TUJUH TIANG HIKMAT

TUJUH TIANG HIKMAT

PS NANY SUSANTY SH 




Seminar Karakter AoC

ITC Kosambi H1, Jl. Baranangsiang

Bandung, 5-6 Desember 2011


Shalom 

Saudara Tahun depan adalah tahun dimana 12 pintu gerbang terbuka dengan lebar. Tahun 2012 adalah tahun dimana pemancaran dan penaaian besar-besaran terjadi, baik secara jasmani dan rohani. Untuk mendapatkan berkat dan liputan yang luar biasa tersebut, kita harus menyiapkan lumbung, gudang, dll.

 Apa saja yang harus kita lakukan dan siapkan? Siapkan hati kita untuk menerima segala sesuatu dan untuk mengelolanya. Jangan sampai ketika kita menerima berkat yang luar biasa tersebut, hanya bisa dikelola 1-2 tahun saja dan kemudian rusak.

 Persiapan apa yang perlu kita siapkan agar kita "mendapatkan ringkasan dan dapat menyelesaikan sampai garis akhir"? Hikmat.


Amsal 9:1 " Hikmat telah membangun rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya "

“ Hikmat telah membangun rumahnya ”. Kita perlu membangun sesuatu untuk menampung semua berkat Tuhan.

“ terletaknya ketujuh tiangnya ”. Hikmat ditegakkan dengan 7 tiang. Angka 7 memiliki arti sempurna. Oleh karena itu, hikmat yang kita bangun harus sempurna. Apabila tiangnya tidak sempurna, akan terjadi keruntuhan.


7 Tiang Hikmat:

1. Tiang Takut akan Tuhan dan Mengenal Yang Mahakudus.

Amsal 9:10 “ Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. ” .

Dasarnya adalah percaya kepada Yesus Kristus Tuhan.

Caranya: milikilah Gelora Cinta . Apabila kita tidak memiliki cinta, maka kita tidak akan mau mengenal dan memiliki rasa takut. Takut dalam hal ini memiliki pengertian “takut karena hormat”, sehingga apapun yang diperintahkan, kita dengan rela (tanpa dibayar) mau melakukannya.

Contoh: Rut 1:16-17 “ Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkanmu dan pulang dengan tidak mengikutimu; sebab ke mana kamu pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana kamu bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari kamu, selain dari pada maut!" ”

Gelora cinta Rut tidak bisa dihalangi oleh siapapun juga. Padahal, tidak ada yang bisa diharapkan lagi dari Naomi, suami meninggal, harta tidak ada, dll.

Banyak orang mencintai Tuhan karena embel-embelnya, misalnya agar dikunyah, agar sembuh, agar sehat, dll. Tetapi cinta Rut adalah agape, yaitu cinta yang “sekalipun engkau...”.


Contoh: Rut 1:16-17 “ Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkanmu dan pulang dengan tidak mengikutimu; sebab ke mana kamu pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana kamu bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari kamu, selain dari pada maut!" ”

Gelora cinta Rut tidak bisa dihalangi oleh siapapun juga. Padahal, tidak ada yang bisa diharapkan lagi dari Naomi, suami meninggal, harta tidak ada, dll.

Banyak orang mencintai Tuhan karena embel-embelnya, misalnya agar dikunyah, agar sembuh, agar sehat, dll. Tetapi cinta Rut adalah agape, yaitu cinta yang “sekalipun engkau...”.

Kidung Agung 8:6 “ Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut , kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! ”


Kidung Agung 8:6 “ Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut , kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! ”


2. Tiang Kemurahan Hati .

Amsal 11:25 “ Siapa yang banyak memberi berkat, diberitakan, siapa yang memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. ”

Saat hukum terjadi, kita bisa menyampaikannya kepada orang lain. Ada perbedaan antara Teori Tuhan dan Teori Manusia 


TEORI TUHAN 


Semakin banyak memberi berkat, maka kita diberitahu.

.

TEORI MANUSIA 


Semakin banyak berkat, kita bisa bangkrut.

Umur 25-40 adalah waktunya kita bekerja untuk mengumpulkan uang yang banyak untuk keluarga, anak, pendidikan, dll. Kemudian pada saat kita berumur 70 tahun, barulah saatnya kita mencari Surga


Lukas 10:25-37 “ Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?” Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja menjelajahinya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan setelah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudahnya ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas akuarium tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. ”

Murah hati artinya tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi memikirkan bangsanya, memberikan kenyamanannya untuk orang lain, penuh pengorbanan, penuh belas kasih dari dalam dirinya.

