yang mengaku bernama ‘penghuni lembah’, musuh yang akan menyeret anda sebagai tawanan di kawasan lembah, yang perlu kita lakukan untuk menang adalah memerangi mereka dengan mata pedang. Apakah mata pedang ini? Memperkatakan firman Tuhan ! Karena Firman Tuhan adalah Pedang Bermata Dua yang keluar dari mulut-Nya;  Wahyu 1:16.


Untuk selanjutnya di kitab Yosua, kita akan menemui banyak ayat dimana Yosua hampir selalu mengalahkan musuhnya dengan mata pedang, karena mata pedang adalah senjata utama Yosua. Tidak kebetulan Yosua diperingatkan Tuhan untuk “Jangan engkau lupa memperkatakan kitab taurat ini , tetapi reunungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perhalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. ( Yos 1: 8)


Untuk itu, agar kita tidak terseret oleh Amalek, yang harus kita lakukan adalah berjalan dalam ketepatan, ketaatan kepada pemimpin. Dengarkan arahan pemimpin, dengarkan arahan gembala anda, dengarkan arahan suami anda, dengarkan arahan orang tua anda, dengarkan mereka. Tuhan juga memakai pemimpin untuk mengarahkan hidup kita.


Saat ada di lembah, jangan sekali-sekali andalkan manusia, seperti misalnya andalkan orang kaya, andalkan orang pandai, andalkan orang yang berkuasa, andalkan sanak saudara, dll. Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, tetapi diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan. ( Yeremia 17:5)


Saat nanti masa nyaman itu telah tiba, peperangan terhadap Amalek ini tetap harus dilanjutkan, dalam arti jangan dibuai oleh kenyamanan hidup. Karena Amalek ini akan terus berusaha untuk menyeret hidup kita ke lembah. Jadi justru pada saat sudah nyaman di atas, ada bahaya mengancam, karena ada Amalek yang harus terus diperangi, agar kita tidak terseret ke lembah. Tidak ada masa stop untuk memerangi Amalek dalam hidup kita, bahkan dalam masa nyaman dan aman sekalipun.


Ketika kita ada dalam lembah Amalek, atau berhadapan dengan ‘lembah amalek’ , harus tanya Tuhan apa yang harus dilakukan, jangan bertindak nekat, jangan bertindak sendiri, jangan sok tahu, jangan sok pahlawan, jangan sok mengatur Tuhan.


Mari kita satukan kekuatan untuk memerangi spirit Amalek.


El GIBBOR beserta kita.


Amin


Jatiwangi 16 November 2023

Only By HIS GRACE


Joshua Ivan Sudrajat 


Komentar

Postingan Populer