Kesaksian Nick Vujicic
Kesaksian Nick Vujicic
Sumber : Wikipedia
Nicholas
James Vujicic lahir dari keluarga Kristen Serbia di Melbourne,
Australia, pada 4 Desember 1982. Ibu Nick adalah seorang perawat, dia
tahu apa yang harus dia lakukan ketika dia hamil, dia mengawasi dietnya,
berhati-hati tentang obat-obatan, dan tidak mengonsumsi alkohol,
aspirin, atau pembunuh nyeri lainnya. Dia pergi ke dokter terbaik dan
dokter meyakinkan segalanya berjalan lancar. Ayah Nick adalah seorang
programmer komputer, akuntan, dan juga seorang pengkhotbah. Ayah dan Ibu
Nick tidak menyangka bayi pertamanya itu lahir dengan kondisi cacat
fisik. Nick lahir dengan gangguan tetra-amelia langka. Tetra-amelia
adalah kelainan kongenital sangat jarang. Dia lahir tanpa tangan dan
kaki, padahal masa kehamilan ibunya lancar dan tidak ada riwayat
keluarga dengan kondisi fisik demikian. Nick hanya memiliki satu kaki
dengan 2 buah jari yang menonjol dari paha kirinya. Cacatnya datang
tanpa penjelasan medis – sebuah kejadian langka yang disebut phocomelia.
Keluarga Nick menangis histeris, sedih, dan bertanya-tanya mengapa hal
kejam ini akan terjadi pada mereka.
Ayah Nick
menempatkannya di dalam air pada usia 18 bulan dan memberikan keberanian
untuk belajar berenang. Ayahnya juga mengajarkan bagaimana mengetik
dengan jari kakinya saat berusia 6 tahun. Ibunya menemukan sebuah
perangkat plastik khusus agar dia bisa memegang pena dan pensil.
Kehidupan Nick dipenuhi dengan kesulitan demi kesulitan sepanjang
hidupnya. Dia tidak bisa bersekolah di sekolah anak-anak normal karena
cacat fisiknya. Hukum Australia melarangnya bersekolah di sekolah
tersebut.
Ibu Nick
terus berjuang untuk mengubah hukum dan berkat kegigihan ibunya, Nick
akhirnya bisa bersekolah. Dia adalah salah satu siswa cacat pertama yang
menuntut ilmu di sekolah umum. Dia belajar menulis menggunakan dua jari
kaki di kaki kirinya. Nick belajar berenang, menangkap ikan dan bermain
sepak bola. Nick juga bisa melempar bola tenis, menjawab telepon,
menaiki tangga, menyisir rambut sendiri, dan menggosok gigi. Dia
memiliki kursi roda listrik yang ia gunakan untuk melakukan setiap
aktifitasnya di luar rumah.
Namun saat
dia usia 8 tahun, dia selalu diejek, dibully, ditolak, dan dijauhi
teman-temannya di sekolah. Dia pergi ke ibunya bercerita sambil
menangis. Pada usia sepuluh, Nick mencoba menenggelamkan dirinya di
kamar mandi tapi untungnya upaya itu tidak berhasil. Ketika dia mau
menenggelamkan tubuhnya di dalam bak mandi, dia mendapat suatu
penglihatan ketika dia meninggal nanti orang tua yang sangat
mencintainya akan menangis dikuburannya dan di situ dia sadar bahwa apa
yang dilakukannya adalah salah. Nick sangat tertekan. Nick seringkali
menyendiri ditengah kesepian dan depresi yang melandanya, dan dalam
kesendirian dan keputus-asaannya, dengan berderai air mata dan rintih
tangis pilu, ia bertanya mengapa ia berbeda dengan anak-anak lainnya?
Dan saat
kesendiriannya itu Nick selalu berdoa dan memohon dengan sangat kepada
Tuhan untuk melakukan mujizat bagi dirinya, membiarkan dia tumbuh
menjadi besar seiring dengan tumbuh besarnya juga lengan dan kakinya,
tapi itu tidak pernah sama sekali terjadi. Dia tetap tidak mempunyai
lengan dan kaki. Sering muncul pertanyaan yang tak pernah bisa terjawab,
mengapa dia bisa terjebak dalam tubuh yang mengerikan ini?
Dia tidak
pernah percaya diri, dia selalu berpikir bagaimana supaya hidup normal.
Bagaimana dengan masa depannya, pasti akan mengalami penolakan dan
kesepian. Pasti tidak akan punya pekerjaan, punya istri dan anak.
Ketika dia
berusia 13 tahun, dia membaca sebuah artikel surat kabar tentang seorang
pria cacat yang berhasil mencapai hal-hal besar dan membantu orang
lain, bermain golf dengan klub terselip di bawah dagunya. Dia menyadari
mengapa Allah telah membuatnya seperti ini, untuk memberi harapan kepada
orang lain. Itu sangat menginspirasinya dan dia memutuskan untuk
menggunakan hidupnya untuk mendorong orang lain dan memberi mereka
pengharapan.
Menurut
Nick, kemenangannya melawan keputus-asaan dan ketidak berdayaan, serta
munculnya gairah hidup yang dimilikinya adalah karena imannya kepada
Tuhan Yesus, dukungan dan kasih sayang keluarganya, teman-temannya yang
mengasihinya, serta banyak orang yang dia temui selama hidupnya yang
telah mendorongnya untuk selalu mempunyai pengharapan dan semangat untuk
terus berjuang.
Bahkan
akhirnya, dia mulai menyadari bahwa hal-hal yang dia kerjakan
sehari-hari dalam kondisi fisik terbatas itu, kemudian menjadi inspirasi
bagi orang lain yang mempunyai keterbatasan fisik, bahkan orang-orang
dengan kondisi fisik yang sempurna sekalipun. Dia berterima kasih kepada
Tuhan bahwa dia masih hidup dan menyadari bahwa hidupnya sangat berarti
bagi dirinya dan juga orang lain.
Pada tahun
1990 Nick memenangkan Citizen Muda Australia of the Year untuk
keberanian dan ketekunan. Pada tahun 2005, Nick dinominasikan untuk
Penghargaan sebagai “Young Man Australia of the Year”, yang merupakan
kehormatan besar di Australia. Kehormatan penghargaan bagi orang muda
untuk keunggulan mereka dan pelayanan kepada masyarakat dan bangsa,
serta prestasi pribadi mereka. Nominasi untuk penghargaan ini hanya
diberikan kepada orang yang benar-benar inspiratif dan berpretasi.
Pada usia 19
tahun Nick telah berkeliling dunia, berbagi cerita dengan jutaan orang,
berbicara kepada berbagai kelompok yang berbeda seperti siswa, guru,
pemuda, pebisnis pria dan wanita, pengusaha, dan jemaat gereja dari
semua ukuran. Dia juga menceritakan kisahnya dan telah diwawancarai
televisi di seluruh dunia.
Sampai
sekarang Dia secara rutin melakukan perjalanan internasional untuk
berbicara dengan jemaat-jemaat Kristen, sekolah, dan rapat perusahaan.
Dia telah memberitakan injil kepada lebih dari tiga juta orang dan lebih
dari 27 negara. Termasuk di negara Islam, Budha, Hindu, dan Komunis.
Nick lulus
dari Griffith Universiy pada usia 21 dengan dua jurusan Akuntansi dan
Keuangan Perencanaan. Dia juga mendirikan organisasi nirlaba “Hidup
Dengan Keterbatasan”. Sekarang Dia telah memiliki perusahaan, istri,
dan anak.
Vujicic
mempromosikan karyanya melalui acara televisi seperti The Oprah Winfrey
Show dan juga dengan menulis buku pertamanya yang berjudul Life Without
Limits: Inspiration for A Ridiculously Good Life, pertama kali
diterbitkan oleh Random House tahun 2010. Dia juga menulis buku
berjudul, “No Arms, No Legs, No Worries”. Dia muncul dalam film pendek
“The Circus Butterfly” yang memenangkan Doorpost Film Project’s tahun
2009, dan penghargaan Film Pendek Terbaik di Method Fest Film Festival,
di mana Vujicic juga dianugerahi Aktor Terbaik dalam film pendek
Butterfly Circus, dia juga memenangkan Film Pendek Terbaik di Feel Good
Film Festival di Hollywood pada tahun 2010.
Nick Vujicic
membuktikan bahwa dirinya mempunyai keberanian yang besar di tengah
keterbatasan fisiknya. Nick juga menginspirasi banyak orang dengan dan
tanpa cacat untuk terus berusaha dan melakukan yang terbaik dalam segala
sesuatu yang dapat mereka lakukan dalam kehidupan mereka.
Nick selalu
mengatakan, “Jika Anda memiliki keinginan dan semangat untuk melakukan
sesuatu, dan jika itu kehendak Allah, Anda akan memperolehnya pada saat
yang paling tepat dan paling baik”.
Komentar
Posting Komentar