Contoh Kemurahan Hati: orang Samaria memberikan anggur minumannya untuk membersihkan luka, ia rela berjalan kaki karena tunggangannya mengangkut orang yang terluka, ia membawa ke penginapan dan merawatnya, ia juga menitipkan uang untuk kebutuhan orang tersebut.


3.Tiang Rela Diajar dan Dikoreksi.

Amsal 12:1 “ Siapa yang mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tapi siapa yang membenci teguran, adalah dungu. ”

Dikoreksi adalah hal yang tidak enak karena rasanya hati kita seperti diremukkan. Sama seperti seorang penjunan yang membuat bejana, apabila bejana yang dibuat tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka bejana tersebut diremukkan untuk kemudian dibentuk ulang, menjadi bejana yang baru.

Ketika dikoreksi, janganlah cepat macet, nanti kita menjadi “Kristen Kodok”, yang sering pindah-pindah gereja.

Kita juga harus memperluas sosialisasi jaringan kita.

Amsal 9:6-8 “ buanglah ringkasan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian. Siapa yang mendidik seorang pencemooh, mendatangkan cemooh kepada dirinya sendiri, dan siapa yang mengecam orang fasik, mendapat cela. Janganlah mengecam seorang pencemooh, supaya kamu jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka kamu akan dikasihinya ”


4. Tiang Kebijaksanaan.

Amsal 9:9 “ berilah orang bijak nasehat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah. ”

Kita perlu memiliki kebijaksanaan. Apabila kita mendapatkan berkat yang luar biasa, tetapi kita tidak bijak, maka berkat tersebut akan habis dalam sekejab. Demikian juga jika kita memiliki karunia luar biasa, jika kita tidak bijak, kita akan jatuh ke dalam dosa.

Mintalah kebijaksanaan yang secukupnya, yang pas, karena Salomo jatuh akibat kebijaksanaan yang berkelebihan.


Ulangan 34:9 “ Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, karena Musa telah meletakkan tangannya di atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. ”

Cara mempelajari kebijaksanaan: saat ada impartasi, ketika didoakan ada transfer kebijaksanaan. Hal ini terjadi saat Yesus belum lahir ke dunia ini. Karena Dia sudah lahir, maka Roh Kebijaksanaan dicurahkan bagi kita.

Mazmur 90:12 “ Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. ”

Cara menjadi bijaksana: menghitung hari-hari, melakukan evaluasi hidup setiap hari. Buat sebuah neraca yang berisi informasi apa yang saya berhasil lakukan dan gagal lakukan. Bukan menghitung Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu.

Minta dikoreksi oleh Roh Kudus setiap hari. Jangan pernah puas dengan pencapaian sehari-hari, tetapi kebijaksanaan kita harus terus meningkat.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar.


5. Tiang Berdamai dengan Tuhan dan Manusia.

Matius 5:23-24 “ Oleh karena itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. ”

Tugas imam adalah melakukan perdamaian.

Jika kita hendak melakukan sesuatu, terutama dalam hal persembahan, entah itu uang, waktu, pelayanan, dll, ingatkan diri kita, apakah ada sesuatu yang mengganjal di hati saudara kita. Bukan apa yang ada di dalam hati kita. Selesaikan dengan Tuhan dan kemudian selesaikan dengan orang yang berkepentingan, agar penampilan kita tidak kotor di hadapan Tuhan. Kalau menampilkan kita kotor, nilai diri kita tidak ada di hadapan Tuhan.

Semua pelayanan kita dinilai oleh Tuhan, bukan dinilai oleh pendapat manusia. Pendapat manusia bisa mengatakan yang bagus-bagus dan luar biasa, tetapi di hadapan Tuhan, bisa jadi nol dan tidak ada keuntungan yang sama sekali.


Contoh: senang dan mencuri kemuliaan Tuhan perbedaannya sangat tipis sekali. Saat kita mengumumkannya, bisa muncul kebanggan di dalam diri kita. Kebanggaan ini yang Tuhan tidak suka. Kebanggaan adalah tanda ketika kita mencuri kemuliaan Tuhan. Kita perlu belajar lagu "Ingatkan diriku darimana ku diambil". Dapat menyembuhkan orang adalah karunia, tetapi kerendahan hati adalah Buah Roh. Karunia bisa hilang, tetapi Buah Roh sifatnya kekal.

