Jurnal SHRK September 2012 Hari Ke-3
Jurnal SHRK September 2012 Hari Ke-3
Dari 22 abjad Yahudi, hanya ada 7 abjad yang memiliki mahkota, abjad
Gimel adalah salah satunya. Dalam Talmud Yahudi, Gimel yang digambarkan
seperti kaki (unta) memiliki arti bahwa orang kaya yang melangkah kepada
atau mengejar orang miskin untuk menolong dan memberkati.
"Adapun Abraham telah tua dan lanjut
umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal. Berkatalah Abraham
kepada hambanya yang paling tua dalam rumahnya, yang menjadi kuasa atas
segala kepunyaannya, katanya: 'Baiklah letakkan tanganmu di bawah
pangkal pahaku, supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang
empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil
untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di
antaranya aku diam. Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku.'
... Kemudian hamba itu mengambil sepuluh ekor dari unta tuannya dan
pergi dengan membawa berbagai-bagai barang berharga kepunyaan tuannya;
demikianlah ia berangkat menuju Aram-Mesopotamia ke kota Nahor. Di sana
disuruhnyalah unta itu berhenti di luar kota dekat suatu sumur, pada
waktu petang hari, waktu perempuan-perempuan keluar untuk menimba air.
Lalu berkatalah ia: 'TUHAN, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya
tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada
tuanku Abraham. ... Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa
aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang
menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum--dialah
kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan
kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku
itu.' ... Anak gadis itu sangat cantik parasnya, seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki;
ia turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik.
Kemudian berlarilah hamba itu mendapatkannya serta berkata: 'Tolong beri
aku minum air sedikit dari buyungmu itu.' Jawabnya: 'Minumlah,
tuan,' maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta
diberinya dia minum. Setelah ia selesai memberi hamba itu minum,
berkatalah ia: 'Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai
semuanya puas minum.' ... Setelah unta-unta itu puas minum, maka
orang itu mengambil anting-anting emas yang setengah syikal beratnya,
dan sepasang gelang tangan yang sepuluh syikal emas beratnya, ...
Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN, serta berkata:
'Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali
kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan TUHAN telah menuntun aku di
jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini!'" - Kejadian 24:1-27
Kisah di atas adalah bayang-bayang sebuah kisah perjodohan antara
Kristus dengan Gereja sebagai Mempelai-Nya, yang waktunya akan terjadi
dalam tempo yang begitu singkat. Abraham adalah gambaran dari Bapa,
Ishak adalah gambaran dari Putera, Ribka adalah gambaran dari Gereja-Nya
dan Eliezer yang berarti penolong adalah gambaran dari Roh Kudus. Bapa
melalui Roh Kudus memiliki kriteria yang sedemikian rupa bagi Gereja-Nya
untuk dinikahkan dengan Kristus.
Jodoh atau pasangan yang dikehendaki bukan sekedar kudus, tak bercacat
dan tak bercela, melainkan juga yang memiliki kemurahan hati dan gairah
untuk menolong maupun memberkati dengan tuntas. Roh Kudus melalui
Eliezer hanya meminta minum untuk seorang diri, namun yang akan dipinang
ialah dia yang mau memberi minum kesepuluh unta tanpa diminta. Seekor
unta minum jauh lebih banyak daripada seorang manusia, dan ini ada 10
ekor unta. Itu artinya Gereja-Nya memiliki kapasitas yang sangat besar
untuk menjadi berkat dan gairah menolong sangat banyak orang, tanpa
perlu diminta lagi.
Bukankah kita adalah generasi yang menari di atas gelombang? Gelombang
apakah yang dimaksud? Perang, kekeringan dan krisis akan menciptakan
gelombang-gelombang peluang untuk menolong sebanyak mungkin jiwa-jiwa
bagi Kristus di waktu yang tinggal sedikit ini. Gelombang-gelombang itu
seperti unta-unta yang datang berbondong-bondong memberikan peluang
kepada kita sebagai Gereja-Nya untuk memberi mereka minum.
Perhatikan setelah Eliezer yakin semua unta puas minum dan bahwa
Ribkalah orangnya, maka yang pertama kali terjadi adalah benda-benda
berharga dari emas diberikan kepada Ribka. Jadi begitu Gereja menyambut
para unta yang datang dan bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki
Roh Kudus, maka kelimpahan adalah akibat yang langsung terjadi tanpa
penundaan. Dan bukan sekedar kelimpahan saja, perhiasan emas itupun
tanda pengikatan lamaran Kristus kepada Gereja-Nya.
"Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN. Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu;
semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang
berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.
Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke pintu kandangnya?" - Yesaya 60:6-8
Perhatikan kronologinya, bahwa sejumlah besar unta akan datang,
gelombang-gelombang untuk kita berkati akan datang secara masif. Di
balik gelombang-gelombang tersebut ada emas dan kemenyan untuk
memberitakan Injil dan menjangkau serta membalikkan keadaan bagi kaum
Kedar & Nebayot. Dan yang terakhir sekelompok burung merati pulang
ke kandang, yang tidak lain adalah rapture atau Pengangkatan Gereja.
Komentar
Posting Komentar