Janji Tuhan Semuanya Genap Dalam Hidupku
Janji Tuhan Semuanya Genap Dalam Hidupku
Joshua Ivan Sudrajat S
Jumat, 27 Mei 2016
Bahan Renungan :
Dan
berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari
Tuhan, akan terlaksana." (Lukas 1:45)
Dari segala yang baik yang
dijanjikan n
TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi 1 ;
semuanya terpenuhi. (Yosua 21:45)
Bahasa
asli Perjanjian Lama tidak memiliki istilah khusus untuk kata janji, tetapi
ini tidak berarti maksud dari kata tersebut tidak terungkap di situ. Kata-kata
dalam bahasa Ibrani amar (רמא ), dabar(רבד )yang diterjemahkan
menjadi kata promise (janji) dalam bahasa Inggris memiliki arti
"berkata" atau "berbicara." Tatkala Allah dan tokoh-tokoh
dalam Alkitab berbicara tentang sesuatu yang akan mereka lakukan di masa
mendatang, kata janji itu menjadi sangat sesuai. Dan dalam setiap
peristiwa, perkataan, kehormatan, dan integritas dari orang yang berbicara itu
dipertaruhkan.
Janji
(kata benda): Sebuah pernyataan yang menjamin bahwa
seseorang akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu; sumpah. — American Heritage Dictionary
Janji,
dalam Perjanjian Lama bahasa Ibrani tidak ada istilah khusus bagi konsep atau
tindakan berjanji. Orang Ibrani hanya menyatakan, bahwa seseorang 'berkata'
atau 'berbicara' ( אמר - 'AMAR, דבר - DAVAR) itu adalah
"janji".
Janji
ialah satu kata yang keluar memasuki waktu yangg belum dipenuhi, Kata itu
mendahului orang yg mengucapkannya dan yang menerimanya, untuk menandai sebuah
penentuan antara mereka di masa depan. Janji dapat mewujudkan jaminan terhadap
perbuatan yang terus -menerus atau tindakan pada masa depan demi kepentingan
seseorang, 'Aku akan bersamamu' (Lukas 23:43); 'Mereka yang
berdukacita akan dihibur' (Matius 5:4); 'Jika kita mengakui dosa kita,
Allah akan mengampuni dosa kita' (1 Yohanes 1:9).
Janji dapat berarti persetujuan yang sungguh-sungguh mengenai hubungan dua pihak (walaupun tidak setaraf) yang abadi: seperti perjanjian Allah dengan Israel. Janji juga mungkin pemberitahuan tentang suatu kejadian di masa depan, 'Jika kamu telah membawa umat itu keluar dari Mesir, kamu harus melayani Allah di gunung ini' (Keluaran 3 :10,12).
Tahun
2010 saya mendapatkan ayat ini ketika mengikuti kebaktian ibadah awal tahun.
Pada saat itu kondisi mama sudah sangat memprihatinkan, sehingga pada waktu
bulan Mei 2010 beliau jatuh di kamar mandi jam tiga pagi dan mata kaki sebelah
kanan patah, tulangnya menonjol ke depan, selama tiga bulan tidak dioperasi
sampai akhirnya September 2010 dioperasi, disitu merupakan tantangan terberat
dari sisi finansial yang cukup banyak dikeluarkan dan adiknya mamaku pontang
panting cari pinjaman untuk membiaya rumah sakit mamaku, sekitar sebulan mamaku
di rawat di rumah sakit, sampai akhirnya diusir dari rumah sakit karena tidak
ada biaya lagi, puluhan juta dikeluarkan hanya untuk obat suntik antibiotik dan
belum termasuk biaya operasinya.
Sejujurnya
saya sedang belajar bagaimana mengalami namanya hidup bersama Sang Jehovah
Jireh, semua biaya operasi akhirnya bisa dilunasi dengan dicicil, namun ada
satu beban yang mengganjal yaitu hutang kepada rentenir untuk modal apapun saya
tidak tahu, sekarang sekitar 160 juta lagi, saya sudah berkonsultasi dengan
tenaga ahli, katanya apa yang ada padamu, disini toko sudah tidak menjamin
karena spare part motor yang tersisa adalah motor-motor lama, sudah berapa
banyak yang dijual sebagai rongsokan, karena rusak sudah terlalu lama disimpan.
Jika kita melihat mujijat terjadi dari rumahmu seperti seorang janda yang hanya
mempunyai minyak kemudian Elisa menyuruh janda itu meminjam semua buli-buli
atau tempayan yang besar kepada tetangganya dan jangan terlalu sedikit.
2
Raja 4:1-7
Minyak
seorang janda
4:1 Salah seorang dari
isteri-isteri para nabi 1 b
mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah
mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang,
penagih c
hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya." 4:2 Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat
kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah."
Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di
rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak. d "
4:3 Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah
bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong,
tetapi jangan terlalu sedikit. 4:4 Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau
dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana
yang penuh, angkatlah!" 4:5 Pergilah perempuan itu dari padanya;
ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya
mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang. 4:6 Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah
perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana
lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana."
Lalu berhentilah minyak itu mengalir. 4:7 Kemudian pergilah perempuan itu
memberitahukannya kepada abdi Allah, e
dan orang ini berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu,
dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."
Janda
ini mendapatkan mujijat perlipatkali gandaan sehingga ia bisa membayarkan
hutang suaminya. Sisanya ia bisa memakainya untuk menghidupi keluarganya.
Suaminya adalah seorang yang memelihara nabi-nabi Tuhan yang akan dibunuh oleh
Izebel, sehingga suaminya berhutang untuk memberi makan nabi-nabi itu.
Pagi
ini Roh Kudus memberikan Renungan Harian yang ditulis oleh HambaNya Daniel
Krestianto, kemudian Roh Kudus mengatakan kepada saya untuk membuka Lukas 1:45
dan setelah itu saya diingatkan kembali sebuah ayat yang menjadi janji Tuhan
untuk saya pegang pada tahun 2010 yaitu Yosua 21:45. Dalam Renungan Harian
tersebut mengatakan hadapi masalah sampai garis akhir.
Sejujurnya
secara manusia saya tidak bisa melakukan apa-apa dan di kota yang saya anggap
sebagai kota Mesir saya, saya hanya bisa melakukan menulis kotbah-kotbah,
renungan, mencari artikel dan membagikannya di blog. Saya tahu begitu banyak
janji Tuhan yang belum digenapi dalam hidup saya dan hari ini Tuhan mengatakan
bahwa semuanya akan di genapi.
Jika
melihat secara kenyataan kota Jatiwangi sudah banyak orang yang menjadi aktifis
gereja dan Bapanya meninggalkan warisan yang banyak dan almarhum papanya adalah
ketua sinode gereja, kemudian dilimpahkan kepada dia, dua minggu yang lalu dia
pulang karena penyakit Thallasemia sewaktu kecil kambuh kembali, sekitar tahun
2007-2009 dia pernah sharring melalui media social didalam private massage dia
mengatakan Van jujur koko sangat tertekan dengan keadaan di Jatiwangi dan dia
tidak tahan, sebenarnya pada waktu itu keadaan ekonomi dia masih baik-baik
saja, tetapi dia merasakan kesuaman. Terakhir saya melihat ketika saya baru
pulang ke Jatiwangi, kondisi dia sudah kehilangan semangat dan sampai pada
waktu dia pulang saya tidak pernah bertemu dengan dia.
Kondisi
spirit yang sejujurnya saya tidak mempunyai otoritas untuk membalikan keadaan,
karena ketika Oktober 2012 gereja Tuhan sudah menolak dan menutup diri ketika
saya dan teman saya mau membagikan api kebangunan rohani. Kami berdoa mendapatkan
pesan Tuhan bahwa di Jatiwangi itu roh agamawinya kuat, mereka nyaman dengan
harta kekayaan mereka sehingga mereka tidak butuh Tuhan, ibadah yang dijalankan
hanya sesuai dengan rutinitas saja. Tuhan sudah memalingkan mukanya atas kota
ini.
Jika
diamati kota Jatiwangi semua rumah dan tanah yang ada di daerah pecinan atau
China Town ini hanya milik dua atau tiga orang. Roh Rentenir disini sangat kuat
sekali. Jika Dulu Jatiwangi terkenal dengan penghasil Gula dan Genteng namun
saat ini sudah tidak ada lagi. Masa kejayaan kota ini kian meredup bahkan
seseorang pendatang, dia datang tahun 1991, sekarang dia di sini sudah 25 tahun
merasakan bahwa penurunan ekonomi kota jatiwangi sangat drastis.
Banyak
orang yang berkata bahwa kamu bisa balikkan keadaan, namun kenyataannya Tuhan
berkata bahwa saya bukan berada di kota ini. Tanah Perjanjian Saya Tuhan belum
katakan, memang kelemahan saya banyak pertimbangan, mungkinkah ini suatu
hambatan. Misalnya jika Tuhan sudah katakan kota A atau Negara B saya ke sana
kan memerlukan biaya, untuk keluar dari sini butuh biaya dan uang pegangan
untuk hidup dan modal usaha.
Sahabat,
saya mau belajar berjalan bersama Tuhan, saya menceritakan apa yang ada didalam
hati saya. Saya belajar menunggu janji Tuhan digenapi dalam hidup saya.
Sering
kali Tuhan menggenapi janji-janji-Nya dengan cara dan alasan yang tidak dapat
kita pahami. Banyak anak Tuhan kecewa pada Tuhan dan akhirnya mundur cuma
karena dia memaksakanTuhan bekerja dengan cara yang dia mau. Dia tidak
membiarkan Tuhan bekerja dengan cara-Nya sendiri.
Yes
55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Yes
55:9 Seperti tingginya langit dari bumi,
demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Meskipun
alasan Allah sulit untuk dimengerti, dan cara-Nya juga mengherankan, Allah
senantiasa menggenapi segala janji-Nya. Rasul Paulus berkata, "Yang bodoh
dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah
lebih kuat daripada manusia." (1Kor 1:25). Dengan kata lain
untuk bisa memahami cara Allah dalam
menggenapi janji-Nya adalah memiliki hikmat Allah.
Bagaimana cara Allah menggenapi janji-Nya?. Alkitab mencatat bahwa Allah dalam menggenapi
janji-janji-Nya dengan berbagai cara:
1.
Dengan Cara Yang Mudah dimengerti
Alkitab
penuh dengan janji Allah. Ada janji yang sudah digenapi, sedang digenapi dan
ada pula yang akan digenapi. Dalam menggenapi janji-Nya tersebut Allah punya
cara tersendiri, di mana salah satunya adalah dengan cara yang mudah dimengerti,
karena dilakukan dengan cara yang langsung, jelas dan nyata.
Berikut
kita akan melihat contoh-contoh bagaimana Allah menggenapi janjinya dengan cara
yang mudah dimengerti.
-
Ketika berkata kepada Firaun bahwa Dia akan mengirimkan tulah katak, Allah
benar-benar melakukannya. (Keluaran 8)
-
Ketika Tuhan berkata kepada Daud bahwa anaknya kelak akan membangun Bait Allah,
lahirlah Salomo yang di kemudian hari membangun Bait Allah itu. (2Samuel
7:1-17; 1Raj 5-8)
-
Ketika Allah mengatakan bahwa Yehuda akan dihakimi dan dibuang karena
ketidaksetiaannya, maka itu benar-benar terjadi. ( Yeremia 25)
-
Ketika Allah menjanjikan Juruselamat, yaitu Mesias, maka datanglah Yesus ke
dunia ini. (Yesaya 53; Matius 1)
-
Ketika Yesus berkata bahwa Bait Allah akan dihancurkan, dan pada tahun 70
Masehi Bait Allah itu diruntuhkan. (TB Matius 24:2)
-
Yesus berjanji akan membangun gereja-Nya, dan gereja benar-benar berkembang
sejak saat itu. (Matius 16:18)
-
Ketika Yesus berjanji akan mengirimkan Roh Kudus, dan pada hari Pentakosta Roh
Kudus turun (Yohanes 14:16,17; Kisah 2:1-4).
-
Ketika Allah mengatakan kepada Rasul Paulus bahwa Dia akan melindunginya
sementara melayani di Korintus, dan Paulus pun tidak mendapat gangguan ( Kis
18:9-11).
2.
Dengan cara yang sulit dimengerti.
Terkadang
kita mungkin akan sangat sulit memahami bagaimana Allah menggenapi sebuah janji
atau membayangkan bagaimana Dia akan menggenapi sebuah janji. Untuk itu coba kita perhatikan contoh-contoh
sebagai beriku:
-
Dalam Perjanjian Lama, tatkala Allah berjanji akan mengirim seorang Mesias,
hanya sedikit orang yang mengharapkan datangnya Mesias seperti Yesus. Tak
seorang pun dapat menduga cara Allah mempersatukan bangsa Yahudi dan non-Yahudi
dalam satu tubuh Kristus, yaitu jemaat. Tak seorang pun menduga bahwa setelah
melaksanakan karya penebusan-Nya, Mesias harus menunggu cukup lama lagi sebelum
Dia menjadi Hakim dan Raja. Pada berbagai kesempatan lainnya, Rasul Paulus
menggunakan kata misteri untuk melukiskan bagaimana rencana keselamatan dari
Allah telah digenapi melalui Kristus. Tuhan menyatakan kebenaran-kebenaran
berikut ini: penggenapan janji tentang keselamatan dari Allah bagi bangsa Yahudi
maupun non-Yahudi, ( Roma 11:25; Efesus 3:2-6) pengampunan dosa yang
dikerjakan oleh Yesus, (Roma 16:25; Kolose 1:24-27) kebangkitan orang
percaya dalam tubuh yang dimuliakan, (1Kor 15:51-54) kemuliaan Kristus
yang diam di dalam kita, ( Kolose 1:27) dan pembangunan jemaat sebagai
bagian penting dari rencana Allah untuk menggenapi janji-Nya. ( Efesus
3:8-10)
"Sebab
Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia
kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah." 2Kor 1:20
Inti
dari penggenapan janji Allah yang misterius dalam hal keselamatan, kehidupan
masa kini dan yang akan datang adalah Yesus Kristus. Dalam 2Kor 1:20
diungkapkan, "Sebab Kristus adalah ‘ya’ bagi semua janji Allah. Itulah
sebabnya oleh Dia kita mengatakan ‘Amin’ untuk memuliakan Allah." Yesus
Kristus menggenapi semua yang tertulis dalam "kitab Taurat Musa dan kitab
nabi-nabi dan kitab Mazmur." ( Lukas 24:44) Semua janji, baik dalam
Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru didasarkan pada dan akan digenapi
melalui apa yang telah dan akan dilakukan Kristus. ( Roma 9:1-11:36; Galatia
3:1-5:26; Ibrani 7:1-10:39) . Cara Allah menggenapi janji-Nya dalam PL
dalam Yesus Kristus adalah suatu cara
yang sulit dimengerti.
3. Dengan
Cara yang tak terduga
Terkadang
dalam kesempatan lain dalam menggenapi janji-Nya Tuhan juga melakukan sesuatu
yang sangat tak terduga. Coba kita perhatikan beberapa kasus dalam Alkitab yang
memperlihatkan pada kita bahwa Tuhan bisa menggenapi janji-Nya dengan cara yang
tak terduga.
-
Musa dan orang Israel tidak pernah menduga bagaimana cara Allah mengalahkan
tentara Firaun tatkala mengejar orang Israel yang melarikan diri, (Keluaran
14)
-
Orang Israel tidak pernah menduga bagaimana runtuhnya tembok kota Yerikho,hanya
dengan menitarinya (Yosua 6)
-
Umat Tuhan tidak pernah menduga tewasnya
185.000 orang Asyur oleh Malaikat Tuhan (2Raj 19:35) menunjukkan bahwa
Allah dapat menggenapi janji-Nya secara tak terduga dan adikodrati.
-
Sebuah contoh lain dari Perjanjian Baru menunjukkan bahwa sebagian janji dapat
digenapi dengan cara yang berbeda dari yang kita perkirakan sebelumnya. Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di
antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat
Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya." (Matius 16:28)
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes bersama-Nya ke
sebuah gunung yang tinggi. Di sana Yesus berubah rupa, dan para murid-Nya
sepintas melihat kemuliaan Kristus yang akan datang (Matius 17:1-8).
Mereka melihat sebagian penggenapan dari apa yang akan digenapi sepenuhnya di
masa mendatang tatkala Yesus datang dengan kemuliaan untuk membangun
pemerintahan-Nya atas seluruh bumi.
4. Dengan
Cara Yang bersifat Rohani
Meskipun
terkadang Allah menggenapi janji-Nya secara jelas nyata dan mudah dimengerti,
pada saat yang lain Dia menunjukkan kesetiaan-Nya dengan menyediakan berkat
yang tidak dinyatakan dengan jelas dan bersifat rohani.
Selanjutnya
kita akan melihat bahwa banyak janji Tuhan pemenuhannya itu bersifat rohani.
-
Kasus
berkat
Kitab
Mazmur berisi banyak pernyataan tentang kuasa Allah untuk memberkati orang
benar dengan perlindungan, kekayaan, kesehatan, dan umur panjang. Meskipun
demikian, kita tidak boleh menyimpulkan bahwa kita harus mengharapkan
kemakmuran jasmani semata-mata dalam hidup ini. Kehidupan Raja Daud menunjukkan
bahwa pandangan tersebut tidak benar. Kehidupan Raja Daud penuh dengan konflik
dan gejolak dalam hal kesejahteraan jasmani.
Memang
benar bahwa kita akan menuai apa yang kita tabur, (Galatia 6:7,8) tetapi
bukan berarti bahwa kita dapat menuai semua hasilnya, dalam kehidupan kita
sekarang, dan dalam bentuk yang terlihat nyata. Ayub memahami hal ini.
Sahabat-sahabatnya membuat kesalahan dengan beranggapan bahwa hidup orang benar
harus bebas dari segala macam kesulitan. Lihat saja kehidupan Rasul Paulus. Ia
melewati segala macam pengalaman suka dan duka, meskipun demikian sepanjang
hidupnya ia merasa puas karena Allah setia kepadanya. (Filipi 4:11-13)
Yos
21:45 Dari segala yang baik yang
dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya
terpenuhi
-
Yesaya 40:29-31
29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan
menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung,
31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan
TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan
kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka
berjalan dan tidak menjadi lelah.
Ayat-ayat
ini pemenuhannya hanya bersifat rohani. Meskipun Allah mampu mebuat kita tidak
lelah secara jasmani ketika olah raga, namun bukan itu maksud dalam ayat ini.
Ayat ini mengajarkan bahwa orang yang “menanti-nantikan” ( הוק
qavah/qawah) Tuhan, yaitu orang yang
berharap dan bersandar pada-Nya tidak akan menjadi lelah, karena harapan dan
penantian mereka dijamin oleh Pribadi yang setia.
Namun
demikian hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan “tidak menjadi lelah” ketika kita sedang lari marathon, atau
sedang main bola. Hal ini penting, karena kalau memang ayat ini pemenuhannya
bersifat jasmani maka setiap orang yang menanti-nantikan Tuhan akan menjadi
juara dunia lari .
Meskipun
demikian, ayat-ayat puitis tersebut sebenarnya menjanjikan kekuatan Allah bagi
kita untuk melakukan apa yang Dia kehendaki dari Anda dan saya. Pengertian dari
ayat-ayat tersebut digemakan oleh pernyataan Paulus, "Segala perkara dapat
kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13)
Dengan demikian, janji yang terdapat dalam Yesaya 40 itu digenapi ketika
Allah mengaruniakan kekuatan rohani dalam diri kita.
Kadang-kadang
kita terperangkap dalam pemikiran bahwa Allah akan memenuhi janji-Nya dengan
cara seperti yang kita harapkan. Kita mungkin menganggap bahwa Dia akan
melakukannya secara jelas dan segera, bukan dengan cara yang tidak segera
menampakkan hasil. Kita mungkin mengharapkan Dia mengubah keadaan dan
lingkungan di luar diri kita, padahal sesungguhnya Allah ingin kita mengerti
bahwa janji-Nya dapat digenapi melalui perubahan dalam diri kita.
Kita
cenderung berpikiran dangkal, padahal Allah memiliki perencanaan jangka
panjang. Kita hanya melihat apa yang tampak, peristiwa yang terjadi di sini
pada masa kini, dan tidak memahami Allah bekerja di belakang layar untuk
menyatukan semuanya dan membentuk suatu pola yang utuh. Semua tindakan Allah di
masa lalu menunjukkan bahwa Dia juga sering menggenapi janji-Nya secara
bertahap maupun secara tak terduga.
Kadangkala
kita mempertanyakan cara Allah. Apabila kita tidak melihat janji-Nya menjadi
kenyataan dengan cara yang kita inginkani, kita menjadi marah. Kita harus
belajar bahwa cara Allah adalah cara
yang terbaik. Angel idola cilik menyanyiak lagu yang pada reffreinnya sbb:
Kau
s’lalu punya cara untuk menolongku,
Kau salalu punya jalan keajaiban-mu,
Kau dasyat dalam segala perbuatan-Mu
Dan ku tenang di dalam cara-Mu.
Demikian
juga dengan manusia dalam kaitannya dengan waktu Allah. Kita merasa sulit
memahami waktu Allah dan bagaimana Dia menggenapi janji-Nya. Kita tidak sabar
menunggu. Kita ingin janji itu digenapi hari ini atau besok, bukan
bertahun-tahun yang akan datang.
Pengkhotbah
melihat waktu Allah dengan cara pandang yang benar. Ia mengatakan, "Untuk
segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya…. Allah
membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan
dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang
dilakukan Allah dari awal sampai akhir…. Allah akan mengadili baik orang yang
benar maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan ada
waktunya" (3:1,11,17).
Pkh 3: 1
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada
waktunya.
Pkh
3:11 Ia membuat segala sesuatu indah
pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia
tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Pkh
3:17 Berkatalah aku dalam hati:
"Allah akan mengadili baik orang yang benar maupun yang tidak adil, karena
untuk segala hal dan segala pekerjaan ada waktunya."
Kadangkala
kita mempertanyakan waktu Allah. Apabila kita tidak melihat janji-Nya menjadi
kenyataan saat ini, kita menjadi tidak sabar. Kita harus belajar bahwa waktu
Allah adalah yang terbaik. Karena yang berjanji itu Allah maka penggenapannya
sepenuhnya berada dalam waktu Allah.
Alkitab
memperlihatkan pada kita bahwa terkadang apa yang tepat dalam waktu Allah kita
anggap terlambat dalam waktu manusia:
-
Ibrani 11 memberi contoh tentang
orang-orang kudus dalam Perjanjian Lama yang menyadari bahwa Allah menggenapi
janji-Nya pada waktu-Nya. Mereka hidup dengan iman, dan percaya bahwa Allah
pasti menggenapi semua yang dijanjikan-Nya, meskipun dalam waktu manusia Allah
terlambat. Penulis Ibrani menuliskan nama Gideon, Barak, Samson, Yefta, Daud,
Samuel, dan para nabi. Kehidupan mereka menggambarkan perpaduan antara berkat
yang didapat dengan segera dan penggenapan janji yang terlihat terlambat. Ayat
33-35 memaparkan peristiwa yang di dalamnya mereka melihat berkat Allah. Tetapi
ayat 35-38 memaparkan penganiayaan, hukuman penjara, dan kematian yang
dihadapi. Pasal tersebut diakhiri dengan kata-kata berikut, "Dan mereka
semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah
memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah
menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat
sampai kepada kesempurnaan (ayat 39,40).
Marilah
kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang
menjanjikannya, setia.-#/TB Ibrani 10:23
Penulis
kitab Ibrani melihat bahwa semua janji itu pada akhirnya digenapi dalam diri
Kristus, yaitu melalui apa yang telah dilakukan-Nya untuk menyediakan
keselamatan dan apa yang akan dilakukan-Nya untuk menggenapi rencana Allah di
bumi ini. Beriman berarti sabar menunggu dan percaya bahwa Tuhan akan
menggenapi semua hal yang telah dijanjikan-Nya, walaupun hidup ini terasa berat
bagi kita saat ini.
-
Abraham merupakan contoh yang jelas. Ketika Allah memerintahkan untuk
menyiapkan barang-barang dan pergi ke Tanah Perjanjian, Abraham taat, meski ia
tidak tahu ke mana ia akan pergi. Tuhan memberitahu Abraham bahwa ia dan Sara akan
memiliki seorang anak, tetapi Dia baru menggenapi janji-Nya ketika mereka sudah
tua. Meskipun terlihat terlambat tapi itulah waktu Tuhan dan waktu Tuhan adalah
waktu yang terbaik.
Adanya
perbedaan waktu penggenapan janji Allah antara maunya manusia dan keputusan
Tuhan menimbulkan masalah tertentu.
-
Ada
yang bimbang pada kesetiaan Allah
Abraham
pun pernah merasa bimbang, meskipun ia adalah bapa orang beriman. Ketika
istrinya Sara semakin tua dan tak kunjung mempunyai anak, Abraham dan Sara
mulai berupaya untuk menggenapi janji Allah. Lahirnya Ismail dari Hagar
merupakan hasil dari upaya tersebut. (Kejadian 16) Tetapi pada
waktu-Nya, Allah membuat keajaiban dengan kelahiran Ishak. ( Kejadian 21:1-7)
.
-
Ada
yang bersungut-sungut
Umat
Israel yang keluar dari Mesir berkeluh-kesah dan
bersungut-sungut pada Musa dan Allah karena kenyataan yang mereka hadapi
tidaklah seperti yang diharapkan setelah lolos dari perbudakan di Mesir.
Akibatnya, mereka harus mengembara di padang gurun selama 40 tahun, dan seluruh
umat itu kehilangan kesempatan untuk menikmati janji memasuki tanah Palestina.
( Bilangan 14)
-
Ada yang mencemooh
Pada
akhir zaman, orang-orang yang belum percaya akan menertawakan janji
mengenai kedatangan Kristus yang kedua kali. Rasul Petrus menulis bahwa para
pengejek itu akan berkata, "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya
itu?" ( 2Petrus 3:4)
Petrus
menjawab sebagai berikut:
2Ptr
3:8 Akan tetapi, saudara-saudaraku yang
kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan
satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
2Ptr
3:9 Tuhan tidak lalai menepati
janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia
sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa,
melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
-
Ada yang tetap percaya dan setia
Daud
diurapi sebagai raja ketika Saul masih bertakhta. Ia lari dari para
"pemburu" Saul selama bertahun-tahun. Ketika akhirnya ia menjadi
raja, Daud melihat banyak bukti kebaikan Tuhan kepadanya. Tetapi pemerintahan
Raja Daud jauh dari ketenangan, dan terjadi banyak pengkhianatan dan pergolakan
(1Samuel 16-31; 2Samuel 1-24).
Ayub
sadar bahwa keadilan yang sempurna tidak akan kita alami dalam hidup ini. Ia
belajar bahwa penentuan waktu dan rencana Allah itu sempurna dan bijaksana. (Ayub
42)
Para
murid harus tahu bahwa Yesus tidak akan segera memulihkan
kerajaan bagi Israel dan menyatakan pemerintahan kerajaan-Nya (Kis 1:6-8).
Mereka harus tahu bahwa akan ada suatu kurun waktu yang tak dapat ditentukan
antara kedatangan-Nya yang pertama dengan kedatangan-Nya yang kedua. (Matius
24; 25) .
Paulus menulisk31an kata-kata penghiburan
bagi orang-orang percaya yang berada dalam bahaya keputusasaan karena
menghadapi penganiayaan dan yang kemungkinan tidak akan segera memperoleh
kelegaan. (1Kor 15; 2Kor 4)
"Semua janji Allah
digenapi dengan penentuan waktu-Nya yang sempurna, sesuai dengan
hikmat-Nya."
Karena waktu Tuhan adalah yang
terbaik, maka percayakan saja sepenuhnya pada Dia yang maha Tahu.
Amin.
Joshua
Ivan
Komentar
Posting Komentar