ALARM HATI : SUNGKAN
Alarm Hati :
Sungkan
Ev. Iin Tjipto
Wenas
Pada
awalnya iblis coba tiupkan adalah rasa dihormati hingga membuat kita sungkan.
Iblis tahu dia tidak bisa lagi bermain kasar karena itu dia pakai cara yang
halus untuk menyusup. Saat itu Balak tahu tidak bisa menyerang orang Israel
karena itu dia mulai memberikan hadiah untuk Bileam. Bileam bukan tukang tenung
atau tukang ramal, Bileam adalah seorang Nabi Tuhan bahkan Bileam adalah nabi
bangsa-bangsa.
Saya
ambil contoh, rekan saya ibu Ella adalah seorang nabi dan sekarang beliau bukan
hanya nabi di Mahanaim tetapi juga nabi bangsa-bangsa. Penari kami Odet dan
Tina adalah Penarinya Tuhan dan jelas itu adalah penggilan mereka dan sekarang
mereka bukan penari Mahanaim tetapi penari bangsa-bangsa. Koordinator saya Pak
Lukcy merupakan salah satu contoh Pilar yang teguh dan sekarang beliau bukan
hanya Pilar Mahanaim tetapi juga Pilar bangsa-bangsa. Salah satu guru di
Mahanaim Miss Cherry merupakan salah satu contoh panggilan guru dan sekarang
dia bukan lagi guru Mahanaim tetapi guru bangsa-bangsa.
Akan
ada banyak hal yang membuat kita tidak bisa berkata Ya diatas Ya atau berkata
TIDAK diatas TIDAK. Saya kenal beberapa Hamba Tuhan yang dulunya mereka sangat
tegas. Ketika mereka mulai memiliki banyak teman dibidang sekuler, lalu
teman-temannya mulai memberikan uang, mobil dan memberikan sumbangan yang besar
untuk KKR-KKR yang diadakan. Teman-temannya mulai berkata, “Pak tidak apa-apa
kan kalau saya nyogok lalu diberkati.” Beberapa teman lainnya mulai berkata : “Ayolah
Pak sekali-sekali ikut ke Karaoke. Maaf ya Pak ini bukan istri saya tetapi
simpanan saya tapi tenang pak saya sudah berusaha untuk putusin, nanti bapak
konselingin ya.” Hamba Tuhan ini mulai sungkan dan berkata : “Ya” sehingga
membuat dia secara perlahan bergeser dari Tuhan.
Hati-hati
dengan yang namanya Sungkan, ada banyak hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan memilih
temannya daripada Tuhan. Banyak orang memilih menyenangkan orang lain daripada
Tuhan. Hati-Hati itu adalah jebakan iblis untuk menggeser dan menghalangi
destiny kita. Banyak Pemimpin memilih “damai” daripada konfrontasi, semua
adalah kesungkanan yang berbahaya.
Sumber
: Buku Alarm Hati
Jurnalis
: Joshua Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar