WARISAN ROHANI AKHIR ZAMAN

WARISAN ROHANI AKHIR ZAMAN 

Joshua Ivan Sudrajat 




Sahabat Joshua Ivan Sudrajat siang ini saya belajar tentang Akhir Zaman 


Kita ada di masa-masa yang begitu penting, masa terakhir bagi gereja Tuhan menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Secara umum masa inipun ditandai dengan perubahan atas segala sesuatu dalam kehidupan kita secara cepat.


Kita akan belajar dari apa yang Tuhan firmkan kepada kita tentang gereja pada masa-masa terakhir ini.


Dalam kitab wahyu Rasul Yohanes menulis kepada tujuh jemaat (tujuh masa dalam masa gereja). Dan dalam pembacaan kita; jemaat di Laodikia adalah jemaat yang terakhir dari ketujuh jemaat itu.  Jemaat Laodikia pernah ada dulunya, tetapi firman Tuhan/ wahyu ini bukan hanya untuk jemaat di Laodikia pada pada waktu itu, tetapi juga merupakan nubuatan/ wahyu  bagi gereja Tuhan di masa-masa terakhir ini. Karena jemaat (gereja) di Laodikia adalah gambaran dari masa gereja Tuhan masa menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, itulah kita masa kini.


Laodikia dalam bahasa inggris diterjemahkan “Justice of the people”, tetapi Laodikia juga dapat diterjemahkan dari suku kata bahasa Yunani menjadi “human rights” yang artinya “hak asasi manusia” Self righteousness atau kebenaran diri sendiri/ membenarkan diri sendiri.  Jadi, masa jemaat di Laodikia ditandai dengan masa dimana hak asasi manusia bangkit, itulah masa dimana orang hidup menurut kebenarnya sendiri.


Pada masa kini, keadaan itu ditandai dengan berdirinya PBB (UN) tujuannya untuk menyatukan dunia, dan menekankan hak asasi manusia, hal ini membuktikan bahwa kita sedang berada di zaman Laodikia, yaitu masa-masa terakhir menjelang kedatangan Tuhan. Artinya, kita sedang ada di masa semua orang akan hidup untuk membenarkan dirinya sendiri, mereka hidup berdasarkan pengertiannya sendiri melampaui budaya atau didikan yang baik, bahkan berani menentang firman Tuhan.


Wahyu 3 : 15 – 16 (baca) Inilah sikap hati orang percaya pada masa terakhir ini, yaitu menjadi orang Kristen yang sedang-sedang saja, hidupnya biasa saja, aman, berada di tengah, suam-suam kuku, tidak panas ataupun dingin. Alkitab tegas menyatakan bahwa Tuhan tidak menghendaki sikap hati dan hidup seperti itu. Kita harus memilh untuk menjadi PANAS, karena Tuhan menghendaki dalam masa-masa terakhir ini kita menjadi panas, artinya bersemangat, bergairah (passion), menyala-nyala (on fire), sepenuhnya.


2 Korintus 5 : 14 – 15 Kasih Kristuslah yang harus menguasai diri kita, dan membuat kita menyala-nyala untuk melayani Tuhan. Hari ini apa yang mengusai diri kita? Jika kita dipenuhi oleh hal-hal yang lain selain Tuhan, maka kita menjadi suam-suam kuku, dan hidup biasa-biasa saja. Ini waktunya kita berdoa dengan semangat dan roh yang menyala-nyala, dan biarlah pengurapan Roh Kudus mengalir dalam diri kita, supaya kita mengalami mujizat.


Jemaat di Laodikia dikenal dengan keadaannya yang suam-suam kuku, inilah keadaan gereja di akhir zaman. Semua jemaat/ gereja Tuhan sedang masuk pada masa yang sulit seperti hari-hari terakhir ini supaya kita semua diperhadapkan dengan dua pilihan apakah kita mau panas atau dingin? INI WAKTUNYA KITA BANGKIT DAN MENJADI PANAS !


Wahyu 3 : 17 Tuhan Yesus bukan sedang berbicara mengenai kekayaan harta benda, tetapi yang Tuhan Yesus maksudkan adalah begitu banyak orang di masa terakhir ini mengalami keadaan itu (melarat, malang, miskin, buta, dan telanjang).  Dalam Lukas 12 : 21 Tuhan Yesus pernah menjelaskan ada seorang yang sangat kaya menurut ukurannya sendiri, tetapi sebenarnya dia melarat, malang miskin, buta dan telanjang di hadapan Allah. 


