Berani dan Fleksibel Ikut Tuhan
Berani dan
Fleksibel Ikut Tuhan
Ev. Iin
Tjipto Wenas
Bahan Renungan : 1 Raja –
Raja 17 : 1 – 16
Tuhan
katakan akan ada kekeringan yang sedang terjadi. Kekeringan secara jiwani
contohnya adalah hubungan suami dengan istri yang kering, gereja sedang mengalami
hal – hal yang rutinitas tidak terobosan yang baru. Ada banyak yang sedang mengalami kekeringan
baik itu secara rohani, financial, harapan dan jasmani.
Kenapa
hal itu harus terjadi ? Karena Tuhan mau buat perbedaan antara anak – anak
Tuhan dengan anak – anak dunia. Kita harus hidup melakukan sesuai dengan Firman
Tuhan. Untuk mengikuti Tuhan kita harus melakukan Firman Tuhan.
Tuhan
katakana bahwa dampak kekeringan itu akan kita alami secara rohani, jasmani,
jiwani. Untuk hidup yang berbuah dan tidak mengalami kekeringan kita harus
belajar mengikuti aliran Roh Kudus, tinggal didalam Roh, Berani Mengikuti
Tuhan.
Pada
waktu terjadi Gempa Bumi di Yogyakarta, anak – anak saya bersama saudara –
saudaranya berencana akan menginap di Yogya. Sedangkan saya sedang melayani di Semarang . Pada malam hari
anak – anak saya mendengar bahwa mereka disuruh pulang ke Temanggung dan tidak
boleh menginap di Yogya. Mereka menurut dengan suara Tuhan yang mereka dengar.
Jam 12 malam mereka pulang ke Temanggung, keesokan harinya ketika saya sedang
berada dalam kamar mandi, saya merasakan guncangan yang hebat. Agak siang saya
baru mengetahui bahwa di Yogya terjadi gempa bumi. Saya tidak bisa membayangkan
kalau anak – anak tidak mentaati suara Tuhan, mereka akan terjebak di Yogya dan
tidak bisa melayani di Temanggung.
Tuhan
katakan ambil waktu khusus untuk bersembunyi dari segala kesibukan. Didalam
masa kekeringan Tuhan sudah menyediakan sungai untuk kita. Kita harus ketemu
dengan Tuhan secara pribadi. Sehingga kita dapat mengetahui apa yang menjadi
keinginan Tuhan, kerinduan Tuhan.
Sewaktu
saya akan mendirikan sekolah, saya mendapatkan tawaran dari seorang
konglomerat, dia menawarkan uang sebesar 400 juta, dia mengatakan bahwa saham
sekolah 50 : 50 dengan saya. Kemudian saya menghadap Tuhan, Tuhan katakan bahwa
sekolah yang didirikan harus saya dirikan sendiri. Saya mendirikan sekolah
dengan uang yang ada dan menyewa ruko sederhana. Kalau saya menerima tawaran
dari konglomerat itu mungkin saya akan stag di 3 atau 4 buah ruko. Saya mendirikan
sekolah dan sekolah itu diawali dengan menyembah Tuhan, kalau Tuhan melawat
sampai 2 jam maka saya akan meneruskan menyembah Tuhan. Saat ini SD Mahanaim
mendapat status disamakan atau terakreditasi A plus.
Tuhan
katakan be flexible dengan Tuhan. Abraham lulus ujian karena dia meletakkan apa
saja dan dia fleksible mengikuti Tuhan. Saul tidak fleksible mengikuti Tuhan,
dia memegang apa yang dia mau sehingga Saul menjadi gila.
Kesaksian
seorang anak berumur 7 tahun, ketika ia dan keluarga akan pergi ke suatu tempat
untuk pertemuan keluarga besarnya. Anak ini tidak mau pergi, dia berkata kepada
orang tuanya, mama kita tidak usah pergi, kita harus berlutut dulu. Mamanya
sempat marah – marah, namun akhirnya mereka tidak pergi, dan ketika mamanya
melihat TV, dia melihat keadaan jalan yang akan mereka lalui terjebak dengan
kemacetan, macet total, keluarga besarnya membatalkan pertemuan tersebut.
Mamanya bersyukur karena punya anak yang peka mendengar suara Tuhan.
Saat
ini Tuhan memakai anak – anak kecil, karena orang tua sudah tidak bisa
fleksible dengan Tuhan.
Komentar
Posting Komentar