Musim-Musim Kehidupan
Ini adalah salah satu bab yang ada di buku "Memiliki Roh yang Intim Dengan Tuhan" Lagi nggak sempet nulis-nulis banyak, jadi ngutip-ngutip dari bukuu dehh :p
Hubungan-hubungan
kita, entah dengan Tuhan atau umat-Nya, berputar melalui musim demi
musim. Ada 4 musim yang akan kita alami selama hidup kita seiring
perjalanan hidup kita bersama Tuhan :
Musim-Musim Penyingkapan
Musim semi di dalam hubungan kita dengan Tuhan merupakan periode-periode “cinta pertama” di
mana Tuhan dengan giatnya menyingkapkan diri-Nya sendiri, dan rasanya
waktu tidak cukup banyak untuk bersama Dia. Kita merasakan
kedekatan-Nya, dan hampir selalu ada hadirat yang nyata di dalamnya.
Selama musim-musim ini, kehidupan dipenuhi dengan kata-kata yang segar dari Tuhan, pewahyuan yang baru, dan banyak waktu di mana kita melihat Dia mencium kehidupan kita dengan berkat-berkat yang tidak terduga.
Musim Semi adalah masa menanam,
segala sesuatu ada dalam bentuk benih, tapi musim penyingkapan yang
baru akan membutuhkan sebuah proses kepercayaan dan kedewasaan yang
baru. Ketika kita menerima firman, simpan itu di dalam hati kita dan jangan menceritakannya sampai Allah menyuruh kita melakukannya. Satu
kerugian yang dapat terjadi jika kita menceritakan rahasia kepada
orang-orang adalah bahwa beberapa orang tidak dapat memandang kita
seperti cara Tuhan melihat kita. Mereka mungkin akan menghancurkan
mimpi-mimpi kita dan mendorong kita kepada roh ketidakpercayaan, yang
bisa menjadi sebuah benteng. Selain itu, jika Allah memberikan sebuah
janji kepada kita, biarkan Dia yang memimpin kita untuk menggenapinya. Penggenapan kita mungkin akan tiba dalam suatu musim ketika kita paling tidak mengharapkannya.
Musim yang Penuh Gairah
Sama
seperti musim panas setelah musim semi, musim penyingkapan diikuti oleh
musim yang penuh gairah. Kita telah mendengar Tuhan ingin memakai kita,
dan sekarang kegairahan kita untuk bertindak mulai menguat. Hadirat
Allah menyertai kita, dan kita merasa diberikan kuasa oleh kebaikan dan
jawaban-jawaban-Nya atas doa-doa kita. Berbagai hal mulai memanas selama
masa ini, terutama semangat kita. Pada musim yang penuh gairah, berdoa merupakan hal yang menyenangkan dan kita merasa penuh kuasa. Kita siap untuk mengalahkan iblis, sampai kita menemukan bahwa “iblis yang berada di depan kaca” adalah roh independen kita.
Sikap
ketidakbergantungan kita pada Tuhan muncul ketika kita melihat kuasa
dari karunia-karunia roh kita bekerja dan kemurahan Tuhan ada atas kita.
Kita tergoda untuk mengganti kepercayaan kita dari Allah yang empunya pekerjaan menjadi pekerjaan Allah.
Ketika itu terjadi, kerendahan hati dengan diam-diam digantikan oleh
keangkuhan. Kita semua harus menjaga diri kita ketika berbagai gairah
dipacu dengan cepat. Tanpa pertolongan Tuhan, setiap kita bisa jatuh
pada area mempromosikan diri kita sendiri, karena setan selalu mencari
suatu cara untuk merampas kemurahan Tuhan dari kita. Musim yang penuh
gairah merupakan sesuatu yang diperlukan dan harus dihargai. Musim
itu memacu kita untuk belajar lebih banyak tentang jalan-jalan Tuhan,
terutama ketika kita dikelilingi oleh para mentor yang tepat.
Musim Pelucutan
Musim pelucutan, seperti musim gugur, masuk tanpa kata-kata sehingga kita hampir tidak menyadari kedatangannya. Kebanyakan kita yang memasuki masa-masa pelucutan merasa puas dengan panenan yang telah kita hasilkan di masa lalu. Tiba-tiba suatu perubahan yang nyata terjadi dalam hal kemampuan kita untuk membuat berbagai hal menyesuaikan diri.
