BELAJAR TENTANG KAKI DIAN
BELAJAR TENTANG KAKI DIAN
PERFECT SHALOM
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Dalam Wahyu 1:20, dikatakan bahwa "ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat". Ini berarti bahwa setiap kaki dian mewakili satu gereja atau jemaat tertentu.
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Menorah Bait Suci adalah kandil bercabang tujuh, yang sering disebut kaki dian dalam Alkitab. Kandil unik ini merupakan komponen penting dari Kemah Suci dan Bait Suci.
Pertama kali kita melihat kata kaki dian dalam Alkitab adalah dalam Keluaran 25:31, ketika Tuhan memberikan instruksi terperinci tentang kaki dian emas yang akan ditempatkan di Kemah Suci yang sedang dibangun oleh bangsa Israel. Sangat menarik untuk diperhatikan betapa tepatnya Tuhan dalam menjelaskan bagaimana Dia ingin kaki dian itu terlihat. Karena kita dapat yakin bahwa tidak ada "kata-kata yang sia-sia" di dalam Alkitab, kita tahu bahwa setiap detail dan spesifikasi sangat penting untuk suatu alasan.
Kaki dian itu harus terbuat dari emas murni, yang dibentuk dengan ketepatan yang sempurna sesuai dengan ketetapan Tuhan (Keluaran 25:31). Emas adalah yang paling berharga dari semua logam (Mazmur 119:127; 19:10). Emas sering dibicarakan dalam istilah "diuji dengan api"; Alkitab membandingkan pengujian emas dengan pengujian gereja dalam 1 Petrus 1:7. Dari ujian, atau pemurnian, akan muncul umat Tuhan yang sejati (lihat Zakharia 13:7-9; Ayub 23:10). Mereka yang bertahan dalam "api" mengalami pemurnian (lihat Bilangan 31:23).
Kaki dian itu secara keseluruhan harus dibuat seperti pohon dengan pangkal dan bagian tengah yang mewakili batangnya dan dengan tiga "cabang" di setiap sisinya. Bagian atas batang dan setiap cabang harus dibuat seperti bunga badam yang terbuka; setiap bunga memiliki lampu minyak (Keluaran 25:32, 37). Ada beberapa ayat dalam Alkitab yang berbicara tentang pohon badam, yang selalu menjadi pohon pertama yang berbunga dan berbuah di musim semi, paling cepat pada bulan Februari. Rasul Paulus menyebut Kristus sebagai "buah sulung" karena Yesus adalah orang pertama yang bangkit dari kematian menuju hidup yang kekal, dan karena kebangkitan-Nya, semua orang percaya juga akan dibangkitkan (1 Korintus 15:20-23; Roma 8:23).
Tujuh Cabang dan Tujuh Lampu
Saat membangun Kemah Suci, Allah memerintahkan bangsa Israel untuk membuat kandil yang rumit dengan detail bunga-bunga dari emas murni. Meskipun beberapa orang memperdebatkan aspek-aspek penampilannya, Alkitab memberikan deskripsi lengkap tentang setiap cabang dan pelita di atasnya (lihat Keluaran 25 dan 37).
Mereka membuat kandil itu dari emas murni. Mereka menempa alas dan batangnya, lalu membuat kelopak-kelopaknya yang menyerupai bunga, kuncup-kuncupnya, dan kembang-kembangnya dari emas murni…. Mereka membuat tujuh lampunya, beserta penyepit sumbu dan penadah-penadahnya, dari emas murni. Mereka membuat kandil itu dan segala perkakasnya dari satu talenta emas murni. (Keluaran 37:17, 23-24, NIV).
Ayat-ayat tersebut secara spesifik menyebutkan jenis dan jumlah bunga, cawan, dan kuntum yang harus ada di setiap cabang. Namun, dasar kandil tidak dijelaskan dan karenanya tampak berbeda dalam berbagai penggambaran sepanjang sejarah. Meskipun setiap cabang berada pada ketinggian yang sama, keenam kandil tersebut sedikit berbeda dari kandil di tengahnya.
Lampu di bagian tengah dirancang menyerupai mangkuk atau baskom, sementara lampu-lampu lain beserta sumbunya dirancang mengarah ke lampu di bagian tengah. Seluruh bagian terbuat dari emas murni dan cabang-cabangnya muncul dari dasar atau bagian tengahnya. Dengan demikian, kesatuan dan sentralitas bagian ini sangat ditekankan di tengah kepraktisannya sebagai sumber cahaya.
KAKI DIAN KATA IBRANI MENORAH
Kata Menorah berasal dari akar kata Ibrani nur, yang berarti "bersinar" atau "memberi cahaya" (Strong's). Kata ini merupakan bentuk lain dari kata benda ner, yang berarti "lampu" atau "lilin". Kata ini menjadi feminin dengan akhiran "ah", dan awalan "me-" menunjukkan "agen atau tempat".
Maka, kita memahami kata Menorah berarti "tempat cahaya" atau "agen cahaya", yang sering diterjemahkan secara sederhana sebagai "kaki dian". Makna kata ini menjadi lebih penting ketika kita mempertimbangkan peran dan simbolisme Menorah di kemah suci dan kemudian di bait suci.
KAKI DIAN DI KEMAH SUCI
Kemah Suci:
Kaki dian emas (menorah) adalah salah satu perabot penting dalam Kemah Suci, tempat ibadah orang Israel. Kaki dian ini berfungsi untuk menerangi Ruangan Kudus dengan tujuh lampu yang selalu menyala.
Simbolisme:
Dalam Alkitab, kaki dian melambangkan:
Terang Allah:
Kaki dian melambangkan kehadiran dan terang Allah yang menyinari dunia.
Gereja sebagai Penerang:
Dalam Wahyu 1:20, ketujuh kaki dian melambangkan ketujuh jemaat, yang berarti bahwa gereja Kristus memiliki tugas untuk menjadi terang bagi dunia, memancarkan Injil dan kasih Kristus.
Firman Tuhan:
Firman Tuhan juga digambarkan sebagai pelita yang menerangi jalan hidup (Mazmur 119:105).
Fungsi Gereja:
Gereja dipanggil untuk menjadi kaki dian yang menerangi dunia dengan terang Kristus, yaitu dengan memberitakan Injil, hidup dalam kekudusan, dan menjadi saksi Kristus.
Pentingnya Memahami Kaki Dian:
Memahami simbol kaki dian dalam Alkitab membantu gereja untuk:
Mengenali identitas: Gereja adalah kaki dian yang ditugaskan untuk memancarkan terang Kristus.
Menjalankan misi: Gereja memiliki tanggung jawab untuk memberitakan Injil dan hidup sesuai dengan ajaran Kristus.
Menghadapi tantangan: Gereja diingatkan untuk tetap setia dan waspada, karena akhir zaman akan penuh dengan tantangan dan pencobaan.
Menantikan kedatangan Kristus: Gereja menantikan kedatangan Kristus dan kemuliaan-Nya di akhir zaman.
Dengan demikian, kaki dian bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga memiliki pesan penting untuk gereja di segala zaman, termasuk masa akhir zaman, untuk tetap menjadi terang dan garam dunia.
Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar