Kitab Wahyu Dalam Perenungan
Kitab Wahyu Dalam Sekilas Perenungan
Jurnalis : Windunatha
Kitab Wahyu merupakan kitab ke-66 dan yang terakhir dalam Alkitab
ditulis oleh Rasul Yohanes (yang juga menulis Injil Yohanes) di sekitar
tahun 95 - 97 Masehi. Kitab ini ditujukan kepada ketujuh jemaat: Efesus,
Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia. Banyak
orang Kristen yang tidak memahami esensi fundamental dari Kitab Wahyu
dan sebagian besar menganggap kitab ini hanya sekedar kitab Akhir Zaman
karena kontennya yang kebanyakan bersifat misterius, rahasia,
multitafsir, final dan kekal. Artikel ini membahas 3 pasal pertama yang
menjadi highlight points untuk kita lebih memahami lagi ekonomi Kerajaan Allah.
1. Tujuh Jemaat: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia." - 1:11.
Memang ada sangat banyak gereja dan aliran kepercayaan kekristenan di
dunia ini sejak zaman gereja mula-mula hingga sekarang ini. Namun di
mata Allah, umat-Nya terbagi dalam 7 kategori / sifat. Selain itu
ketujuh jemaat ini juga menggambarkan secara waktu historikal. Efesus,
Smirna dan Pergamus sudah tidak ada lagi itu sebabnya Tuhan tidak
menjanjikan sesuatu hingga kesudahan zaman. Sedangkan Tiatira, Sardis,
Filadelfia dan Laodikia masih ada hingga Yesus datang kembali.
2. Tujuh Menorah: "Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas." - 1:12-13.
Ada 7 Menorah atau 7 kaki dian. Satu kaki dian memiliki 7 cabang,
sehingga ada 49 cabang. Itu sebabnya Yesus berada di tengah-tengah
ketujuh kaki dian tersebut. Ini berarti sekalipun secara korporat sebuah
kelompok jemaat memiliki panggilan jemaat tertentu namun masing-masing
anggotanya bisa terdiri dari berbagai jenis jemaat lainnya. Begitu juga
seorang individu jemaat yang memiliki sifat dominan tertentu dari satu
sifat jemaat, namun juga memiliki keenam sifat lainnya. Itu sebabnya
reward yang Tuhan janjikan kepada Gereja-Nya bersifat individu sekaligus
universal.
3. Yesus Berambut Putih Metah: "Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api." - 1:14.
Selama ini Yesus digambarkan dengan rambut coklat kehitaman atau rambut
coklat keemasan, hanya di Kitab Wahyu Yesus disebutkan secara rinci
bahwa diri-Nya berambut putih. Arti rambut putih Yesus menggambarkan
kematangan-Nya yang telah sempurna sekaligus waktu perjalanan-Nya
bersama Mempelai Gereja sudah siap untuk memasuki Pernikahan Kudus Anak
Domba Allah. Kematangan Yesus yang sempurna yang dapat dinikahi dengan
kematangan yang sempurna dari Mempelai Gereja-Nya. Jadi tuntutan berbuah
merupakan hal yang mutlak ada untuk dapat mencapai penggenapan segala
sesuatunya.
4. Malaikat Jemaat di Tiap Kota: "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus, ... Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira, ... Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia." - pasal 2 - 3.
Siapakah malaikat jemaat itu? Apakah benar itu ialah seorang malaikat?
Jika ya, maka instruksi Tuhan sangatlah aneh karena tidak mungkin Rasul
Yohanes yang adalah manusia menuliskan pesan firman Tuhan kepada seorang
malaikat. Jadi sesungguhnya malaikat jemaat yang dimaksud pastilah
seorang manusia yang ditetapkan Tuhan untuk menjaga, memimpin dan
bersyafaat bagi kota ataupun daerahnya. Tidak semua pendoa syafaat
adalah seorang malaikat jemaat. Apa pertimbangan dan bagaimana Tuhan
menetapkan seseorang menjadi malaikat jemaat di suatu kota itu murni
prerogatif-Nya. Dan siapakah yang menjadi malaikat jemaat di
masing-masing kota, itupun tidak dapat diketahui secara jelas kecuali
antara Tuhan dan orang tersebut.
5. Jemaat Efesus: "... Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. ... Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. ... engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci." - 2:1-7.
Jemaat ini muncul setelah zaman para rasul. Mereka dipuji sekaligus
juga dicela karena di satu sisi mereka tetap tekun namun telah
kehilangan gairah api cinta kepada Tuhan. Mereka telah jatuh, namun
bukan karena berbuat dosa melainkan karena terjebak dengan rutinitas dan
aturan. Nikolaus mengutamakan eksklusifitas suatu golongan, mirip
seperti orang Farisi dan Saduki.
6. Jemaat Smirna: "... Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya-- ... Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! ... Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." - 2:8-11.
Jemaat ini adalah jemaat martir yang menghadapi siksaan dari kekaisaran
Romawi. Smirna tidak dipuji juga dicela, melainkan dihibur dan
dikuatkan untuk tetap setia sampai mati.
7. Jemaat Pergamus: "... Aku tahu
di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau
berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku,
... Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, ... Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus. Sebab itu bertobatlah!" - 2:12-17.
Jemaat ini telah melewati masa penganiayaan. Saat itu kekaisaran Romawi
mulai mengadopsi nilai-nilai Kristen sebagai aturan negara, ada
pencampuran antara nilai-nilai kekristenan dengan budaya-budaya manusia
duniawi termasuk mentalitas Paganisme. Jadi pada masa ini kompromi
antara Gereja dengan dunia mulai dilancarkan, penganutan terhadap ajaran
Bileam mulai menyusup dan pengajaran Nikolaus bukan sekedar perbuatan
melainkan sudah pada level pengajaran, artinya penyesatan sudah semakin
dikompromikan.
8. Jemaat Tiatira: "... Inilah
firman Anak Allah, ... Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih
banyak dari pada yang pertama. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, ... Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya." - 2:18-29.
Ini adalah Katholik Roma sekaligus Pelacur Besar yang digambarkan di
pasal 17. Jemaat ini bukan sekedar berkompromi melainkan juga berzinah
dengan dunia. Mengaku percaya Tuhan Yesus namun sekaligus menjalankan
tradisi lokal dari berbagai penjuru dunia yang telah dikuasai oleh Iblis
sebagai penguasa dunia. Katholik Roma masih ada sampai sekarang dan
memang dijadikan saksi hingga Akhir Zaman.
9 Jemaat Sardis: "... Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir
mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di
hadapan Allah-Ku. ... Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak
mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian
putih, karena mereka adalah layak untuk itu." - 3:1-6. Jemaat ini
diinisiasi oleh Martin Luther melalui Reformasi Gereja pada tahun 1517
yang akhirnya menjadi kegerakan Protestan karena memprotes kebijakan
menyimpang dari Katholik Roma dan Paus selama berabad-abad. Namun
kegerakan reformasi ini ditunggangi oleh beberapa kerajaan Eropa yang
saat itu ingin keluar dari kekuasaan Katholik Roma. Itu sebabnya di
Jerman ada Protestan Presbiterian, di Inggris ada Protestan Anglikan,
dan sebagainya. Sardis hidup karena berani keluar dari Katholik Roma,
namun mati ditunggangi dan berkompromi dengan kerajaan-kerajaan yang
ikut keluar dari kekuasaan Katholik Roma.
10. Jemaat Filadelfia: "... yang memegang kunci Daud;
apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup,
tidak ada yang dapat membuka. ... Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak
seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal
nama-Ku. ... " - 3:7-13. Tidak ada satupun celaan untuk
Filadelfia. Ini adalah jemaat di permulaan dari tahap akhir di Akhir
Zaman. Jemaat ini dikaruniakan dan diwahyukan secara utuh dan lengkap
melalui Kunci Daud. Berbagai pewahyuan baru yang tidak diberikan kepada
jemaat lainnya diberikan kepada jemaat Filadelfia, sehingga tidak heran
jika jemaat ini sering dianggap sesat padahal benar. Mereka memilih diam
karena sadar bahwa kekuatan mereka tidak seberapa, namun Tuhan angkat
mereka sedemikian rupa.
11. Jemaat Laodikia: "... Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas,
Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku
kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan
apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau,
supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam
api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau
memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan
lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat
melihat. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku
di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk
bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya." - 3:14-22.
Laodikia adalah Filadelfia yang sudah merosot atau jatuh. Mereka
memiliki kelengkapan seperti Laodikia namun menjadi sombong dan merasa
dirinya adalah yang terbaik. Mereka memang kaya akan begitu banyak hal
rohani, namun kekayaan mereka sesungguhnya karena anugerah Tuhan semata.
Tanpa menjadi miskin di hadapan-Nya, mereka tidak akan berkenan bagi
Tuhan. Laodikia dinasehati untuk membayar harga pertobatan. Nasehat
mencerminkan bahwa jemaat ini adalah jemaat yang dewasa dan memiliki
hikmat pengertian yang lebih di atas rata-rata, tidak seperti yang
lainnya yang masih dituntut maupun diperintah. Jemaat ini adalah
satu-satunya yang memiliki destiny untuk memerintah bersama dengan Tuhan di atas takhta pada saat Zaman Baru dan Yerusalem Baru.
12. Destinasi Utama: "Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. ... Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat." - 1:1-3. Kitab Wahyu ini adalah destiny utama dan terakhir bagi Gereja-Nya. Mengapa demikian? Karena ketika kitab-kitab lain berisi mengenai pengajaran, Kitab Wahyu berisi tentang penggenapan segala sesuatunya. Kitab Wahyu berbicara mengenai target akhir dari Tuhan yang perlu kita capai dalam anugerah-Nya. Kita tidak bisa berkata, "Akh! Itu Akhir Zaman, masih lama," atau dengan klise berkata, "Yang penting bagaimana kita hidup sekarang, itu urusan belakang." Kitab Wahyu disediakan Tuhan secara rahasia dan penuh dengan tafsir karena Ia menghendaki kita memahami di dalam keintiman bersama-Nya yang puncaknya digenapi dalam Pernikahan Anak Domba. Selain itu penyingkapan Kitab Wahyu juga menandakan kedewasaan untuk memerintah bersama dengan Tuhan dalam kekekalan. Bukankah kemuliaan-Nya adalah merahasiakan segala sesuatu, sedangkan kemuliaan kita sebagai raja-raja muda-Nya adalah menyingkapkan segala sesuatu? (Amsal 25:2).
Komentar
Posting Komentar