Kita bergumul untuk menemukan kepuasan dalam pencapaian di masa lalu
dan siapa diri kita yang dahulu, tetapi jalannya tidak berada di sana.
Ketika penampian dimulai, hal-hal yang paling kita andalkan lenyap di depan mata kita.
Persahabatan cenderung berakhir, atau bahkan mati, karena semua berhala
harus dihancurkan. Kita mengalami pengkhianatan dan bertanya-tanya. Di manakah Tuhan?
Selama masa-masa ini, semakin
keras kita mencoba untuk memperbaiki apa yang tidak berjalan lancar,
semakin kita menyadari betapa tidak berkuasanya diri kita sesungguhnya. Tampaknya
tak seorang pun yang memiliki petunjuk, dan tak ada cara untuk
menghubungkan kita kembali ke musim kita yang penuh gairah.
Jika kita sedang berada dalam musim pelucutan, ketahuilah bahwa Allah tidak membuang kita; Dia hanya ingin membawa kita mengenal Dia lebih dalam. Dia mengasihi kita, Dia mengasihi kita tepat di mana kita berada dalam pergumulan kita. Musim pelucutan menggemakan masa-masa pemangkasan, terutama dalam hal tujuan.
Hari-hari
kita terasa seperti di malam hari, dan Tuhan sekarang mengarahkan rasa
lapar kita kepada hal-hal yang akan membuat kita tertanam dengan kuat di
dalam Dia. Dan Ia akan melakukan hal itu melalui sebuah proses
supaya pengalaman tersebut tidak menghancurkan kita, tetapi sebaliknya
akan memulihkan kehancuran kita dengan membunuh hal-hal yang memisahkan
kita dari Dia.
Musim Berdiam di Dalam Gua
Musim
dingin membunuh! Hal-hal di permukaan, hal-hal yang bersifat
mementingkan diri sendiri, harus mati; hanya akar yang bertahan. Musim dingin adalah pembedahan hati tanpa pembiusan. Kita tidak memilih musim dingin, tetapi kita memilih akan menjadi seperti apa kita sebagai hasil darinya.
Beberapa orang memilih untuk menjadi seperti burung di musim salju dan
meninggalkan berbagai hubungan dan relasi yang diperdalam oleh berbagai
pencobaan di musim dingin. Namun, pilihan itu mengakibatkan hilangnya
keintiman. Mereka yang memilih untuk bertahan akan berubah; mereka akan menjadi orang yang intim dengan Tuhan.
Di akhir musim dingin, kita telah “dikuliti” dari diri kita yang dahulu. Kita tidak lagi dapat berpura-pura untuk tidak menjadi diri kita sendiri. Musim dingin memaksa kita untuk menjadi diri kita yang sesungguhnya sampai ke akar-akarnya. Kita
mudah menangis dan kadang-kadang kita tidak tahu sebabnya. Setiap
penghuni gua tahu bahwa Tuhan menarik hadirat-Nya untuk mengajar kita
berdiam diri.
Peringatan :
Mengasihani diri sendiri di dalam gua dapat mendorong kita pada
ketergantungan yang salah seperti bergantung pada para psikolog,
obat-obatan, dan menjadi pesimis. Saran : Tetaplah teguh dan
lihatlah keselamatan yang dari Tuhan! Dia berjanji untuk tidak pernah
meninggalkan atau mengabaikan kita, dan Dia tidak akan pernah
meninggalkan atau mengabaikan kita, dan Dia tidak akan pernah
melakukannya.
Hasil Musim
Masa-masa keintiman merupakan cara Allah untuk mengajar kita bahwa itu tidak lagi mengenai saya yang sedang berusaha untuk berada dalam Kristus; itu adalah mengenai Kristus di dalam saya,
pengharapan akan kemuliaan. Tidak Peduli di musim apa kita sedang
berada saat ini, ketahuilah bahwa ada sebuah alasan di musim tersebut
yang akan mengajar kita untuk berkata, “Tenanglah, tenanglah hai jiwaku.” Itulah keintiman!
Hasil Musim
Masa-masa keintiman merupakan cara Allah untuk mengajar kita bahwa itu tidak lagi mengenai saya yang sedang berusaha untuk berada dalam Kristus; itu adalah mengenai Kristus di dalam saya, pengharapan akan kemuliaan. Tidak Peduli di musim apa kita sedang berada saat ini, ketahuilah bahwa ada sebuah alasan di musim tersebut yang akan mengajar kita untuk berkata, “Tenanglah, tenanglah hai jiwaku.” Itulah keintiman!Datanglah kepada Tuhan dan Ia akan menyatakan hal-hal yang besar yang tidak kita fahami sebelumnya.
Hasil Musim
Masa-masa keintiman merupakan cara Allah untuk mengajar kita bahwa itu tidak lagi mengenai saya yang sedang berusaha untuk berada dalam Kristus; itu adalah mengenai Kristus di dalam saya, pengharapan akan kemuliaan. Tidak Peduli di musim apa kita sedang berada saat ini, ketahuilah bahwa ada sebuah alasan di musim tersebut yang akan mengajar kita untuk berkata, “Tenanglah, tenanglah hai jiwaku.” Itulah keintiman!Datanglah kepada Tuhan dan Ia akan menyatakan hal-hal yang besar yang tidak kita fahami sebelumnya.
3 ‘Call to me and I will answer you and
tell you great and unsearchable things you do not know.’~Jeremiah 33:3
(New International Version)
To everything there is a season, and a time to every purpose under the heavens. Ecclesiastes 3:1
3 But hath in due times manifested his
word through preaching, which is committed unto me according to the
commandment of God our Saviour;~ Titus 1:1-3King James Version (KJV)
“Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil.” (Mazmur 112:4)
Bacaan Alkitab Setahun: Kej 17-18; Mat 10
Bacaan Alkitab Setahun: Kej 17-18; Mat 10
Pada musim dingin pohon-pohon menjadi
kusam tanpa buah. Sementara di musim gugur daun-daun yang berwarna-warni
mempercantik pedesaan, karena waktu musim dingin tidak ada lagi
percikan warna merah, hijau, dan kuning. Dahan-dahan memberikan suatu
kenang-kenangan akan dedaunan musim gugur. Hal yang sama juga berlaku
untuk musim-musim dalam kehidupan kita, dimana sukacita dan kemakmuran
hanya tinggal kenangan. Di saat-saat sulit yang penuh kehampaan dan
kesedihan, penting bagi kita untuk mengingat bahwa musim dingin tidak
berlangsung selamanya.
Berpeganglah pada Ratapan 3:22-23, yang
menunjukkan harapan yang ajaib yang melampaui kesedihan. “Tak
berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu
baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” C.H. Spurgeon menggemakan perasaan
ini dalam tulisannya, “Janganlah takut, hai orang-orang Kristen, karena
Yesus besertamu. Di dalam semua pencobaanmu yang pedas ini hadirat-Nya
adalah penghiburan dan keselamatanmu. Ia tidak akan pernah meninggalkan
mereka yang telah Ia pilih untuk menjadi milik-Nya.”
Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah
firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Yeremia 29:11
Ini adalah janji Tuhan bagi setiap orang percaya. Sebuah hari depan yang penuh harapan.
Ini adalah janji Tuhan bagi setiap orang percaya. Sebuah hari depan yang penuh harapan.
Mungkin Anda sudah biasa dengan bait bait syair berikut:
Tuhan tidak pernah berjanji
Ada matahari dan tidak ada hujan
Ada kesukaan dan tidak ada kecemasan
Ada kedamaian dan tidak ada kesakitan
Ada matahari dan tidak ada hujan
Ada kesukaan dan tidak ada kecemasan
Ada kedamaian dan tidak ada kesakitan
Tapi Tuhan menjanjikan kekuatan Untuk tiap hari
Kelegaan bagi yang letih dan berbeban berat
Kelegaan bagi yang letih dan berbeban berat
Musim semi dekat dengan Anda. Sepasti
kuncup-kuncup bunga dan daun yang semerbak yang menghiasi
ranting-ranting yang merana, masa penderitaan Anda juga pastilah akan
diikuti dengan masa sukacita di dalam Tuhan. Tetaplah arahkan diri Anda
pada kebaikan dan belas kasih-Nya, dan Anda akan menyaksikan bunga-bunga
iman Anda bersemi dalam sebuah musim baru yang indah.
Sumber: Pdt. Dr. Ir. Jusak Handojo, MA. D.Th. & Buku: “Memiliki Roh yang Intim Dengan Tuhan”
Sumber: Pdt. Dr. Ir. Jusak Handojo, MA. D.Th. & Buku: “Memiliki Roh yang Intim Dengan Tuhan”
Komentar
Posting Komentar