PILAR EKSEKUSI
Pilar Eksekusi
Ev. Mikhael Indriati Tjipto
Di
Acara Festival Pelajar Bethkasih, saat tentara melihat penari-penari, mereka
berkata bahwa penari-penari adalah anak-anak yang ajaib, kuat-kuat dan mereka
heran dari mana penari punya kekuatan seperti itu ? Dari pagi sampai sore
menari tapi tidak lelah. Tentara itupun tidak mudah kagum atau memuji saudara.
Tapi mereka pun bisa melihat yang ajaib, mulai dari cara anak-anak
menghidangkan makanan, menyambut tamu, jualan di pasar murah dan sebagainya
sangat rapi. Tuhan sudah memberi kekuatan eksekusi didalam kita.
Latihan
dan persiapan bisa dilakukan berhari-hari sebelumnya tapi kalau di hari H tidak
ada kekuatan eksekusi, akan menjadi masalah besar. Ada orang yang sudah melobby
sana melobby sini tapi sesudah menang proyek, malah tidak dikerjakan dengan
baik, akibatnya banyak orang yang komplain dan kecewa.
Contoh
lain ; ada seorang pengusaha yang mau bisnis kripik, sudah dapat pemborong dari
Singapore, tapi saat eksekusi, bahan singkongnya terlambat datang, jenis
singkong yang bagus tidak ada jadi harus pakai jenis yang biasa, juga ada bahan
baku yang terlambat datang. Ini menyebabkan seasonnya terlewat, terlambat kirim
kripiknya, sehingga kapal yang harusnya mengangkut produksi kripik jadi
berangkat lebih dulu dan ujungnya gudang yang sudah disiapkan harus direlakan
disewa oleh orang lain. Akibatnya kripik buatannya ditolak dan perjanjian atau
dealnya yang sudah disepakati jadi batal. Ini artinya belum bisa eksekusi.
Demikian
pula dengan anak-anak yang masih sekolah. Nilai harian bagus, tetapi gagal
diujian akhir. Ini namanya belum sanggup mengeksekusi dengan baik. Tapi hari
ini Tuhan mau berikan kekuatan untuk mengeksekusi hingga tuntas. Mari hargai
ini karena banyak orang yang tidak memilikinya.
Kalau
saudara di Mahanaim, saudara perlu punya kemampuan untuk fleksibel dan mampu
mengatasi semua rencana yang mendadak berubah. Rundown saja bisa berubah secara
terus menerus, sehingga saudara terbiasa mengeksekusi didetik-detik terakhir
dengan apapun yang ada. Berjalan sesuai prosedur itu baik, tapi hanya bagus
diawal karena jika dipeperangan dan kondisi dilapangan saudara tidak dapat
membaca situasi, tidak bisa zig zag dengan Tuhan, itu akan sangat berbahaya.
Saya sering bilang kepada pemusik kami, kalau menyanyi tanpa kekuatan roh itu
percuma. Tidak bisa main-main dan tidak serius.
Ingat
tahun ini diwarnai dengan tahun shio monyet, jadi ada spirit mocking atau pengejek
dan spirit bermain-main. Segala keisengan dan main-main hanya menggerogoti roh
yang didalam. Saya berdoa tahun ini saudara memiliki kemampuan untuk eksekusi,
karena Tuhan sudah sediakan. Misalnya saudara adalah seorang penyembah, jadi
saudara harus menjaga mulut dan lidah saudara karena itu adalah alat perang
yang utama dalam hidupmu. Banyak bercanda, guyon, berkata sia-sia, sembarangan
berbicara, apalagi berkata kotor hanya akan merusak urapan dan memperlemah
kemampuan untuk eksekusi.
Untuk
kekuatan eksekusi dibutuhkan latihan, ketekunan, power, skill, ketepatan,
komunikasi, kerja sama dan passion. Semuanya diramu menjadi satu dengan
komposisi yang tepat. Ada suatu hari saya harus ke sebuah KKR, tiba-tiba saya
sakit flu berat, padahal itu adalah KKR Kesembuhan Ilahi. Masa pendeta yang
akan mendoakan kesembuhan sakit ? Akan aneh dan sama sekali tidak pantas. Tapi
itulah saatnya saya mengeksekusi. Saya memaksakan diri saya tetap berangkat,
saya doa, menyembah Tuhan dan menjerit kepada Tuhan, lalu saya kotbah dan jujur
ke jemaat bahwa saya juga sakit, maka saatnya sama-sama minta mujizat sama
Tuhan. Tiba-tiba saya merasakan kekuatan RohNya menopang saya. Saya dimampukan
untuk kotbah dengan kuat, datang banyak sekali orang-orang yang sakit, lalu
saya adakan altar call dan hari itu banyak sekali mujijat terjadi. Selalu dalam
saat terakhir ada faktor X yang kita tidak bisa tebak. Tapi kita harus lebih
kuat, bijak dan cerdik untuk menyelesaikan semuanya.
Yosua 10 : 5 – 14
10:5 Lalu kelima raja g
orang Amori h
itu berkumpul dan bergerak maju: raja Yerusalem, raja Hebron, raja Yarmut, raja
Lakhis dan raja Eglon, mereka beserta seluruh tentara mereka. Mereka berkemah
mengepung Gibeon dan berperang melawannya. 10:6 Lalu orang-orang Gibeon itu menyuruh orang
kepada Yosua, ke tempat perkemahan di Gilgal, i
mengatakan: "Jangan menarik tanganmu dari pada hamba-hambamu ini.
Datanglah dengan segera kepada kami, lepaskanlah kami dan bantulah kami, sebab
semua raja orang Amori, yang diam di pegunungan, telah bergabung melawan
kami." 10:7 Lalu Yosua bergerak maju dari Gilgal, dia dan
seluruh tentara j
yang bersama-sama dengan dia, semuanya pahlawan yang gagah perkasa. 10:8 Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Janganlah
takut k
kepada mereka 1 , sebab Aku menyerahkan mereka
kepadamu. l
Tidak seorangpun dari mereka yang akan dapat bertahan menghadapi engkau. m "
10:9 Lalu Yosua menyerang mereka dengan tiba-tiba,
setelah semalam-malaman bergerak maju dari Gilgal. 10:10 Dan TUHAN mengacaukan n
mereka di depan orang Israel, o
sehingga Yosua menimbulkan kekalahan yang besar di antara mereka dekat Gibeon,
p
mengejar mereka ke arah pendakian Bet-Horon q
dan memukul mereka mundur sampai dekat Azeka r
dan Makeda. s
10:11 Sedang mereka melarikan diri di depan orang
Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka TUHAN melempari mereka dengan
batu-batu t
besar dari langit, u
sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih
banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang. 10:12 Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN 2 pada hari TUHAN menyerahkan orang
Amori v
itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari,
berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon! w "
10:13 Maka berhentilah x
matahari 3 dan bulanpun tidak bergerak, sampai
bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah
tertulis dalam Kitab Orang Jujur? y
Matahari tidak bergerak z
di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh. 10:14 Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu
maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara
demikian, sebab yang berperang a
untuk orang Israel ialah TUHAN.
Bangsa
Israel sesudah berjalan semalam-malaman, mereka menyerang dengan mendadak. Dan
tiba-tiba paginya Yosua membuat tindakan yang tidak terduga oleh lawan, bahkan
oleh anak buahnya. Lalu mereka berperang sehari lagi. Bayangkan seberapa besar
kekuatan roh yang ada pada mereka. Tuhan menghujani musuh dengan batu-batu tapi
Yosua memerintahkan pasukan Israel untuk mendorong musuh hingga masuk ke
gua-gua, menutup gua dan melanjutkan pengejaran. Bukankah ini tidak ada di
rencana awal Yosua ? Dan saat 80 persen kemenangan sudah direbut Israel,
matahari hampir terbenam. Yosua tahu jika perang belum selesai, itu berarti
memberi kesempatan kepada musuh untuk mengatur strategi lagi dan memulihkan
diri. Tanpa tanya Tuhan, Yosua memerintahkan matahari dan bulan berhenti.
Mengapa ? Karena Yosua tahu hari itu ada otoritas ditangannya.
Saudara
harus sadar, akan ada satu titik dimana Tuhan letakkan otoritas itu di tangan
saudara, akan ada satu masa dimana Tuhan berikan otoritas dipundak saudara dan
Tuhan berkata : “Nak sekarang “All is Yours”.” Sayangnya banyak yang pasif,
tidak bisa menggunakannya, menunggu Tuhan padahal Tuhan sudah berikan otoritas.
Ini justru yang menyebabkan kekalahan. Karena iblis tahu persis siapa yang
sebenarnya diberi kuasa dan seberapa saudara menggunakan kuasa itu.
Sayangnya
banyak yang tidak tahu bedanya saat kita harus menjadi mezbah, dimana kita
meletakkan otoritas, semua fasilitas dan kenikmatan; dan saat dimana all is
yours, dimana kita bisa gunakan kuasa itu untuk mengusri setan, sakit penyakit,
berkata kepada cuaca karena itu sudah ditangan saudara. Ini tahun dimana Tuhan
memberikan kuasa, tapi jika saudara tidak gunakan jangan salahkan Tuhan kalau
ada orang lain yang mendapatkannya.
Ada
kejadian kecil tapi ini contoh dalam sehari-hari kita harus mengeksekusi dengan
baik untuk kejadian kecil maupun besar. Hari itu saya naik Taksi, tiba-tiba AC
mati. Saya sadar iblis sedang mencoba membuat saya kesal, letih, kecewa dan
lainnya. Banyak hal kecil yang dapat membuat kita gagal mengeksekusi seperti
Saul yang tidak membunuh raja Amalek dan ternaknya, padahal bangsa Israel sudah
menang perang. Saul gagal menyelesaikannya dengan kuat. Jadi saya bersyukur
mulai memuji Tuhan dan bersyukur saat saya kepanasan.
Saya
sadar jika saya mulai kesal, mengeluh dan marah maka hari itu ada banyak hal
yang dicuri iblis. Belum selesai sampai disitu, tiba-tiba taksi mulai
bermasalah lebih lagi, bensin habis ditengah tol dan berhenti sama sekali. Saya
makin tahu ini cara iblis menghalangi saya pelayanan. Kalau saya menunggu taksi
lain lewat dan mencari bantuan maka akan makan waktu lagi. Tapi kalau saya
turun di jalan tol dan jalan kaki lalu keluar tol dan naik ojek maka saya bisa
tepat waktu sampai ditempat pelayanan.
Saya
turun dari taksinya dan sepanjang jalan saya berteriak ke iblis bahwa tanah
yang saya injak adalah milik Tuhan dan saya. Iblis tidak dapat membuat saya
kesal tapi iblis justru membuat saya mempunyai hak legal di daerah itu karena
sudah saya jalani. Saya jalan, naik ojek, kotbah dengan kuat dan hari itu saya
berhasil mengeksekusi dengan reaksi yang tepat. Reaksi yang salah itu
berbahaya, karena dapat menggagalkan hal-hal yang besar yang Tuhan sedang buat
dalam hidup kita. Mari latih diri kita bereaksi dengan tepat agar saudara
memiliki kekuatan eksekusi dengan tepat dan kuat.
Jatiwangi,
26 Juli 2016
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat
Sumber
:
Buku
Pilar-Pilar Masa Penentuan
Ev.
Iin Tjipto Purnomo
Halaman
1 – 10
Blessed
To Bless – Bekasi
Pemesanan
Hubungi :
+62
21 4585 1254 dan +62 8888 377 977
Komentar
Posting Komentar