MINYAK MUR

MINYAK MUR






DASAR FIRMAN TUHAN 

Ester 2:12 (TB)  Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan. 


Dalam Alkitab, minyak mur memiliki beragam penggunaan dan makna simbolis, termasuk sebagai komponen minyak urapan suci, bahan dalam parfum dan kosmetik, obat alami, serta sebagai simbol kematian dan penderitaan dalam konteks peristiwa penting seperti hadiah orang majus kepada Yesus dan persiapan penguburan-Nya. Mur berasal dari getah pohon tertentu dan digunakan dalam berbagai ritual keagamaan, penyucian, hingga pengobatan. 

Penggunaan dalam Alkitab:


Minyak Urapan Suci:

Mur adalah salah satu bahan utama untuk minyak urapan suci yang digunakan untuk menguduskan Kemah Pertemuan, mezbah, dan para imam. 


Penyucian:

Digunakan dalam ritual penyucian bagi perempuan (Ester)  yang akan menghadap raja Ahasyweros selama enam bulan. 


Parfum dan Kosmetik:

Sebagai parfum, mur memberikan aroma harum dan digunakan dalam kosmetik untuk perempuan, seperti yang tercantum dalam Kitab Ester dan Kidung Agung. 


Obat-obatan:

Dicampur dengan anggur, mur dapat berfungsi sebagai obat penawar rasa sakit dan digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit. 


Pembalseman Jenazah:

Mur, bersama dengan gaharu, digunakan sebagai ramuan untuk membalsam jenazah Yesus sebelum dikuburkan. 


Makna Simbolis:


Persembahan kepada Yesus:

Mur adalah salah satu dari tiga hadiah (emas, kemenyan, mur) yang diberikan orang Majus kepada bayi Yesus, melambangkan kematian dan penderitaan-Nya yang kelak akan datang untuk menebus dosa umat manusia. 


Lambang Kematian (Kematian Daging)

Karena fungsinya dalam pembalseman jenazah dan sebagai bagian dari persembahan orang Majus, mur sering dihubungkan dengan simbol kematian dan pemakaman dalam Perjanjian Baru. 


Asal dan Sifat:

Mur diekstrasi dari getah tanaman Commiphora myrrh (pohon mur) yang tumbuh di wilayah Arabia dan Ethiopia. 

Mur dikenal memiliki aroma yang wangi, pahit, serta sifat antiseptik, antioksidan, dan anti-inflamas.


Menurut Kamus Alkitab Easton , mur berasal dari kitab Keluaran, saat orang Israel menggunakan mur sebagai bahan utama dalam minyak urapan suci ( Keluaran 30:23 ).


Bahasa Indonesia: Sebagai produk dari Arabia, mur memiliki dua kegunaan utama: parfum ( Ester 2:12 ) dan pembalseman ( Yohanes 19:39 ). 


Faktanya, ketika Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus pergi untuk menguburkan Yesus, mereka membawa mur untuk proses pembalseman ( Yohanes 19 ). Itu juga zat yang sama yang dicampur dalam anggur yang mereka tawarkan kepada Yesus di kayu salib ( Markus 15:23 ). 


Barang itu menjadi lingkaran penuh. Orang Majus memberikan hadiah ini kepadanya saat lahir; dia menerima rasa itu tepat sebelum dia meninggal, dan mereka membalsemnya di dalamnya. Tampaknya seperti hadiah yang aneh untuk diberikan kepada bayi. Cairan pembalseman tampaknya tidak pernah menjadi yang teratas dalam daftar hadiah baby shower di masyarakat saat ini.


Mur (Ibrani: מֹר - MOR , Yunani: σμύρνα - SMURNA . Leksikon Ibrani, myrrh a) getah Arab dari kulit pohon, digunakan dalam minyak suci dan parfum ).


Mur adalah getah dari torehan batang dan suatu cabang pohon yang rendah yang disebut Commiphora myrrha (dulu Balsamodendron Myrrha atau Chommiphora Kataf . Kedua tumbuhan itu asli Arabia Selatan dan bagian Afrika yang berdekatan. Getah menetes dari pohon dan menjadi kental dan berwarna kuning coklat dan berminyak.


Mur adalah jenis "Damar" dari getah dari torehan batang dan suatu cabang pohon yg rendah (semacam balsem yang keras dan keras kayunya) disebut Commiphora absinica atau Commiphora myrrha (dulu Balsamodendron myrrha ) atau Commiphora kataf .Getah menetes dari pohon dan menjadi kental berwarna kuning coklat dan berminyak.Getah-nya terasa pahit dan berbau wangi


Minyak Mur adalah Pengurapan kematian daging dan setelah mati daging kita mengeluarkan Wangi Keharuman 


Mur dinilai tinggi karena harum baunya (Mazmur 45:9, Amsal 7:17, Kidung 3:6; 4:14; 5:5, 13), dipakai untuk wangi-wangian perempuan (Ester 2:12) dan kosmetik.


Kegunaan umum minyak mur secara historis meliputi:


Parfum

Pembalseman

Penyedap rasa untuk makanan

Mengobati demam serbuk sari

Sebagai antiseptik untuk membersihkan dan mengobati luka

Sebagai pasta untuk membantu menghentikan pendarahan


Minyak mur memiliki banyak manfaat karena sifat antiseptik, anti-inflamasi, dan antioksidannya, yang meliputi kesehatan kulit, membantu penyembuhan luka, mengurangi peradangan, mengatasi masalah pernapasan, mendukung kesehatan mulut, dan digunakan dalam aromaterapi untuk relaksasi serta spiritualitas.


Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat S 


Komentar

Postingan Populer