Perisai Doa
PERISAI DOA
By : Joshua Ivan
Yesaya 62:6-7 ; Yehezkiel 22:30
Tidak ada keberhasilan yang dicapai tanpa adanya doa ;
Tidak ada sebuah rumah tangga yang baik tanpa adanya doa
seorang istri atau suami ;
Tidak ada Negara yang kuat, aman dan damai sejahtera tanpa
ditopang oleh Pendoa-Pendoa Syafaat.
I. Pendoa
Syafaat :
Orang yang merelakan dirinya berdiri di antara Tuhan
dengan obyek yang disyafaatkan sehingga Tuhan melangkah turun dari surga
berperang melawan dan mengalahkan musuh-musuhNya (dalam bahasa Ibrani:”Paga”).
Obyek tersebut adalah :
1. Pribadi seseorang
2. Bagi kebangkitan Gereja, Gembala-gembala dan
jemaatnya.
3. Bagi keselamatan Negara dan bangsa serta seluruh
instansi yang ada di dalamnya sehingga terjadi transformasi di bangsa dan negara
kita. Karena itu penting sekali Wanita berdoa syafaat untuk pemulihan-pemulihan
dan mujizat-mujizat dalam rumahtangga, gereja dan juga bagi Negara dan Bangsa.
Contoh:
a. Abraham bersyafaat untuk Kota (Kejadian 18:16-33).
b. Ester bersyafaat untuk bangsanya (Ester 4:16).
c. Bangsa Niniwe bersyafaat untuk pertobatan bangsanya
(Yunus 3:6-10)
d. Jemaat di Efesus berdoa untuk Paulus dalam Penginjilan
(Efesus 6:18-20).
Yeremia 51 : 12 à Menjelaskan tentang orang – orang yang menjaga kota. Saat ini kalau kita
bisa menggambarkan penjaga kota
adalah pendoa syafaat. Kita juga bisa lihat di II Raja 9 : 17 à menyebutkan tentang penjaga kota,
ini menunjukkan pelayanan dan peranan pendoa syafaat.
Pendoa Syafaat memiliki tugas untuk
membedakan mana yang baik dan buruk, bahkan kadang kala Tuhan menunjukkan
rencana iblis yang akan dilakukan untuk menyerang sebuah keluarga, gereja, kota atau bangsa. Oleh
sebab itu seorang pendoa syafaat harus membangun manusia roh mereka sehingga
mereka bisa peka mendengar suara Tuhan dan tepat melakukan perintah yang Tuhan
berikan kepada pendoa syafaat tersebut.
II. Perisai Doa
Wanita dan Pria yang dengan rela berkorban menanggung
kesalahan orang lain (dalam hal ini anak, suami, keluarga, pemimpin, gereja,
bangsa dan negara) dengan berfungsi sebagai perisai (tameng) untuk menahan
serangan musuh, panah-panah api si-jahat dan kuasa-kuasa kegelapan melalui
tindakan dan doanya sehingga orang yang diperisaikan itu selamat. Hal ini dapat
digambarkan seperti bemper mobil, bila mobil tertabrak bempernya tertabrak
terlebih dahulu.
Sebagai perisai kita harus mempunyai / memiliki :
1. Kepekaan roh, karena keintimannya dengan Tuhan
sehingga bisa melakukan apa yang Tuhan perintahkan dengan TEPAT.
2. Urapan (Mazmur 28:8, Mazmur 20:7, I Yoh 2:27).
3. Memancarkan Kasih Kristus yang rela berkorban dan
bahkan kehilangan nyawa.
4. Setia, ia tetap memerisai, baik diperhatikan maupun
tidak diperhatikan, dalam keadaan baik maupun tidak baik. Dikenal maupun yang
tidak dikenalnya.
5. Menguasai medan
pertempuran dan mengenal dengan baik strategi, tipu muslihat iblis, mengerti
struktur alam roh serta mengetahui cara-cara yang benar dalam peperangan
rohani. Efesus 6 : 12)
6. Menggunakan Otoritas yang Tuhan berikan dalam
hidupnya.
Contoh : Abigail (I Samuel 25:1-31)
“ Wanita harus menjadi Pendoa Syafaat dan Perisai (bagaikan
dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan) bagi keluarganya “
Deklarasi
“ Jadilah Pendoa Syafaat dan Perisai bagi :
Keluarga ( sebutkan nama keluarga ) ;
Pemimpin ( sebutkan nama Pemimpin ) ;
Bangsa dan Negara “
By His Grace
Joshua Ivan S
Komentar
Posting Komentar