Kenakan Mahkota Hikmat 1
Kenakan Mahkota Hikmat 1
Preaching By : Ev. Indriati Tjipto Wenas
Bahan
Renungan : Amsal 8
Bukankah Hikmat Berseru – seru dan Kepandaian memperdengarkan suaranya ! (Amsal 8 : 1)
Renungan
:
Hari – hari ini kita
dipanggil untuk memasuki rencanaNya yang Agung dan mulia, untuk memasuki
Rencana Agung Tuhan kita membutuhkan hikmat Tuhan. Hikmat itu adalah Firman dan
Firman itu Tuhan Yesus sendiri yang menjadi manusia. Tanpa Hikmat dari Tuhan
semua rencana Tuhan di dalam hidup kita, karunia Tuhan bisa dibengkokkan oleh
iblis sehingga kita tidak menghasilkan apa – apa.
Karunia Tuhan atau
Anugerah Tuhan bisa mengangkat kita, tanpa Hikmat Tuhan, Anugerah yang Tuhan
berikan pada kita membuat kita jatuh terkapar. Kita membutuhkan Hikmat dan
Pengertian dari Tuhan untuk hidup dalam anugerahNya.
Banyak orang yang
mendapatkan Rhema dari Tuhan, mendengarkan nubuatan, Janji Tuhan, sehingga apa
yang dijanjikan oleh Tuhan itu tidak bisa menjadi kenyataan dan hal itu membuat
banyak orang kepahitan. Kita membutuhkan hikmat Tuhan agar bisa
mengaplikasikan Janji Tuhan dalam kehidupan kita.
Ilustrasi : ada seseorang yang mendengar nubuatan dari Hamba Tuhan, dia
akan menjadi Hamba Tuhan, ia langsung melepaskan semua usaha dia tanpa bertanya
sama Tuhan, kapan waktunya ia melepaskan semuanya itu ? Ia menghadapi kenyataan
bahwa hidupnya sangat sulit, tidak bisa membeli makanan untuk keluarganya, uang
sekolah anaknya tidak bisa dibayar, tidak bisa membayar listrik dan air.
Kehidupannya berantakan dan keluarganya ikut menderita. Segala sesuatu yang
akan kita lakukan, kita harus bertanya sama Tuhan.
Ketika saya akan menikah, saya bertanya sama Tuhan menikah umur berapa
? siapa jodoh saya ? berapa lama waktu proses Tuhan dalam membentuk keluarga ?
Saya menikah di usia 21 tahun, mengalami pembentukan Tuhan selama 3 tahun,
setelah selesai proses Tuhan maka pada waktu tahun ke 4 saya melayani Tuhan
bersama suami keliling Eropa, anak pertama saya lahirkan pada usia pernikahan
saya 8 tahun.
Selama 3 tahun saya harus menjalani namanya proses penundukan diri pada
suami, proses Tuhan ini sangat luar biasa, ketika saya mau marah, untuk
menenangkan diri saya mandi selama saya bisa menenangkan diri saya. Saya bisa
berjam – jam dalam kamar mandi sampai diri saya bisa tenang. Setelah saya bisa
menundukkan diri pada suami saya Paul, saya melihat pekerjaan Tuhan indah dalam
hidup saya dan Paul.
Kita harus bisa menangkap kapan waktu Tuhan untuk kita menikah, kita
bekerja, kita melayani, kita pergi ke kota yang Tuhan kehendaki ? Kalau kita
bisa mengikuti sesuai dengan waktu Tuhan maka Tuhan akan membawa kita naik
terus dalam panggilanNya.
Yohanes 10 : 4 Jika semua dombanya telah dibawanya keluar, ia berjalan
di depan mereka dan domba – domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal
suaranya. Domba mengenal suara gembalanya, kita juga harus bisa mendengar suara
Tuhan Yesus karena Dia adalah Gembala Agung kita. Kita harus mendengar suara
Tuhan untuk dapat mengetahui rencanaNya dalam hidup kita dan kita bisa hidup
didalam rencanaNya.
Ada berbagai macam kita bisa mendengar suara Tuhan ; kita bisa
mendengar suara Tuhan melalui pembacaan Alkitab yang menjadi rhema dalam hidup
kita, melalui mimpi. Supaya kita bisa mendapatkan mimpi dari Tuhan, sebelum
tidur kita berdoa meminta kepada Tuhan untuk menutup alam sadar, alam bawah
sadar kita, ambang sadar sehingga kita bisa mendengar suara Tuhan melalui
mimpi.
Mimpi itu bisa merupakan lambang dari jiwa kita, mimpi dari Tuhan kita
bisa melihat dalam mimpi itu simbol dan lambang – lambang yang ada dalam
alkitab. Misalnya kita diperlihatkan ikan berarti itu jiwa – jiwa yang ditaruh
Tuhan dalam hidup kita, kita mimpi sedang sekolah itu berarti mengenai tingkat
kerohanian kita.
Mendengar suara Tuhan dengan tuntunan Roh Kudus bisa muncul dalam
pikiran kita dengan pikiran selintas, lalu kita bisa mendapatkan penjelasan
langsung dari Roh Kudus.
Ketika saya mendapatkan Cheese Cake dari seorang teman, Cheese Cake itu
dari sebuah hotel berbintang di Jakarta, kemudian dipikiran selintas saya, saya
ingin memberikan Cheese Cake itu kepada seorang teman. Lalu saya dengan segera menyuruh supir
saya untuk mengirimkan Cheese Cake tersebut. Kemudian saya telepon teman yang
saya beri Cheese Cake tersebut, dia langsung menangis dan bercerita, pagi itu
ia sedang berdoa dan marah sama Tuhan karena dia sedang mengalami kesulitan
ekonomi yang sangat parah. Pada masa yang lalu ia adalah seorang yang kaya
sehingga ia bisa makan makanan mahal, ia mau memutuskan meninggalkan Tuhan.
Siangnya ia mendapatkan Cheese Cake dari saya, ia kaget karena ia mendapat
makanan mahal dari seseorang yang dia kenal dan tidak pernah bercerita tentang
doanya tadi pagi. Cheese Cake tersebut membuat ia menangis, bertobat dan sadar
bahwa Tuhan menyayangi dia, dia mendapatkan penghiburan dari Tuhan melalui
Cheese Cake yang saya kirim.
Jika kamu digerakkan Tuhan
untuk memberi kepada seseorang dan kamu melakukannya dengan tepat maka hal
tersebut akan berbicara banyak kepada orang yang kamu beri.
Seorang ibu sedang kecewa
sama Tuhan, ia mengalami kehidupan yang penuh dengan penderitaan sehingga ia
kecewa sama Tuhan. Ibu ini juga mengalami kepahitan sama Hamba Tuhan. Ibu ini
sangat membutuhkan uang sejumlah Rp. 3.000.000,-, ia tidak pernah bercerita
sama siapapun, kemudian saya mendatangi ibu tersebut dan memberikan uang dengan
jumlah seperti yang dibutuhkan ibu tersebut. Pemberian yang saya berikan bisa
menolong ibu tersebut untuk membayar segala keperluannya yaitu membayar
kontrakan rumah. Ibu ini mengalami pemulihan, hatinya yang luka Tuhan
sembuhkan. Pemberian kita bisa dipakai Tuhan untuk memulihkan orang – orang
yang sedang mengalami kekecewaan dan kepahitan.
Kita harus belajar
mengembangkan kepekaan kita dalam mendengar suara Tuhan, hal ini bisa menjadi
kekuatan kita untuk mendapatkan tuntunan Tuhan. Kita bisa
mendengarkan suara Tuhan melalui desakan Roh Kudus dalam hati kita dan melalui
tanda - tanda. Tanda – tanda yang kita minta sama Tuhan jangan diucapkan secara
audible (suara keras) karena hal ini bisa didengar oleh iblis sehingga ia bisa
meniru tanda yang kita minta dengan ucapan kita. Untuk meminta tanda kita tidak
boleh meminta tanda dari gejala atau kondisi alam, simpan dalam hatimu tanda
yang kamu minta sama Tuhan.
Misalnya saya meminta sebidang tanah, saya minta sama Tuhan seberapa
luas, tandanya dan saya tidak pernah berhubungan dengan orang lain mengenai
tanda yang saya minta.
Ketika saya akan pergi ke suatu tempat, saya meminta sejumlah uang
kepada Tuhan dan saya tidak bercerita kepada orang lain. Jika Tuhan mau untuk
kita pergi maka Tuhan akan menyediakan sejumlah uang yang kita butuhkan.
Panggilan Tuhan dalam hidup kita itu seperti ada yang menyala, meluap
dalam hati kita, misalnya kita dipanggil Tuhan untuk memasak, maka ada suatu
gairah yang menyala ketika kita memasak, ada passion dalam hati kita. Kita
mempunyai panggilan untuk menulis ringkasan kotbah, maka dalam hati kita akan
ada suatu gairah jika kita sedang menulis ringkasan kotbah.
Panggilan Tuhan menjadi pendoa syafaat, maka doa kita akan dirasakan
manfaatnya oleh orang yang kita doakan. Suka berbagi cerita pengalaman yang
membangun dan orang dibangun melalui cerita kita maka itu juga merupakan suatu
panggilan Tuhan.
Tanda panggilan Tuhan yaitu : Menyala Dalam Hidup Kita, Memberkati
orang lain, Peneguhan dari orang – orang yang dewasa rohaninya dari kita, kita
harus menunggu peneguhan datang atas panggilan Tuhan dalam hidup kita, Kita
akan menerima Perkenanan Tuhan dan Manusia.
Perkenanan Tuhan : kita akan menerima buahnya dari panggilan Tuhan
dalam hidup kita, kita tidak kehilangan Tuhan dalam pelayanan yang kita
lakukan. Didalam pelayanan kita harus saling berpegangan tangan (Unity) supaya
kita tidak jatuh. Jangan sampai pelayanan menjadi Tuhan dalam hidup kita,
sehingga kita kehilangan Tuhan. Pelayanan kita harus fokus sama Tuhan.
Ada banyak orang yang tidak sadar bahwa Tuhan sedang marah sama kita.
Cara Tuhan berbicara sama kita itu berbeda – beda.Tuhan mau melatih kita agar
tidak melekat sama pelayanan kita, kita harus melekat sama Tuhan. Tuhan sedang
memroses hati kita setiap hari, kita harus mengetahui keadaan hati kita masing
– masing. Kita harus belajar untuk mengerjakan apa yang Tuhan mau kita lakukan
dalam hidup kita. Amin
Jatiwangi,
9 Nopember 2012
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar