Mengandalkan Tuhan Sampai Garis Akhir
Mengandalkan Tuhan Sampai Garis Akhir
Tetap percaya sampai garis akhir. Tetap mengandalkan Tuhan. Satu-satunya
yang diandalkan, satu-satunya yang dipercaya adalah Tuhan, jangan hanya
dari bibir. Benarkah hanya Tuhan satu-satunya yang dipercaya?
Yeremia 17:7-10
7: Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Yang mengandalkan Tuhan itu pasti diberkati, dan Tuhan tidak pernah
membatalkan perjanjianNya. Engkau akan diberkati kalau engkau menaruh
harapanmu pada Tuhan.
8: Ia
akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan
akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya
panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun
kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
9: Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?
10: Aku,
TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan
kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan
hasil perbuatannya."
Hati itu sangat
licik. Kita bisa bermanis-manis tapi yang tahu hati kita hanya kita dan
Tuhan. Sikap hatimu berbuat apapun mungkin orang tidak tahu, tapi Tuhan
tahu. Betapa liciknya hati. Tidak ada satupun orang yang mengerti hati
kecuali Tuhan. Setiap engkau melakukan sesuatu, itu dinilai Tuhan. Tuhan
yang menyelidiki hati.
Tuhan
menyediakan segala sesuatu. Banyak orang yang akan datang ke sini, tapi
bagaimana dengan kita, bagaimana dengan kota kita? Jangan sampai kita
bisa memulai segala sesuatu tapi tidak bisa mempertahankan. Membuat
segala sesuatu itu mudah, tapi mempertahankan dan memelihara semuanya
tetap dalam keadaan yang baik, jasmani maupun rohani, semua tidak mudah.
Tuhan rindu tempat ini benar-benar jadi sumber berkat, sumber keintiman,
sumber terobosan yang Tuhan sediakan. Tetapi sesudah semua itu, sesudah
mujizat terjadi, ketika hadirat Tuhan sangat ajaib di pentahbisan Bait
Allah Salomo, orang Lewi tidak bisa menyelenggarakan ibadah, akhir dari
hidup Salomo justru diselewengkan oleh istri-istrinya.
Seringkali orang yang dekat itu tidak mengalami mujizat, biasa-biasa saja, tapi yang dari luar, mengalami banyak hal yang ajaib.
Matius 11:21
21: "Celakalah engkau
Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon
terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah
lama mereka bertobat dan berkabung.
Tuhan menginjil dimana-mana, membuat banyak mujizat, tapi justru kota
itu tidak bertobat, padahal mereka sudah melihat banyak sekali mujizat,
tetap saja mereka tidak bertobat. Khorazim dan Betsaida adalah tempat
yang selalu Tuhan kunjungi, Tuhan lakukan banyak mujizat, dan mereka
melihat semua mujizat yang Tuhan lakukan, tapi mereka tidak percaya.
Banyak mujizat terjadi, tapi seringkali hanya orang tertentu saja yang
percaya. Bagaimana dengan yang lain? Seharusnya yang menikmati semua
yang ajaib di sini terlebihi dahulu adalah kita yang ada di tempat ini.
Ini waktunya cangkok, artinya engkau lihat, engkau pelajari, engkau
ikuti jejak pemimpinmu dan engkau lakukan, lalu engkau akan mengalami!
Kenapa mujizat seringkali tidak terjadi? Karena tidak percaya. Miliki
hati yang mau mencari dan menyembah Tuhan, bukan mencari kesembuhannya.
Jika engkau mengandalkan Tuhan dan pengharapanmu kepada Tuhan, maka
Tuhan akan memberkati. Kita berada di "lumbung padi", jangan sampai
engkau "mati" di lumbung padi. Tuhan sediakan semua hal yang luar biasa
di sini, tapi jangan sampai kita punya sikap hati yang tidak benar.
Kalau engkau punya sikap hati yang tidak percaya, lalu engkau
menghakimi, ya engkau tidak akan bisa menikmati.
Saat ini kita harus mengandalkan Tuhan, menaruh pengharapan kepada
Tuhan. Memang tanda akhir zaman sudah dan akan ada lagi, tapi ada
jaminan untuk kita. Kalau engkau tidak mengandalkan Tuhan, engkau akan
diserang perkara-perkara yang aneh, misalnya hari-hari ini engkau lihat
virus baru, seperti virus zika.
Yeremia 17:7
7: Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Andalkan Tuhan. Apapun yang engkau alami, pasti ada jalan keluar kalau
engkau mengandalkan Tuhan. Dalam menghadapi apapun, jangan panik, jangan
cari sesuatu solusi berdasasrkan pemikiranmu sendiri, tapi tanya Tuhan
apa yang harus dilakukan. Tuhan selalu tolong tepat pada waktunya.
2 Tawarikh 13:1-15
1: Dalam tahun kedelapan belas zaman raja Yerobeam menjadi rajalah Abia atas Yehuda.
2: Tiga tahun lamanya ia memerintah di
Yerusalem. Nama ibunya ialah Mikhaya, anak Uriel dari Gibea. Dan ada
perang antara Abia dan Yerobeam.
Perang itu sebenarnya tidak imbang dalam perhitungannya, karena 400rb
menghadapi 800rb. Mungkin engkau menghadapi masalah dan sepertinya tidak
bisa terselesaikan, tapi tetap andalkan Tuhan.
4: Lalu Abia berdiri di atas gunung
Zemaraim, yang termasuk pegunungan Efraim, dan berkata: "Dengarlah
kepadaku, Yerobeam dan seluruh Israel!
5: Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN Allah Israel telah memberikan kuasa
kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam?
Abia deklarasi. Kekuatan deklarasi itu ajaib, perkatakan terus.
Keturunan Daud itu akan menjadi raja selama-lamanya, dan ternyata Ratu
Elizabeth adalah keturunan Daud. Kita memiliki perjanjian garam,
sehingga kemanapun kita pergi ada perlindungan Tuhan.
6: Tetapi Yerobeam bin Nebat, hamba Salomo bin Daud, telah bangkit memberontak melawan tuannya.
7: Petualang-petualang, orang-orang
dursila, berhimpun padanya; mereka terlalu kuat bagi Rehabeam bin
Salomo, yang masih muda dan belum teguh hati, dan yang tidak dapat
mempertahankan diri terhadap mereka.
8: Tentu kamu menyangka, bahwa kamu
dapat mempertahankan diri terhadap kerajaan TUHAN, yang dipegang
keturunan Daud, karena jumlah kamu besar dan karena pada kamu ada anak
lembu emas yang dibuat Yerobeam untuk kamu menjadi allah.
9: Bukankah kamu telah menyingkirkan
imam-imam TUHAN, anak-anak Harun itu, dan orang-orang Lewi, lalu
mengangkat imam-imam
menurut kebiasaan bangsa-bangsa negeri-negeri lain, sehingga setiap
orang yang datang untuk ditahbiskan dengan seekor lembu jantan muda dan
tujuh ekor domba jantan, dijadikan imam untuk sesuatu yang bukan Allah.
10: Tetapi kami ini, Tuhanlah Allah kami, dan kami tidak meninggalkan-Nya.
Dan anak-anak Harunlah yang melayani TUHAN sebagai imam, sedang orang
Lewi menunaikan tugasnya,
11: yakni setiap pagi dan setiap petang
mereka membakar bagi TUHAN korban bakaran dan ukupan dari wangi-wangian,
menyusun roti sajian di atas meja yang tahir, dan mengatur kandil emas
dengan pelita-pelitanya untuk dinyalakan setiap petang, karena kamilah
yang memelihara
kewajiban kami terhadap TUHAN, Allah kami, tetapi kamulah yang
meninggalkan-Nya.
Kalau engkau mau diberkati:
- Jadikan Tuhan sebagai center dalam segala sesuatu, andalkan Tuhan
- Jangan meninggalkan Tuhan di waktu proses / pembentukan Tuhan.
- Setiap orang harus tahu apa yang jadi panggilannya, dan tahu apa yang jadi kewajibannya, lakukan semua itu.
Andalkan Tuhan! Masa-masa seperti kejepit tidak bisa kemana-mana itulah sebenarnya engkau harus benar-benar andalkan Tuhan.
14: Ketika Yehuda menoleh ke belakang, lihatlah, mereka harus menghadapi pertempuran dari depan dan dari belakang. Mereka berteriak kepada TUHAN, sedang para imam meniup nafiri,
15: dan orang-orang Yehuda memekikkan pekik perang. Pada saat orang-orang Yehuda itu memekikkan pekik perang, Allah memukul kalah Yerobeam dan segenap orang Israel oleh Abia dan Yehuda.
Orang yang mengandalkan Tuhan pasti akan mengalami kemenangan.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -
- THE GREAT AWAKENING IN ALL NATIONS -
Komentar
Posting Komentar