ARBITRASE

ARBITRASE 

PDM DANIEL FERRY SETIAWAN 






Arbitrase.

Arbitrase adalah proses penyelesaian keputusan diluar pengadilan, semua pihak sukarela menyetujui hasil keputusan yang bersifat final dan mengikat.

Misalnya : saat kita berbuat kesalahan dan harus dihukum selama 5 tahun, namun kemudian kita menggunakan arbitrase untuk mencari keadilan, hal ini harus kita ketahui agar pergumulan kita dapat cepat tuntas dan janji-janji Tuhan kita terima segera.


Agar arbitrase ini dapat terjadi maka kita harus mengerti hukum roh dan kehidupan, ada cawan yang harus kita lakukan dan kita harus mempunyai hubungan dengan Tuhan.

Contoh :

Di jaman Ester yang menyelamatkan bangsanya  dari pembinasaan yang direncanakan oleh Haman.


📖 Ester 5:1-8 dikatakan :

Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu. 

Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu. 

Tanya raja kepadanya: "Apa maksudmu, hai ratu Ester, dan apa keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan diberikan kepadamu."

Jawab Ester: "Jikalau baik pada pemandangan raja, datanglah kiranya raja dengan Haman pada hari ini ke perjamuan yang diadakan oleh hamba bagi raja."

Maka titah raja: "Suruhlah Haman datang dengan segera, supaya kami memenuhi permintaan Ester." Lalu raja datang dengan Haman ke perjamuan yang diadakan oleh Ester.

Sementara minum anggur bertanyalah raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan dipenuhi."

Maka jawab Ester: "Permintaan dan keinginan hamba ialah: 

Jikalau hamba mendapat kasih raja, dan jikalau baik pada pemandangan raja mengabulkan permintaan serta memenuhi keinginan hamba, datang pulalah kiranya raja dengan Haman ke perjamuan yang akan hamba adakan bagi raja dan Haman; maka besok akan hamba lakukan yang dikehendaki raja."


▫️Ester mengerti hukum roh dan kehidupan, dan dia pun mengisi cawan dengan doa dan puasa, serta berdiri antara hidup dan mati untuk bangsanya. 

Ester menggunakan cara arbitrase untuk menyelamatkan bangsanya, dengan menyenangkan hati raja maka permintaan Ester pun dikabulkan oleh raja dan Haman dihukum gantung. 

Demikian juga kita, kalau kita sudah menyenangkan hati Tuhan maka Tuhan pasti akan mengabulkan dengan segera, dimana seharusnya kita harus menunggu selama 1 tahun tetapi karena kita dapat menyenangkan hati Tuhan maka waktunya dipercepat menjadi hanya 6 bulan saja. 


👉 Inilah yang sering kita tidak sadari, membuat supaya Tuhan menoleh sehingga ada belas kasih Tuhan dan ingin memberkati kita. 

🔸Jadi kita harus mengerti hukum roh dan kehidupan, yang berarti :

1. Kita menyenangkan hati Tuhan dengan menyembah Tuhan lebih lagi mungkin disertai dengan doa dan puasa. 

Contoh arbitrase yang gagal karena tidak mengerti hukum roh dan kehidupan :

📖 1 Raja-raja 2:13, 17, 19-24 dikatakan : 

Pada suatu hari Adonia, anak Hagit, masuk menghadap Batsyeba, ibu Salomo, lalu perempuan itu berkata: "Apakah engkau datang dengan maksud damai?" Jawabnya: "Ya, damai!"

Maka katanya: "Bicarakanlah kiranya dengan raja Salomo, sebab ia tidak akan menolak permintaanmu, supaya Abisag, gadis Sunem itu, diberikannya kepadaku menjadi isteriku."

Batsyeba masuk menghadap raja Salomo untuk membicarakan hal itu untuk Adonia, lalu bangkitlah raja mendapatkannya serta tunduk menyembah kepadanya; kemudian duduklah ia di atas takhtanya dan ia menyuruh meletakkan kursi untuk bunda raja, lalu perempuan itu duduk di sebelah kanannya. 

Berkatalah perempuan itu: "Suatu permintaan kecil saja yang kusampaikan kepadamu, janganlah tolak permintaanku." Jawab raja kepadanya: "Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu."

Kata perempuan itu: "Biarlah Abisag, gadis Sunem itu, diberikan kepada kakakmu Adonia menjadi isterinya." 

Tetapi raja Salomo menjawab ibunya: "Mengapa engkau meminta hanya Abisag, gadis Sunem itu, untuk Adonia? Minta jugalah untuknya kedudukan raja! Bukankah dia saudaraku yang lebih tua, dan di pihaknya ada imam Abyatar dan Yoab, anak Zeruya?" 

Lalu bersumpahlah raja Salomo demi TUHAN: "Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih dari pada itu, jika Adonia tidak membayarkan nyawanya dengan permintaan ini!

Oleh sebab itu, demi Tuhan yang hidup, yang menegakkan aku dan mendudukkan aku di atas takhta Daud, ayahku, dan yang membuat bagiku suatu keluarga seperti yang dijanjikan-Nya: pada hari ini juga Adonia harus dibunuh." 


Disini Adonia yang begitu lancang meminta Abisag, mantan istri raja Daud untuk menjadi istrinya karena ini berarti dia tidak menyadari kedudukannya dan menghina raja Salomo. 


Jadi kita harus mengerti protokuler bagaimana menghadap Tuhan dan bersikap pada manusia, kita harus mengerti karakter kita sehingga kita dapat menyukakan hati Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama. 


Jadi saat kita menghadapi pergumulan yang belum juga selesai atau pangkat kita yang tidak naik-naik, mari lakukan arbitrase dengan menyenangkan hati Tuhan sampai Tuhan berkenan serta mempelajari hukum roh dan kehidupan, bagaimana cara kita menyembah dan berhubungan dengan Tuhan dan sesama, jika kita sungguh-sungguh mengerti dan mendapat rhema dari Tuhan maka itu akan jadi seperti Yosua dalam menghadapi tembok Yerikho, dia bertanya kepada Tuhan dan Tuhan berikan caranya untuk mengelilingi tembok Yerikho saja maka itu pun berhasil. 

Inilah juga yang dinamakan arbitrase. 


Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.

Komentar

Postingan Populer