3 Fase Panggilan
3 Fase Panggilan
Setiap orang kristen mempunyai
panggilan Tuhan. Panggilan Tuhan tidak bisa digantikan oleh orang lain. Kita
harus menemukan panggilan Tuhan didalam hidup kita. Setiap panggilan mempunyai
fase yaitu :
1. Fase Penantian (Keluaran 16 : 1 – 3)
Janji Tuhan untuk bangsa Israel adalah
masuk ke dalam Tanah Perjanjian yang penuh dengan susu dan madu. Sering kali
kondisi kenyataannya adalah dalam padang
gurun pada fase penantian ini. Sebagai contoh ada seorang yang mempunyai visi
menjadi donatur, kenyataannya untuk biaya hidup mepet dan untuk memperoleh
sebuah barang harus nyicil.
Banyak orang yang gugur dalam fase
penantian ini, kesalahannya adalah bersungut – sungut, curiga kepada Hamba
Tuhan.
Sebelum pergi Ke Belanda, saya
mendapatkan janji Tuhan bahwa hidup saya akan menjadi tanda ajaib, ada
persekutuan yang dibuka. Kenyataannya dalam satu tahun pertama ketika saya ada
di Belanda, tidak ada persekutuan yang dibuka, gereja tidak penuh dengan Roh
Kudus, kehidupan saya sempat mengalami kehilangan iman. Tahun ke dua Tuhan
berurusan dengan saya, Tuhan banyak bentuk hidup saya baru tahun ke 3 Tuhan
buat sesuatu, ada persekutuan yang dibuka dan mengalami hal yang luar biasa.
2. Fase Naik (Puncak Sementara = Plato)
Pada fase ini Tuhan mulai bukakan
pintu, Tuhan buat kebaikan dalam hidup kita. Daud ketika dia diurapi oleh
Samuel, Daud masih tetap menggembalakan domba di padang
rumput, ketika ia menjadi gembala domba, tiba – tiba Daud menjadi pahlawan Israel, dia
mengalahkan Goliat. Dalam Fase mendaki ini tidaklah mudah. Mendaki membutuhkan
perjalanan panjang.
Pada Fase ini semua sifat kita
kelihatan, pada saat ini kita sudah mulai naik kepada panggilan Tuhan. Pada
fase naik ini ada beberapa orang yang ngomel ketika kita mulai mendaki dan
naik.
I Samuel 18 : 6 – 30 Daud pikir
ketika ia mengalahkan goliat, ia merasa ia akan dekat dengan Raja Saul tetapi
kenyataannya Saul membenci Daud.
1 Samuel 18 : 17 – 19 Kehidupan Daud
tiba – tiba penuh intrik. Daud mulai di benci dan orang lain menjadi iri sama
Daud. Tombak hampir mengenai Daud. Raja Saul berpikir ini adalah perang Tuhan
dan Daud akan mati di tangan dia.
Banyak hal yang terjadi dalam fase
ini yaitu penipuan, iri hati, ngomongin orang lain, menyingkirkan orang lain,
depak mendepak. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan. Fokus melayani tanpa
pamrih sampai garis akhir. Mendaki itu melelahkan.
3. Fase Puncak.
Kita mengalami fase puncak itu tidak
hanya satu. Fase puncak itu banyak. Dalam Dunia Sekuler fase puncak tidak hanya
menjadi manajer. Fase puncak seorang hamba Tuhan puncak itu bukan berarti punya
3000 jemaat. Mahasiswa lulu itu bukan fase puncak. Puncak kita itu banyak.
Puncak adalah masa mendatar.
Penglihatan : ada banyak orang sedang
mendaki gunung, ketika orang – orang itu sampai ke tempat datar, banyak orang
yang senang dan mau tinggal disitu karena melihat bunga – bunga yang indah,
pemandangan yang indah, mereka tidak mau diajak untuk mendaki ke sebuah puncak.
Masalahnya adalah kenyamanan, seorang yang sudah merasa nyaman ia tidak mau
naik lagi.
Fase puncak ini ada fasilitas –
fasilitas yang membuat kita nyaman. Duit banyak membuat kita nyaman, kita punya
banyak keinginan, kita tidak menjadi bendahara yang jujur,
Jika kita melihat anak orang yang
tidak mampu, umur 6 tahun ia sudah bisa menjaga adiknya dan menyediakan setiap
kebutuhannya sendiri. Ia tidak dilayani oleh orang tuanya sedangkan anak orang
kaya umur yang sama dia masih minta dilayani oleh pembantunya.
II Samuel 11 : 1 – 3 Ketika musim
perang, Daud malah santai dan duduk diatas sotoh rumahnya. Di fase puncak ini
kita harus mewaspadai mental bos, malas karena fasilitas yang kita terima.
Kita melihat contoh Tuhan Yesus
ketika ia memecahkan 5 roti dan 2 Ikan ia menghargai hasilnya, sisanya ia
kumpulkan dan ia tidak membuangnya. Yesus tahu harus efisien dan tidak membuang
– buang yang ada. Dia menghargai fasilitas.
Hati – hati kalau kerohanianmu
tertidur, Iblis sodorkan yang lain : Dunia, harta, tahta, pria atau wanita.
Kesombongan kita melihat contoh Raja Uzia, Hizkia, Nebukadnezar.
Pada masa – masa puncak ini ada masa
– masa turun, kalau kita tidak turun kerohanian kita akan turun.
I Samuel 30 : 6, 10 Daud sudah berada
di negeri Filistin, ia sudah punya kota
sendiri, pasukan sendiri. Jangan kaget ketika sudah ada dipuncak tiba – tiba Tuhan
guncangkan dan dijepit. Ini adalah masa – masa diperkuat.
By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar