Bintang Raja Telah Tampak
Bintang Raja Telah Tampak – Natal Dewasa Muda JKI Injil Kerajaan
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Dengan
teknologi yang maju, NASA coba mencari tahu konstelasi bintang apa
yang dilihat oleh orang-orang Majus, hingga akhirnya orang-orang
Majus ini menyimpulkan bahwa ada raja yang agung yang sudah lahir,
dan akhirnya mengikuti bintang sampai ke Yerusalem dan Betlehem.
Dari
perhitungan NASA diperoleh bahwa saat itu ada 4 benda langit yang
sejajar membentuk satu garis lurus. Karena besar-kecilnya beda,
cahaya dari 4 benda ini jadi luar biasa. Orang-orang Majus ahli
perbintangan, dan ke-4 bintang itu mempunyai arti tertentu bagi
mereka.
1.
Planet Venus
Planet
ini dikatakan sejak jaman dahulu sebagai lambang dari cinta.
Maka artinya Tuhan hendak berkata: Inilah saat Tuhan menyatakan
cintaNYA kepada manusia.
2.
Planet Jupiter
Jupiter
di jaman itu melambangkan raja di atas segala raja.
Hanya
dengan dua planet ini saja Tuhan sudah berbicara begitu keras: raja
di atas segala raja sedang akan menyatakan cintaNya kepada manusia,
seperti di Yoh 3: 16
Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh 3:
16)
3.
Bintang Regulus – bagian dari konstelasi Leo
Regulus
di jaman itu melambangkan pemberi hukum.
Konstelasi
Leo dilambangkan sebagai singa, sehingga juga berarti orang yang
berhati singa .
Gabungan
3 hal ini menggambarkan Yesus:
- Cinta Tuhan yang dinyatakan kepada manusia.
- Raja di atas segala raja yang sedang menyatakan cintaNya.
- Tuhan memberi kita hukum yang baru: hukum kasih.
4.
Planet Merkurius
Merkurius
di jaman itu melambangkan
messenger/
utusan
Pesan di langit yang dibaca oleh orang-orang Majus:
Bapa
mengutus Raja di atas segala raja, oleh karena cinta dan kasih Tuhan
kepada manusia. Dia bukan orang biasa, Dia memberi perintah yang
baru, dan Dia juga Tuhan yang berhati singa, berani korbankan diriNya
mati buat manusia.
Singa
adalah lambang dari suku Yehuda. Diperkirakan sebagian dari orang
majus adalah orang Yahudi yang dibuang ke Babel. Sehingga saat lihat
konstelasi Leo, mereka ingat ayat berikut:
Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? (Kej 49:9 – Berkat Yakub)
Sejak mendapatkan pesan itu, orang-orang Majus berangkat dan membawa persembahan, karena bintang-bintang di langit adalah berita Bapa yang terlalu jelas bagi mereka. Siang hari mereka tidur, malam berjalan, karena hanya di malam mereka bisa lihat pesan dari Tuhan tersebut.
Di suatu titik, konstelasi itu tiba-tiba hilang. Menurut teori dan hitungan para ahli bintang raja itu hilang sekitar 6 bulan. Karena hilang, akhirnya mereka sampai ke istana raja palsu: Herodes, keturunan Edom/ Esau, bukan keturunan Yakub. Herodes bukan raja sebenarnya, dan diangkat oleh orang Romawi untuk menindas orang Yahudi. Tidak ada ketulusan, yang ada kelicikan. Tidak ada yang ilahi, yang ada keduniawian. Akibatnya beberapa hari setelah itu banyak bayi yang dibantai Herodes di Betlehem.
Jika kita masih bisa lihat bintang raja, maka kita akan tahu destiny, arah dan makna kehidupan kita.
Yesus Kristus Tuhan adalah bintang raja yang sebenarnya. Dia datang untuk semua kita, lahir, hidup, mati dan bangkit untuk kita. Dia tebus dosa kita semua.
Hidup kita hanya berarti saat Tuhan sang Raja di atas segala raja kita ijinkan untuk menyatakan cintaNya dan hukumNya kepada kita, memegang hidup kita, membiarkan hidup kita diubah Tuhan.
Alami
perjumpaan pribadi dengan Yesus sendiri, sehingga kita tidak
tersesat, dan ujungnya mengutus kita ke dunia yang gelap, dan kita
membawa terang bintang
raja
yang sudah ada dalam hidup kita.
Hari ini banyak yang jiwanya tidak bebas, terbelenggu, frustasi, tidak tahu harus apa, tidak tahu arah hidupnya. Suatu hari kita semua akan mati, bedanya: adakah value dan destiny dalam hidup kita !
Komentar
Posting Komentar