His Manifested Presence
His Manifested
Presence
Ev. Mikhael Iin
Tjipto
Tuhan
menyatakan KemuliaanNya dengan berbagai macam cara dari jaman ke jaman. Pada
waktu jaman Musa, Tuhan menyatakan diriNya dengan membelah lautan dihadapan
bangsa Israel, membuat sepuluh tulah supaya Mesir melepaskan cengkreamannya
atas bangsa Israel. Ketika Tuhan menyatakan kemuliaanNya seperti permintaan
Musa, maka Tuhan hanya bisa memberi punggungnya untuk dilihat Musa sebab semua
orang yang memandang Wajah Allah pasti akan mati. Tidak ada seorangpun yang sanggup
menghadapi kekudusanNya. Dan di moment itu hanya Musa yang tahu persis
bagaimana rasanya pengalaman seperti itu.
Pasti
ada begitu banyak pertanyaan, “Allah yang begitu kudus apakah mudah untuk
dijumpai ?” Apa yang bisa menarik hadiratNya turun ?” Kerinduan hati manusia
untuk bertemu dengan Penciptanya dan tidak peduli apapun harganya, itulah yang
menarik hadiratNya turun dengan dahsyat.
Daud
adalah pribadi yang banyak membahas soal Allah yang suka menyembunyikan diri di
dalam kekelaman. Dia menjerit-jerit memohon supaya Tuhan tidak bersembunyi dan
segera menolongnya, dia juga tahu kalau Tuhan menyembunyikan diri karena dia
berdosa dan dia pun berteriak meminta Tuhan mengampuninya.
Yesaya
membahas tentang Allah yang menyembunyikan diriNya dalam kekelaman tetapi kitab
lain berkata Mata Tuhan menjelajah ke seluruh bumi, mencari orang-orang yang
mencariNya.
Karena mata o
TUHAN menjelajah seluruh bumi 1
untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia
2 .
Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, p
oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan. q "
(2 Tawarikh 16:9)
Berdiam
dalam kekelaman jauh dari manusia, itulah yang dipilih Allah supaya Dia tidak
menghanguskan manusia karena dosa-dosa mereka. Tetapi jika batin dan hati
manusia berpaling dari dosa dan mencari Tuhan itu ternyata bisa menarik hatiNya
untuk keluar dari kekelaman dan menghampiri manusia. Daud mengenal Tuhan karena
kerinduannya seperti Samudera Raya berpanggil-panggilan dengan Allah karena itu
timbul dari hatinya yang berkata kepada Tuhan betapa inginnya Daud membangun
rumah bagi Tuhan namun Allah menjawabnya.
22:8 tetapi firman TUHAN datang kepadaku, demikian:
Telah kautumpahkan sangat banyak darah dan telah kaulakukan peperangan f
yang besar; engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, g
sebab sudah banyak darah kautumpahkan ke tanah di hadapan-Ku. 22:9 Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir
bagimu; ia akan menjadi seorang yang dikaruniai keamanan. h
i
Aku akan mengaruniakan keamanan kepadanya dari segala musuhnya di sekeliling.
Ia akan bernama Salomo; j
sejahtera dan sentosa k
akan Kuberikan atas Israel pada zamannya. 22:10 Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku
l
dan dialah yang akan menjadi anak-Ku m
dan Aku akan menjadi Bapanya; Aku akan mengokohkan n
takhta kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya. o
(1 Tawarikh 22 : 8 – 10)
Lahir
dari kerinduan Daud dijawab oleh Cinta Tuhan maka Tuhan mengaruniakan keamanan
begitu rupa di jaman Salomo sehingga apa yang dirindukan Daud tergenapi. Ketika
Bait Suci selesai dikerjakan maka Hadirat Tuhan turun dengan dahsyat sampai
para imam tidak bisa melakukan kebaktian, mereka tidak tahan berdiri karena
pekatnya Hadirat Tuhan, pekatnya Kemuliaan Tuhan yang dinyatakan di hari itu.
Allah
berdiam dalam kekekalan menjawab kerinduan Daud dan turun dalam bobot kemuliaan
yang hampir-hampir tidak ada manusia yang tahan. Apakah kita punya kerinduan
untuk menarik Hadirat Tuhan turunn ? Bukan hanya karena kita membutuhkan
pertolonganNya tetapi karena kita begitu merindukanNya. Kita tidak tahan lagi
dengan tirai tipis yang berada diantara kita dengan Tuhan dan dari pihakNya
salib sudah mengoyakan dan membelah tirai itu. Bagaimana dari pihak kita ?
Beranikah kita berkata, “Tidak peduli apapun harganya Tuhan, aku ingin bertemu
denganMu atau aku seperti mati rasanya.” Apakah ada kerinduan seperti itu
dihatimu ? Di hati setiap kita ?
6:1 Pada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN
telah memutuskan untuk diam dalam kekelaman. a
6:2 Sekarang, aku telah mendirikan rumah kediaman
bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya. b "
(2 Tawarikh 6 : 1 – 2)
Tuhan
yang berdiam dalam kekelaman memutuskan untuk turun menemui umatNya karena
perjanjianNya dengan Daud. Kita bisa melihat kekuatan Cinta yang ajaib antara
Allah dengan manusia dan apakah pengalaman Daud tidak membuat kita cukup
merindukanNya ?
Allah
yang membawa kita keluar dari kegelapan, dari lumpur dosa adalah Allah yang mau
mati bagi kita karena Dia tidak ingin ada jarak antara Dia dengan ciptaanNya.
Jika kita tahu rasanya seperti apa, kurang lebih seperti seorang ibu yang
pernah kehilangan anaknya. Dimana ada sebuah kerinduan yang sangat menyakitkan
yang tidak bisa hilang. Saya tahu persis rasanya. Saya pernah dibawa mengenal
hatiNya lebih dalam waktu saya hamil anak ketiga dan anak saya yang ketiga
meninggal karena sakit. Hari-hari itu saya benar-benar tidak ingin sendiri,
jadi siapapun yang mau konseling saya terima dan saya isi hari-hari saya penuh
dengan apapun. Sebab ketika saya sendiri, kerinduan saya dengan anak saya yang
meninggal datang dan itu sangat sakit rasanya. Seperti itu kerinduan Allah
kepada manusia sesungguhnya.
Karena
itu di dalam tempat persembunyianNya yaitu didalam kekelaman HatiNya, Dia
mencari umat manusia yang merindukan dan mencari Dia.
Rindukah
kita akan kehadiranNya ?
Seberapa
Rindukah kita akan kehadiranNya ?
Jatiwangi,
29 Juni 2016
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Sumber
:
Buku
Kabod His Manifested Presence
Ev.
Mikhael Iin Tjipto Purnomo
Halaman
1 – 5
Blessed
To Bless - Bekasi
Komentar
Posting Komentar