Proses Terbentuknya Mutiara
Proses Terbentuknya Mutiara
JKI Hananeel
Surya
Minggu, 25
September 2016
Ev. Lanny – Windu
Ketika
saya berdoa untuk mempersiapkan kotbah pada hari ini Tuhan mengingatkan saya
mengenai proses terbentuknya mutiara. Dari sekian banyak tiram yang ada di
laut, semuanya kemasukan pasir ketika ia membuka cangkangnya, namun tidak semua
tiram bisa menghasilkan mutiara.
Didalam
kehidupan kita, pasti mengalami pergumulan namun tidak semuanya mengalami
kemenangan. Didalam Kitab Wahyu 21 : 21, disitu tertulis di surga ada 12 Pintu
Gerbang, diatas Pintu Gerbang itu ada 12 Mutiara.
Disurga
semua dibangun secara mewah termasuk pintu gerbang itu terbuat dari mutiara.
Mutiara melambangkan sesuatu yang hidup. Ketika Tiram itu membuka cangkangnya
maka ada pasir yang masuk, semua tidak masuk ada yang dikeluarkan.
Di
dalam hidup ini ada tipe orang yang Mau
Cari Aman, ketika dia menghadapi masalah kehidupan, ia ingin mencari yang
aman – aman saja. Ia berusaha dengan kekuatan sendiri supaya tidak mengalami
masalah kehidupan.
Tipe Mau Dilukai
Kekristenan
ini seperti Tiram yang kemasukan pasir, maka didalam kerang atau tiram ini
mengalami luka, untuk menghasilkan mutiara maka pasir itu menyatu dengan cairan
yang dikeluarkan oleh tiram.
Pintu
Gerbang digunakan untuk menutup atau menahan dari serangan musuh. Tuhan berkata
: “Lanny maukah engkau mengalami proses dalam hidupmu.” Kamu mau mengalami
proses yang menyakitkan. Menyalibkan keinginan daging.
Tuhan
Yesus saja memikul salib, dicaci, dimaki, kita harus pikul kuk kerendahan hati
seperti Yesus. Ketika saya mengalami kesusahan, saya mengadu sama Tuhan Yesus.
Ketika
saya mengikuti pelayanan ke Papua, disana berbeda jauh keadaannya dengan di
Jawa. Di pedalaman Papua, sangat sedikit kita bisa menemukan air bersih, saya
mandi di sungai, saya bisa memilih untuk tidak mandi atau mandi dengan
menggunakan air mineral. Saya mau tinggalkan kenyamanan.
Terakhir
saya mengikuti Great Awakening Di Kalimantan, saya masuk pedalaman bersama
saudara-saudara seiman saya. Saya bisa memilih untuk tinggal di hotel dan saya
baru ke tempat acara KKR. Saya mengikuti doa peperangan, doa keliling masuk ke
pedalaman, saya tidak tetap tinggal di hotel. Di Kalimantan juga saya kembali
merasakan mandi di sungai dan saya sudah anggap sah ikut perjalanan misi ke
pedalaman.
Di
Kalimantan saya tidur seadanya dirumah penduduk, saya takut dengan tikus, ketika
teman saya bangun mau ke kamar mandi, saya bangun dan setelah itu saya ikut ke
kamar mandi ternyata di bak mandi ada tikus yang tercebur,..... (Sorry Saya
Tidak Bisa Melanjutkan Karena Saya Dengarkan Melalui Laptop di Toko Tidak
Kedengaran Suaranya karena suara bising kendaraan yang lalu lalang).
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar