Memenuhi Panggilan Tuhan
Ibadah Raya Pagi Via
Streaming
JKI Injil Kerajaan –
Semarang
Minggu, 29 Mei 2016
Memenuhi Panggilan Tuhan
Pdt. David
Bahan Renungan :
Kejadian 22 : 1-19
Kepercayaan Abraham diuji
22:1 Setelah semuanya itu Allah
mencoba d
Abraham 1 . Ia berfirman kepadanya:
"Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan. e "
22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu 2 f
yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria
g
dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran h
pada salah satu gunung yang akan Kukatakan i
kepadamu." 22:3 Keesokan harinya pagi-pagi j
bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya
beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu
berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. 22:4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan
pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. 22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu:
"Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan
pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali 3 kepadamu. k "
22:6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran
itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, l
anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. m
Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. 22:7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya:
"Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia:
"Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba n
untuk korban bakaran itu?" 22:8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan
4 o
anak domba p
untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan
bersama-sama. 22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan q
Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah r
di situ, disusunnyalah kayu, s
diikatnya Ishak 5 , anaknya itu, dan diletakkannya di
mezbah t
itu, di atas kayu api. 22:10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya 6 , lalu mengambil pisau u
untuk menyembelih anaknya. v
22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN w
dari langit x
kepadanya: "Abraham, Abraham. y "
Sahutnya: "Ya, Tuhan. z "
22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu
dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau
takut akan Allah 7 , a
dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu b
yang tunggal kepada-Ku." 22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba
jantan di belakangnya, yang tanduknya c
tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya
sebagai korban bakaran pengganti anaknya. d
22:14 Dan Abraham menamai e
tempat itu: "TUHAN f
menyediakan 8 "; sebab itu sampai sekarang
dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan. g "
22:15 Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN
h
dari langit i
kepada Abraham, 22:16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku
j
sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan
engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu k
yang tunggal kepada-Ku, 22:17 maka Aku akan memberkati engkau l
berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu m
sangat banyak seperti bintang di langit n
dan seperti pasir di tepi laut, o
dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. p
22:18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan
mendapat berkat, q
karena engkau mendengarkan r
firman-Ku 9 ." 22:19 Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua
bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; s
dan Abraham tinggal di Bersyeba.
Didalam
hidup kita ada suatu kali perjalanan hidup kita satu hari yang menentukan untuk
masuk dalam Rencana Tuhan. Tuhan ijinkan kita membuat keputusan penting untuk
masuk dalam rencana Tuhan.
Kita
akan diperhadapkan dengan suatu pilihan dalam menentukan langkah selanjutnya. Tahun
1982 adalah tahun dimana saya bertobat dan menentukan pilihan, ini adalah
peristiwa penting untuk saya mengambil keputusan yang menjadi dasar hidup saya.
Kejadian
22:12
Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia,
sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah 7 ,
a
dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu b
yang tunggal kepada-Ku."
Tuhan
berkata kepada Abraham : “Sebab telah Ku ketahui, bahwa engkau takut akan
Allah.” Abraham mengasihi Tuhan lebih dari pada ia mengasihi Ishak anaknya.
Abraham mempunyai respon dan reaksi yang benar.
Ketika
kita menghadapi momen-momen dan ujian-ujian kita harus memiliki respon dan
reaksi yang benar. Ketika Tuhan menyuruh Abraham pergi dari Ur Kasdim, ia tidak
tahu kemana harus ia pergi, namun Abraham tetap pergi karena ia tahu bahwa
Tuhan yang menyuruhnya pergi.
Abraham
menyediakan ruang yang besar bagi Tuhan didalam hidupnya. Abraham tahu
identitasnya dihadapan Tuhan. Ketika Firman Tuhan datang tidak masuk akal kita,
kalau kita belajar seperti Abraham maka kita tidak akan komplain, karena kita
sudah menyediakan ruang yang besar buat Tuhan dalam hidup kita. Kita juga tahu
identitas diri kita dihadapan Tuhan.
Hari-hari
ini kita bertanya sama Tuhan apa yang harus kita pilih dalam kita memasuki
panggilan Tuhan. Selama 29 tahun saya melayani Tuhan, saya mengalami banyak
jatuh bangun didalam Dia. Banyak pertanyaan yang saya tanyakan kepada Tuhan
dengan semua yang terjadi dalam hidup saya. Saya banyak bertanya tentang apa
yang Tuhan firmankan.
Abraham
itu menjunjung tinggi hidupnya. Apa yang kita cari didalam hidup kita ? Kita
harus tahu identitas yang benar didalam Tuhan dan mengenali semua rencana Tuhan
dalam hidup kita.
Pada
tahun 1994 saya menghadapi hal yang tidak mudah dalam hidup saya, pada tahun
itu anak pertama saya lahir, pada waktu usia dia 4 bulan, saya masih menjadi
Pendeta Muda, saya mengalami kehabisan uang. Saya tidak bisa membeli makanan
dan susu. Saya dan istri saya tidak makan tidak apa-apa tetapi anak saya harus
tetap minum susu. Saya pikir mau menelpon mama mertua dan mama saya, pasti
mereka akan memberikan uang untuk membeli susu cucunya. Kemudian ketika saya
akan menelpon Tuhan Roh Kudus berkata dalam hati saya “Jangan Telpon”. Kemudian
istri saya menemukan teh dan gula dalam lemari didapur, kemudian ia membuat teh
manis dan dimasukkan kedalam botol susu. Kemudian ia menyerahkan botol susu itu
kepada saya, saya berdoa karena ingat peristiwa mujizat air menjadi anggur.
Tuhan air teh ini berubah menjadi susu, itu adalah doa saya. Kemudian selama
dua hari bayi saya saya beri teh manis, lalu baru hari ketiga, saya melihat
sepasang suami istri turun dari mobil dan mereka membawa amplop tebal. Suami
istri itu berkata : “Maaf Pak, sebenarnya dua hari yang lalu saya digerakkan Tuhan
untuk memberikan persembahan ini kepada Bapak, namun karena saya lupa, jadi
baru hari ini saya bisa memberikan kepada Bapak.” Saya berkata dalam hati :
kalau tiga hari yang lalu kamu kasihkan kepada saya saya dan istri bisa membeli
susu untuk bayi saya. Saya bersyukur karena bayi saya tidak kenapa-kenapa
karena Cuma diberi teh manis. Saya melihat amplop itu cukup untuk saya dan
istri saya makan selama tiga bulan.
Ketika
kita menghadapi tantangan, pasti Tuhan memberikan kekuatan sehingga bisa
menghadapi tantangan tersebut. Abraham mempunyai kekuatan untuk mempercayai
Tuhan. Ibrani 11:17-19 11:17
Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan q
Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang
tunggal, 11:18
walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah
yang akan disebut keturunanmu. r "
11:19
Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun
dari antara orang mati. s
Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Abraham
rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, ia berpikir bahwa Allah sanggup
membangkitkan orang yang sudah mati. Ia berpikir walaupun ini tidak masuk akal
namun Abraham percaya bahwa Tuhan berkuasa untuk membangkitkan orang mati.
Sekalipun Abraham menghadapi keputusan yang sulit, ia mempunyai kekuatan untuk
mempercayai Tuhan. Abraham tidak berpikir untuk melemahkan Tuhan. Walaupun pada
kenyataannya Abraham menghadapi keputusan yang sulit.
Ikut
Tuhan adalah pengorbanan, pengorbanan kita adalah sebuah kehormatan dan
kebanggaan. Dalam mengikut Tuhan ada Sacrifice (Pengorbanan) untuk memenuhi
sebuah Rencana Tuhan yang besar dalam hidup kita. Amin
Bpk. Dr. Adi Sutanto – Pentahbisan Gembala
JKI Injil Kerajaan
Ibu
Tina Astari Sunaryo
Pesan
Tuhan untuk Ibu Tina Astari : Harus Sungguh-Sungguh Sehati dengan Jemaat,
Anak-Anak, Pastoral, Pengerja maka Berkat Tuhan akan turun di JKI Injil
Kerajaan. Ingat bahwa : Abraham Mengenali Identitasnya didalam Tuhan, Mengenali
Rencana Tuhan dalam hidup Ibu Tina Astari Sunaryo dan Jemaat JKI Injil
Kerajaan. Mempunyai Hati Teguh untuk mempercayai Tuhan.
Jika
sungguh-sungguh sehati dengan anak-anak, jemaat, pekerja, staff, pastoral maka
lima sampai sepuluh tahun ke depan maka jemaat yang dari 15.000 Jemaat akan
menjadi 50.000 Jemaat.
Ibu
Tina Astari Sunaryo harus siap memikul salib Tuhan Yesus untuk melanjutkan
setiap Amanat Agung Tuhan Yesus yang diberikan kepada Almarhum Pdt. Petrus
Agung Purnomo. Tetap Pikul Salib walaupun banyak penghinaan, ejekan, cemoohan,
olokan. Jangan potong salibmu supaya sampai kepada Rencana Tuhan yang sudah
ditetapkan dalam hidup Ibu Tina Astari. Amin
Tempatkan
Tuhan Yesus ditahtaNya dan biarkan jemaat, orang-orang yang berdosa datang
kepada Tuhan Yesus.
Komentar
Posting Komentar