6 Jenis Panggilan - Imam
6 Jenis Panggilan - IMAM
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. - Ibrani 2:17
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam
besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,
sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. - Ibrani 4:15
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. - 1 Petrus 2:9-10
Introduksi
Keenam jenis panggilan adalah cara Tuhan bagi Gereja untuk mempermudah kita semua mencapai garis akhir dan memenuhi destiny
dengan kuat dan tepat sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna.
Menentukan jenis panggilan dengan pribadi orang yang bersangkutan,
biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakter positif maupun
karakter negatifnya; passion, minat & kesukaannya; juga
kebiasaan cara Tuhan bergaul dengannya serta cara orang tersebut
meresponi Tuhan, baik itu disadari ataupun tidak disadarinya.
Tulisan
ini diharapkan dapat membantu Gereja dan orang-orang percaya untuk
lebih mengenal Tuhan, dirinya sendiri serta panggilan yang telah Tuhan
tetapkan dalam dirinya sejak semula. Dengan mengetahui panggilannya yang
benar serta mengerjakan panggilan tersebut dengan sikap hati yang penuh
ketaatan dan kesetiaan, maka Gereja akan berjalan dalam ketepatan yang
sempurna, memperoleh berkat-berkat rohani dan jasmani dan menjadi
berkat, pembawa damai, memberi dampak dan pengaruh besar - garam &
terang - bagi dunia sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna yaitu, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi." - Kejadian 1:26
Definisi Singkat
Panggilan Imam adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk
menjadi Imam atau Juru Damai dalam sebuah komunitas pelayanan. Ia
bersedia berlutut di hadapan Allah dan manusia supaya belas kasihan
Tuhan diturunkan dan murka Allah dilewatkan.
Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Anak Manusia - Kristus Yesus Tuhan, Imam Besar Harun, Samuel bin Elkana, Nehemia, Ezra, para abdi Allah dan imam-imam lain.
Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Imam adalah cenderung manusiawi (nilai
perikemanusiaan yang lebih dari rata-rata), lebih peduli dan berbelas
kasihan terhadap orang lain, paling mudah mengampuni dan rela berkorban
di hadapan Allah dan orang lain. Yesus Kristus sebagai Anak Manusia yang
akhirnya harus mati di atas kayu salib adalah contoh yang sempurna.
Seorang Imam, pada level yang sama, mengenal Hati Bapa lebih daripada
kelima panggilan lainnya. Ia juga mampu mengenali penderitaan orang lain
melalui sudut pandang Hati Bapa tersebut. Kekuatannya adalah belas
kasihan dan roh pengertian yang besar dalam hatinya.
Cara Imam Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Imam memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman,
Hati Bapa,
Roh Kudus dan penderitaan tanpa mempertanyakan apapun yang Tuhan
perintahkan setiap kali. Ia mampu memandang kemanusiawian Gereja dari
sudut pandang keilahian Tuhan dengan tepat. "Ambisi"
seorang Imam adalah mendapati bahwa belas kasihan, pengampunan,
pertobatan dan keselamatan yang dari Allah tergenapi atas kaum dan
bangsanya sekaligus dijauhkan dari cawan murka Allah.
Imam Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan
sekundernya adalah Imam (panggilan utamanya BUKAN Imam) dapat
memanfaatkan kekuatan Imam dalam dirinya untuk menopang panggilan
utamanya. Sebagai contoh, seorang Pekerja yang tugasnya adalah dengan
giat dan kerja keras menyediakan pra-sarana dan sarana bagi misi
Kerajaan Allah dalam berbagai bidang dan level, dengan Imam
sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Pekerjanya akan semakin
bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara
Imam yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut
merespon dengan benar maka tanggung jawab, pekerjaan, skill, upah dan teritori yang berkaitan dengan pekerjaannya akan semakin ditambahkan dan diperluas.
Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Mempelai, maka kerinduan, keintiman, perkenanan, roh takut akan Allah dan kekudusan dalam hidupnya akan terus meningkat.
Imam Sebagai Sisi Yang Terlemah
Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Mempelai, maka kerinduan, keintiman, perkenanan, roh takut akan Allah dan kekudusan dalam hidupnya akan terus meningkat.
Imam Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua
panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam,
Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya.
Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang
percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Imam lemah atau
terlemah, maka sangat dibutuhkan pengenalan akan Hati Bapa lebih dalam
lagi, roh belas kasihan dan kerelaan menderita seperti Domba Kristus.
Biasanya orang tersebut kurang memiliki belas kasihan, lebih sulit
mengampuni, tegas bahkan kadang cenderung kejam. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk
memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.
Komentar
Posting Komentar