NIKMATI DAN MILIKI KEBAHAGIAAN
NIKMATI DAN MILIKI KEBAHAGIAAN
EV IIN TJIPTO PURNOMO
Sumber YouTube : https://youtu.be/6QP3t-aO-NE?si=AuudTm-wbORS365i
Salam Akselerasi
Ini adalah waktu-waktu Tuhan membuka pintu, membuka kesempatan. Saudara, ketika kita mau akselerasi, kalau kesempatan itu tidak ada, kalau jalanan itu tidak bisa untuk kita tancap dengan kecepatan, Saudara, 180 sampai 200, maka kita tidak bisa mengalami akselerasi. Tapi tahun ini adalah tahun di mana semua kesempatan dibuka. Tahun ini adalah tahun di mana Tuhan berkata, "Nak, aku sediakan jalan tol bagimu." Dan biarlah kita mengambil kesempatan itu. Apakah kata jalan tol ada di Alkitab? Ada, Saudara. Dalam bahasa aslinya dikatakan jalan yang besar dan tidak ada hambatan, Saudara. Di the message dikatakan jelas highway, Saudara. Ya, sekali lagi hari-hari ini Tuhan sedang membuka sebuah jalan tol buat kita.
Tapi masalahnya bagaimana kita meresponinya. Saudara, ada sebuah ayat simpel, tapi saya berdoa ini menjadi salah satu tips juga untuk akselerasi dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh dan berbahagia. Saudara, di sini ada tiga hal. Yang pertama punya ekspektasi besar. Saudara, ada orang yang tidak pernah punya ekspektasi besar. Dia berkata, "Kalau saya punya gaji 1 bulan R juta, cukuplah. Kalau saya bisa jadi tukang ojek, cukuplah." Tapi ada orang-orang yang punya ekspektasi besar dan saya berharap saudara adalah anak Allah.
Saudara adalah orang pilihan Tuhan. Mari punya eksolasi, ekspektasi yang besar. Saudara mulai dengan apa? Deklarasikan siapa saudara? Saya selalu berkata, "Saya penguasa semesta. Saya menetapkan segala sesuatu, berkat akan mengejar saya. Bukan saya mengejar berkat. Saya akan hidup tepat seperti yang Tuhan mau. Saya akan memiliki sangat banyak murid dan Mahanaim akan 1000 kali ganda, Saudara. Dan dari tahun ke tahun saya melihat bagaimana semua yang saya deklarasikan menjadi kenyataan. Saudara mulailah punya pengharapan yang besar. Saya melihat ada dua keponakan saya dan cucu saya. Dua-duanya cucu dan cucu keponakan dan cucu saya, Saudara. Ya, saudara yang cucuk keponakan saya, Saudara. Dia tidak punya ekspektasi besar. Karena apa? Orang tuanya selalu berkata, "Ah, pokoknya kamu kesayangan Papa dan kamu asal biasa-biasa saja. Pokoknya kamu hidup, kamu tetap akan papa sayang.
Saudara dan itu membuat dia tenang, tapi membuat dia tidak punya akselerasi, Saudara. Membuat dia tidak punya ekspektasi besar, Saudara. Sedangkan saya dan anak saya kebiasaan memperkatakan kata-kata yang besar buat cucu-cucu saya. Saya berkata, "Kamu menjadi besar. Kamu seorang pemimpin. Kamu menerobos. Kamu melakukan hal-hal yang dahsyat, Saudara. Dan ada sesuatu yang aneh ketika mereka sama-sama umur 3 tahun dan ditanya, "Kamu mau les apa?" Yang satu berkata, "Enggak mau. Enggak mau belajar, enggak mau les. Capek belum mau, Saudara." Sedangkan cucu saya, dia memilih lima hal, Saudara. Dan dia benar-benar melakukannya dengan setia. Dia berkata, "Saya mau les piano. Saya maes nyanyi, saya maes bikin baju." Dia bilang, "Saya moles." Ya, dia berkata, "Saudara, saya moles bahasa Inggris. Saya moles mandarin." Saudara, di usia 3 tahun, Saudara. Dia tahu, dia punya ekspektasi. Dia tahu bahwa one day,
Saudara, dia harus bisa bikin baju. One day dia harus berdiri di depan. One day dia harus bisa bicara bahasa Inggris dan bahasa Cina, Saudara. Dan itu kenapa? Karena ekspektasi. Dan saya berharap kita punya ekspektasi yang besar untuk membawa kita ke next level, ke akselerasi.
