MUSUH DALAM KEGELAPAN
IBADAH BEYOND
RABU 22 OKTOBER 2025
MUSUH DALAM KEGELAPAN
EV HADASSAH GLORIA PURNAMA
Mazmur 74:13 (TB) Engkaulah yang membelah laut dengan kekuatan-Mu, yang memecahkan kepala ular-ular naga di atas muka air.
Mazmur 74:14 (TB) Engkaulah yang meremukkan kepala-kepala Lewiatan, yang memberikannya menjadi makanan penghuni-penghuni padang belantara.
Yesaya 27:1 (TB) Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.
Mazmur 130:1 (TB) Nyanyian ziarah. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!
Ayub 41:1-3, 5-34 (TB) (40-20) "Dapatkah engkau menarik buaya dengan kail, atau mengimpit lidahnya dengan tali?
(40-21) Dapatkah engkau mengenakan tali rotan pada hidungnya, mencocok rahangnya dengan kaitan?
(40-22) Mungkinkah ia mengajukan banyak permohonan belas kasihan kepadamu, atau berbicara dengan lemah lembut kepadamu?
(40-24) Dapatkah engkau bermain-main dengan dia seperti dengan burung, dan mengikat dia untuk anak-anakmu perempuan?
(40-25) Mungkinkah kawan-kawan nelayan memperdagangkan dia, atau membagi-bagikan dia di antara pedagang-pedagang?
(40-26) Dapatkah engkau menusuki kulitnya dengan serampang, dan kepalanya dengan tempuling?
(40-27) Letakkan tanganmu ke atasnya! Ingatlah pertarungannya! — Engkau takkan melakukannya lagi!
(40-28) Sesungguhnya, harapanmu hampa! Baru saja melihat dia, orang sudah terbanting.
(41-1) Orang yang nekat pun takkan berani membangkitkan marahnya. Siapakah yang dapat bertahan di hadapan Aku?
(41-2) Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat? Apa yang ada di seluruh kolong langit, adalah kepunyaan-Ku.
(41-3) Aku tidak akan berdiam diri tentang anggota-anggota badannya, tentang keperkasaannya dan perawakannya yang tampan.
(41-4) Siapakah dapat menyingkapkan pakaian luarnya? Baju zirahnya yang berlapis dua, siapakah dapat menembusnya?
(41-5) Siapa dapat membuka pintu moncongnya? Di sekeliling giginya ada kengerian.
(41-6) Punggungnya adalah perisai-perisai yang bersusun, terlekat rapat seperti meterai.
(41-7) Rapat hubungannya yang satu dengan yang lain, sehingga angin tidak dapat masuk;
(41-8) yang satu melekat pada yang lain, bertautan tak terceraikan lagi.
(41-9) Bersinnya menyinarkan cahaya, matanya laksana merekahnya fajar.
(41-10) Dari dalam mulutnya keluar suluh, dan berpancaran bunga api.
(41-11) Dari dalam lubang hidungnya mengepul uap bagaikan dari dalam belanga yang mendidih dan menggelegak isinya.
(41-12) Nafasnya menyalakan bara, dan nyala api keluar dari dalam mulutnya.
(41-13) Di dalam tengkuknya ada kekuatan; ketakutan berlompatan di hadapannya.
(41-14) Daging gelambirnya berlekatan, melekat padanya, tidak tergerak.
(41-15) Hatinya keras seperti batu, keras seperti batu kilangan bawah.
(41-16) Bila ia bangkit, maka semua yang berkuasa menjadi gentar, menjadi bingung karena ketakutan.
(41-17) Bila ia diserang dengan pedang, ia tidak mempan, demikian juga dengan tombak, seligi atau lembing.
(41-18) Besi dirasanya seperti jerami, tembaga seperti kayu lapuk.
(41-19) Anak panah tidak dapat menghalau dia, batu umban seolah-olah berubah padanya menjadi jerami.
(41-20) Gada dianggapnya jerami dan ia menertawakan desingan lembing.
(41-21) Pada bagian bawahnya ada tembikar yang runcing; ia membujur di atas lumpur seperti pengeretan pengirik.
(41-22) Lubuk dibuatnya berbual-bual seperti periuk, laut dijadikannya tempat memasak campuran rempah-rempah.
(41-23) Ia meninggalkan jejak yang bercahaya, sehingga samudera raya disangka orang rambut putih.
(41-24) Tidak ada taranya di atas bumi; itulah makhluk yang tidak mengenal takut.
(41-25) Segala yang tinggi takut kepadanya; ia adalah raja atas segala binatang yang ganas."
Mazmur 139:12 (TB) maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.
Yohanes 1:5 (TB) Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Dilanjutkan Deklarasi
Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar