JONATAN CHRISTIE SELALU MENGANDALKAN TUHAN YESUS

JONATAN CHRISTIE SELALU MENGANDALKAN TUHAN YESUS




KESAKSIAN JONATAN CHRISTIE

PEMENANG ALL ENGLAND DAN ASIA BADMINTON


Thomas & Uber Cup 2024 - Semangat Revans Jonatan Christie


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Berikut petikan wawancara sejumlah wartawan, termasuk Djarum Badminton, dengan Jojo:


Matius 5:7 (TB)  Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Sejak usia 10 tahun, Jonathan telah mengenal cerita-cerita Alkitab lewat Sekolah Minggu. Di dalam hatinya mulai timbul kerinduan untuk membeli dan memiliki Alkitab sendiri. 

Membaca dan merenungkan firman Tuhan kini menjadi kebiasaan rutinnya setiap hari sebelum memulai segala aktifitasnya. Inspirasi yang diperolehnya dari firman Tuhan ia jadikan sebagai sumber kekuatan dalam melakukan kegiatan sebagai atlet di klub maupun di Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung. Pesan-pesan firman Tuhan menjadi kekuatan batinnya, baik saat berlatih maupun saat dirinya bertanding.  

Selain Tuhan Yesus, Jonathan menjadikan seorang tokoh Alkitab, Yusuf, sebagai sumber inspirasi. Yusuf dibuang dan dijual oleh saudara-saudaranya, namun Tuhan memakai Yusuf menjadi perdana menteri atas seluruh Mesir. Kisah Yusuf ini Jonathan rasakan saat bermain bulu tangkis. Jonathan merasa telah berusaha dengan keras, namun prestasi tidak juga menghampiri. Hingga Jonathan sempat merasa bagai sosok terbuang. 


Pada Asian Games 2018, Jonathan mengaku performanya saat itu sebenarnya tidak cukup baik.”Sebelum Asian Games 2018, saya banyak mengalami kegagalan dalam usaha meraih gelar, bahkan saya sempat ingin berhenti bermain bulutangkis,”ujarnya. Rasa kurang percaya diri juga muncul karena ia melihat banyak pemain top dunia yang lebih pantas untuk memenangkan pertandingan tersebut.


Di saat seperti itu Jonathan kembali diingatkan perjuangan Yusuf dalam cerita Kitab Suci. Yusuf tumbuh dari sosok dibuang, yang tidak dikenal namun akhirnya Tuhan menjadikannya menjadi pemimpin Mesir. “Tuhan dapat menggunakan orang-orang bodoh untuk mempermalukan orang-orang pintar dan Tuhan akan mengangkat anak-Nya menjadi kepala dan bukan ekor,”demikian keyakinannya. 


“Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, selama kita mau berjuang dan berusaha, maka apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai,”demikian keyakinan Jonathan. 


Jonathan tidak pernah mengira, ia yang awalnya kurang diperhitungkan dan prestasinya belum berkilau dibuat Tuhan menjadi pahlawan bagi negaranya. Perkataan Tuhan dalam Alkitab tergenapi dalam hidupnya. Selain medali emas kemenangan, ia juga berhasil mewujudkan impian ayahnya, mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia di pentas dunia. Jonathan tidak pernah melupakan jerih lelah ayahnya yang selalu mengantarnya berlatih dengan menggunakan sepeda motor. Keberhasilannya sekarang memang tidak bisa dilepaskan dari kesabaran, kegigihan dan dorongan ayahnya. Kini semua berbuah manis. 


Lewat Alkitab, Jonathan menemukan panggilan hidupnya untuk menjadi seorang atlet. Jonathan sadar lewat perannya sebagai seorang atlet, ia dapat menjadi teladan dan saluran berkat bagi banyak orang. Hal tersebut telah ia rasakan saat memenangkan Asian Games 2018. Waktu itu ia sempat bernazar, jika menang ia akan menggunakan sebagian bonusnya untuk berbagi berkat dengan sesama.  Dan Tuhan mewujudkan impiannya. Rasa empati Jonathan yang tinggi membuat Jonathan mempunyai kerinduan untuk membangun masjid di Lombok, daerah yang terkena bencana gempa bumi. Tidak hanya itu, Jonathan juga mempunyai kerinduan untuk membangun gereja di daerah-daerah pelosok. 


Jonathan tidak mau mimpinya berhenti sampai di sini. Masih banyak prestasi lain yang ingin ia raih. Selagi Tuhan masih memberikan kesempatan, Jonathan akan terus berjuang agar hidupnya semakin menjadi berkat bagi banyak orang.


Meski sekarang banyak orang mengelu-elukannya, Jonathan belajar untuk tetap rendah hati. Madah kasih dari Rasul Paulus kepada jemaat Korintus menjadi inspirasi Jonathan dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong (1 Korintus 13: 4).” Segala kekayaan, materi, dan ketenaran, semua hanya berasal dari Tuhan. “Kita tidak patut memegahkan diri karena Tuhan sudah begitu baik dan mengasihi setiap orang,”tegasnya menutup pembicaraan.  


Jonathan Christie adalah atlet bulu tangkis tunggal putra Indonesia, peraih medali medali emas tunggal putra Asian Games 2018, di Jakarta.


JUARA ASIA DAN ALL ENGLAND 2024


• Bisa ceritakan rasanya menjadi juara Asia?


Pertama yang pasti puji Tuhan. Nggak terpikirkan untuk bisa jadi juara di BAC setelah All England. Nggak ada motivasi apa-apa, pas datang di BAC itu tujuannnya adalah cari poin sebanyak mungkin, karena BAC itu, kan, poinnya (setara) dengan Super 1000. Jadi lumayan akan menambah banyak poinnya, kalau bisa melaju sampai babak yang lebih jauh lagi.


• Sepertinya, tingkat kepercayaan diri Jojo terus meningkat setelah menjuarai All England?


Percaya diri, ya, mungkin ada juga. Cuman saya nggak terlalu gimana banget, karena saya membatasi untuk tidak membebankan diri sendiri dan nggak membuat menjadi over percaya diri. Jadi, saya maintain di situ. Tapi, yang saya lihat, dari musuh-musuh saya, mereka yang lebih kayak, mungkin lebih waspada. Jadi permainannya sedikit berubah.


Nggak kepikiran bisa menang, bahkan lawan Lee Zii Jia (Malaysia) bisa menang jauh itu di luar ekspektasi juga. Ada momen-momen setelah babak satu dan babak dua, saya diskusi (dengan pelatih dan psikolog) untuk melakukan suatu hal yang bisa mengubah pemikiran ketika masuk perempat final. Ada momen dimana saya rasa itu bisa jadi titik balik bermain lebih efisien dan maksimal, waktu di babak delapan besar.


• Dengan hasil baik di All England dan BAC, peringkat Jojo meningkat. Apa komentar Jojo?


Pasti happy, senang juga. Tapi sebenarnya lebih ke challenging ke saya juga untuk bisa lebih konissten, menjaga performa di titik ini, dan permainannya bisa lebih matang lagi ke depannya.


Jonatan Christie bahkan menyatakan bahwa gelar ini adalah persembahan khususnya untuk Tuhan Yesus Kristus, orang tua, dan kakaknya yang telah berpulang, serta untuk PBSI, pelatih, tim pendukung, dan seluruh masyarakat Indonesia. Kata-kata ini mencerminkan sisi humanis seorang atlet yang selalu berterima kasih dan menghargai dukungan dari banyak pihak.



• Apakah ada persiapan khusus dalam menghadapi dua turnamen besar itu?


Sebenarnya nggak ada, kita memperlakukan semua kejuaraan itu sama. Bang Aboy (pelatih tunggal putra Irwansyah) itu selalu bilang semua pertandingan itu sama pentingnya. Tapi, karena tahun ini dalah tahunnya Olimpiade, jadi kita fokusnya olimpiade, kan. Jadi ada bbrp pertandingan kita jadikan batu loncatan atau simulasi-simulai untuk nanti di Olimpiade.


• Apakah ada target seeded (unggulan) sebelum memasuki Olimpiade?


Untuk seeded sebenarnya at least (unggulan) satu sampai empat. Tapi yang memungkinkan dengan sisa pertandingan, kemungkinan bisa di dua. Tinggal dimaksimalkan saja sisa pertandingan ini. Tapi terlepas dari itu, saya bisa berada di sekarang ini adalah salah satu hal yang positf.


• Bisa ceritakan persiapan Jojo untuk Piala Thomas yang semakin dekat ini?


Kayaknya saya akan tetap jadi tunggal kedua. Karena ranking terakhir siapa tunggal pertama dan kedua dan ketiga itu pas awal mulai BAC. Tanggal 9 April keputusan untuk siapa yang tunggal pertama, kedua, dan ketiga.


Tapi saya rasa sama, lah. Sejauh ini dari saya peribadi percaya bahwa tim kita yang nanti bertanding dalam keadaan siap, walau kondisinya berbeda dengan ketika kita mau ke Denmark atau Thailand. Tapi kita punya kans juga. Semoga kita bisa menampilkan yang terbaik.


• Sekarang sudah tidak ada dua sosok senior Ahsan/Hendra. Tongkat estafet itu beralih, apa tanggapan Jojo?


Penting juga untuk ada senior di dalam satu tim, terutama pertandingan sebesar Thomas Cup. Tapi cepat atau lambat waktunya akan datang. Untuk saat ini, Fajar/Rian, saya, dan Ginting, yang harus bisa nge-lead teman-teman, kita yang harus bisa semaksimal mungkin untuk membangun chemistry dan semangat tim. Sudah waktunya sekarang ini kita nge-lead teman-teman semua.


• Bagaimana Jojo melihat peluang tim Thomas Indonesia, terutama berada satu grup dengan juara bertahan India?


Kita dapat salah satu grup yang cukup berat, yaitu Thailand, India, serta Inggris. Tapi yang lebih berat India, karena mereka punya tunggal yang bagus-bagus. Gandanya juga bagus-bagus. Tapi semua lawan tidak mudah, kita akan berusaha semaksimal mungkin, ya syukur-syukur bisa revans dari final dua tahun yang lalu dan bisa melangkah ke babak berikutnya.


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat kita flashback Jonatan Christie mengatakan bahwa dirinya bernazar kepada Tuhan jika menang dalam partai final Asian Games 2018.


Nazar yang ingin ia lakukan adalah dirinya akan menyisihan 50 persen bonus yang diterima untuk amal.


 Lukas 6:38 (TB)  Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."


"Gue enggak mikir oh gue harus potong pajak dulu dan apa segala macam, enggak kepikiran sama sekali."


"Jika menang, gua bernazar 50 persen saya akan sisihkan," ujar Jonathan Christie.


Jonathan Christie menuturkan bonus dari Juara Jonathan Christie 2018 yang ia terima adalah Rp 1,8 miliar.


Ajaibnya menurut Jonatan Christie, uangnya bukan malah berkurang, melainkan tambah banyak.


Tuhan Yang Maha Kuasa memberinya pengganti berkali-kali lipat dari yang ia donasikan untuk kemanusiaan.


Ia mengaku mendapat balasan dengan jumlah 10 kali lipat. 


"Iklan. Malah yang lebih banyak bayar pajak iklannya ketimbang bonus," ujar pemain jebolan PB Tangkas Jakarta itu.


Maju Terus Jo Tetap Andalkan Tuhan Yesus


Tuhan Yesus memberkati


Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat


Jatiwangi 28 April 2024





Komentar

Postingan Populer