Kabod
Kabod
Ev. Mikhael
Indriati Tjipto
“Namun Engkau telah membuatnya
hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
(Mazmur 8 : 6)
Apa
yang membuat manusia berlaku begitu bercela dan tidak tahu diri dengan segala
sifat human naturenya ? Sekalipun dia mengenal Yesus, berbahasa roh dan rajin
membaca Alkitab namun kelemahan di jiwanya dan penyimpangan seakan masih terus
mengikutinya ?
Selesai
pelayanan selalu diikuti dengan keinginan-keinginan yang tidak benar yang
menjerit minta dipenuhi. Mengapa ?
Karena
mereka telah kehilangan Kemuliaan Allah. “Karena
semua orang telah berbuat doasa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” (Roma 3
: 23)
Apa
itu Kemuliaan Allah ? Kemuliaan Allah adalah Hadirat Tuhan yang tinggal dalam
hidup seseorang, dan juga Sifat Ilahi yang ditanam disetiap manusia yang
membuktikan bahwa manusia mempunyai Gen Allah. Hati kita harus bisa merasakan
kerinduanNya untuk mengembalikan Kemuliaan itu kepada manusia lewat peristiwa
salib.
Jika
kita menyadari di batin kita betapa Tuhan ingin menyatu dengan manusia dan
tidak ingin berjarak, adakah kerinduan itu naik dihadapanNya ? Allah tahu
persis ketika manusia jatuh dalam dosa, dimana manusia tidak mampu lagi untuk
hidup benar dan berkenan dan akan semakin berjarak dengan Tuhan dan ujungnya
adalah kematian kekal maka Dia melakukannya untuk kita lewat kayu salib. Dan
karena KemurahanNya kita murni mendapatkan hadiah keselamatan. Dan jika kita
bisa berada sedekat yang kita mau dengan Allah lewat kematian Yesus Kristus mengapa
kita masih begitu mengingini yang lain ?
Jadi
adalah mungkin untuk manusia menemukan kemuliaannya lagi yaitu hanya dengan
cara menyatu kembali dengan Allah. “Tetapi
siapa yang mengikatkan dirinya dengan Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.” (1
Korintus 6 : 17).
Namun
sesungguhnya usaha apapun yang kita lakukan tidak akan bisa mencapai Allah.
Usaha apapun yang kita buat tidak akan membuat kita bisa mendapatkan kembali
kemuliaan itu. Tetapi usaha kita bisa dan akan menggerakkan belas kasihan Tuhan
untuk mengulurkan tanganNya membawa kita kembali menyatu denganNya. Namun dalam
segala hal yang dilihatNya adalah hati kita.
Hati
Yang Berbalik dan Bertobat (2 Tawarikh 7 : 14)
Hati
Yang MerindukanNya (Yohanes 20 : 1)
Hati
Yang Begitu MempercayaiNya – Trust His Heart (Mazmur 56 : 4)
Hati
yang betiu mempercayaiNya adalah disaat kita sedang hidup dalam kekelaman dan
bahkan patah semangat tetapi yang terdalam adalah menantikanNya dan berharap
kepadaNya. Bahkan dari mulut kita keluar ucapan syukur yang naik dihadapanNya
dan ternyata hati yang seperti itu yang
dapat menyentuh hati Tuhan bahkan tidak menyalahkan Tuhan sedikitpun atas
masalah yang menimpanya. Kita bisa temukan banyak cerita Daud dengan Tuhan.
Kita
belajar bagaimana awal lahirnya kerinduan haati Daud untuk membangun Bait Suci
Rumah untuk Tuhan.
Tabut dipindahkan ke Yerusalem
6:1 Daud mengumpulkan pula semua orang pilihan di
antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya. 6:2 Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari
Baale a -Yehuda
dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut b
Allah, yang disebut dengan nama TUHAN c
semesta alam yang bertakhta d
di atas kerubim. e
6:3 Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta
f
yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. g
Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu. 6:4 Uza berjalan di samping tabut Allah itu, sedang
Ahyo berjalan di depan tabut itu. 6:5 Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari h
di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus,
rebana, kelentung dan ceracap. i
6:6 Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan
Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu
memegangnya, j
karena lembu-lembu itu tergelincir. 6:7 Maka bangkitlah murka TUHAN 1 terhadap Uza, lalu Allah membunuh
k
dia di sana karena keteledorannya l
itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu. 6:8 Daud menjadi marah, karena TUHAN telah menyambar
m
Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Peres-Uza n
sampai sekarang. 6:9 Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN,
lalu katanya: "Bagaimana o
tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?" 6:10 Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut
TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke
rumah Obed-Edom, p
orang Gat itu. 6:11 Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di
rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi
rumahnya. q
6:12 Diberitahukanlah kepada raja Daud, r
demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada
padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut
Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud 2 dengan sukacita. 6:13 Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu
melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan s
seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. 6:14 Dan Daud menari-nari t
di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod u
dari kain lenan. 6:15 Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut
TUHAN itu dengan diiringi sorak v
dan bunyi sangkakala. w
6:16 Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud,
x
maka Mikhal, y
anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud
meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang
rendah Daud dalam hatinya. 6:17 Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan
di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, z
kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran a
dan korban keselamatan di hadapan TUHAN. 6:18 Setelah Daud selesai mempersembahkan b
korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah c
bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam. 6:19 Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu,
kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, d
kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue
kismis. e
Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya. 6:20 Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada
seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya:
"Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi 3 f
dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa
dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu
menelanjangi dirinya!" 6:21 Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: "Di
hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap
keluarganya untuk menunjuk g
aku menjadi raja h
atas umat TUHAN, yakni atas Israel, --di hadapan TUHAN aku menari-nari, 6:22 bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari
pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak
perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati." 6:23 Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai
hari matinya. (2 Samuel 6 : 1 – 23)
Jatiwangi, 29 Juni 2016
By His Grace
Jurnalis : Joshua Ivan Sudrajat S
Sumber :
Buku Kabod – His Manifested Presence
Halaman : 24 – 28
Ev. Mikhael Indriati Tjipto
Blessed To Bless - Bekasi
Glory Haleluya !!!
BalasHapus