LAMBUNG YANG DITIKAM
LAMBUNG YANG DITIKAM TOMBAK
Yohanes 19:34 (TB) tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat dini hari saya terbangun saya mau melanjutkan merenung Lambung Tuhan Yesus yang ditikam
Menjelang Hari Jumat Agung 18 April ini saya belajar tentang Lambung yang tertikam
Lambung yang tertikam adalah bukti kematian Yesus secara pasti, sekaligus sebagai simbol dari kasih dan pengorbanan-Nya untuk keselamatan umat manusia.
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat saat Lambung Tuhan Yesus ditikam oleh Prajurit Romawi yang keluar dari Lambung Tuhan itu Darah dan Air
Darah adalah untuk penebusan , untuk menangani dosa-dosa (1:29; Ibr. 9:22) untuk membeli gereja (Kis. 20:28). Air adalah untuk memberikan hidup , untuk menangani kematian (12:24; 3:14-15) untuk menghasilkan gereja (Ef. 5:29-30).
Mengapa darah dan air keluar dari lambung Yesus ketika Ia ditusuk?
Penyesahan atau pencambukan Romawi yang dialami Yesus sebelum disalib pada umumnya melibatkan 39 pukulan, namun bisa lebih (Markus 15:15; Yohanes 19:1). Cambuk yang digunakan, yang disebut flagrum, terdiri dari potongan kulit yang dijalin dengan bola-bola besi dan serpihan tulang yang tajam. Bola-bola itu membuat cambuk itu berat, yang menyebabkan memar dalam ketika korban disesah. Serpihan tulang berfungsi mengiris daging. Sambil disesah, luka cabikan begitu dalam sehingga otot-otot utama, vena, urat, dan usus korban menganga terbuka. Penyesahan ini begitu parah sehingga korbannya seringkali mati sebelum disalib.
Mereka yang disesah sering mengalami syok hipovolemik, istilah yang berkaitan dengan jumlah darah yang rendah. Dalam kata lain, korban pencambukan kehilangan begitu banyak darah sehingga memasuki kondisi syok. Akibatnya ialah:
1) Jantung semakin berdebar, memompa darah yang tidak tersedia.
2) Korban akan jatuh pingsan akibat tekanan darah yang rendah.
3) Ginjal akan berhenti bekerja demi menyimpan cairan dalam tubuh.
4) Korban akan mengalami kehausan ekstrim karena tubuhnya ingin menggantikan cairan yang hilang.
Ada bukti dari Alkitab bahwa Yesus mengalami syok hipovolemik akibat dari penyesahan. Ketika Yesus mengangkat salib-Nya ke Golgota (Yohanes 19:17), Ia jatuh, dan seorang pria bernama Simon dipaksa membawa salib itu atau membantu Yesus membawa salib-Nya naik ke atas bukit (Matius 27:32-33; Markus 15:21-22; Lukas 23:26).
Terjatuhnya Yesus menandakan bahwa tekanan darah-Nya rendah. Indikasi lain dari syok hipovolemik ialah bahwa Ia mengatakan DiriNya haus ketika tergantung di atas salib (Yohanes 19:28), yang menyiratkan keinginan tubuh-Nya menggantikan cairan yang hilang.
Sebelum mati, detak jantung yang cepat dan terus menerus akibat syok hipovolemik menyebabkan cairan berkumpul di sekitar jantung dan paru-paru. Pengumpulan cairan dalam membran di sekitar jatung dijuluki efusi perikardia, dan pengumpulan cairan di sekitar paru-paru dijuluki efusi pleura. Hal ini menjelaskan mengapa, setelah Yesus meninggal dan seorang prajurit Romawi menusukkan tombaknya ke dalam lambung (πλευρά / pleura: Terjemahan Lama LAI menyebutnya sebagai rusuk), ketika menembus paru-paru dan jantung-Nya, darah dan air keluar sebagaimana direkam Yohanes dalam Injilnya (Yohanes 19:34).
Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat
14 April 2025
Only By HIS GRACE
Komentar
Posting Komentar