Hati Panas dan Muka Muram
Hati
Panas & Muka Muram
Alarm
Hati
Ev.
Indriati Tjipto Purnomo
Firman
TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas j
dan mukamu muram ? (Kejadian 4:6)
Kita
tahu bahwa saat itu yang Tuhan terima adalah persembahan Habel dan bukan
persembahan kain. Tapi Tuhan sedang berkata, “Itu bukan alasan nak untuk
menjadi marah kalau persembahanmu tidak diterima, seharusnya engkau belajar
lebih lagi.” Ada banyak alasan seolah-olah membenarkan semua dalam kehidupan
kita tetapi itu bukan alasan. Mungkin saudara berkata “Bu, anak buah saya kacau
jadi boleh dong saya kesal dan marah ?” Anda boleh menegurnya dengan bijak
tetapi itu bukan alasan untuk membuat hati kita panas dan muka menjadi muram.
Kita harus mengerti bahwa menegur dengan hati panas itu sangat berbeda. Karena hati
yang panas berasal dari api yang dinyalakan oleh iblis, oleh ego kita bahkan
kedagingan kita sendiri. Alkitab jelas berkata bahwa sukacita dari Tuhan adalah
kekuatan.
Ada
seorang anak yang mendapatkan mimpi bahwa kita semuanya sedang berjalan masuk
ke dalam roket tetapi ada beberapa orang yang sudah berada didalam roket itu.
Tetapi sebelum kita masuk, didalam mimpinya dia melihat setiap orang yang akan
masuk ke dalam roket itu harus melewati sebuah ruangan dan dalam sendirian
dalam ruangan itu. Anak ini melihat bagaimana ruangan itu terkadang berubah
menjadi ruang hampa udara untuk melatih kita, dan terkadang ruangan itu berubah
menjadi sangat gelap bahkan ruangan itu bisa sangat menekan dan ujungnya
beberapa orang bisa sangat kesakitan, ketakutan, melarikan diri dan tidak lulus
sehingga tidak dapat masuk dalam roket itu dan meluncur.
Yang
membuat dia begitu kaget adalah ia mendapat mimpi itu sebelum saya kotbah
tentang tahun 2013 yang merupakan tahun peluncuran. Saya teringat bahwa Tuhan
pernah menjelaskan kepada Joshua, anak saya dalam komiknya yang berjudul The
Last Generation 3. Dia melihat sebuah titik dimana setiap kita diuji dalam
ruangan yang berubah-rubah seperti yang iblis mau. Setiap kita mempunyai
kelemahan masing-masing dan kita harus menghadapinya tetapi itu bukan alasan
untuk membuat hati kita panas dan muka kita muram.
Mari
kita minta sungguh-sungguh kekuatan dari Tuhan dengan berkata “Tuhan tidak ada
alasan buat aku muram, tidak ada alasan buat aku panas karena aku akan berjalan
dengan sangat kuat sampai roket itu diluncurkan.”
(Bersambung)
Jurnalis
: Joshua Ivan Sudrajat
Dari
Buku Alarm Hati – Ev. Iin Tjipto Wenas
Komentar
Posting Komentar