Tombol-tombol Kehidupan
Tombol-tombol Kehidupan
Sesudah itu berkatalah ia: " ambillah anak-anak panah itu!" Lalu diambilnya , setelah diambilnya, berkatalah Elisa kepada raja Israel: " pukulkanlah itu ke tanah!" Lalu dipukulkannya tiga kali, kemudian ia berhenti.
(II raja-raja 13:18)
Kita hidup di dunia yang penuh dengan penggunaan tombol. Lihatlah pesawat TV kita dengan remote control yang penuh dengan tombol. Tiap sentuhan di tombol yang berbeda melahirkan gelombang perintah yang berbeda. Mengabaikan kemampuan tombol-tombol itu dalam menggerakkan perintah tertentu akan membuat kita cenderung menyepelekannya.
Bagaimana kalau tombol itu berkaitan dengan rudal nuklir? Fatal bukan? Saat Adam makan buah terlarang, dia menekan tombol yang membuat otoritas atas dunia pindah ke tangan iblis. Saat Yoas memukulkan anak panahnya hanya 3 kali, dia rupanya menekan tombol kemenangan hanya 3 kali juga. Saat saudara memberi dalam ketaatan, saudara sedang menekan tombol kelimpahan. Demikianlah seterusnya.
Mari memilih untuk selalu menekan tombol-tombol yang tepat dalam hidupmu.
(Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)
(II raja-raja 13:18)
Kita hidup di dunia yang penuh dengan penggunaan tombol. Lihatlah pesawat TV kita dengan remote control yang penuh dengan tombol. Tiap sentuhan di tombol yang berbeda melahirkan gelombang perintah yang berbeda. Mengabaikan kemampuan tombol-tombol itu dalam menggerakkan perintah tertentu akan membuat kita cenderung menyepelekannya.
Bagaimana kalau tombol itu berkaitan dengan rudal nuklir? Fatal bukan? Saat Adam makan buah terlarang, dia menekan tombol yang membuat otoritas atas dunia pindah ke tangan iblis. Saat Yoas memukulkan anak panahnya hanya 3 kali, dia rupanya menekan tombol kemenangan hanya 3 kali juga. Saat saudara memberi dalam ketaatan, saudara sedang menekan tombol kelimpahan. Demikianlah seterusnya.
Mari memilih untuk selalu menekan tombol-tombol yang tepat dalam hidupmu.
(Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)
Komentar
Posting Komentar