Delay Dalam Perjalanan Hidup Profetis
Delay Dalam Perjalanan Hidup Profetis
Pastor Steven Agustinus
Saat Tuhan memanggil seseorg utk melangkah dlm suatu perjalanan prophetis utk Ia ubahkan dr keberadaannya yg lama utk menjadi org-org penting dlm kerajaan surga, seringkali ada banyak 'delay' yg hrs ditanggulangi...
Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran,
dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.
Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang; (Kisah 7:2-4)
Dari rangkaian ayat diatas, kita mendapati bgm Tuhan scr pribadi memanggil Abraham utk memulai perjalanan iman (prophetis) dr negeri org Kasdim utk menuju ke Tanah Perjanjian dan menjadi Bapa org percaya. Tp jika kita melihat 'perjalanan yg sesungguhnya', ternyata Abram tdk mengikut Tuhan spt yg seharusnya. Ada Terah yg 'mendikte' perjalanan Abram (Kej 11:31)
"Inilah keturunan Terah. Terah memperanakkan Abram, Nahor dan Haran, dan Haran memperanakkan Lot. Ketika Terah, ayahnya, masih hidup, matilah Haran di negeri kelahirannya, di Ur-Kasdim.
LALU TERAH MEMBAWA ABRAM, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana." (Kej 11:27-28, 31)
Yang menarik dari arti namanya, Terah ternyata berarti 'Delay' atau
Penundaan.
Jika suatu tugas/ perintah sdh diberikan, terjadinya penundaan menunjukkan bhw sdh ada suatu 'Pemikiran/ alasan lain' yg menyebabkan tugas/ perintah yg sdh ditetapkan jadi terpaksa hrs 'ditunda' terlebih dahulu.
Demikian pula dlm perjalanan prophetis kita sbg org percaya, meski seringkali suara Tuhan yg memanggil kita sdh terdengar secara cukup jelas dan bahkan terjadi berkali-kali, tapi krn masih adanya 'Terah' dlm hidup kita - ada berbagai jenis pertimbangan, pemikiran, alternatif lain yg kita anggap 'lebih penting' sehingga memiliki kekuasaan utk 'memaksa' kita jd menunda panggilan/ perintah yg sdh Tuhan berikan... Bagaimanapun juga Abram jadi menunda perjalanan prophetisnya dan menunggu sampai Terah mati. Setelah Terah mati, barulah datang 'panggilan kedua' dlm hidupnya (Kej 11:32, 12:1-3)
Kita perlu belajar dr Elisa dlm meresponi panggilan hidupnya (1 Raj 19:19-21)
1. Elisa sdg sibuk bekerja, ia bahkan melakukan suatu tugas yg tdk lazim - membajak dg 12 pasang lembu.
2. Segera stl Elia melemparkan jubahnya - suatu simbol bhw Elia memberi kesempatan utk Elisa dpt mewarisi mantel/ jubah, posisi yg sama spt dirinya sbg seorg nabi Tuhan, Elisa segera meninggalkan lembunya dan berlari mengikuti Elia.
3. Elisa meminta kesempatan utk membereskan seluruh tanggung jawab yg ia miliki sbg seorg anak kpd org tua lahiriahnya terlebih dahulu. Ia menyadari, perjalanan hidup yg akan ia jalani bersama Elia bakal sama skl berbeda dr angan-angan/ impian yg org tua lahiriahnya miliki.
4. Elisa menyembelih lembu-lembu yg ada dan mempergunakan kayu bajak yg ada sbg kayu bakar - ia membuang semua sarana yg bisa menggoda/ menarik dirinya utk kembali ke jalan hidupnya yg lama sbg seorg petani.
Tindakan Elisa yg membulatkan hatinya dlm meresponi panggilan Tuhan tlh scr seketika 'membunuh Terah' - berbagai pertimbangan manswi/ alasan-alasan lahiriah yg berpotensi utk membuat dirinya jd menunda-nunda respon akurat dlm dirinya menjawab panggilan Tuhan.
Ada banyak org percaya yg sdh menerima panggilan Tuhan dlm hidupnya tp meresponi panggilan tsb scr tdk akurat - menunda-nunda dlm meresponi scr akurat. Bagaimana dg anda? Bgm anda meresponi panggilan Tuhan dlm hidupmu?
(Ps. Steven Agustinus)
Pastor Steven Agustinus
Saat Tuhan memanggil seseorg utk melangkah dlm suatu perjalanan prophetis utk Ia ubahkan dr keberadaannya yg lama utk menjadi org-org penting dlm kerajaan surga, seringkali ada banyak 'delay' yg hrs ditanggulangi...
Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran,
dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.
Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang; (Kisah 7:2-4)
Dari rangkaian ayat diatas, kita mendapati bgm Tuhan scr pribadi memanggil Abraham utk memulai perjalanan iman (prophetis) dr negeri org Kasdim utk menuju ke Tanah Perjanjian dan menjadi Bapa org percaya. Tp jika kita melihat 'perjalanan yg sesungguhnya', ternyata Abram tdk mengikut Tuhan spt yg seharusnya. Ada Terah yg 'mendikte' perjalanan Abram (Kej 11:31)
"Inilah keturunan Terah. Terah memperanakkan Abram, Nahor dan Haran, dan Haran memperanakkan Lot. Ketika Terah, ayahnya, masih hidup, matilah Haran di negeri kelahirannya, di Ur-Kasdim.
LALU TERAH MEMBAWA ABRAM, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana." (Kej 11:27-28, 31)
Yang menarik dari arti namanya, Terah ternyata berarti 'Delay' atau
Penundaan.
Jika suatu tugas/ perintah sdh diberikan, terjadinya penundaan menunjukkan bhw sdh ada suatu 'Pemikiran/ alasan lain' yg menyebabkan tugas/ perintah yg sdh ditetapkan jadi terpaksa hrs 'ditunda' terlebih dahulu.
Demikian pula dlm perjalanan prophetis kita sbg org percaya, meski seringkali suara Tuhan yg memanggil kita sdh terdengar secara cukup jelas dan bahkan terjadi berkali-kali, tapi krn masih adanya 'Terah' dlm hidup kita - ada berbagai jenis pertimbangan, pemikiran, alternatif lain yg kita anggap 'lebih penting' sehingga memiliki kekuasaan utk 'memaksa' kita jd menunda panggilan/ perintah yg sdh Tuhan berikan... Bagaimanapun juga Abram jadi menunda perjalanan prophetisnya dan menunggu sampai Terah mati. Setelah Terah mati, barulah datang 'panggilan kedua' dlm hidupnya (Kej 11:32, 12:1-3)
Kita perlu belajar dr Elisa dlm meresponi panggilan hidupnya (1 Raj 19:19-21)
1. Elisa sdg sibuk bekerja, ia bahkan melakukan suatu tugas yg tdk lazim - membajak dg 12 pasang lembu.
2. Segera stl Elia melemparkan jubahnya - suatu simbol bhw Elia memberi kesempatan utk Elisa dpt mewarisi mantel/ jubah, posisi yg sama spt dirinya sbg seorg nabi Tuhan, Elisa segera meninggalkan lembunya dan berlari mengikuti Elia.
3. Elisa meminta kesempatan utk membereskan seluruh tanggung jawab yg ia miliki sbg seorg anak kpd org tua lahiriahnya terlebih dahulu. Ia menyadari, perjalanan hidup yg akan ia jalani bersama Elia bakal sama skl berbeda dr angan-angan/ impian yg org tua lahiriahnya miliki.
4. Elisa menyembelih lembu-lembu yg ada dan mempergunakan kayu bajak yg ada sbg kayu bakar - ia membuang semua sarana yg bisa menggoda/ menarik dirinya utk kembali ke jalan hidupnya yg lama sbg seorg petani.
Tindakan Elisa yg membulatkan hatinya dlm meresponi panggilan Tuhan tlh scr seketika 'membunuh Terah' - berbagai pertimbangan manswi/ alasan-alasan lahiriah yg berpotensi utk membuat dirinya jd menunda-nunda respon akurat dlm dirinya menjawab panggilan Tuhan.
Ada banyak org percaya yg sdh menerima panggilan Tuhan dlm hidupnya tp meresponi panggilan tsb scr tdk akurat - menunda-nunda dlm meresponi scr akurat. Bagaimana dg anda? Bgm anda meresponi panggilan Tuhan dlm hidupmu?
(Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar