Hineni
HINENI: Ini Aku
(Takes 5 minutes to read and long time to think about it).
Sumber : http://www.sarapanpagi.org/hineni-ini-aku-vt8096.html
Dalam Kejadian pasal 22 ini kita menemui istilah yang terkenal dalam bahasa Ibrani: הִנֵּנִי - HINENI, ini aku & לֶךְ־לְךָ - LEKH LEKHA, jalan kamu berjalanlah. Dan peristiwa Kejadian pasal 22 ini adalah gambaran (tipologi) yang cukup jelas mengenai korban dari Sang Mesias yang nantinya digenapi oleh tindakan Yesus Kristus yang bersedia mati di Kayu Salib dan darahnya tertumpah sebagai pembayaran atas kutuk dosa. Mari kita pahami kisahnya.
הִנֵּנִי - HINENI berasal dari penggabungan kata: הִנֵּה אֲנִי - HINEH 'ANI, artinya: inilah aku, lihat ini aku, aku di sini, here I am. Pertama kali ungkapan הִנֵּנִי - HINENI ini kita temukan di Alkitab ketika Abraham menjawab panggilan Allah.
Perhatikan bahwa dalam ayat 2 ini kita menemukan kembali frasa לֶךְ־לְךָ - LEKH LEKHA, yang sebelumnya kita temui pada Kejadian 12:1. Perintah "LEKH LEKHA" di pasal 22 ini jauh lebih berat, sebab Allah menyuruh Abraham untuk mengambil puteranya yang tunggal itu, yang dikasihinya, yakni Ishak, sebagai korban bakaran di Tanah Moria ( אֶרֶץ הַמֹּרִיָּה - 'ERETS HAMORIYAH).
Dan luar biasa, kita melihat apa respon Abraham menanggapi permintaan Allah itu:
Abraham bangun pagi-pagi, ia segera melaksanakan perintah Allah itu. Tidak diceritakan bagaimanakan respon Sarah kala itu. Mungkin Sarah menangisi peristiwa itu, namun tekat Abraham untuk taat mengesampingkan ratapan Sarah. Dan tentu saja, Abraham pun ada di dalam kesedihan. Tetapi dia tahu, dia berurusan dengan Allah penguasa Alam semesta, Allah yang Mahatahu. Maka Abraham dengan imannya melakukan apa yang diperintahkan. Bahkan ia mempersiapkan segalanya, termasuk kayu-kayu untuk korban bakaran. Ia berangkat bersama dengan Ishak, puteranya, bersama dengan 2 orang bujangnya.
Dan setelah 3 hari perjalanan, sampailah mereka ke Tanah Moria ( אֶרֶץ הַמֹּרִיָּה - 'ERETS HAMORIYAH). dan di sinilah tempat yang ditentukan Allah agar Abraham mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran di salah satu gunung ( הַר - HAR). Gunung yg dipilih itu jauhnya tiga hari perjalanan (Kejadian 22:4) dari tanah orang Filistin (21:34; daerah Gerar) dan kelihatan dari jauh (Kejadian 22:4). Dan bukan kebetulan bahwa letak Gunung Moria ini adalah Yerusalem. Yang dimana di suatu hari nanti, keturunan Abraham, yaitu Raja Salomo membangun Bait Allah di sana (lihat bahasan di: moria-vt6144.html#p26360 ). Dan jangan lupa bahwa Yerusalem adalah juga tempat bagi Sang Mesias mencurahkan darah-Nya, mati di kayu salib, membayar lunas hutang dosa manusia, dan di situlah kegenapan Janji Allah yang Dia ucapkan sejak Kejadian 3:15 (Protoeuanggelion). Di Yerusalem, di bukit Golgota Sang Mesias itu berkata: "Sudah Selesai" (Tetelestai)
Jelas bahwa di sini Abraham meletakkan suatu fondasi bagi iman bagi semua keturunan-Nya. Suatu iman yang unconditonal, dia percaya penuh. Dan fondasi-fondasi yang diletakkan oleh sosok Abraham, menjadi cikal-bakal keimanan yang nanti diteruskan melalui pelayanan Musa dan para nabi lainnya, sampai penggenapannya, Sang Mesias itu hadir ke dunia.
Di bawah ini kita menjumpai kembali ungkapan kedua kalinya perkataan הִנֵּנִי - HINENI dikatakan yang oleh Abraham di dalam kasihnya kepada sang putera. Ia menjawab panggilan Ishak : הִנֶּנִּי בְּנִי - HINENI BENI, "ini aku, anakku":
Ishak mengungkapkan keheranannya, bahwa ayahnya telah membawa barang-barang yang diperlukan untuk korban bakaran, namun ayahnya itu tidak membawa domba bakaran.
Jadi, di sini kita melihat implikasi הִנֵּנִי - HINENI, dalam konteks yang pertama, mengungkapkan kesiap-sediaan seorang hamba kepada panggilan Tuhannya. Dan implikasi ke dua, kita melihat secara konteks bahwa ungkapan הִנֵּנִי - HINENI diucapkan Abraham kepada Ishak di dalam kepedihannya dalam perjalanan mereka ke gunung Moria untuk mempersembahkan anaknya yang tunggal yang dikasihinya itu. Jawaban הִנֵּנִי - HINENI itu diucapkannya, sebab ia percaya bahwa Allah akan menyediakan kepadanya seekor domba untuk korban bakaran pada saat yang tepat. Sikap yang Abraham yang rela berserah kepada kehendak Allah di Kejadian pasal 22 ini sangat bertolak belakang dengan sikapnya sebelumnya yang dicatat di Kejadian pasal 18.
Dalam tulisan saya yang sebelumnya, membahas tentang respon Abraham yang sangat emosional kepada Allah. Dimana dia pernah protes keras ( חֻוצְפָּה - KHUTS'PAH) terhadap keputusan Allah, dengan suatu pernyataan yang sangat keras: חָלִלָה לְּךָ - KHALILAH LEKHA! sebab Allah akan menjungkir-balikkan Sodom dan Gomorah karena kejahatan orang-orang di sana. Kala itu Abraham berpendapat bahwa tidak adil menghukum orang-orang jahat bersama dengan orang-orang benar di dalam kota Sodom dan sekitarnya. Di dalam pemahamannya pribadi, Abraham berpikir bahwa di kota itu pasti masih ada orang-orang yang benar. Maka Abraham melakukan "tawar-menawar ( מַשָּׂא וּמַתָּן - MASA UMATAN)" dengan Allah yang dimulai dari angka 50 sampai kepada angka 10. Dan ternyata hanya ada 1 saja orang benar di kota Sodom, yaitu Lot saja. Dan karena Abraham, Allah berkenan melakukan penyelamat kepada Lot dan keluarganya.
Rupanya peristiwa tsb cukup membuat Abraham sadar, bahwa tidak ada gunanya ber-"KHUTS'PAH" kepada Allah. Maka, dalam Kejadian pasal 22 ini Abraham menurut saja apa keinginan Allah, sebab Allah tahu yang terbaik dan Dia yang Mahatahu. Maka, ketika Allah meminta putera yang telah diberikan kepadanya untuk dipersembahkan kembali kepada Allah sebagai korban bakaran, dia menurut saja tanpa "KHUTS'PAH".
Kita lanjut ke ayat berikutnya:
Dalam ayat ini Abraham mengungkapkan imannya. Bahwa ia percaya Allah menyediakan anak domba sebagai korban bakaran bagi Allah. Walaupun domba itu masih belum kelihatan.
Dan karena domba itu tidak ada, maka Abraham melakukan apa yang persis Allah katakan pada ayat 1 dan 2, Abraham benar-benar mempersembahkan Ishak sebagi korban bakaran:
Di sini, Musa menuliskan peristiwa-nya dalam ilham Roh Kudus dengan sangat dramatis. Dikatakan bahwa Abraham mengulurkan tangannya itu mengambil pisau untuk menyembelih puteranya. Kita dapat membayangkan betapa tragisnya peristiwa ini. Anak yang dinanti-nantikannya itu pada akhirnya harus dipersembahkan. Abraham tentu saja sangat sedih, namun ketaatannya kepada Allah El-Olam itu mengalahkan segalanya.
Kita temukan ungkapan "HINENI" yang ketiga, yang kita temukan di pasal yang sama: Ketika Abraham menjawab panggilan dari Malakh YHVH:
Malakh YHVH mengatakan Abraham untuk tidak menyembelih Ishak. Dia memanggil, "Abraham! Abraham!" (dua kali), dan kembali Abraham menjawab הִנֵּנִי - HINENI. Dan Dia berfirman:
Dan benar Allah telah melihat ( רָאָה - RA'AH) kepada Abraham, maka Ia menyediakan (provide) korban domba bagi korban bakaran.
Pada Hari Raya Awal Tahun רֹאשׁ הַשָּׁנָה - ROSH HASHANAH (atau yang disebut juga Hari Raya Peniupan Serunai: יוֹם תְּרוּעָה - YOM TERU'AH, Reff: Bilangan 29:1; Imamat 23:24). Orang-orang Yahudi membaca bagian Kitab Taurat yaitu Kejadian pasal 21 dan Pasal 22. Bagian ini disebut עֲקֵידַת יִצְחַק - AQEDAT YITS'KHAQ, the binding of Isaac, pengikatan Ishak (untuk dikorbankan). Pembacaan Kejadian Pasal 22 ini sangat penting pada setiap peringatan Hari Raya Rosh Hashanah. Kita tahu pada Kejadian Pasal 22 ini menulis catatan peristiwa dimana Abraham dengan tulus melaksanakan perintah Allah yang sangat berat kepadanya: "Pengorbanan anaknya yang tunggal, Ishak. Abraham dengan taat menuruti perintahnya, ia membawa Ishak ke tempat pengorbanan dan mengikat dia ( וַיַּעֲקֹד - VAYA'AQOD, Kejadian 22:9). Namun di mezbah itu, MAL'AKH YHVH menyuruhnya berhenti, dan tidak membunuh Ishak, dan Ia menggantinya dengan seekor domba jantan yang menggantikan Ishak. "AQEYDAT YITS'KHAQ" ini menjadi dasar dalam filosofi Yahudi sebagai contoh tertinggi pengorbanan diri dalam ketaatan kepada kehendak Allah, dan juga menjadi simbol kemartiran Yahudi sepanjang zaman. Di hari raya itu, orang-orang Israel mengengar pembacaan Kejadian Pasal 22 dengan perasaan campur aduk, takut dan heran, ketika membayangkan hal itu juga harus mereka alami. Namun pada pembacaan ayat ini, orang-orang Yahudi di situ masih banyak yang tidak mengerti suatu "typology" yang Allah sampaikan dalam peristiwa "AQEYDAT YITS'KHAQ" itu.
ROSH HASHANAH diperingati tiap tanggal 1 bulan ketujuh dalam penanggalan Yahudi, yaitu bulan Tisri - sekitar akhir September - bulan ketujuh setelah bulan Nisan. Bulan Tisri, ialah permulaan tahun masyarakat Yahudi. Hari raya ini, adalah salah satu dari Hari-hari Raya Israel, pada tahun 2016 ini diperingati pada tanggal 2 Oktober 2016 petang hari.
Pada hari pertama perayaan Rosh Hashanah, sebelum kisah mengenai Ishak dibacakan, orang-orang Yahudi membaca pasal pendahulunya, yaitu Pasal 21. Kita tahu bahwa dalam Kejadian Pasal 21, mencatat kisah pembuangan Ismael. Liburan perayaan Rosh Hashanah di Israel itu diberikan selama dua hari, dan olehnya pada hari pertama perayaannya dibacakan pasal yang ke 21, dan besoknya dibacakan Pasal yang ke 22. Jadi, satu hari, satu pasal. Pemenggalan ini, bagi golongan orang-orang Yahudi yang sudah mengenal Kristus (misalnya kaum Mesianik) mereka melihatnya dengan hati yang semakin bergetar. Karena mereka ini adalah golongan yang telah mengerti arti dari typology peristiwa "AQEYDAT YITS'KHAQ" ini.
Abraham pada Kejadian pasal 21 dan Pasal 22 mengalami situasi berat/ suatu krisis yang sangat sulit untuk dilalui, terlebih pada Pasal 22. Bagaimana Tidak, ketika Abraham telah menuruti perintah Allah untuk merelakan Ismael terusir dari rumahnya. Pada kelanjutannya Allah juga meminta Abraham merelakan juga Ishak. Allah memintanya mempersembahkan puteranya yang "tinggal satu" itu, ini tentu lebih sulit baginya, atau yang paling menghancurkannya.
Kedua putera Abraham dipilih dalam dua nasib yang sama sekali berbeda, dan karena itu dua pasal dari Kitab Kejadian ini, yaitu Pasal 21 dan Pasal 22, sangat berbeda. Namun, kedua pasal tersebut sama-sama berbicara tentang "pengorbanan" Abraham.
KURBAN PENGGANTIAN (THE SACRIFICE REPLACEMENT)
HINENI - INI AKU, AKU SIAP
Jawaban "Hineni" juga memiliki kekuatan pada karya kita, pelayanan kita bagi lingkungan kita. Ketika ada teman meminta bantuan dan dukungan, ketika ada tetangga, atau anggota keluarga memanggil kita untuk meminta tolong. Kiranya kita dengan sigap menjawab dengan siap-sedia: "Hineni! Ini aku, aku siap! Oke, aku segera melakukannya!"
Amin
Blessings in Christ,
BP
22 April 2016
(Takes 5 minutes to read and long time to think about it).
Sumber : http://www.sarapanpagi.org/hineni-ini-aku-vt8096.html
Dalam Kejadian pasal 22 ini kita menemui istilah yang terkenal dalam bahasa Ibrani: הִנֵּנִי - HINENI, ini aku & לֶךְ־לְךָ - LEKH LEKHA, jalan kamu berjalanlah. Dan peristiwa Kejadian pasal 22 ini adalah gambaran (tipologi) yang cukup jelas mengenai korban dari Sang Mesias yang nantinya digenapi oleh tindakan Yesus Kristus yang bersedia mati di Kayu Salib dan darahnya tertumpah sebagai pembayaran atas kutuk dosa. Mari kita pahami kisahnya.
- * Kejadian 22:1 LAI TB, Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."KJV,
And it came to pass after these things, that God did tempt Abraham,
and said unto him, Abraham: and he said, Behold, here I am. Hebrew,
וַיְהִי אַחַר הַדְּבָרִים הָאֵלֶּה וְהָאֱלֹהִים נִסָּה אֶת־אַבְרָהָם וַיֹּאמֶר אֵלָיו אַבְרָהָם וַיֹּאמֶר הִנֵּנִי׃Translit interlinear, VAYEHI {dan sampailah} 'AKHAR {setelahnya} HADEVARIM {hal2 ini} HA'ELEH {yang ini} VEHA'ELOHIM {dan Allah} NISAH {Dia menguji, Verb Piel Perfect 3rd Mas. Sing.} 'ET-'AV'RAHAM {kepada Abraham} VAYOMER {dan Dia berkata} 'ELAV {kepada-nya} 'AV'RAHAM {abraham} VAYOMER {dan dia menjawab} HINENI {ini aku}
הִנֵּנִי - HINENI berasal dari penggabungan kata: הִנֵּה אֲנִי - HINEH 'ANI, artinya: inilah aku, lihat ini aku, aku di sini, here I am. Pertama kali ungkapan הִנֵּנִי - HINENI ini kita temukan di Alkitab ketika Abraham menjawab panggilan Allah.
- 22:2 LAI TB,
Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi,
yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana
sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan
kepadamu."KJV, And he said, Take
now thy son, thine only son Isaac, whom thou lovest, and get thee into
the land of Moriah; and offer him there for a burnt offering upon one of
the mountains which I will tell thee of. Hebrew,
וַיֹּאמֶר קַח־נָא אֶת־בִּנְךָ אֶת־יְחִידְךָ אֲשֶׁר־אָהַבְתָּ אֶת־יִצְחָק וְלֶךְ־לְךָ אֶל־אֶרֶץ הַמֹּרִיָּה וְהַעֲלֵהוּ שָׁם לְעֹלָה עַל אַחַד הֶהָרִים אֲשֶׁר אֹמַר אֵלֶיךָ׃Translit interlinear, VAYOMER {dan Dia berkata} QAKH-NA {tolong ambilah, Verb Qal Imperative} 'ET-BIN'KHA {puteramu} 'ET-YEKHID'KHA {darimu yang tunggal} 'ASHER-'AHAV'TA {yang engkau kasihi} 'ET-YITS'KHAQ {yaitu ishak} VELEKH-LEKHA {dan pergi kamu pergilah} 'EL-'ERETS {pada tanah} HAMORIYAH {moria} VEHA'ALEHU {dan persembahkanlah dia, Verb Hiphil Imperative} SHAM {di sana} LE'OLAH {sebagai korban bakaran} 'AL {pada} 'AKHAD {satu dari} HEHARIM {gunung2} 'ASHER {yang} 'OMAR {Aku mengatakan} 'ELEIKHA {kepadamu}
Perhatikan bahwa dalam ayat 2 ini kita menemukan kembali frasa לֶךְ־לְךָ - LEKH LEKHA, yang sebelumnya kita temui pada Kejadian 12:1. Perintah "LEKH LEKHA" di pasal 22 ini jauh lebih berat, sebab Allah menyuruh Abraham untuk mengambil puteranya yang tunggal itu, yang dikasihinya, yakni Ishak, sebagai korban bakaran di Tanah Moria ( אֶרֶץ הַמֹּרִיָּה - 'ERETS HAMORIYAH).
Dan luar biasa, kita melihat apa respon Abraham menanggapi permintaan Allah itu:
- 22:3 LAI TB,
Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana
keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia
membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan
pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.KJV,
And Abraham rose up early in the morning, and saddled his ass, and
took two of his young men with him, and Isaac his son, and clave the
wood for the burnt offering, and rose up, and went unto the place of
which God had told him. Hebrew,
וַיַּשְׁכֵּם אַבְרָהָם בַּבֹּקֶר וַיַּחֲבֹשׁ אֶת־חֲמֹרֹו וַיִּקַּח אֶת־שְׁנֵי נְעָרָיו אִתֹּו וְאֵת יִצְחָק בְּנֹו וַיְבַקַּע עֲצֵי עֹלָה וַיָּקָם וַיֵּלֶךְ אֶל־הַמָּקֹום אֲשֶׁר־אָמַר־לֹו הָאֱלֹהִים׃Translit interlinear, VAYASH'KEM {dan dia bangun pagi} 'AV'RAHAM {abraham} BABOKER {pada pagi-pagi} VAYAKHAVOSH {dan dia memasang pelana} 'ET-KHAMORO {pada keledainya} VAYIQAKH {dan dia mengambil} 'ET-SHENEY {dua dari} NE'ARAV {bujangnya} ITO {kepadanya} VE'ET {dan juga} YITS'KHAQ {ishak} BENO {puteranya} VAYEVAQA {dan dia memotong} 'ATSEY {kayu2 untuk} 'OLAH {korban bakaran} VAYAQAM {dan dia bangkit} VAYELEKH {dan dia berjalan} 'EL-HAMAQOM {pada tempat} 'ASHER-'AMAR-LO {yang Dia telah mengatakan kepadanya} HA'ELOHIM {Allah}
Abraham bangun pagi-pagi, ia segera melaksanakan perintah Allah itu. Tidak diceritakan bagaimanakan respon Sarah kala itu. Mungkin Sarah menangisi peristiwa itu, namun tekat Abraham untuk taat mengesampingkan ratapan Sarah. Dan tentu saja, Abraham pun ada di dalam kesedihan. Tetapi dia tahu, dia berurusan dengan Allah penguasa Alam semesta, Allah yang Mahatahu. Maka Abraham dengan imannya melakukan apa yang diperintahkan. Bahkan ia mempersiapkan segalanya, termasuk kayu-kayu untuk korban bakaran. Ia berangkat bersama dengan Ishak, puteranya, bersama dengan 2 orang bujangnya.
- 22:4 LAI TB, Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.KJV, Then on the third day Abraham lifted up his eyes, and saw the place afar off. Hebrew,
בַּיֹּום הַשְּׁלִישִׁי וַיִּשָּׂא אַבְרָהָם אֶת־עֵינָיו וַיַּרְא אֶת־הַמָּקֹום מֵרָחֹק׃Translit interlinear, BAYOM {pada hari} HASHELISHI {yang ketiga} VAYISA {dia melayangkan pandang} 'AV'RAHAM {abraham} 'ET-EINAV {pada matanya} VAYAR {dan dia melihat} 'ET-HAMAQOM {pada tempat} MERAKHOQ {dari kejauhan}
22:5 LAI TB, Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."KJV, And Abraham said unto his young men, Abide ye here with the ass; and I and the lad will go yonder and worship, and come again to you. Hebrew,
וַיֹּאמֶר אַבְרָהָם אֶל־נְעָרָיו שְׁבוּ־לָכֶם פֹּה עִם־הַחֲמֹור וַאֲנִי וְהַנַּעַר נֵלְכָה עַד־כֹּה וְנִשְׁתַּחֲוֶה וְנָשׁוּבָה אֲלֵיכֶם׃Translit interlinear, VAYOMER {dan dia berkata} 'AV'RAHAM {abraham} 'EL-NE'ARAV {kepada bujangnya} SHEVU-LAKHEM {tinggallah kalian} POH {di sini} 'IM-HAKHAMOR {bersama keledai} VA'ANI {dan aku} VEHANA'AR {bersama anak ini} NEL'KHAH {kami akan berjalan, Verb Qal Imperfect 1st Com. Pl., Cohortative} 'AD-KOH {kemudian di sana} VENISH'TAKHAVEH {dan kami akan memuji, Verb Hitpael Imperfect 1st Com. Pl.} VENASHUVAH {dan kami akan kembali, Verb Qal Imperfect 1st Com. Pl., Cohortative} 'ALEIKHEM {kepada kalian}
22:6 LAI TB, Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.KJV, And Abraham took the wood of the burnt offering, and laid it upon Isaac his son; and he took the fire in his hand, and a knife; and they went both of them together. Hebrew,
וַיִּקַּח אַבְרָהָם אֶת־עֲצֵי הָעֹלָה וַיָּשֶׂם עַל־יִצְחָק בְּנֹו וַיִּקַּח בְּיָדֹו אֶת־הָאֵשׁ וְאֶת־הַמַּאֲכֶלֶת וַיֵּלְכוּ שְׁנֵיהֶם יַחְדָּו׃Translit interlinear, VAYIQAKH {dan dia mengambil} 'AV'RAHAM {abraham} 'ET-'ATSEY {pada kayu2 untuk} HA'OLAH {korban bakaran} VAYASEM {dan dia memikulkannya} 'AL-YITS'KHAQ {pada ishak} BENO {puteranya} VAYIQAKH {dan dia mengambil} BEYADO {pada tangannya} 'ET-HA'ESH {api} VE'ET-HAMA'AKHELET {dan pisau} VAYEL'KHU {dan mereka berjalan} SHENEIHEM {keduanya} YAKH'DAV {bersama-sama}
Dan setelah 3 hari perjalanan, sampailah mereka ke Tanah Moria ( אֶרֶץ הַמֹּרִיָּה - 'ERETS HAMORIYAH). dan di sinilah tempat yang ditentukan Allah agar Abraham mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran di salah satu gunung ( הַר - HAR). Gunung yg dipilih itu jauhnya tiga hari perjalanan (Kejadian 22:4) dari tanah orang Filistin (21:34; daerah Gerar) dan kelihatan dari jauh (Kejadian 22:4). Dan bukan kebetulan bahwa letak Gunung Moria ini adalah Yerusalem. Yang dimana di suatu hari nanti, keturunan Abraham, yaitu Raja Salomo membangun Bait Allah di sana (lihat bahasan di: moria-vt6144.html#p26360 ). Dan jangan lupa bahwa Yerusalem adalah juga tempat bagi Sang Mesias mencurahkan darah-Nya, mati di kayu salib, membayar lunas hutang dosa manusia, dan di situlah kegenapan Janji Allah yang Dia ucapkan sejak Kejadian 3:15 (Protoeuanggelion). Di Yerusalem, di bukit Golgota Sang Mesias itu berkata: "Sudah Selesai" (Tetelestai)
Jelas bahwa di sini Abraham meletakkan suatu fondasi bagi iman bagi semua keturunan-Nya. Suatu iman yang unconditonal, dia percaya penuh. Dan fondasi-fondasi yang diletakkan oleh sosok Abraham, menjadi cikal-bakal keimanan yang nanti diteruskan melalui pelayanan Musa dan para nabi lainnya, sampai penggenapannya, Sang Mesias itu hadir ke dunia.
Di bawah ini kita menjumpai kembali ungkapan kedua kalinya perkataan הִנֵּנִי - HINENI dikatakan yang oleh Abraham di dalam kasihnya kepada sang putera. Ia menjawab panggilan Ishak : הִנֶּנִּי בְּנִי - HINENI BENI, "ini aku, anakku":
- 22:7 LAI TB,
Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham:
"Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di
manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"KJV,
And Isaac spake unto Abraham his father, and said, My father: and he
said, Here am I, my son. And he said, Behold the fire and the wood: but
where is the lamb for a burnt offering? Hebrew,
וַיֹּאמֶר יִצְחָק אֶל־אַבְרָהָם אָבִיו וַיֹּאמֶר אָבִי וַיֹּאמֶר הִנֶּנִּי בְנִי וַיֹּאמֶר הִנֵּה הָאֵשׁ וְהָעֵצִים וְאַיֵּה הַשֶּׂה לְעֹלָה׃Translit interlinear, VAYOMER {dan dia berkata} YITS'KHAQ {ishak} 'EL-'AV'RAHAM {kepada abraham} 'AVIV {ayahnya} VAYOMER {dan dia berkata} 'AVI {bapa} VAYOMER {dan dia menjawab} HINENI {ini aku} VENI {puteraku} VAYOMER {dan dia berkata} HINEH {ini} HA'ESH {api} VEHA'ETSIM {dan kayu2} VE'AYEH {tetapi di mana} HASEH {domba} LE'OLAH {untuk korban bakarannya}
Ishak mengungkapkan keheranannya, bahwa ayahnya telah membawa barang-barang yang diperlukan untuk korban bakaran, namun ayahnya itu tidak membawa domba bakaran.
Jadi, di sini kita melihat implikasi הִנֵּנִי - HINENI, dalam konteks yang pertama, mengungkapkan kesiap-sediaan seorang hamba kepada panggilan Tuhannya. Dan implikasi ke dua, kita melihat secara konteks bahwa ungkapan הִנֵּנִי - HINENI diucapkan Abraham kepada Ishak di dalam kepedihannya dalam perjalanan mereka ke gunung Moria untuk mempersembahkan anaknya yang tunggal yang dikasihinya itu. Jawaban הִנֵּנִי - HINENI itu diucapkannya, sebab ia percaya bahwa Allah akan menyediakan kepadanya seekor domba untuk korban bakaran pada saat yang tepat. Sikap yang Abraham yang rela berserah kepada kehendak Allah di Kejadian pasal 22 ini sangat bertolak belakang dengan sikapnya sebelumnya yang dicatat di Kejadian pasal 18.
Dalam tulisan saya yang sebelumnya, membahas tentang respon Abraham yang sangat emosional kepada Allah. Dimana dia pernah protes keras ( חֻוצְפָּה - KHUTS'PAH) terhadap keputusan Allah, dengan suatu pernyataan yang sangat keras: חָלִלָה לְּךָ - KHALILAH LEKHA! sebab Allah akan menjungkir-balikkan Sodom dan Gomorah karena kejahatan orang-orang di sana. Kala itu Abraham berpendapat bahwa tidak adil menghukum orang-orang jahat bersama dengan orang-orang benar di dalam kota Sodom dan sekitarnya. Di dalam pemahamannya pribadi, Abraham berpikir bahwa di kota itu pasti masih ada orang-orang yang benar. Maka Abraham melakukan "tawar-menawar ( מַשָּׂא וּמַתָּן - MASA UMATAN)" dengan Allah yang dimulai dari angka 50 sampai kepada angka 10. Dan ternyata hanya ada 1 saja orang benar di kota Sodom, yaitu Lot saja. Dan karena Abraham, Allah berkenan melakukan penyelamat kepada Lot dan keluarganya.
Rupanya peristiwa tsb cukup membuat Abraham sadar, bahwa tidak ada gunanya ber-"KHUTS'PAH" kepada Allah. Maka, dalam Kejadian pasal 22 ini Abraham menurut saja apa keinginan Allah, sebab Allah tahu yang terbaik dan Dia yang Mahatahu. Maka, ketika Allah meminta putera yang telah diberikan kepadanya untuk dipersembahkan kembali kepada Allah sebagai korban bakaran, dia menurut saja tanpa "KHUTS'PAH".
Kita lanjut ke ayat berikutnya:
- 22:8 LAI TB, Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan (harf: akan melihat) anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.KJV, And Abraham said, My son, God will provide (will see) himself a lamb for a burnt offering: so they went both of them together. Hebrew,
וַיֹּאמֶר אַבְרָהָם אֱלֹהִים יִרְאֶה־לֹּו הַשֶּׂה לְעֹלָה בְּנִי וַיֵּלְכוּ שְׁנֵיהֶם יַחְדָּו׃Translit interlinear, VAYOMER {dan dia berkata} 'AV'RAHAM {abraham} 'ELOHIM {Allah} YIREH-LO {Dia akan menyediakan bagi-Nya, harfiah: Dia akan melihat bagi-Nya} HASEH {domba} LE'OLAH {untuk korban bakaran} BENI {puteraku} VAYEL'KHU {dan mereka berjalan} SHENEIHEM {keduanya} YAKH'DAV {bersama-sama}
Dalam ayat ini Abraham mengungkapkan imannya. Bahwa ia percaya Allah menyediakan anak domba sebagai korban bakaran bagi Allah. Walaupun domba itu masih belum kelihatan.
Dan karena domba itu tidak ada, maka Abraham melakukan apa yang persis Allah katakan pada ayat 1 dan 2, Abraham benar-benar mempersembahkan Ishak sebagi korban bakaran:
- 22:9 LAI TB,
Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham
mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya
itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.KJV,
And they came to the place which God had told him of; and Abraham
built an altar there, and laid the wood in order, and bound Isaac his
son, and laid him on the altar upon the wood. Hebrew,
וַיָּבֹאוּ אֶל־הַמָּקֹום אֲשֶׁר אָמַר־לֹו הָאֱלֹהִים וַיִּבֶן שָׁם אַבְרָהָם אֶת־הַמִּזְבֵּחַ וַיַּעֲרֹךְ אֶת־הָעֵצִים וַיַּעֲקֹד אֶת־יִצְחָק בְּנֹו וַיָּשֶׂם אֹתֹו עַל־הַמִּזְבֵּחַ מִמַּעַל לָעֵצִים׃Translit interlinear, VAYAVO'U {dan mereka tiba} 'EL-HAMAQOM {pada tempat} 'ASHER {yang} 'AMAR-LO {Dia katakan kepadanya} HA'ELOHIM {Allah} VAYIVEN {dan dia membangun} SHAM {di sana} 'AV'RAHAM {abraham} 'ET-HAMIZ'BE'AKH {sebuah mezbah} VAYA'AROKH {dan dia menyusun} 'ET-HA'ETSIM {pada kayu2} VAYA'AKOD {dan dia mengikat} 'ET-YITS'KHAQ {pada ishak} BENO {puteranya} VAYASEM {dan dia metelakkan} 'OTO {dia} 'AL-HAMIZ'BE'AKH {pada mezbah} MIMA'AL {pada atas/ puncak} LA'ETSIM {dari kayu-kayu itu}
22:10 LAI TB, Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.KJV, And Abraham stretched forth his hand, and took the knife to slay his son.Hebrew,
וַיִּשְׁלַח אַבְרָהָם אֶת־יָדֹו וַיִּקַּח אֶת־הַמַּאֲכֶלֶת לִשְׁחֹט אֶת־בְּנֹו׃Translit interlinear, VAYISH'LAKH {dan dia mengulurkan} 'AV'RAHAM {abraham} 'ET-YADO {tangannya} VAYIQAKH {dan dia mengambil} 'ET-HAMA'AKHELET {pisau} LISH'KHOT {untuk menyembelih} 'ET-BENO {puteranya}
Wawasan Ibrani:
- Nomina Ibrani מַאֲכֶלֶת - MA'AKHELET, artinya: pisau, berasal dari verba אָכַל - 'OKHAL, artinya: makan. Jadi jenis pisau yang dipakai Abraham adalah pisau yang digunakan untuk membunuh binatang sebagai makanan. Dalam pemakaiannya untuk ibadah, piisau itu disediakan sebagai sajian bagi Allah, dan makna darah yang tertumpah bagi korban sajian di sini kita telah memahaminya sebagai korban darah penghapusan dosa.
Di sini, Musa menuliskan peristiwa-nya dalam ilham Roh Kudus dengan sangat dramatis. Dikatakan bahwa Abraham mengulurkan tangannya itu mengambil pisau untuk menyembelih puteranya. Kita dapat membayangkan betapa tragisnya peristiwa ini. Anak yang dinanti-nantikannya itu pada akhirnya harus dipersembahkan. Abraham tentu saja sangat sedih, namun ketaatannya kepada Allah El-Olam itu mengalahkan segalanya.
Kita temukan ungkapan "HINENI" yang ketiga, yang kita temukan di pasal yang sama: Ketika Abraham menjawab panggilan dari Malakh YHVH:
- 22:11 LAI TB, Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."KJV, And the angel of the LORD called unto him out of heaven, and said, Abraham, Abraham: and he said, Here am I. Hebrew,
וַיִּקְרָא אֵלָיו מַלְאַךְ יְהוָה מִן־הַשָּׁמַיִם וַיֹּאמֶר אַבְרָהָם ׀ אַבְרָהָם וַיֹּאמֶר הִנֵּנִי׃Translit interlinear, VAYIQ'RA {dan Dia berfirman} 'ELAV {kepadanya} MALAKH {Malaikat} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) MIN-HASHAMAYIM {dari sorga/ langit} VAYOMER {dan Dia berfirman} 'AV'RAHAM {abraham} 'AV'RAHAM {abraham} VAYOMER {dan dia menjawab} HINENI {ini aku}
Malakh YHVH mengatakan Abraham untuk tidak menyembelih Ishak. Dia memanggil, "Abraham! Abraham!" (dua kali), dan kembali Abraham menjawab הִנֵּנִי - HINENI. Dan Dia berfirman:
- 22:12 LAI TB, Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."KJV,
And he said, Lay not thine hand upon the lad, neither do thou any
thing unto him: for now I know that thou fearest God, seeing thou hast
not withheld thy son, thine only son from me. Hebrew,
וַיֹּאמֶר אַל־תִּשְׁלַח יָדְךָ אֶל־הַנַּעַר וְאַל־תַּעַשׂ לֹו מְאוּמָּה כִּי ׀ עַתָּה יָדַעְתִּי כִּי־יְרֵא אֱלֹהִים אַתָּה וְלֹא חָשַׂכְתָּ אֶת־בִּנְךָ אֶת־יְחִידְךָ מִמֶּנִּי׃Translit interlinear, VAYOMER {dan Dia berfirman} 'AL-TISH'LAKH {jangan engkau mengulurkan} YAD'KHA {tanganmu} 'EL-HANA'AR {kepada anak itu} VE'AL-TA'AS {dan jangan melakukan} LO {-nya} ME'UMAH {apapun} KI {sebab} 'ATAH {engkau} YADATI {Aku telah mengetahui} KI-YERE {bahwa engkau takut, Adj.} 'ELOHIM {kepada Allah} 'ATAH {engkau} VELO {dan tidak} KHASAKH'TA {engkau merengkuh} 'ET-BIN'KHA {puteramu} 'ET-YEKHID'KHA {yang tunggal darimu} MIMENI {kepada-Ku}
Dan benar Allah telah melihat ( רָאָה - RA'AH) kepada Abraham, maka Ia menyediakan (provide) korban domba bagi korban bakaran.
Pada Hari Raya Awal Tahun רֹאשׁ הַשָּׁנָה - ROSH HASHANAH (atau yang disebut juga Hari Raya Peniupan Serunai: יוֹם תְּרוּעָה - YOM TERU'AH, Reff: Bilangan 29:1; Imamat 23:24). Orang-orang Yahudi membaca bagian Kitab Taurat yaitu Kejadian pasal 21 dan Pasal 22. Bagian ini disebut עֲקֵידַת יִצְחַק - AQEDAT YITS'KHAQ, the binding of Isaac, pengikatan Ishak (untuk dikorbankan). Pembacaan Kejadian Pasal 22 ini sangat penting pada setiap peringatan Hari Raya Rosh Hashanah. Kita tahu pada Kejadian Pasal 22 ini menulis catatan peristiwa dimana Abraham dengan tulus melaksanakan perintah Allah yang sangat berat kepadanya: "Pengorbanan anaknya yang tunggal, Ishak. Abraham dengan taat menuruti perintahnya, ia membawa Ishak ke tempat pengorbanan dan mengikat dia ( וַיַּעֲקֹד - VAYA'AQOD, Kejadian 22:9). Namun di mezbah itu, MAL'AKH YHVH menyuruhnya berhenti, dan tidak membunuh Ishak, dan Ia menggantinya dengan seekor domba jantan yang menggantikan Ishak. "AQEYDAT YITS'KHAQ" ini menjadi dasar dalam filosofi Yahudi sebagai contoh tertinggi pengorbanan diri dalam ketaatan kepada kehendak Allah, dan juga menjadi simbol kemartiran Yahudi sepanjang zaman. Di hari raya itu, orang-orang Israel mengengar pembacaan Kejadian Pasal 22 dengan perasaan campur aduk, takut dan heran, ketika membayangkan hal itu juga harus mereka alami. Namun pada pembacaan ayat ini, orang-orang Yahudi di situ masih banyak yang tidak mengerti suatu "typology" yang Allah sampaikan dalam peristiwa "AQEYDAT YITS'KHAQ" itu.
ROSH HASHANAH diperingati tiap tanggal 1 bulan ketujuh dalam penanggalan Yahudi, yaitu bulan Tisri - sekitar akhir September - bulan ketujuh setelah bulan Nisan. Bulan Tisri, ialah permulaan tahun masyarakat Yahudi. Hari raya ini, adalah salah satu dari Hari-hari Raya Israel, pada tahun 2016 ini diperingati pada tanggal 2 Oktober 2016 petang hari.
Pada hari pertama perayaan Rosh Hashanah, sebelum kisah mengenai Ishak dibacakan, orang-orang Yahudi membaca pasal pendahulunya, yaitu Pasal 21. Kita tahu bahwa dalam Kejadian Pasal 21, mencatat kisah pembuangan Ismael. Liburan perayaan Rosh Hashanah di Israel itu diberikan selama dua hari, dan olehnya pada hari pertama perayaannya dibacakan pasal yang ke 21, dan besoknya dibacakan Pasal yang ke 22. Jadi, satu hari, satu pasal. Pemenggalan ini, bagi golongan orang-orang Yahudi yang sudah mengenal Kristus (misalnya kaum Mesianik) mereka melihatnya dengan hati yang semakin bergetar. Karena mereka ini adalah golongan yang telah mengerti arti dari typology peristiwa "AQEYDAT YITS'KHAQ" ini.
Abraham pada Kejadian pasal 21 dan Pasal 22 mengalami situasi berat/ suatu krisis yang sangat sulit untuk dilalui, terlebih pada Pasal 22. Bagaimana Tidak, ketika Abraham telah menuruti perintah Allah untuk merelakan Ismael terusir dari rumahnya. Pada kelanjutannya Allah juga meminta Abraham merelakan juga Ishak. Allah memintanya mempersembahkan puteranya yang "tinggal satu" itu, ini tentu lebih sulit baginya, atau yang paling menghancurkannya.
Kedua putera Abraham dipilih dalam dua nasib yang sama sekali berbeda, dan karena itu dua pasal dari Kitab Kejadian ini, yaitu Pasal 21 dan Pasal 22, sangat berbeda. Namun, kedua pasal tersebut sama-sama berbicara tentang "pengorbanan" Abraham.
KURBAN PENGGANTIAN (THE SACRIFICE REPLACEMENT)
- Allah
memberikan pesan-Nya yang dinyatakan sejak mulanya kepada Adam dan
Hawa, bahwa Dia sendiri yang pada akhirnya menggenapi korban pengampunan
dosa, Dia sendiri yang akan menyediakan Korban yang paling sempurna.
Allah tidak bermaksud agar Abraham melakukan pembunuhan kepada puteranya sebagai kurban. Ia menggantikannya "seekor anak domba" dari-Nya:
- 22:13 LAI TB,
Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya,
yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu,
lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.KJV,
And Abraham lifted up his eyes, and looked, and behold behind him a
ram caught in a thicket by his horns: and Abraham went and took the ram,
and offered him up for a burnt offering in the stead of his son. Hebrew,
וַיִּשָּׂא אַבְרָהָם אֶת־עֵינָיו וַיַּרְא וְהִנֵּה־אַיִל אַחַר נֶאֱחַז בַּסְּבַךְ בְּקַרְנָיו וַיֵּלֶךְ אַבְרָהָם וַיִּקַּח אֶת־הָאַיִל וַיַּעֲלֵהוּ לְעֹלָה תַּחַת בְּנֹו׃Translit interlinear, VAYISA {dan dia meyalangkan} 'AVRAHAM {abraham} 'ET-'EINAV {matanya} VAYAR {dan dia melihat} VEHINEH-'AYIL {ada domba} 'AKHAR {di belakangnya} NE'EKHAZ {dia menangkap} BAS'VAKH {di belukar} BEQAR'NAV {pada tanduknya} VAYELEKH {dan dia berjalan} 'AV'RAHAM {abraham} VAYIQAKH {dan dia mengambil} 'ET-HA'AYIL {domba itu} VAYA'ALEHU {dan dia mempersembahkan dia} LE'OLAH {sebagai korban bakaran} TAKHAT {sebagai pengganti} BENO {puteranya}
22:14 LAI TB, Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."New International Version, So Abraham called that place The LORD Will Provide. And to this day it is said, "On the mountain of the LORD it will be provided."MILT, Dan Abraham menyebut nama tempat itu, "TUHAN Yireh." Sebab itu sampai hari ini dikatakan orang, "Di atas gunung TUHAN , ia akan terlihat."KJV, And Abraham called the name of that place Jehovahjireh: as it is said to this day, In the mount of the LORD it shall be seen. Chabad, And Abraham named that place, The Lord will see, as it is said to this day: On the mountain, the Lord will be seen.Hebrew,
וַיִּקְרָא אַבְרָהָם שֵׁם־הַמָּקֹום הַהוּא יְהוָה ׀ יִרְאֶה אֲשֶׁר יֵאָמֵר הַיֹּום בְּהַר יְהוָה יֵרָאֶה׃Translit interlinear, VAYIQ'RA {dan dia memanggil/ menamai} 'AV'RAHAM {abraham} SHEM-HAMAQOM {nama tempat itu} HAHU {dia adalah} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) YIREH {Dia akan melihat} 'ASHER {yang} YE'AMER {dikatakan (orang)} HAYOM {sampai dengan hari ini} BEHAR {di atas gunung} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) YERA'EH {dia akan terlihat, Verb Niphal Imperfect 3rd Mas. Sing.}
Dan di dalam ujian ini, Abraham berkenan di mata Allah. Dari peristiwa ini, lahir pula sebutan bagi Nama Allah yang terkenal itu: יְהוָה יִרְאֶה - YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) YIR'EH, harfiah: "YHVH, Dia akan melihat". Kita mendapati terjemahan "YHVH YIR'EH" ini dalam LAI TB, tidak secara harfiah diterjemahkan, tetapi LAI secara kontekstual menerjemahkannya menjadi "TUHAN menyediakan" yang juga senada dengan terjemahan NIV, ini mengandung makna bahwa Mata Allah senantiasa "melihat" apa yang dibutuhkan manusia, maka Allah yang menyediakan apa yang dibutuhkan oleh umat-Nya. Menerjemahkan naskah bahasa asli Ibrani ke dalam bahasa lain, itu seringkali mengalami kesulitan, haruskan suatu kata/ frasa diterjemahkan secara harfiah namun sulit dimengerti maknanya, atau menerjemahkannya secara konteks, agar si pembaca lebih memahaminya? Dalam hal ini kita tidak dapat mempersalahkan satu jenis terjemahan dengan terjemahan yang lainnya. Saya pribadi memandang kedua cara terjemahan ini sama-sama dapat diterima. Mengingat mencari kata yang paling tepat untuk mewakili istilah bahasa asli-nya, seringkali sulit.
Dalam Kejadian pasal 22, kata kerja ini digunakan beberapa kali di mana Allah sedang digambarkan sebagai Allah yang akan melihat ( יִרְאֶה - YIR'EH) kepada Abraham. Bahwa ketika Allah telah melihat ( רָאָה - RA'AH), maka Ia akan menyediakan apa saja yang umat-Nya memerlukan. Dia bertindak untuk menyediakan bagi umat yang memerlukan dan yang berharap kepda-Nya. "Pandangan Allah" ini menyangkut kepada kepedulian-Nya kepada umat. Maka penerjemahan "YHVH YIR'EH - YHVH menyediakan", juga merupakan penerjemahan yang tepat dan merupakan terjemahan yang lebih merasuk kepada bobot/maknanya.
Dalam naskah Alkitab bahasa asli Ibrani, kita sering menemukan permainan kata, di sini dalam jenis Majas Aliterasi:
- Bahwa sebagai hamba Allah, Abraham adalah sosok yang takut akan Allah ( יְרֵא - YERE) •► יְרֵא אֱלֹהִים - YERE' 'ELOHIM
Dan Allah melihat ( יִרְאֶה - YIR'EH) kepada Abraham.
Ada aliterasi יְרֵא - YERE, takut dan יִרְאֶה - YIR'EH, melihat.
HINENI - INI AKU, AKU SIAP
- Ungkapan הִנֵּנִי - HINENI yang ketiga ini merupakan tanda lulus dari Abraham, dan teladan imannya ini dikenang sepanjang masa oleh seluruh keturunannya hingga sekarang.
Yakub merespon panggilan Allah dua kali dengan הִנֵּנִי - HINENI (Kejadian 31:11, 46:2). Terdapat 178x kata הִנֵּנִי - HINENI di dalam PL. Kata tersebut adalah sebagai respon dari kesediaan melakukan sesuatu terhadap panggilan yang mendesak. Misalnya, ketika Allah memanggil Musa dari semak yang terbakar, Musa menjawab "HINENI" :
- * Keluaran 3:4
LAI TB, Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."KJV, And when the LORD saw that he turned aside to see, God called unto him out of the midst of the bush, and said, Moses, Moses. And he said, Here am I. Hebrew,
וַיַּרְא יְהוָה כִּי סָר לִרְאֹות וַיִּקְרָא אֵלָיו אֱלֹהִים מִתֹּוךְ הַסְּנֶה וַיֹּאמֶר מֹשֶׁה מֹשֶׁה וַיֹּאמֶר הִנֵּנִי׃Translit interlinear, VAYAR {dan Dia melihat} YEHOVAH {dibaca: 'Adonay, TUHAN} KI {sebab} SAR {dia menengok} LIR'OT {untuk melihat} VAYIQ'RA {dan Dia berkata} 'ELAV {kepada-nya (musa)} 'ELOHIM {Allah} MITOKH {dari tengah2} HASENEH {semak duri itu} VAYOMER {dan Dia berkata} MOSHEH {musa} MOSHEH {musa} VAYOMER {dan dia menjawab} HINENI {ini aku}
Di dalam Alkitab, setiap kali kata הִנֵּנִי - HINENI digunakan, itu menandakan suartu titik balik, yang berpotensi mengubah hidup yang memerlukan suatu keputusan, tindakan dengan kesungguhan hati.
Samuel juga memulai misi kenabiannya dengan respon הִנֵּנִי - HINENI terhadap panggilan Allah (1 Samuel 3:1-10). Dan juga suatu pernyataan yang sangat kita kenal dari Yesaya pada saat dia memberikan respon הִנֵּנִי - HINENI, ketika Allah bertanya "Siapakah yang akan Kuutus?"
- * Yesaya 6:8 LAI TB, Lalu
aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan
siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah
aku!"KJV, Also I heard the voice of the Lord, saying, Whom shall I send, and who will go for us? Then said I, Here am I; send me.Hebrew,
וָאֶשְׁמַע אֶת־קֹול אֲדֹנָי אֹמֵר אֶת־מִי אֶשְׁלַח וּמִי יֵֽלֶךְ־לָנוּ וָאֹמַר הִנְנִי שְׁלָחֵֽנִי׃ Translit interlinear,VA'ESH'MA {lalu aku mendengar} 'ET-QOL {pada suara} 'ADONAY {Tuhan} 'OMER {Dia berkata} 'ET-MI {kepada siapakah} 'ESH'LAKH {Aku akan mengutus} UMI {dan siapa} YELEKH {dia akan berjalan} -LANU {kepada kita} VA'OMAR {dan} HINENI {ini aku} SHELAKHENI {utuslah aku, Verb Imperative + suffix 1st Com Sing.}
Perhatikan bahwa הִנֵּנִי - HINENI merupakan respon kepada yang memanggil di dalam suatu kesiapan diri untuk melakukan sesuatu. Hal ini menjadi kontradiksi dengan apa yang pernah dilakukan Adam. Ketika Allah bertanya "dimanakah engkau ( אַיֶּכָּה - 'AYEKAH) ?"
- * Kejadian 3:9 LAI TB, Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"KJV, And the LORD God called unto Adam, and said unto him, Where art thou? Hebrew,
וַיִּקְרָא יְהוָה אֱלֹהִים אֶל־הָאָדָם וַיֹּאמֶר לֹו אַיֶּכָּה׃ Translit Interlinear, VAYIQ'RA {dan Dia memanggil} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} 'EL-HA'ADAM {kepada manusia itu} VAYOMER {dan Dia berkata} LO {kepadanya (adam)} 'AYEKAH {dimanakah engkau}
Di sini, Adam tidak menjawab "HINENI", Adam takut, karena dia baru saja melanggar perintah-Nya. Tentu saja Allah Mahatahu, Dia tahu dimana Adam berada. Namun, pertanyaan itu dimaksudkan bahwa kini Adam telah terpisah dengan Allah karena dosanya. Dan, karena dosa itu, Adam tidak dapat memberikan respon yang jujur bahwa dia berada di mana.
Dalam kehidupan kita sendiri, kitapun mendapat panggilan-Nya. Dan ketika Allah memanggil kita melakukan sesuatu, atau ada suatu desakan yang kuat untuk kita melakukan sesuatu, untuk suatu karya bagi kebaikan, kepada suatu pelayanan (tidak harus selalu hal-hal yang berkenaan dengan kegiatan gerejawi, tetapi juga kemaslahatan bagi sekitar kita). Nah, Apakah yang akan kita jawab? "HINENI, ini aku ya Tuhan!", ataukah kita akan bersembunyi seperti Adam?
Seorang pemimpin ibadah/ doa/ pujian di dalam Sinagoga: שְׁלִיחַ צִבּוּר - SHELIAKH TSIBUR atau yang disebut juga dengan seorang חַזָּן - KHAZAN (Chazzan), dia memulai pelayanannya dengan berkata "HINENI". Hal tersebut sebagai suatu konfirmasi kepada Allah dan kepada dirinya sendiri, bahwa dia sepenuhnya fokus dan hadir untuk tanggung jawab yang besar untuk melayani jemaat Allah. Dan pada awal doa, dimulai dengan pembukaan kata-kata : הִנְנִי הֶעָנִי מִמַּעַשׂ - HINENI HE'ANI MIMA'AS, artinya: Ini aku, seorang miskin yang melayani (ingin melakukan suatu perbuatan baik). Pernyataan tsb. berarti bahwa dia yang sedang mendekati Allah sebagai seorang yang miskin di hadapan-Nya, sebagai seorang yang tidak layak mendapatkan apapun dari Allah, dan sebagai pendosa yang perlu belas kasihan pengampunan.
Hal tsb. tentu mengingatkan kita kepada sabda dari Tuhan kita Yesus Kristus : "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah". Bahwa kita memang selayaknya disebut sebagai seorang yang miskin di hadapan Allah. Yang "miskin di dalam roh, οι πτωχοι τω πνευματι - hoi ptôkhoi tô pneumati" yang senantiasa bergantung kepada kemurahan Allah.
Rabbi Jonathan Sack dalam bukunya yang berjudul "The Great Partnership" (halaman 59) menyoroti tentang pengajaran Yesus. Yesus adalah seorang Yahudi, Dia tinggal di tanah Israel dan tinggal diantara orang-orang Yahudi. Dia berbicara kepada mereka sebagai seorang Yahudi, Dia membaca Kitab Suci bahasa Ibrani, Dia berdoa dalam bahasa Ibrani. Meski Alkitab PB ditulis dalam bahasa Yunani. Namun pembicaraan-Nya, pengajaran-Nya, istilah-istilah yang Dia gunakan sehari-hari ddi dalam mengajar adalah hal-hal yang telah dikenal oleh masyarakat Yahudi sudah terbiasa dengan pengajaran Yahudi Rabinik. Dia berbicara kepada masyarakat setempat dalam bahasa Aram. Dan tradisi-tradisi Talmud. Maka demikianlah Yesus mengajar dengan hal-hal yang telah dikenal masyarakat setempat. Jikalau ketika mereka beribadah yang "menempatkan diri mereka sebagai seorang miskin di hadapan Allah". Yesus mengambil filosofi ini dengan ucapan kalimat penghiburan : "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan Sorga."
---
Pemakaiannya dalam bahasa Ibrani modern untuk menjawab suatu panggilan, yang pertama seseorang bisa dijawab dengan sederhana: פֹּה - POH, artinya: "di sini," atau menjawab lebih lengkap אֲנִי פֹּה - 'ANI POH, artinya: "aku di sini". Dan yang kedua seseorang dapat menjawab seperti cara Abraham itu dengan mengatakan: הִנֵּנִי - HINENI, dan ketika seseorang menjawab dengan kata "Hineni" ini, menunjukkan yang bersangkutan siap sedia melakukan sesuatu kepada yang memanggil. Suatu respon yang sigap bagi yang memanggilnya.
Jawaban "Hineni" juga memiliki kekuatan pada karya kita, pelayanan kita bagi lingkungan kita. Ketika ada teman meminta bantuan dan dukungan, ketika ada tetangga, atau anggota keluarga memanggil kita untuk meminta tolong. Kiranya kita dengan sigap menjawab dengan siap-sedia: "Hineni! Ini aku, aku siap! Oke, aku segera melakukannya!"
Amin
Blessings in Christ,
BP
22 April 2016
Komentar
Posting Komentar