Hati Yang Melayani
Hati Yang Melayani
Steven Agustinus
Salah satu fondasi dlm kehidupan berjemaat yg dapat dikatakan 'hampir punah' adl sikap hati yg melayani (Mark 10:42-45) Maraknya pelatihan & mentoring tentang kepemimpinan telah membuat 'semua orang' ingin memimpin tanpa mereka memahami bahwa esensi yg sesungguhnya dari kepemimpinan adalah melayani.
Tanpa sadar, org telah 'membaca dan menterjemahkan' arti dari suatu kepemimpinan hanya sebagai suatu 'posisi yg lebih menguntungkan' karena dapat 'menyuruh-nyuruh' dan 'memberi perintah' kepada orang lain. Saya rasa kekeliruan persepsi inilah yg sering memberi peluang utk Musuh jd merusak suatu hubungan, menghentikan suatu kegerakan atau mungkin hanya sekedar utk membuat orang merasa 'lebih hebat dari yg lainnya'... Saat saya merenungkan prinsip ttg seorg pemimpin seharusnya menjadi pemimpin yg melayani, saya merasa diberi impresi oleh Roh Kudus utk memahami hal ini scr lbh akurat:
1. Seseorg diterima oleh yg lain sbg seorg pemimpin kala org ybs sedari awal menunjukkan itikad baiknya utk menolong org-org lain menikmati kehidupan yg lbh baik - terkadang, ada org yg scr ekstrem rela mengorbankan dirinya sendiri (merelakan utk dirinya tidak/ belum menikmati apa yg seharusnya ia nikmati) demi membuat org-org lain dpt menikmati porsi/ bagian mereka.
2. Seseorg jg diterima sbg seorg pemimpin saat ia berhasil membangkitkan semangat dlm diri org banyak; menanamkan suatu visi/ impian yg lbh besar dlm kehidupan banyak org sehingga ada banyak org yg bergerak utk meraih kehidupan yg lbh baik lagi.
3. Seseorg diterima sbg pemimpin oleh org-org lain kala ia berhasil memberdayakan, mengkoordinir org banyak yg memiliki tujuan yg sama utk dpt bekerja sama dlm merealisasikan tujuan mrk sehingga tujuan tsb akan dpt teralisasi dg lbh mudah & lbh cepat.
Pada saat seseorg melakukan koordinasi utk memberdayakan setiap potensi/ kemampuan yg dimiliki seseorg guna merealisasikan tujuan bersama, tentu saja org ybs harus memberikan arahan, perintah/ instruksi yg kelihatannya seperti 'memerintah' atas org-org tertentu...
Apa yg terlihat spt memerintah org banyak inilah yg seringkali 'dibaca' oleh org-org tertentu sbg wujud 'mengontrol & mengendalikan' - hal ini terjadi krn memang ada org-org tertentu yg memiliki kondisi hati & motivasi yg keliru: haus kekuasaan!
Org-org yg ada dlm posisi kepemimpinan tanpa motivasi & sikap hati yg ingin melayani org banyak sesungguhnya adl org yg paling membahayakan - sikap hatinya yg haus kekuasaan akan mendorong dia utk rela 'melakukan apa saja' demi utk memastikan kekuasaannya tdk akan pernah diambil dr dirinya. Alasan ada banyak org yg terus hidup dlm keterpurukan adl krn mrk tdk memiliki seorg pemimpin yg melayani.
Saat menulis perenungan ini, saya merasa mendengar Roh Kudus berbicara: Aku sdg membangkitkan para pemimpin yg melayani. Org-org yg dg tulus akan memberdayakan banyak org utk dpt menikmati kehidupan yg lbh baik yg memang menjadi porsi mrk. Aku sdg trs membentuk kehidupan mrk, Aku sdg membangun ulang fondasi kehidupan yg mrk miliki sehingga saat Aku membawa mrk 'naik ke atas', sikap hati, motivasi & perilaku mrk tdk akan berubah/ tercemar oleh sistem korup yg selama ini di pakai oleh org-org yg haus kekuasaan. Ada banyak org yg dlm kenaifan mrk mencoba melakukan perubahan dlm aspek kepemimpinan yg manipulatif & korup yg selama ini ada; tp mrk tdk pernah memberi diri mrk utk Aku persiapkan, maka yg terjadi, saat mrk menaiki anak tangga kesuksesan sbg seorg pemimpin, mrk berakhir dg menjadi sama spt para pemimpin korup & manipulatif lainnya...
Tapi Aku sdg membangkitkan hamba-hambaKu - mrk yg memiliki hati utk melayani, dan Aku akan memposisikan mrk utk menggembalakan/ mengayomi umatKu. Aku akan pakai mrk utk membawa umatKu menikmati apa yg menjadi porsi mrk.... (Ps. Steven Agustinus)
Steven Agustinus
Salah satu fondasi dlm kehidupan berjemaat yg dapat dikatakan 'hampir punah' adl sikap hati yg melayani (Mark 10:42-45) Maraknya pelatihan & mentoring tentang kepemimpinan telah membuat 'semua orang' ingin memimpin tanpa mereka memahami bahwa esensi yg sesungguhnya dari kepemimpinan adalah melayani.
Tanpa sadar, org telah 'membaca dan menterjemahkan' arti dari suatu kepemimpinan hanya sebagai suatu 'posisi yg lebih menguntungkan' karena dapat 'menyuruh-nyuruh' dan 'memberi perintah' kepada orang lain. Saya rasa kekeliruan persepsi inilah yg sering memberi peluang utk Musuh jd merusak suatu hubungan, menghentikan suatu kegerakan atau mungkin hanya sekedar utk membuat orang merasa 'lebih hebat dari yg lainnya'... Saat saya merenungkan prinsip ttg seorg pemimpin seharusnya menjadi pemimpin yg melayani, saya merasa diberi impresi oleh Roh Kudus utk memahami hal ini scr lbh akurat:
1. Seseorg diterima oleh yg lain sbg seorg pemimpin kala org ybs sedari awal menunjukkan itikad baiknya utk menolong org-org lain menikmati kehidupan yg lbh baik - terkadang, ada org yg scr ekstrem rela mengorbankan dirinya sendiri (merelakan utk dirinya tidak/ belum menikmati apa yg seharusnya ia nikmati) demi membuat org-org lain dpt menikmati porsi/ bagian mereka.
2. Seseorg jg diterima sbg seorg pemimpin saat ia berhasil membangkitkan semangat dlm diri org banyak; menanamkan suatu visi/ impian yg lbh besar dlm kehidupan banyak org sehingga ada banyak org yg bergerak utk meraih kehidupan yg lbh baik lagi.
3. Seseorg diterima sbg pemimpin oleh org-org lain kala ia berhasil memberdayakan, mengkoordinir org banyak yg memiliki tujuan yg sama utk dpt bekerja sama dlm merealisasikan tujuan mrk sehingga tujuan tsb akan dpt teralisasi dg lbh mudah & lbh cepat.
Pada saat seseorg melakukan koordinasi utk memberdayakan setiap potensi/ kemampuan yg dimiliki seseorg guna merealisasikan tujuan bersama, tentu saja org ybs harus memberikan arahan, perintah/ instruksi yg kelihatannya seperti 'memerintah' atas org-org tertentu...
Apa yg terlihat spt memerintah org banyak inilah yg seringkali 'dibaca' oleh org-org tertentu sbg wujud 'mengontrol & mengendalikan' - hal ini terjadi krn memang ada org-org tertentu yg memiliki kondisi hati & motivasi yg keliru: haus kekuasaan!
Org-org yg ada dlm posisi kepemimpinan tanpa motivasi & sikap hati yg ingin melayani org banyak sesungguhnya adl org yg paling membahayakan - sikap hatinya yg haus kekuasaan akan mendorong dia utk rela 'melakukan apa saja' demi utk memastikan kekuasaannya tdk akan pernah diambil dr dirinya. Alasan ada banyak org yg terus hidup dlm keterpurukan adl krn mrk tdk memiliki seorg pemimpin yg melayani.
Saat menulis perenungan ini, saya merasa mendengar Roh Kudus berbicara: Aku sdg membangkitkan para pemimpin yg melayani. Org-org yg dg tulus akan memberdayakan banyak org utk dpt menikmati kehidupan yg lbh baik yg memang menjadi porsi mrk. Aku sdg trs membentuk kehidupan mrk, Aku sdg membangun ulang fondasi kehidupan yg mrk miliki sehingga saat Aku membawa mrk 'naik ke atas', sikap hati, motivasi & perilaku mrk tdk akan berubah/ tercemar oleh sistem korup yg selama ini di pakai oleh org-org yg haus kekuasaan. Ada banyak org yg dlm kenaifan mrk mencoba melakukan perubahan dlm aspek kepemimpinan yg manipulatif & korup yg selama ini ada; tp mrk tdk pernah memberi diri mrk utk Aku persiapkan, maka yg terjadi, saat mrk menaiki anak tangga kesuksesan sbg seorg pemimpin, mrk berakhir dg menjadi sama spt para pemimpin korup & manipulatif lainnya...
Tapi Aku sdg membangkitkan hamba-hambaKu - mrk yg memiliki hati utk melayani, dan Aku akan memposisikan mrk utk menggembalakan/ mengayomi umatKu. Aku akan pakai mrk utk membawa umatKu menikmati apa yg menjadi porsi mrk.... (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar