WINGS OF FAITHFULNESS

WINGS OF FAITHFULNESS






Mazmur 37:3 (TB)  Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, 


PERFECT SHALOM 


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat tadi pagi sewaktu saya berdoa saat berdoa saya melihat Tuhan memberikan kepada saya Sayap Kesetiaan dan pada musim Bright and Bloom ini saya mendapatkan Sumpah Chesed 


KUNCI MENDAPATKAN SUMPAH CHESED DAN SAYAP


Lukas 12:43 (TB) "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang"


Luke 12:43 (NET) "Blessed is that slave whom his master finds at work when he returns” 


HINENI 


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat kita akan belajar dari Rasul Paulus tentang makna dan esensi seorang hamba Allah. Mengacu pada Roma 1:1, kata Yunani yang digunakan Paulus untuk “hamba” adalah doulos yang memiliki arti “budak” baik secara tidak sukarela (belian) maupun sukarela.”


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Sikap hamba yang setia ini merupakan gambaran kita dalam menanti kedatangan Tuhan Yesus kali kedua. Sikap manusia terhadap kedatangan Anak Manusia ini diumpamakan oleh Yesus dengan dua sikap hamba yang berbeda. Hamba pertama,menerima tanggung jawab yang dipercayakannya dan menjalankannya dengan setia. Ketika tuannya pulang, ia didapati sedang mengerjakan tugasnya. Maka tuannya akan memberinya tanggung jawab yang lebih besar. Dalam hal ini kita bisa mengingat tokoh Yusuf di rumah Potifar yang menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga kemudian dia mendapat kepercayaan besar dari tuannya.


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat kata Hamba dalam bahasa Ibrani: Ebed Yahweh - (Yesaya 42:1). Demikian juga Musa adalah hamba Tuhan (Yosua 1:1).



KARAKTERISTIK SAYAP KESETIAAN 


CIRI-CIRI HAMBA YANG SETIA 


Hidup untuk Menyenangkan Tuhan

Galatia 1:10 tertulis “ Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus”


Memberitakan Tuhan Yesus Kristus

2 Korintus 4:5a mengatakan: “Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan”

 

Sebagai hamba Tuhan, bukanlah sikap yang baik kalau kita mencari pujian bagi diri kita sendiri. Bukan hal yang benar bila kita memberitakan tentang diri kita agar orang lain memuji kita.

Sebagai hamba yang baik dan setia kita seharusnya memberitakan tentang Tuhan Yesus Kristus. Dia adalah Tuhan kita yang harus kita tinggikan dan muliakan. Kita harus memberitakan Dia ke mana saja kita berada.



Setia Mengerjakan Panggilan Tuhan

Dalam Matius 24:45-46 tertulis: “Siapakah hamba yang setia dan bijaksana yang diangkat oleh ketinggian atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati lokomotif melakukan hal itu, ketika lokomotif datang.”

 

Setiap kita mempunyai tugas panggilan masing-masing. Tuhan memberikan kita karunia dan talenta yang harus kita jalankan seturut rencana dan panggilanNya. Sekalipun nampaknya kecil apa yang Tuhan percayakan pada kita tetaplah Setia mengerjakannya.


RENDAH HATI 


Markus 10:42-45 Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata kepada mereka, "Kamu tahu bahwa mereka yang dianggap sebagai penguasa bangsa-bangsa memerintah mereka dengan kuasa, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi tidak demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi pemimpin di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayan untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.


LEMAH LEMBUT 


Efesus 4:2–3 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Hendaklah kamu saling sabar dalam kasih. Dan berusaha memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera.


BELAJAR DARI URIA


Uria Orang Het: Seorang Hamba Raja Daud yang Setia dan Setia


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Salah satu contoh kesetiaan dan kesetiaan yang paling mencolok dalam Alkitab ditemukan dalam kisah Uria orang Het .


Meskipun dihadapkan pada situasi sulit yang diatur oleh Raja Daud sendiri, Uria tetap teguh dalam komitmen dan dedikasinya terhadap tugasnya sebagai seorang prajurit. Kesetiaan yang tak tergoyahkan ini menjadikannya contoh kesetiaan dan ketaatan yang luar biasa .


“Lalu Uria berkata kepada Daud, 'Tabut serta orang Israel dan orang Yehuda tinggal dalam kemah, dan tuanku Yoab serta hamba-hamba tuanku berkemah di padang. Haruskah aku pulang ke rumahku untuk makan, minum dan tidur dengan istriku? Demi hidupmu dan demi hidup jiwamu, aku tidak akan melakukan hal ini.'” ( 2 Samuel 11:11 )


Tanggapan Uria menunjukkan komitmennya yang teguh terhadap tugas yang dipercayakan kepadanya sebagai seorang prajurit. Meskipun berkesempatan untuk bersama istrinya, ia mengutamakan kesetiaannya kepada rekan-rekannya dan tetap setia pada tugasnya.


Pengabdian Uria yang setia tidak luput dari perhatian Raja Daud. Meskipun rencananya untuk menipu Uria akhirnya berakhir dengan tragedi dan kematian Uria, Daud mengakui dan menghormati kehormatan dan kesetiaan Uria.


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Kisah Uria menjadi pengingat yang kuat mengenai pentingnya tetap berkomitmen dan setia bahkan dalam menghadapi keadaan sulit.


Tuhan Yesus memberkati 


Jatiwangi 22 Juli 2024

Only By HIS GRACE 

Joshua Ivan Sudrajat 



Komentar

Postingan Populer