Saudara, yang kedua dikatakan saudara ya, kita ini harus penuh dengan kebahagiaan saudara. Apapun kalau saudara lakukan dengan bebat, maka semuanya akan menjadi sia-sia.
Saudara bisa bayangkan kalau seandainya saya ajak cucu saya mungkin saudara ya, ke Dufan dan dia nangis, dia takut. Dia bilang, "Kenapa mesti bangun pagi? Kenapa mesti antre? Kenapa mesti jalan sejauh ini? Kenapa mesti kena macet? Saya tidak akan pernah mengajaknya. Tapi karena dia sangat menikmati, Saudara. Setiap kali cucu saya yang kecil sangat menikmati safari dan setiap kali ke safari seringkali harus macet 2 jam sampai 3 jam. Dan dia akan terus tertawa, terus ngoceh dan dia akan berkata, "Nanti kita beli wortel ya, kita kasih makan gajah, kita kasih makan kelinci dan dia akan terus bicara setelah pulang dari safari dia akan membahasnya sampai berhari-hari." Saudara, sehingga apa?
Saya sangat rindu, saya sangat ingin, saya sangat mau membawanya ke sana. Berapa banyak Tuhan ingin membawa saudara dalam sebuah chat coaster pelayanan yang membuat saudara menikmati keajaiban yang membuat kata Pak Yusak ngeri ngeri sedap ngeri ngeri tapi ujungnya sedap terus tapi kalau saudara terus mengeluh terus sedih dan berkata buat apa? Buat apa saya nginjil? Buat apa ke daerah? Buat apa saya mesti nabur? buat apa saya mesti bersaksi. Saya takut sekali. Maka ujungnya Tuhan berkata, "Sor, aku akan mengajak yang lain. Aku tidak akan mengajak mereka yang menganggap itu sebagai beban."
Saudara, saya punya teman saudara yang satu sudah usia 60, tapi dia bahkan memanggil guru les balet karena dia pengin menari. dan latihan balet dan ingin memberikan buat Tuhan. Padahal itu cuma untuk di rumah. Dia nari tidak untuk di publik. Dia cuma nari buat Tuhan, Saudara. Tapi saya lihat anak-anak yang kami spesial buat dan buka les balet, Saudara. Dan mereka marah, mereka tidak mau. Mereka bilang capek, suruh spelit dan semuanya. Padahal mereka harus melayani di Mezbah. di dalam pelayanan, Saudara. Kebahagiaan membuat kita bisa memberikan yang lebih baik. Kebahagiaan membuat Tuhan sangat suka membawa kita ke level-level, ke masa-masa yang supranatural.
Saudara, hari-hari ini jalan sedang dibuka. Tuhan berkata, "Ayo pergi ke bangsa-bangsa. Ayo pelayanan ke daerah. Datangi desa demi desa. Aku Tuhan yang akan membuka jalan dan aku akan membuat engkau naik dalam akselerasi. Tapi apakah saudara berkata ya? Saudara yang terakhir, apakah saudara menantikan saudara mendapat kesempatan ataukah saudara justru lari dan menghindar ketika kesempatan itu datang? Saudara, hari itu kami tawarkan kesempatan saudara untuk pergi ke daerah untuk khotbah di depan orang-orang untuk buat sumur dan sebagainya. Saudara, ada 4 orang yang nangis bahkan berkata, "Saya gak mau." Itu menakutkan. Saya tidak mau pergi.
Saudara, dan mereka yang menolak pergi sampai hari ini stuck. Dan saya melihat dia tidak pernah naik upgrade ke level yang lain. Tapi saya melihat beberapa orang yang berkata, bahkan mereka yang sangat muda, usianya hari itu baru 14 tahun, Saudara. Dan dia berkata, "Saya pergi pakai uang saya sendiri. Beriman kerja sampai dua kali, Saudara." Ya, dia kerja, Saudara cuci piring. Dia minta bilang, "Bolehkah saya kerja sebagai bersih-bersih mobil?" Pokoknya buat dapat uang. Ngumpulin uang buat apa? Buat pergi pelayanan, Saudara. Dan hari ini anak itu menjadi seorang pemimpin. Tuhan angkat sangat tinggi. Dia khotbah dimana-mana, dia buat lawatan. Apa yang membedakan? Yang satu menantikan jab saudara dan yang satu menghindari melewatkan kesempatan. Ini tahun yang ajaib. kesempatan terbuka buat setiap kita. Pilih bereaksi benar dan kita akan masuki akselerasi penggenapan. Tuhan Yesus memberkati.
Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar