Posisi Rohani Untuk Memindahkan Kekayaan Bangsa-Bangsa
StevenAgustinus.com
– Banyak orang secara sadar atau tidak disadari mengejar uang dan
kekayaan sebagai prioritas utama di dalam kehidupannya. Bahkan rela
mengorbankan persekutannya dengan Tuhan, keluarga dan kesehatan demi
mendapatkan banyak uang.
Sesungguhnya, kita tidak boleh
menggunakan uang sebagai barometer atau tolok ukur dari “Kekayaan”.
Karena di dalam makna kekayaan sendiri terkandung berbagai pengertian
seperti kesuksesan, pengaruh, jabatan atau posisi, dan uang. Sebelum
kita menginginkan untuk menjadi kaya, maka terlebih dahulu kita harus
membenahi konsep pikir kita mengenai uang. Anda bisa membaca artikelnya
: TUHAN MENGHENDAKI UMATNYA MEMILIKI SUDUT PANDANG INI MENGENAI ‘UANG’
Amsal 13:22
Pengkhotbah 2:26
Yesaya60:1-6
Ulangan 8:18
Ps Steven Agustinus menjelaskan ada
beberapa hal sangat penting untuk kita ketahui dan praktekkan guna
memposisikan kita sebagai orang-orang yang dipercayai Tuhan mengelola
kekayaan bangsa-bangsa :
1. Pemindahan Kekayaan Adalah Merupakan Wujud Dan Kedaulatan Allah
follow instagram : @stevenagustinus
(Ams 13:22; Kej 31; Yak 5:4; Kel
3:21-22) Secara manusia, tidak ada yang bisa kita lakukan untuk
memindahkan kekayaan bangsa-bangsa terjadi ke dalam hidup kita. Yang
bisa kita lakukan adalah memposisikan kerohanian secara akurat dan saat
Tuhan sudah melihat diri kita siap, maka Ia sendirilah yang akan
mewujudkannya hal tersebut. Karena pemindahan kekayaan adalah merupakan
wujud dan kedaulatan Allah
2. Kita Harus Memastikan Kehidupan Kita Telah Selaras Dengan Prinsip Kebenaran & Memperkenan Hati Tuhan
follow instagram : @stevenagustinus
Pengk
2:26 Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat,
pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk
menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada
orang yang dikenan Allah. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Kita harus memastikan untuk kehidupan
kita telah diselaraskan dengan prinsip-prinsip kebenaran dan memperkenan
hati Tuhan. Tidak lagi hidup bergantung dan mencintai diri sendiri,
cinta uang serta cinta akan uang.
Tuhan ingin memastikan bahwa kitalah
orang benar yang Ia cari. Karena Tuhan tidak akan pernah memindahkan
kekayaan orang fasik kepada orang fasik lainnya yang masih mencintai
uang, dunia dan dirinya sendiri.
3. Pemindahan Kekayaan Yang Akan Ia Kerjakan Memiliki Agenda Kerajaan
follow instagram : @stevenagustinus
Pemindahan kekayaan yang akan Tuhan
kerjakan sudap pasti memiliki agenda dari kerajaan surga. Jadi kita
harus memiliki konsep pikir bahwa kekayaan yang Tuhan beri adalah bukan
untuk memperkaya diri sendiri tetapi tujuannya untuk memperluas Kerajaan
Tuhan (Yes 60:1-6, Ul 8:18)
baca artikelnya : HUKUM ILAHI BAGI TERJADINYA KEMERDEKAAN FINANSIAL (FINANCIAL FREEDOM)
Sikap hati yang selaras dengan kebenaran
dan memperkenan hati Tuhan akan memposisikan diri kita secara rohani
untuk mengalami pemindahan kekayaan. Kita harus membangun gaya hidup
ilahi, yakni :
a. Bangun Gaya Hidup “Just Enough”
follow instagram : @stevenagustinus
Pengertian “cukup” bagi masing-masing
orang memang berbeda, karena dipengaruhi oleh status sosial dari
masing-masing orang. Namun meski kita memiliki pengertian hidup yang
“cukup” berbeda satu sama lain, kita harus tetap menerapkan prinsip apa
yang kita miliki, harus kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan primer.
Jangan menggunakan uang yang ternyata hanya untuk memenuhi kebutuhan
sekunder melebihi kebutuhan primer. Pastikan kita melakukan pengelolaan
uang dengan bijaksana dan benar, jangan sampai kita berhutang hanya demi
memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekunder.
Ams 30:8
Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan
kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang
menjadi bagianku.
Ams 30:9
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa
TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama
Allahku.
b. Membangun Integritas Dalam Hal Keuangan
(baca artikelnya : Tuhan Menghendaki UmatNya Memiliki Sudut Pandang Ini Mengenai Uang)
Ada beberapa hal yang harus kita terapkan untuk membangun integritas dalam hal keuangan pada diri kita :
- Setiap hutang harus menjadi proritas utama untuk diselesaikan (baca artikelnya : BERSAMA TUHAN MENYELESAIKAN SEMUA HUTANG)
- Jika ada orang yang menitipkan sejumlah uang kepada kita, maka semua harus jelas dan dipergunakan secara benar (Luk. 16: 10-12).
- Menjaga kekonsistenan dalam hal memberi dan perpuluhan. Setelah kita didorong untuk memberi atau menabur ke sebuah pelayanan, maka sikap hati kita tidak boleh ‘mengatur’ atau mengontrol pelayanan tersebut seperti sesuai dengan keinginan kita. Lakukan saja apa yang menjadi bagian kita yang Tuhan suruh untuk kita lakukan. Hingga saat Tuhan mulai mempromosikan kita, maka kita tidak akan kesulitan memberi atau menabur dengan jumlah yang besar. Karena sejak semula kita sudah terus dilatih untuk setia pada perkara kecil, dan Tuhan mulai mempercayakan hal yang besar.
- Jika Tuhan menemukan orang-orang yang bisa Ia percayai, Ia akan mencurahkan semua yang Ia miliki kepada orang yang bersangkutan. Karena perkara kekayaan adalah hal yang sangat kecil di hadapan Tuhan, namun bagi Tuhan yang terpenting adalah menemukan umat yang benar-benar mencintai Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan serta tidak ada lagi kehidupan
c. Jadikan Uang, Kesuksesan, Ketenaran dan Jabatan Hanya Sebagai Alat/ Sarana Untuk Mewujudkan Kehendak-Nya
follow instagram : @stevenagustinus
Kita harus memiliki sikap hati bahwa
uang, kesuksesan, ketenaran dan jabatan hanya sebagai alat atau sarana
untuk mewujudkan kehendak Tuhan di muka bumi ini. Dan bukan digunakan
untuk kepentingan pribadi kita sendiri (Luk 16:9, Pengk 10:19, 1Tim
6:9-10).
Jika Tuhan menemukan orang yang hatinya
tertuju kepada kehendak dan rencana-Nya, maka Ia akan memberikan apapun
yang dibutuhkan oleh orang tersebut guna menyelesaikan kehendak Tuhan.
d. Mulai Pergunakan ‘Kekayaan’ Yang Sekarang Kita Miliki Untuk Mulai Mewujudkan Rencana-Nya Yang Sudah Tersingkap Bagi Kita
follow instagram : @stevenagustinus
Ul
8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah
yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan
maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada
nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Seringkali kita “mengumbar janji” di hadapan Tuhan: “jika aku sudah menjadi……. (sukses), maka nanti aku pasti akan meleburkan diri dalam kehendak Tuhan”.
Percayalah jika sikap hati kita seperti itu, kita akan kesulitan
menggenapi janji kita tersebut. Karena yang Tuhan butuhkan sesungguhnya
bukan uang yang kita miliki, namun yang Ia inginkan adalah penyerahan
hati dan diri kita, dengan demikian Ia akan dengan leluasa bekerja
melalui kita untuk melakukan kehendakNya di bumi ini.
Di sisi lain, untuk mewujudkan rencana
dan kehendak Tuhan, maka Ia juga akan melatih kita untuk menerapkan
hukum pendistribusian dengan benar.
Kis
4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan
sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari
kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah
kepunyaan mereka bersama.
Kis
4:33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang
kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang
melimpah-limpah.
Kis
4:34 Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka;
karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya
itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
Kis 4:35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
e. Terus Waspadai Dan Periksa Kondisi Hati Kita
follow instagram : @stevenagustinus
Seringkali kondisi hati manusia dapat
berubah seiring dengan terjadinya perubahan status sosial dan ekonomi.
Maka dari itu pentingnya untuk kita selalu memeriksa kondisi hati kita,
apakah hati kita masih terus tertuju kepada cinta akan Tuhan atau justru
sebaliknya hati kita sudah berfokus kepada mamon.
1Tim
6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka
jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu
seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya
memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
1Tim 6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
1Tim
6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang
baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang
sebenarnya.
Masa promosi untuk kekayaan
bangsa-bangsa ada di tangan kita adalah bagian dari kedaulatan Tuhan.
Tugas yang harus kita lakukan adalah memastikan prinsip-prinsip
kebenaran di atas terbangun di dalam kehidupan kita. Dengan demikian,
Tuhan akan makin leluasa bekerja melalui kehidupan kita untuk
mengerjakan kehendak kerajaan surga di muka bumi ini. Karena
sekali lagi, perihal memindahkan kekayaan bangsa-bangsa adalah hal
kecil di hadapan Tuhan. Yang Tuhan cari sesungguhnya adalah umatNya yang
mencintai Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan serta telah
terbebas dari cinta akan mamon.
~ Ps Steven Agustinus ~
~ Jangan lewatkan pewahyuan Firman lainnya yang dijabarkan oleh Ps Steven Agustinus melalui artikel-artikel yang Anda bisa dapatkan. ~
Komentar
Posting Komentar