TOV
AOC BANDUNG
21 JULI 2014
By: Ev. Nany Susanty
TOV
Seringkali yang kita anggap itu yang menurut kita baik, dan yang menurut
kita baik, itu yang baik. Padahal TOV itu adalah baik menurut TUhan,
bukan menurut kita. Seringkali yang baik menurut Tuhan, belum tentu yang
baik menurut kita. Terkadang Tuhan merencanaan sesuatu, misalnya cara
Tuhan pertama kali membuat Maria bertemu dengan Malaikat Gabriel.
Menurut Tuhan, ini adalah yang terbaik, tapi yang dihadapi Maria hari
demi hari, dia harus menghadapi yang namanya menunggu kandungannya
keluar, dia harus naik keledai, dia tidak dapat penginapan, dll.
Seringkali kita juga seperti itu, yang menurut Tuhan baik, tapi kita
menghadapi hari demi hari itu seperti pergumulan yang berat.
TOV:
T = Tuhan, harus mendahulukan Tuhan lebih dari segalanya. Dalam seluruh hidupmu, harus mendahulukan Tuhan LEBIH dari kepentinganmu sendiri, O = Obey / Taat. Kita harus menjadikan Tuhan sebagai Raja yang berdaulat atas hidup kita, mengakibatkan apapun yang diputuskan Tuhan, kita mau lakukan semuanya, taat seperti yang Tuhan mau, dan akhirnya akan mencapai V, yaitu: V = Victory / Kemenangan.
Ketahui kalau apapun yang kita alami hari-hari ini itu pasti yang terbaik untuk kita, sekalipun sepertinya kenyataannya tidak. Tahu persis, kalau apapun kehendak Tuhan itu pasti yang terbaik, yang baik untuk setiap kita. Namun seringkali kita tidak mengerti apa yang jadi rencana Tuhan, tapi kalau kita jalani hari demi hari baru bisa kita lihat secara keseluruhan kehendak Tuhan.
Amsal 8:6,9
6: Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat.
"aku" di sini adalah hikmat, dan hikmat itu adalah Tuhan sendiri. 9: Semuanya itu jelas bagi yang cerdas, lurus bagi yang berpengetahuan.
"itu" di sini adalah perkara-perkara yang dalam.
Apa maksudnya?
Untuk kita bisa mencapai, mengerti, dan mendapatkan perkara-perkara yang dalam ini, dibutuhkan kecerdasan. Orang yang tidak lurus, tidak akan bisa menangkap, dan artinya bukan orang yang berpengetahuan. Orang yang cerdas, tidak sekedar pandai, tapi dia cepat menangkap. Orang pandai belum tentu cepat menangkap, karena terkadang kepandaiannya untuk dirinya sendiri, untuk mengajar orang lain belum tentu bisa. Engkau mau berkata bagaimanapun, orang cerdas akan cepat menangkap dan mengerti, dan inilah yang Tuhan mau atas hidup kita. Kita harus cerdas, berpengetahuan, karena kalau tidak, kita tidak bisa menangkap, dan tidak bisa mendapatkan ketepatan itu. Di dalam Tuhan, kita tidak perlu banyak berpikir, karena ketika berpikir, seringkali akan keluar alternatif-alternatif di dalam hidup kita, dan akhirnya kita bisa gagal. Kalau mau mencapai yang TOV, harus dengan kecerdasan, harus juga dengan pengetahuan!
TOV:
T = Tuhan, harus mendahulukan Tuhan lebih dari segalanya. Dalam seluruh hidupmu, harus mendahulukan Tuhan LEBIH dari kepentinganmu sendiri, O = Obey / Taat. Kita harus menjadikan Tuhan sebagai Raja yang berdaulat atas hidup kita, mengakibatkan apapun yang diputuskan Tuhan, kita mau lakukan semuanya, taat seperti yang Tuhan mau, dan akhirnya akan mencapai V, yaitu: V = Victory / Kemenangan.
Ketahui kalau apapun yang kita alami hari-hari ini itu pasti yang terbaik untuk kita, sekalipun sepertinya kenyataannya tidak. Tahu persis, kalau apapun kehendak Tuhan itu pasti yang terbaik, yang baik untuk setiap kita. Namun seringkali kita tidak mengerti apa yang jadi rencana Tuhan, tapi kalau kita jalani hari demi hari baru bisa kita lihat secara keseluruhan kehendak Tuhan.
Amsal 8:6,9
6: Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat.
"aku" di sini adalah hikmat, dan hikmat itu adalah Tuhan sendiri. 9: Semuanya itu jelas bagi yang cerdas, lurus bagi yang berpengetahuan.
"itu" di sini adalah perkara-perkara yang dalam.
Apa maksudnya?
Untuk kita bisa mencapai, mengerti, dan mendapatkan perkara-perkara yang dalam ini, dibutuhkan kecerdasan. Orang yang tidak lurus, tidak akan bisa menangkap, dan artinya bukan orang yang berpengetahuan. Orang yang cerdas, tidak sekedar pandai, tapi dia cepat menangkap. Orang pandai belum tentu cepat menangkap, karena terkadang kepandaiannya untuk dirinya sendiri, untuk mengajar orang lain belum tentu bisa. Engkau mau berkata bagaimanapun, orang cerdas akan cepat menangkap dan mengerti, dan inilah yang Tuhan mau atas hidup kita. Kita harus cerdas, berpengetahuan, karena kalau tidak, kita tidak bisa menangkap, dan tidak bisa mendapatkan ketepatan itu. Di dalam Tuhan, kita tidak perlu banyak berpikir, karena ketika berpikir, seringkali akan keluar alternatif-alternatif di dalam hidup kita, dan akhirnya kita bisa gagal. Kalau mau mencapai yang TOV, harus dengan kecerdasan, harus juga dengan pengetahuan!
Tuhan itu luar biasa, tapi ketika kita mengalami, apakah engkau bisa
berkata seperti itu? Yang penting sekarang bagaimana engkau bisa
menjadikan Tuhan yang utama, dan taat dengan apa yang Tuhan mau.
Untuk masuk dalam TOV, diperlukan:
1. Hati hamba, hineni
Kejadian 21:9-14
9: Pada waktu itu Sara melihat, bahwa
anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang
main dengan Ishak, anaknya sendiri.
10: Berkatalah Sara kepada Abraham:
"Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak
akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."
11: Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.
12: Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena
hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu,
haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
13: Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu."
14: Keesokan harinya pagi-pagi Abraham
mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia
meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian
disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di
padang gurun Bersyeba.
Ada 2 hal mengenai kehambaan.
1. Abraham pada saat mendapatkan "ultimatum" dari istrinya (Sara), dia
sempat sebal hatinya, namun sekalipun itu tidak cocok dengan hatinya,
dia mau taat.
2. Kata Hagar itu artinya hamba. Padahal Hagar saat itu sebenarnya sudah
menjadi istri Abraham, dan dalam hukum, anak sulung itu adalah Ismail,
dan Hagar itu punya hak sebagai istri yang sah.
Kejadian 16:3
3: Keesokan harinya pagi-pagi Abraham
mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia
meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian
disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di
padang gurun Bersyeba.
Tapi ketika Hagar diusir keluar, dia memang masih sebagai istri Abraham,
namun dia tetap tahu persis, keputusan Abraham memang tidak masuk
akalnya, tapi dia tetap sadar statusnya sebagai hamba, dia sepatah
katapun tidak berbicara, dan inilah yang Tuhan rindukan dalam hidup
kita. Apapun yang kita alami, kita dinista, kita dianiaya, kita tidak
membantah, tidak membela diri. Saat-saat kita diperlakukan tidak benar
oleh orang lain sekalipun kita benar ataupun salah, belajar untuk diam,
kita adalah hamba! Alkitab tidak pernah berkata untuk kita melawan kalau
ada yang berbuat jahat atas hidup kita. Belajar punya hati seorang
hamba, dan Hagar ini benar-benar menjadi hamba, menjadi budak, sekalipun
apapun yang terjadi, dia tetap sebagai budak.
Hagar pernah ditindas oleh Sara ketika dia sedang hamil, dia pernah tidak kuat, namun apa yang terjadi?
Kejadian 16:8-9
8: Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari
manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari
meninggalkan Sarai, nyonyaku."
9: Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
Malaikat tetap berkata kepadanya "hamba Sarai", bukanlah "istri Abraham"
untuk kembali sekalipun dia ditindas, dan inilah yang namanya hati
seorang hamba. Sekalipun ditindas, sadar, kalau sebenarnya kita tidak
punya hak sama sekali, dan apapun yang kita alami saat-saat ini, itu
agar kita mencapai TOV. Sekalipun ditindas, dan bahkan akhirnya diusir,
dia tetap tidak melawan, dia tetap taat.
Kejadian 21:15-16
15: Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak,
16: dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya:
"Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ,
menangislah ia dengan suara nyaring.
Bayangkan penderitaan Hagar saat itu, tapi dia tetap menjerit kepada
Tuhan. Dalam penderitaan yang amat dalam, dia sempat merasa tidak
sanggup, tapi telinga Tuhan tidak kurang panjang untuk mendengar setiap
pergumulannya. Dalam masalah apapun, TETAP BERTAHAN, PASTI engkau akan
alami pertolongan Tuhan!
Kejadian 21:17-19
17: Allah mendengar suara anak itu, lalu
Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya:
"Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah
mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.
18: Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar."
19: Lalu Allah membuka mata Hagar,
sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air,
kemudian diberinya anak itu minum.
Kalau engkau sudah tidak kuat, Tuhan tetap akan beri pertolongan
kepadamu tepat pada waktuNya, dan matamu akan dibukakan untuk bisa
melihat pertolongan Tuhan. Apapun yang orang lain lakukan terhadap
dirimu, jangan berkata kalau engkau tidak terima kalau engkau mau
mencapai victory.
2. Tetap ada dalam jalur Tuhan, jangan keluar
Sekalipun dia sudah lari dari Sara saat itu, sudah tidak kuat, tapi
akhirnya dia disuruh malaikat untuk kembali kepada Sara, dan akhirnya
dia tetap masuk dalam jalur Tuhan. Tetap bertahan sampai garis akhir!
FINISH STRONG!
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -
Jurnalis : Bobby Hartanto
Komentar
Posting Komentar