Mengapa kita harus berdamai? Supaya kita tidak memiliki celah untuk iblis masuk, sehingga iblis tidak dapat menghancurkan hidup kita.

Apa akibatnya jika kita berdamai dengan Tuhan dan manusia? Ayub 5:17-23 “ Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah kamu menolak didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah yang menyakiti, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tapi yang tangannya menyembuhkan pula. Dari enam macam kesesakan yang kauluputkan-nya dan dalam tujuh macam kesesakanmu tidak menimbulkan malapetaka. Pada masa kelaparanmu dibebaskan-Nya dari maut, dan pada masa perang dari kekuatan pedang. Dari cemeti lidah kamu terlindung, dan kamu tidak usah takut, bila kemusnahan datang. Kemusnahan dan kelaparan akan kautertawakan dan binatang pembohong tidak akan kautakuti. Karena antara kamu dan batu-batu di padang akan ada perjanjian, dan binatang pembohong akan berdamai dengan kamu. ”


Diluputkan dr 6 macam kesesakan dan 7 macam malapetaka.

§ Bebas dari maut ketika kelaparan terjadi,

§ Pada masa perang dilepaskan dr kuasa pedang,

§ Terlindung dari cemeti lidah (dilepaskan dari orang yang suka gosip)

§ Diluputkan dari kemusnahan (gempa bumi)

§ Binatang pembohong akan berdamai dengan kita (kemanapun kita pergi, tidak akan ada yang mencelakakan kita):


Contoh:

Ada seorang ibu yang rajin melayani Tuhan. Dia adalah seorang pianis solo di gerejanya. Setiap hari dia mengayuh sepedanya untuk datang lebih awal ke gereja, untuk melayani. Dia setia bertahun-tahun. Lama-kelamaan, ada orang yang memperhatikan kesetian ibu tersebut dan memberi motor. Dengan motor, ibu tersebut dapat sampai ke gereja lebih cepat, waktu tempuh ke gereja 15 menit. Ketika dia ditegur, sang ibu menjawab “Yang penting kan ga telat”.

Suatu saat sang ibu direndam air ujan. Ada jemaat yang peduli dan memberi mobil. Semenjak mendapat mobil, sang ibu menjadi rajin tidak datang pelayanan, dengan alasan kesiangan, anaknya mengajak jalan-jalan, mengantar anak, dll. Hingga sekali waktu sang ibu menelepon pendeta. Sang ibu tersebut menjelaskan kepada pendeta bahwa dia terkena stroke. Mobil, motor dan harta-hartanya dijual untuk berobat. Sang ibu tersebut sembuh dan kemudian dia mengendarai sepeda lagi.

Ini adalah sebuah contoh, dimana seseorang mendapat anugerah namun tidak dapat mengelolanya dengan baik.

Kita bisa berbuat baik, tapi belum tentu itu yang Tuhan suka. Kalau kita salah, akui kesalahan kita, jangan malah kita membela diri sendiri.


6. Tiang Kepandaian.

Orang yang mendapat banyak tanggung jawab tetapi bodoh, orang tersebut tidak akan selesai sampai garis akhir.

Apakah aku bisa pandai? Kejar kepandaian tersebut. Orang yang pandai, bukanlah orang yang S 10. Orang yang pandai adalah orang yang bisa sukses dan selesai sampai garis akhir, dengan tanggung jawab.


Contoh:

Ada seorang bapak yang buta huruf. Dia bekerja sebagai penjaga malam sebuah perusahaan. Dia adalah orang yang setia luar biasa. Suatu saat, terjadi penggantian pimpinan perusahaan dan dibuat peraturan baru: “Setiap karyawan harus bisa baca tulis”. Setiap karyawan diminta untuk mengisi formulir dan membuat perjanjian. Dia sedih, karena dia tidak bisa menulis. Bapak tersebut kemudian melapor kepada pimpinan bahwa dia rajin, selama dia menjaga, tidak pernah ada kehilangan, tidak pernah ada masalah. Tetapi, pimpinan tersebut tidak menerima alasan apapun. Dengan kata lain dia harus keluar.

