BELAJAR MENCUKUPKAN DIRI

BELAJAR MENCUKUPKAN DIRI

EV IIN TJIPTO PURNOMO WENAS 









LINK YOUTUBE : https://youtu.be/ltaHv0EBiOU?si=HyCmvBOfvKfFR5PB


Tentu, berikut adalah ringkasan khotbah dari video yang berjudul "Belajar Mencukupkan Diri - Ev. Iin Tjipto":

​Khotbah ini berfokus pada pentingnya belajar untuk mencukupkan diri dalam segala keadaan, sebuah prinsip yang diajarkan oleh Rasul Paulus dalam Filipi 4:11-12.

​Poin Utama Khotbah:

1. Bahaya Nafsu Rakus dan Keinginan yang Berlebihan

Penyebab Kegagalan: Tuhan ingin umat-Nya bersinar, tetapi seringkali kegagalan datang karena bagian yang tidak dibereskan, yaitu nafsu rakus dan keinginan yang tidak terkendali [00:32].

Contoh dari Alkitab: Bangsa Israel di padang gurun dirangsang nafsu rakus, merindukan makanan di Mesir (Mazmur 106:14; Bilangan 11:4-5), padahal mereka sedang dalam penyertaan Tuhan.

Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari:

​Banyak orang membeli barang (seperti HP mahal atau mobil mewah) bukan karena kebutuhan, tetapi karena keinginan (nafsu rakus) [02:05].

​Pengkhotbah menceritakan pengalamannya membeli mobil Kijang yang harganya justru naik, berbeda dengan mobil mahal yang harganya cepat jatuh, menunjukkan bahwa keputusan didasarkan pada kebutuhan dan hikmat, bukan gaya [02:27].

​Jatuh dalam perzinahan juga dikategorikan sebagai nafsu rakus, padahal ada jodoh dari Tuhan yang menanti [03:25].

​Kesulitan keuangan sering terjadi karena seseorang tidak dapat menggunakan uangnya dengan benar, didorong oleh keinginan [03:48].

2. Belajar Mencukupkan Diri (Filipi 4:11-12)

Pelajaran Rasul Paulus: Rasul Paulus berkata, "Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan," baik dalam kekurangan maupun kelimpahan, kenyang maupun kelaparan [01:27].

Berkat yang Mengalir: Ketika kita belajar mencukupkan diri, kita akan melihat berkat Tuhan tidak pernah habis dan terus mengalir seperti sungai [05:14].

Prioritas: Kita dipanggil untuk tidak hanya "banyak gaya," tetapi menjadi "banyak berkat" [06:05].

3. Langkah Awal Mencukupkan Diri: Bersyukur

Ubah Reaksi: Ketika dihadapkan pada kekurangan (tidak punya mobil mewah, harus jalan kaki, atau ditindas), reaksi kita seharusnya adalah mengucap syukur, bukan marah. Berterima kasih atas penyertaan Tuhan [06:30].

Mengubah yang Sedikit: Mulailah dengan bersyukur atas apa pun yang kita miliki. Ketika diangkat dalam syukur, apa yang ada akan menjadi seperti "lima roti dan dua ikan" yang mengalami pelipatgandaan luar biasa [07:45].

Kesaksian Penginjil: Pengkhotbah membagikan kesaksian pribadinya, di mana dengan dua anak kecil dan tanpa uang, ia membuka rumah singgah. Ia mulai dengan meminta barang yang hampir kedaluwarsa atau ditolak (di-reject) dan mengucap syukur atasnya. Langkah awal mencukupkan diri dan bersyukur ini membuat rumah singgahnya berkembang dan diberkati [08:05].

​Pesan Penutup

​Khotbah ini mengajak jemaat untuk bertobat dari nafsu rakus, memilih untuk mengejar masa depan yang visioner bersama Yesus daripada hidup dalam penyesalan masa lalu ("seandainya") [04:25], dan menjadikan diri sebagai saksi serta pembawa berita kebenaran [07:21] dengan mempraktikkan hidup yang mencukupkan diri dan penuh syukur.

​Anda dapat menonton khotbah ini melalui tautan: http://www.youtube.com/watch?v=ltaHv0EBiOU



Gemini AI

Komentar

Postingan Populer