The Lord God Planted a Garden
The Lord God Planted a Garden
Pdt. Petrus Agung
Pendahuluan
Kisah
wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun. Masuk di tahun ke-13
pewahyuan Tuhan turun dalam hidupnya: asal ku jamah jumbai jubahNya,
aku sembuh. Di Perjanjian Lama Tuhan perintahkan setiap pria di
Israel memasang jumbai pada ujung jubahnya, sebagai tanda mereka
hidup tidak bersandar dengan keinginan sendiri, tapi bersandar pada
keinginan Tuhan. Sebelumnya mungkin wanita ini selalu bertindak
semaunya sendiri. Di tahun ke-13 mata rohaninya terbuka, dan saat
melihat Yesus, dia melakukan tindakan iman: menjamah jumbai jubah
Yesus, tanda bahwa dia tidak lagi hidup menurut yang dia mau, tapi
menurut yang Tuhan mau.
Kisah
2 orang buta yang berteriak kepada Yesus ketika Tuhan lewat. Yesus
terus melanjutkan perjalanan, dan 2 orang buta ini mengikuti Yesus
sambil berteriak “kasihani kami”. Setelah Tuhan sampai di rumah
dan 2 orang buta ini ikut masuk. Perjuangan 2 orang buta ini dihargai
Tuhan, maka kesembuhan terjadi. Seringkali kita inginkan mujizat
Tuhan dengan mudah. Tapi seringkali saat kita berteriak, Tuhan
seakan-akan tidak mendengar. Kerinduan Tuhan adalah ada orang-orang
yang begitu mengingini Dia.
Kita
harus menyesuaikan dengan kehendak Tuhan, bukan Tuhan yang harus
menyesuaikan dengan mau kita.
The
Lord God Planted a Garden
Ada
pola di kitab Kejadian yang Tuhan mau ajarkan kepada kita. Manusia
pertama diciptakan Tuhan dan diletakkan di taman Eden. Kita
membutuhkan 2 hal supaya bisa nikmati Eden kita di muka bumi.
Kej 1: 1-3
Dalam
kisah penciptaan ada 10x perkataan: "berfirmanlah Allah",
dan ini adalah kesempurnaan tatanan Ilahi/ the perfection
of devine order. Bumi dari tidak berbentuk apapun, hingga jadi
dan siap ditempati manusia. Tapi saat bicara tentang tempat tinggal
manusia, firmanNya beda.
And the Lord God planted a garden toward the east, in Eden [ delight ]; and there He put the man whom He had formed ( framed, constituted ). (Kej 2:8 AMP)
Kej 2: 8-15 - Tuhan Allah menanam taman di Eden.
Ay
9 – Pohon yang Tuhan tumbuhkan: secara mata menarik, secara rasa
kita suka.
Supaya kita bisa nikmati kehidupan seperti yang Tuhan inginkan, perlu 2 hal:
1. Firman Tuhan yang hidup
Belajar
memperkatakan firman, karena firmanlah yang punya daya cipta.
Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah. (Yoh 1: 1)
Kurangi
gerutuan dan omelan, perkatakan Firman sampai semua jadi dalam hidup
kita.
Hidup
dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan
memakan buahnya. (Ams 18: 21)
P
Agung tahu panggilan Tuhan bahwa dia dipanggil jadi hamba Tuhan sejak
kecil. Tapi karena tipe p Agung rasional, semua dihitung dan
dipertimbangkan, dan selalu buat peta hidupnya. Masa itu hamba Tuhan
lain di sekeliling p Agung hidupnya susah. Idealnya saat kita bisa
melayani Tuhan habis-habisan sepenuh waktu, tapi hidup terjamin. Hal
ini p Agung pergumulkan dan doakan kepada Tuhan. Akhirnya p Agung
baca buku Kaneth Hagin tentang iman, maka pergumulannya terjawab.
Semua
awalnya harus Firman !
Jika iman kita ke Tuhan hanya minta/ doa saat butuh, maka tidak bisa besar, itu seperti hanya bertahan. Jika kita punya dan kuasai iman, maka akan dahsyat. Kita bahkan bisa seolah "bermain-main" dengan iman.
Contoh:
Ke showroom mobil, ada mobil bagus. Lalu Roh Kudus tanya p Agung kira-kira berapa bulan bisa lunasi. P Agung jawab 6 bulan, tapi karena Tuhan tidak suruh beli, maka p Agung tidak beli atau menawar. Ini adalah ukuran iman (measure of faith).
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10: 17)
Kita harus tunggu rhema Tuhan. Saat ada rhema, semua jadi. Proses menunggu rhema ini yang membuat banyak orang frustasi dan tidak sabar. Jika kita tahu tujuan akhirnya seperti apa, maka kita akan bisa sabar menunggu rhema dari Tuhan.
Mzm
105: 16-19
sampai
saat firman-Nya sudah genap,
dan janji TUHAN membenarkannya (Mzm 105: 19)
Yang
membuat Yusuf keluar dari penjara di Mesir adalah saat FirmanNya
sudah genap, dan bukan karena tindakan-tindakan Yusuf. Firman
membutuhkan waktu sampai pada penggenapannya. Kelemahan banyak orang
percaya adalah membiarkan Firman berlalu dan tidak sungguh-sungguh
ditunggui hingga Firman itu jadi.
Di kitab Kejadian dikatakan bahwa Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air, seperti induk ayam mengerami telor-nya. Artinya Roh Kudus memberikan atmosfir rohani. Saat kita memiliki kehidupan doa, punya hubungan pribadi dan intim dengan Tuhan, itu seperti Roh Kudus mengerami kita. Maka saat rhema turun, itu akan jadi kehidupan.
Mzm 1: 1-3
Ay
2 – Kata merenungkan seperti sapi memamah biak: kunyah ulang
makanan yang sebelumnya telah dimakan. Cara merenungkan Firman harus
seperti memamah-biak. Saat membaca Alkitab dan ada yang mengena di
hati, maka baca ulang, pelajari, perkatakan, renungkan, hadapkan
kepada Roh Kudus. Lakukan terus hingga penggenapannya terjadi dalam
hidup kitam, karena Firman membutuhkan waktu untuk muncul dalam hidup
kita. Saat sampai pada penggenapan, Firman akan berubah jadi rhema,
dan rhema menghasilkan iman. Iman itulah yang memberikan petunjuk
bagi tindakan kita selanjutnya. Tindakan itu akan menghasilkan
sesuatu yang luar biasa. Jika kita punya gaya hidup seperti itu, iman
kita akan berkembang secara progresif.
Nama Eden artinya kehidupan yang menggairahkan dan menyenangkan. Kita semua seharusnya punya Eden dalam hidup kita.
Mulai
dengan Firman yang progresif, bukan sekedar menutup kekurangan
!
2. Tanami semua yang baik di hidup kita
And
the Lord God planted a garden toward the east,
in Eden [ delight ]; and there He put the man whom He had formed (
framed, constituted ). (Kej 2:8 AMP)
Jika kita ingin Eden dalam hidup kita, kita harus tanam semua yang baik dan positif dalam hidup kita.
Orang
yang menanam kejahatan, buahnya kejahatan. Orang yang menanam tidak
mengampuni, buahnya tidak diampuni. Orang yang menanam penipuan,
keluarnya buah penipuan. Sebaliknya saat kita tanam kejujuran,
kebaikan hati, keindahan, pengampunan, maka itu yang tumbuh di
sekitar kita.
Jadi akhirnya, saudara- saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Fil 4: 8)
Tanam kehidupan yang kita inginkan:
- Saat kita tolong orang susah, kita tanam kebaikan, maka anak cucu kita akan diberkati dan tidak akan meminta-minta.
- Memberi bea siswa bagi anak yang tidak punya biaya sekolah, artinya kita tanam kebaikan, dan keturunan kita akan bisa sekolah semuanya.
- Saat kita doakan dan tumpangi tangan orang sakit, kita menanam kesehatan, dan saat kita butuhkan buahnya adalah kesehatan bagi hidup kita.
- Kunjungi orang-orang di Rumah Sakit, hibur, doakan. Itu artinya kita menanam kebaikan.
Tanaman
apa yang kita tanam di hidup kita menentukan taman apa yang muncul
dalam hidup kita: Taman Eden atau taman edan ?
Saat kita tanam Eden dalam hidup kita, Tuhan akan beri 4 sungai, yaitu 4 berkat besar:
- Pison = increase = bertambah-tambah. Hidup kita akan ada penambahan Tuhan.
- Gihon = memancar keluar. Kehidupan kita akan memancar dan memberkati orang lain.
- Tigris = rapid. Pertumbuhan, penambahan dan hidup kita yang memancar, akan sangat cepat.
- Efrat = fruitfulness, berbuah dengan lebat.
Cerita tentang 2 keluarga yang tinggal di New York, Amerika.
1.
Max Jukes yang atheis, menikah dengan wanita yang juga atheis, mereka
melarang anak-anaknya ke gereja. Mereka punya 1026 keturunan:
- 300 orang pernah dipenjara karena berbagai macam kejahatan.
- 190 jadi pelacur.
- 680 orang adalah pemabuk.
- Mereka merugikan negara bagian New York sebesar 1,25 juta US Dolar.
2.
Jonathan Edwards: cinta Tuhan, menikah dengan wanita yang juga cinta
Tuhan. Mereka punya 1394 keturunan:
- 295 adalah lulusan perguruan tinggi.
- 13 orang jadi rektor universitas.
- 65 orang jadi profesor.
- 3 orang jadi senator.
- 3 orang jadi gubernur.
- 30 orang jadi hakim.
- 100 orang jadi pengacara.
- 56 jadi dokter.
- 75 orang perwira militer.
- 100 orang menjadi misionaris, guru dan orang-orang terkenal.
- 80 orang di pemerintahan dan memiliki jabatan tinggi.
- 1 orang jadi wakil presiden Amerika Serikat.
Pilih apa yang kita tanam! Saat kita tanam sesuatu yang baik, akan ada buah yang luar biasa.
Saat taman kita tumbuh, di tengahnya ada rose of Sharon. Dan orang akan lihat dan katakan bahwa hidup kita seperti di taman Eden.
Saat fokus kita Tuhan, hidup kita jadi Eden, saat fokus kita diri sendiri, maka jadi edan
Henry Ford - memimpikan mobil yang punya power plan di dalam nya, sehingga bisa memproduksi tenaga sendiri. Saat impiannya diceritakan kepada orang lain, dia dianggap gila karena dianggap tidak mungkin. Satu hari dia bertemu dengan Thomas Alfa Edison. Saat dengar ide ini, Edison menganggap ide ini brilian dan jenius. Akhirnya Henry bangkit dan terciptalah mobil seperti saat ini.
Di
sekitar kita ada orang-orang yang jatuh dan loser, mungkin
kita perlu tanami dan semangati, sehingga mereka bisa bangkit dan
hasilkan sesuatu yang luar biasa
Di taman Eden ada emas, ada batu berharga, semua itu tidak ditanam, tapi sebagai bonus dari Tuhan.
terimakasih pak atas firman yang dishare
BalasHapusGBU :)