Ketika dia berjalan kaki, dia mendapatkan ide untuk membuka warung. Walau dia buta huruf, dia tetap tahu yang namanya uang. Dia buka warung tersebut dan melakukannya dengan setia. Bapak ini memaksakan luar biasa, hingga pada suatu waktu dia merasa tidak aman menyimpan uang di rumah. Dia pergi ke bank dan membuka rekening. Setiap dia bertemu teller bank, dia buka buku banknya, agar sang teller dapat menulis. Sampai-sampai sang teller kebingungan, bapak ini buta huruf tetapi uangnya banyak.

Jangan putus asa kalau kita gagal. Cari kepandaian lagi hingga kita sukses.

Amsal 5:1-2 “ Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan, supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan. ”


Yang mengajarkan Tuhan adalah kepandaian. Semuanya sudah ada di dalam Firman Tuhan.

Firman Tuhan mencakup rempah-rempah, hukum dagang, pemerintahan, kerajaan, hukum, pembangunan, keuangan, dll. Semuanya ada di Alkitab. Banyak-banyaklah membaca Firman Tuhan, supaya hari kita semakin pandai.

Contoh:

Di Cirebon, ada orang yang buta huruf ikut memahami Alkitab. Dia sempat mengeluh tidak mau ikut memahami lagi, karena malas akan ada ujian. Kata bu Nani, jangan pikirkan ujiannya, yang penting baca Alkitabnya. Dia minta kepada Tuhan agar dia bisa membaca Alkitab. Akibatnya, dia bisa membaca Alkitab, tetapi ketika dia ingin membaca koran, dia tidak bisa. Dipaksa namun juga tidak bisa. Hanya Alkitab saja yang dapat dia baca. Bagi Tuhan semuanya itu hal yang kecil.


Apa yang harus dilakukan?

Amsal 2:1-6 “ Hai anakku, jikalau kamu menerima kataku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan kamu mencenderungkan hatimu ke kepandaian, ya, jikalau kamu mendesak kepada pengertian, dan mengarahkan suaramu ke kepandaian, jikalau kamu mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka Anda akan memperoleh pemahaman tentang rasa takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. ”

Terima

Simpan dan jangan diletakkan begitu saja. Apabila diletakkan begitu saja, maka ketika pulang, Firman yang didapat pun lupa total. Simpan Firman itu di hati, katat, dan kemudian pada waktu malah dibaca lg untuk menyiarkan hidup kita.

Condong. Ketika kita tahu bahwa kita membutuhkan kepandaian, maka kejarlah dan prioritaskan untuk mendapatkan kepandaian tersebut. Kejar seperti mengejar harta terpendam. Kejar dan lakukan dengan sungguh-sungguh.


7. Tiang Kerajinan dan Kerja Keras.

Segala sesuatu bisa kita raih asal kita rajin dan mau bekerja keras.

Contoh: Ada orang tua yang mempunyai 2 anak yang unik. Anak ke-1 pintarnya luar biasa, daya tangkapnya luar biasa, tetapi malasnya juga luar biasa. Anak ke-2 tidak begitu pintar, tetapi ketekunannya luar biasa, mempunyai kemauan yang keras jika ada tujuan yang ingin dia capai. Pada saat ujian, anak ke-1 kalah oleh anak ke-2. Hal ini membuktikan bahwa kerajinan dan kerja keras bisa mengalahkan orang yang pintar tetapi malas.


2 Timotius 2:6-7 “ Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya. Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu. ”


Apa yang kita kerjakan, kitalah yang akan menikmatinya terlebih dahulu, lebih dari orang lain.

o Apabila kita rajin dan bekerja keras, kita akan mempercayai hal-hal yang lebih. Pekerja yang rajin, akan diangkat oleh atasannya.


Sambungan 


Contoh:

1 Raja-Raja 11:28 “ Yerobeam adalah seorang tangkas; Ketika Salomo melihat, bahwa orang muda itu adalah seorang yang rajin bekerja, maka ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja wajib dari keturunan Yusuf. ”

Yerobeam tangkas dan rajin bekerja. Dia diangkat dan mendapat jabatan.

Orang yang rajin dan tangkas, akan dinilai oleh Tuhan.

1 Raja-Raja 11:37-39 “ Maka engkau ini akan Kuambil, maka engkau memerintah atas segala yang dikehendaki hatimu dan menjadi raja atas Israel. Dan jika engkau mendengarkan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu dan hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan apa yang benar di mata-Ku dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku seperti yang telah dilakukan oleh hamba-Ku Daud, maka Aku akan menemanimu dan Aku akan membangunkan bagimu suatu keluarga yang teguh seperti yang Kubangunkan bagi Daud, dan Aku akan memberikan orang Israel kepadamu. Dan untuk itu Aku akan menegaskan keturunan Daud, tetapi bukan untuk selama-lamanya.” ”

Yerobeam diangkat menjadi raja.

1 Raja-Raja 14:7 “ Pergilah, katakan kepada Yerobeam: Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Aku telah meninggikanmu dari tengah-tengah bangsa itu, dan mengangkatmu menjadi raja atas umat-Ku Israel; Aku telah mengoyakkan kerajaan dari keluarga Daud dan memberikannya kepadamu, tetapi engkau tidak seperti hamba-Ku Daud yang tetap mentaati segala perintah-Ku dan mengikuti Aku dengan segenap hati dan hanya melakukan apa yang benar di mata-Ku. Sebab kamu telah melakukan perbuatan jahat lebih dari semua orang yang mendahuluimu dan telah membuat bagimu allah lain dan patung-patung tuangan, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Ku, bahkan kamu telah membelakangi Aku. Maka Aku akan mendatangkan malapetaka pada keluarga Yerobeam. Aku akan melenyapkan dari pada Yerobeam setiap orang laki-laki, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel. Aku akan menyapu keluarga Yerobeam seperti orang menyapu tahi sampai habis. Setiap orang dari pada Yerobeam yang mati di kota akan dimakan anjing dan yang mati di padang akan dimakan burung yang di udara


Contoh:

1 Raja-Raja 11:28 “ Yerobeam adalah seorang tangkas; Ketika Salomo melihat, bahwa orang muda itu adalah seorang yang rajin bekerja, maka ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja wajib dari keturunan Yusuf. ”

Yerobeam tangkas dan rajin bekerja. Dia diangkat dan mendapat jabatan.

Orang yang rajin dan tangkas, akan dinilai oleh Tuhan.

1 Raja-Raja 11:37-39 “ Maka engkau ini akan Kuambil, maka engkau memerintah atas segala yang dikehendaki hatimu dan menjadi raja atas Israel. Dan jika engkau mendengarkan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu dan hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan apa yang benar di mata-Ku dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku seperti yang telah dilakukan oleh hamba-Ku Daud, maka Aku akan menemanimu dan Aku akan membangunkan bagimu suatu keluarga yang teguh seperti yang Kubangunkan bagi Daud, dan Aku akan memberikan orang Israel kepadamu. Dan untuk itu Aku akan menegaskan keturunan Daud, tetapi bukan untuk selama-lamanya.” ”

Yerobeam diangkat menjadi raja.

1 Raja-Raja 14:7 “ Pergilah, katakan kepada Yerobeam: Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Aku telah meninggikanmu dari tengah-tengah bangsa itu, dan mengangkatmu menjadi raja atas umat-Ku Israel; Aku telah mengoyakkan kerajaan dari keluarga Daud dan memberikannya kepadamu, tetapi engkau tidak seperti hamba-Ku Daud yang tetap mentaati segala perintah-Ku dan mengikuti Aku dengan segenap hati dan hanya melakukan apa yang benar di mata-Ku. Sebab kamu telah melakukan perbuatan jahat lebih dari semua orang yang mendahuluimu dan telah membuat bagimu allah lain dan patung-patung tuangan, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Ku, bahkan kamu telah membelakangi Aku. Maka Aku akan mendatangkan malapetaka pada keluarga Yerobeam. Aku akan melenyapkan dari pada Yerobeam setiap orang laki-laki, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel. Aku akan menyapu keluarga Yerobeam seperti orang menyapu tahi sampai habis. Setiap orang dari pada Yerobeam yang mati di kota akan dimakan anjing dan yang mati di padang akan dimakan burung yang di udara. Sebab TUHAN telah mengutarakan. ”

Yerobeam tidak mengerti dari mana yang dia ambil. Dia mencintai Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan memberikan malapetaka atas keluarga Yerobeam.

Dari yang bukan apa-apa, mendapat sesuatu yang luar biasa, jatuh dan melupakan Tuhan, dia mendapatkan kutuk yang luar biasa juga.


Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer