Merampok Setan
Merampok Setan
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Kernudian dibawalah kepada Yesus seorang yang
kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga
si bisu itu berkata-kata dan melihat. Maka takjublah sekalian orang ban yak
ito, katanya: "la ini agaknya Anak Daud." Tetapi ketika orang
Farisimendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, la
mengusir setan. " Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata
kepada mereka: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan
setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan.
Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis, is pun terbagi-bagi dan melawan
dirinya sendiri; bagaimanakahkerajaannya dapat bertahan? Jadi jika Aku mengusir
setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kr.uasa siapakah pengikut-pengikutmu
mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku
mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah
datang kepadamu. Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat
dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu?
Sesudah diikatnya barulah dapat is merampok rumah itu."
Matius 12:22-29
Sebetulnya Beelzebulitu
maknanya: raja lalat. Setan merasa bahwa semua kerajaan dunia dan kemegahannya
telah diberikan kepadanya )oleh karena dan melalui pelanggaran Adam). Itu
betul. Tetapi ketika Tuhan Yesus mati menebus dosa kita semua, maka secara legal
(sah/menurut hukum) semua itu bukan milik dia lagi. Milik siapa? Milik
Tuhan Yesus. Kemudian hak itu diberikan-Nya kepada Gereja-Nya. Tetapi
percayalah, setan itu tidak mau taat hukum, namanya saja setan, dia berkata:
"Kalau kamu ngga ngerti soal in!, aku akan tetap memilikinya."
"Secara legal
'kan kamu sudah kalah, kan?"
"Ya itu 'kan legal-nya.
Tapi kamu 'kan ngga ngerti?" jawabnya.
Jika kita tidak membaca
Alkitab, kita tidak tahu hak kita. Akibatnya pada waktu kita mau berbuat sesuatu, Iblis berkata: "Kamu nggabisa,
kamu ngga bisa." Di situlah kemudian orang Kristen mesti bertindak.
Misalnya, begitu kita tahu hak legal kita dan kita mau bertindak, kita
berkata: "Tuhan aku minta berkat, blessing yang terbaik berikanlah
dalam hidupku." Setan akan berkata, "Walah, persepuluhan aja
kamu makan koq," lab dia akan berkata kepada Tuhan:
"Tuhan, dia ambit milik-Mu! Dia tidak bisa diberkati!" Di situlah
secara legal kita salah lagi dan 'kalah lagi. Oleh sebab itu betapa
pentingnya kita mengerjakan yang Tuhan perintahkan. Betapa pentingnya
pertobatan setiap scat di dalam hidup kita. Betapa pentingnya mempunvai hati
yang lembut, yang gampang ditegur dan gampang bertobat, untuk meluruskan hak
kita.Begitu kita beres di hadapan Tuhan, kita bisa bertindak. Bertindak dengan
cara mengikat orang kuatnya. "Kita harus merampoknya," kata Tuhan
Yesus. Istilah 'merampok' ini artinya kita tidak bisa melakukannya dengan
baik-baik: "Setan, tolonglah berikan yang itu kepadaku ...."
"Oh, iya, Ibu, silahkan
ambillah ..., aku 'kan setan baik .... namaku Casper, tuyul baik. Mari
aku sekalian antarkan ke rumahmu.
Tidak ada yang seperti itu!
Mereka mesti 'dirampok.' Mengapa kita harus perangi? Mengapa mesti begitu? Oleh
karena dia tidak mau menyerahkannya. Permasalahannya, secara legal kita
benar atau tidak? "Lho, 'kan Tuhan Yesus sudah bayar Tunas
semuanya?" Ya, betul. Bagian Tuhan sudah selesai. Tetapi apabila bagian
kita tidak selesai, mal
Demikian juga dengan hal-hal
yang seringkali kita langgar dalam kehidupan kita, membuat doa kita tidak bisa
terwujud. Kita berdoa, "Tuhan, ubah kotaku menjadi kota yang penuh dengan
berkat dan memberkati," tetapi kita sendiri kikirnya luar biasa. Bagaimana
mungkin kita tunduk kepada roh (kikir) itu dan melakukan yang roh itu
perintahkan, mengikuti kemauan roh itu, tetapi berteriak, "Ubah kota ini,
jangan menjadi seperti itu"? Doa dengansikap seperti ini tidak bisa
terwujud. Kita sendiri harus berdiri menentang apa yang roh itu perbuat. Dan kita
hares sudah memiliki hak legal dan wewenang untuk melakukannya. Orang
yang terbelenggu tidak dapat mengatakan kepada orang lain, "Bebaslah dari
belenggumu," sedangkan tangannya sendiri terbelenggu.