Artinya jika kita hanya menjadi hidup dengan pengertian diri kita sendiri atau kebenaran kita sendiri, maka kita menjadi orang yang melarat, miskin dan paling malang di dunia ini. Kita butuh firman Tuhan dan pewahyuan dari surga yang menjadikan kita orang-orang yang diberkati.


Amsal 3 : 5 – 8 Kita semua tidak bisamengandalkan pengertian dan kekuatan kita, selain percaya kepada Tuhan, karena kita bisa salah jika kita bergantung kepada pengertian kita sendiri, akuilah Tuhan maka Ia yang akan bertindak.


Ada tiga warisan yang Tuhan ingin berikan kepada kita pada masa-masa terakhir yang sukar ini, supaya kita tidak mengalami keadaan yang melarat, miskin, malang, buat dan telanjang.


EMAS YANG DIMURNIKAN 


Wahyu 3 : 17 Tuhan Yesus bukan sedang berbicara mengenai kekayaan harta benda, tetapi yang Tuhan Yesus maksudkan adalah begitu banyak orang di masa terakhir ini mengalami keadaan itu (melarat, malang, miskin, buta, dan telanjang).  Dalam Lukas 12 : 21 Tuhan Yesus pernah menjelaskan ada seorang yang sangat kaya menurut ukurannya sendiri, tetapi sebenarnya dia melarat, malang miskin, buta dan telanjang di hadapan Allah. 


Artinya jika kita hanya menjadi hidup dengan pengertian diri kita sendiri atau kebenaran kita sendiri, maka kita menjadi orang yang melarat, miskin dan paling malang di dunia ini. Kita butuh firman Tuhan dan pewahyuan dari surga yang menjadikan kita orang-orang yang diberkati.


Amsal 3 : 5 – 8 Kita semua tidak bisamengandalkan pengertian dan kekuatan kita, selain percaya kepada Tuhan, karena kita bisa salah jika kita bergantung kepada pengertian kita sendiri, akuilah Tuhan maka Ia yang akan bertindak.


Ada tiga warisan yang Tuhan ingin berikan kepada kita pada masa-masa terakhir yang sukar ini, supaya kita tidak mengalami keadaan yang melarat, miskin, malang, buat dan telanjang.


Wahyu 3 : 18 Kita harus membeli daripada Tuhan emas yang telah dimurnikan di dalam api, supaya kita menjadi kaya. Artinya, jika kita ingin menerima sesuatu dari Tuhan maka kita harus “membeli” dengan kata lain, harus ada yang dilepaskan dari hidup kita. Jika kita mau Tuhan semakin bertambah dalam diri kita, maka kita harus semakin berkurang! Jadi jika ada yang ditukarkan.


Emas yang telah dimurnikan di dalam api, adalah emas yang melampaui segala sesuatu, sudah teruji dan terbukti, murni dan sangat bernilai, tetap ada untuk selama-lamanya. Amsal 23 : 23 Belilah kebenaran dan jangan menjualnya, juga hikmat (instruksi) dan pengertian Jika kita sudah menerima kebenaran, maka jangan tukarkan dengan apapun juga. Jangan lepaskan kebenaran yang sudah kita terima dari Bapa untuk selama-lamanya, Kristus adalah kebenaran itu sendiri (Yohanes 14 : 6)


Kebenaran, hikmat (instruksi) dan pengertian hanya kita peroleh di dalam Tuhan dan firman-Nya untuk menghadapi situasi yang sulit ini. Ada begitu banyak hikmat, instruksi, dan pengertian yang Tuhan  mau berikan kepada kita, itu sebabnya kita harus membelinya dari Tuhan. Belilah dengan waktu kita untuk berdoa, merenungkan firman, dan bersekutu dengan Tuhan, belilah dengan seluruh hidup kita.


Ayub 22 : 23 – 26  Tuhanlah yang harus menjadi timbunan emas perak dan kekayaan kita, jika Tuhan yang menjadi harta kekayaan kita, maka kitalah yang menjadi orang yang paling kaya, karena kita akan mendapat instruksi setiap waktu, mendapat hikmat dan pengertian. Banyak orang miskin melarat dan malang, karena mereka mengalami “blind spot” sehingga kita tidak bisa “mendownload” dari Tuhan.


Apa harta emas kita? kebenaran yang kekal (Tuhan Yesus Kristus) ataukah kekayaan di dunia yang sementara? Jika kita mau Tuhan Yesus lebih bertambah maka kita harus semakin berkurang!


Hanya di dalam Jemaat di Laodikia yang menjelaskan bahwa Tuhan Yesus berada di luar dari pintu (Wahyu 3 : 20)


PAKAIAN PUTIH 


Pakaian dunia ini adalah kebenaran diri sendiri, itu sebabnya banyak pertentanan dan perselisihan terjadi karena masing-masing mempertahankan kebenarannya sendiri. Dan itu sebabnya alkitab menjelaskan bahwa kita MENJADI TELANJANG, karena masing-masing hidup dengan kebenarannya sendiri. Roma 3 : 23 Semua manusia telah berbuat dosa, dan kehilangan kemuliaan Allah. Itu sebabnya Pakaian putih yang Tuhan Yesus maksudkan dalam Wahyu 3 : 18 adalah KEMULIAAN ALLAH.

Manusia telanjang pada waktu dia tidak memiliki kemuliaan Allah, dan itulah keadaan yang Adam dan Hawa alami ketika mereka jatuh ke dalam dosa.  Itu sebabnya semua yang lahir dari Adam dan Hawa telanjang karena tidak ada kemuliaan Allah. Kejadian 3 : 8, 10 Manusia lari di hadapan Tuhan dan bersembunyi dari ketelanjangan mereka.

Banyak orang besembunyi di balik semua hal yang mereka miliki saat, karena sebenarnya mereka kehilangan kemuliaan Allah. Sama seperti adam dan Hawa menggunakan cawat dan menutupi ketelanjangan mereka sendiri, demikianpun manusia seringkali menutupi diri mereka dengan usaha dan kebenarannya sendiri.


Tidak ada usaha dan kebenaran diri sendiri yang bisa diterima dalam kerajaan sorga. Selain Tuhan Yesus yang memberikan kemuliaan-Nya sendiri bagi kita, supaya kita dilayakan di hadapan Bapa Yohanes 17 : 22 Tuhan Yesus menerima kemuliaan dari Bapa dan kemuliaan itu diberikan kepada kita. Roma 13 : 14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus sebagai pakaian dan perlengkapan, karena Dialah kebenaran kekudusan, Dialah yang memancarkan kemuliaan Allah yang sebenarnya.


Matius 22 : 1 – 14 Semua orang mempunyai pakaian pesta (kemuliaan), namun ada satu orang yang ditolak dan diusir dari perjamuan Anak Domba Allahkarena tidak memakai pakaian kemuliaan.


2 Korintus 5 : 1 – 5 Tubuh kita ini disebut sebagai kemah tempat kediaman yang sifatnya sementara, karena kita akan memakai kemah yang baru, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, tetapi berasal dari surga, itulah kemuliaan Tuhan sehingga kita akan berpakaian yang tidak kedapatan telanjang. Apakah roh jiwa dan tubuh telah mengalami dikuduskan, dan alami kemuliaan Allah?


MINYAK 


Wahyu 3 : 18 Kita memerlukan minyak pengurapan yang melumas mata kita untuk bisa melihat. untuk menerima dan mengalami pengurapan Roh Kudus maka kita harus mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah, maka Tuhan sendiri akan mencurahkan Roh-Nya tanpa batas.


Minyak pengurapan Roh Kudus akan membuat mata kita dapat melihat peluang dan pintu yang terbuka. Kalau orang lain buta untuk melihat jalan keuar dan kesempatan, tetapi mata rohani kita akan terbuka dan melihat secara jelas. Pengurapan Roh Kudus akan menghancurkan kuk, dan membuat kita berhasil dan beruntung.


1 Samuel 16 : 13 Raja Daud selalu mengalami kemenangan dan tidak pernah kalah berperang, Sejak Daud diurapi dengan minyak, maka berkuasalah Roh Allah atas hidupnya sejak saat itu, itu sebabnya kemana saja dia pergi selalu alami kemenangan. Daud melihat dan mendengar instruksi dari Tuhan untuk terus alami kemenangan, Wahyu 3 : 7 – 8


Minyak pengurapan membuat kita bisa menuai jiwa-jiwa. Wahyu 3 : 20 kita hidup di masa-masa penuaian dimana Tuhan berdiri di depan pintu dan mengetuk, itulah kesempatan/ kasih karunia Tuhan, dimana Tuhan sedang mengetuk hati pintu jiwa-jiwa, maka dari itu bagian kita adalah datang dan beritakan supaya banyak orang diselamatkan.

Yohanes 4 : 35 Murid-murid tidak melihat, namun Tuhan Yesus melihat ladang sudah menguning. Jika kita diurapi maka kita akan melihat dengan jelas keadaan disekitar kita ada banyak kesempatan untuk memberitakan Injil, haleluyah!


Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat 


Komentar

Postingan Populer