Tuhan Yesus berkata:
"Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam
lobang" (Matius 15:14). Pengemis buta saja tahu hal ini, dia tidak akan
membiarkan dirinya dituntun orang buta. Pengemis buta -berpegangan
kepada orang yang tidak buta. Kalau sama-sama butanya, pasti bertabrakan:
"Eh, buta!" "Halo, buta, apa kabar? Sava juga buta!" Jadi,
orang buta,menuntun orang buta tidak akan tertolong, harus ada orang lain yang
tidak buta menolongnya. lni prinsip. Oleh sebab itu jika kita membabi beta,
asal nengking, tidak ada gunanya. Pakailah kunci-kunci Kerajaan Surga.
Kita harus mengerti kebenaran. Dan di situlah peran Roh Kudus menjadi yang
nomor satu di dalam Iii dup kita:' Kalau kita tidak mau belajar peka
mendengarkan suara-Nya, belajar mengikuti apa yang dikatakan-Nya, maka ketika
kita diperintahkan Tuhan, kita tidak pernah dapat mengerti hares berbuat apa.
Selama tiga bulan,
'Membangun Pasukan' ini kita telah diarahkan harus berbuat apa. Selebihnya, di
waktu-waktu kemudian, kita harus peka sendiri akan apa yang Tuhan kehendaki. Saya
yakin kita dapat peka, karena Tuhan berkata: "Domba-domba-Ku mengenal
suara-Ku" (Yohanes 10:27). Tidak ada pilihan lain, kita harus perangi
musuh, kitaharus tahu keadaan secara legal-nya seperti ini dan setan
tidak akan menyerahkannya kepada kita, kita bersama harus berbuat sesuatu, dan
itulah yang akan membalikkan keadaan. Kita memiliki kuasa dan otoritas yang
luar biasa yang Tuhan berikan kepada kita untuk membalikkan keadaan. Saya
berdoa, kita akan menjadi pasukan yang membalikkan keadaan.
Di dalam sebuah peperangan
rohani dibutuhkan perlindungan. Kita dilindungi oleh banyak hal. Tuhan
menyediakan malaikat bagi kita, ada proteksi (perlindungan) darah Yesus, dan
darah itulah yang membuat kita dibenarkan dari pihak Tuhan dan Iblis tidak
dapat menuntut kita lagi. Di dalam peperangan rohani juga ada perisai iman,
yang harus dibangun di dalam kehidupan kita. Kita harus mempelajari airman Tuhan untuk mengetahui lebih banyak
tentang perlindungan ini. Di dalam prakteknya, kita harus mencari ayat-ayat
perlindungan bagi kita sendiri. Contoh.
Orang yang duduk dalam
lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam
dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN:
"Tempatperlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai"
Mazmur 91:1-2
Di dalam praktek peperangan
salah satu hal yang akan dilakukan adalah secara serentak membacakan dengan
lantang ayat-ayat perlindungan masing
masing. Mohon kepada Roh
Kudus, "Tuhan Roh Kudus, berilah aku ayat-ayat perlindungan," lalu
buka Alkitab. Setelah menemukannya, jadikanlah ayat itu benteng perlindungan.
Kemudian ayat-ayat yang telah kita dapatkan harus lantang dibacakan dengan
mulut kita masing-masing. Berbahasa roh juga merupakan perlindungan.
Selanjutnya, di dalam
peperangan rohani kita memerlukan kebenaran yang membalikkan keadaan kita.
Misalnya, jika kita dalam keadaan sakit, kita dapat membaca dan mengucapkan:
Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari
penyakit sampar rang busuk.
Mazmitr 91:3
Setelah dibaca
berulang-ulang, kita ucapkan dengan .kalimat sendiri, misalnya: "Aku
percaya, keluargaku tidak akan terkena penyakit sampar yang busuk. Aku percaya
akan perlindungan Tuhan, keluargaku akan sehat. Tidak ada sampar yang
busuk." Kita masing-masing mengerti keadaan diri kita sendiri, maka kita
yang harus memperoleh ayat yang tepat, yangdiilhamkan Roh Kudus, untuk memperbaiki
situasi dan keadaan kita. Misalkan kita sedang dalam kesulitan ekonomi yang
sangat berat, ucapkanlah berdasarkan Yohanes 10:10: "Aku percaya Tuhan
Yesus datang untuk memberi aku hidup, dan memberinya dengan berkelimpahan, sehingga
aku mempunyai kehidupan yang.berlimpah-limpah!" Ucapkan terns-menerus
untuk mulai membalikkan keadaan.
Carilah minimal dua ayat
perlindungan dan dua ayat yang membalikkan keadaan kita, kemudian mulai memperkatakannya.
Setelah itu cari lagi sebanyak mungkin ayat perlindungan dan ayat untuk
membalikkan keadaan. Dalam memasuki peperangan bersama, ada pasukan yang akan
membacakan ayat-ayat perlindungan, sementara bagian lain berbahasa roh.
Selanjutnya bergantian, pasukan yang tadinya membacakan ayat sekarang berbahasa
roh, yang tadinya berbahasa roh sekarang membacakan ayat. Sedemikian sehingga
kita menjadi suatu kekuatan corporate (tergabung, bersama-sama,
serentak). Pemegang Bendera/Panji masing-masing pasukan juga membacakan ayat
sambil mengangkat bendera bergambarnya tinggi-tinggi. Kemudian mereka
masing-masing bergiliran memimpin doa, dan mengucapkan berkat-berkat serta
perkataan-perkataan iman yang membalikkan keadaan. Semuanya kita kerjakan
dengan segenap hati, maka kita tahu, keadaan pasti akan berbalik. Jikalau hal
ini dilakukan dengan kuat, hasilnya akan dahsyat sekali.
Mungkin ada yang berkata:
"Pak, saga tidak mengerti...." Bertanyalah kepada teman yang lebih
senior atau kepada kepala pasukan: "Ayat-ayat apa yang tepat kalau keadaan
saya seperti ini?" Ada lagi barangkali yang berkata, "Pak, saya tidak
pernah baca Alkitab Kalau begitu mulai
hari ini, baca Alkitab. Dengan sungguh-sungguh minta kepada Roh Kudus. Jika
kita bisa 'mengindra' dengan tajam, dan memperoleh ayat yang sungguh-sungguh
dari Roh Kudus, pasti hasilnya luar biasa. Sebagaimana yang terjadi pada awaltahun
2007, kami di JKI Injil Kerajaan mendapatkan ayat yang tepat dari Roh Kudus,
dan dengan cepat Tuhan memberkati, sehingga dalam waktu yang sangat
singkat kami dapat membangun Sekolah Terang Bangsa. Dengan cara Tuhan, kami
tidak perlu berhutang kepada siapa pun, Tuhan memberkati kami dengan cepat
sekali. Mengapa tidak kita praktekkan dalam kehidupan kita sehari-hari? Inilah
waktu dan kesempatan yang luar biasa untuk kita belajar. Mulailah
mempraktekkannva, karena ini bukan seminar tetapi pelatihan praktis. Saya
berdoa supaya kita semua diberi anugerah yang luar biasa untuk melaksanakan hal
,ini.
Kita juga harus saling
mendoakan. Masing-masing pribadi bertanya kepada Roh Kudus, bukan kepada
orangnya, hal apa yang harus didoakan untuk orang itu. Minta supaya Tuhan
memberikan pemulihan, karena apabila tentara terluka, is dalam keadaan tidak
siap dan tidak cukup fit untuk berperang, maka tidak akan ada
kemenangan.
Bukankah Tuhan yang memulai
dengan berkata, bias yang lemah berkata: "Aku kuat!" Dan yang miskin
berkata: "Aku kaya!" Bukankah itu kekuatan untuk membalikkan keadaan?
Tuhan tidak mengajari kita untuk berhalusinasi, la mengajari kita membalikkan
keadaan. Dengan kuasa Roh Tuhan, kita diberi anugerah, kekuatan dan otoritas
untuk membalikkan keadaan. Berbalik keadaan kita! Berbalik keadaan Bangsa dan
negara ini! Berbalik keadaan kota-kota kita! Yang miskin berkata: "aku
kaya!" Yang lemah berkata: "Aku kuat!" Aku kuat! Aku kaya! Aku
kuat! Aku kaya! Karena Tuhan! Karena Tuhan! Karena Tuhan!
Engkau yang bawa kami ke dalam pengertian
ini. Engkau Tuhan yang luar biasa! Meteraikan.apa yang kami terima daripada-Mu
di dalam Nama Tuhan Yesus! Kami akan mulai memperkatakan Firman-Mu untuk
membalikkan keadaan! Keadaan pasti berbalik! Kami akan kawal terus mandat dan
berkat, sampai jadi seperti yang Tuhan kehendaki! Tidak akan kami biarkan setan
menahannya, apalagi menggagalkannya! Tidak akan kami biarkan setan merusak
bangsa dan negara ini! Keadaan pasti berbalik dan sedang berbalik, karena
Tuhanlah Panglima Perang kami! Keadaan kami pasti dibalikkan Tuhan. Kami kaya
dan kuat karena Tuhan! Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus! Amin!
Catatan :
Disalin dari
buku
MEMBANGUN
PASUKAN - KUASA MEMBALIKAN KEADAAN oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo,
Komentar
Posting Komentar