Menghadapi Raksasa Kehidupan
Menghadapi Raksasa Kehidupan
Saya tidak tahu raksasa apa yang sementara Saudara hadapi.Tetapi selama Saudara masih hidup, maka ada kemungkinan Saudara menghadapi raksasa Dalam perjalanan kehidupan kekeristenan Saudara.Tetapi kabar gembiranya: Saudara bisa mengalahkan raksasa tsb dan "menduduki negeri perjanjian." Walaupun ada raksasa menghadang tetapi Allah bisa memberikan kita kemenangan!!!
Kisah Daud menghadapi raksasa Goliat dalam 1 Samuel 17 mencerminkan kisah kehidupan kita. Setiap orang menghadapi raksasa walaupun mungkin bentuknya berbeda-beda. Raksasa-raksasa yang harus kita hadapi di kantor, tempat tidur, kelas. Raksasa itu mungkin berupa tagihan yang tidak bisa kita bayar, Kenaikan tingkat yang tidak bisa kita raih, Orang-orang yang tidak bisa kita puaskan, Alkohol yang tidak dapat kita tinggalkan, Pornografi yang tidak dapat kita tolak, Karier yang tidak dapat kita hindari, Masa lalu yang tidak dapat kita hapus, Masa depan yang tidak dapat kita hadapi
Musa mengalami raksasa usia tua. Raksasa lain yang dihadapinya adalah dia merasa tidak mampu bicara. Dia juga menghadapi raksasa kegagalan di masa lalu. Dia telah membuat kesalahan, kegagalan Dan itu membuat dia menghabiskan 40 tahun tanpa kemajuan berarti dalam hidupnya.
Debora, dia menghadapi raksasa diskriminasi gender.
Timotius menghadapi raksasa usia muda. 11 dari 12 orang murid Yesus berasal dari Galilea, yaitu tempat yang tidak pernah dipikir orang bakal muncul sesuatu yang baik dari situ.
Yesus sendiri menghadapi raksasa yang muncul menghadangNya. Contohnya: Ada yang mempertanyakan, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Nazaret adalah kampung halaman Yesus. Muncul juga pengkritik2Nya yang mengatakan bahwa Yesus lahir dari luar lembaga pernikahan. Orang-orang mempertanyakan asal muasalnya. Apa maksudnya dengan raksasa? Saudara tahu diri Saudara sendiri. Mungkin ketakutan. Sesuatu yang melumpuhkan yang ada di dalam diri Saudara. Yang membuat Saudara tidak bisa maju. Mungkin bertahun-tahun Saudara bergumul melawan raksasa ketidak konsistenan. Raksasa ketidak konsistenan membuat Saudara tidak bisa dipromosikan. Dapat membuat "track record" bahwa Saudara tidak bisa diandalkan.Saudara kelihatannya begitu bersemangat, tetapi tiba-tiba karena sesuatu hal yang kecil semangatmu padam sama sekali. Tidak konsisten. Raksasa kecurigaan. Tidak bisa mempercayai orang lain.
Mungkin Saudara punya raksasa problem keuangan. Saudara mustinya cuman punya 1 kartu kredit tapi Saudara mendaftar untuk 3 kartu kredit. Waktu Saudara lihat tagihannya menumpuk, Saudara batalkan semua. Tapi 6 bulan kemudian sepertinya kartu-kartu kredit itu Melambai-lambaikan tangan pada Saudara, "Mari sini..mari sini." Mungkin Saudara punya kebiasaan membeli barang2 yang tidak perlu. Dan itu menimbulkan kesulitan pada keuangan Saudara. Hal itu menjadi raksasa yang menghalangi kemajuan Saudara. Mungkin Saudara tidak konsisten dalam pekerjaan. Tuhan memberikan Saudara pekerjaan sehingga Saudara bisa memelihara keluarga Saudara. Tetapi itu tidak lama, kemudian Saudara keluar pekerjaan lagi sementara Saudara terlanjur meminjam uang untuk menutup pembelian ini dan itu. Mungkin raksasamu adalah kesalahan masa lalu. Pilihan yang buruk. "Seandainya saja....." "Kalau saja....." Kemarahan, dendam...hal itu bisa jadi raksasa. Ketidakmampuan untuk bisa mengatakan, "Maafkan saya, saya salah" Hal itu bisa menjadi raksasa yang membuat orang tidak bisa maju.
Sakit bisa jadi raksasa. Oposisi, penderitaan karena Injil bisa jadi raksasa. Kekecewaan bisa jadi raksasa. Beberapa orang tidak bisa melepaskan kekecewaan masa lalu. Saya tidak tahu raksasa apa yang sementara Saudara hadapi. Tetapi selama Saudara masih hidup,Maka ada kemungkinan Saudara menghadapi raksasa Dalam perjalanan kehidupan kekeristenan Saudara. Tetapi kabar gembiranya: Saudara bisa mengalahkan raksasa tsb dan "menduduki negeri perjanjian." Walaupun ada raksasa menghadang Tetapi Allah bisa memberikan kita kemenangan!!!
1 Samuel 17:16 (New Living Translation) "Selama empat puluh hari, dua kali sehari, pagi dan petang, raksasa Filistin itu menantang dengan pongahnya di depan pasukan Israel."
Raksasa Saudara mungkin juga melakukan hal yang sama. Pikiran pertama di pagi hari, kecemasan terakhir di malam hari. Goliat Saudara menguasai hari-hari dan menyusupi kegembiraaan Saudara. Berapa lama raksasa tsb telah memburu Saudara? Keluarga Goliat merupakan musuh bebuyutan bangsa Israel. Yosua telah mengusir mereka dari Tanah Perjanjian 300 tahun sebelumnya. Yosua sudah membasmi semua orang kecuali penghuni 3 kota: Gaza, Gat dan Asdod. Goliat adalah raksasa yang dilahirkan di Gat. Hubungannya mungkin seperti hubungan antara bajak laut dan angkatan laut Inggris. Waktu prajurit-prajurit Saul melihat Goliat, mungkin mereka bergumam, "Oh tidak....Ayahku sudah melawan ayahnya. Kakekku sudah melawan kakeknya!"
Mungkin kita juga mengeluhkan kata-kata serupa. Aku jadi maniak kerja, persis seperti ayahku. Perceraian mencoreng keluarga kami seperti pohon jati yang meranggas. Ibuku juga tidak dapat mempertahankan hubungan. Atau kita meratap seperti Elia, "Ternyata aku tidak lebih baik dari nenek moyangku!" Apakah ini semua bisa berakhir? Goliat, si raksasa itu, sudah lama berdiri di lembah. Dia menunggu Saudara di pagi hari, menyiksa Saudara di malam hari. Dengan mengendap-endap dia memburu nenek moyang Saudara, sekarang ia tampak nyata di depan Saudara. Dia menutup sinar matahari dan membuat Saudara berdiri di bayang-bayang kebimbangan.
1 Samuel 17:17 (The Message) "Ketika Saul dan pasukannya mendengar tantangan orang Filistin, mereka ketakutan dan kehilangan pengharapan."
REAKSI DAUD MENGHADAPI GOLIAT
1 Samuel 17:26 Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?
Daud tampil untuk berbicara tentang Allah. Para prajurit tidak menyebutkan apa pun juga tentang Allah. Kakak-kakak laki-lakinya tidak pernah menyebut nama Allah. Tetapi Daud melangkah ke atas pangung dan mengangkat pembicaraan tentang Allah yang hidup. Daud juga melakukan hal yang sama waktu berbicara dengan Raja Saul. Tidak ada obrolan tentang pertemuran atau pertanyaan tentang perimbangan. Hanya pengumuman yang berasal dari Tuhan:
1 Samuel 17:37 Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau."
Daud juga melakukan hal yang sama waktu dia berbicara dengan Goliat.
1 Samuel 17:45-47 Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. 17:46 Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, 17:47 dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan TUHANlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.
Tak ada seorang pun yang berbicara tentang Allah. Daud tidak membicarakan orang lain KECUALI ALLAH!
FOKUS DAUD
Kisah ini merupakan pertentangan antara "fokus kepada Allah melawan fokus kepada raksasa." Daud melihat apa yang tidak dilihat oleh orang lain dan menolak untuk melihat apa yang dilihat orang lain. Semua mata, kecuali Daud, tertuju kepada raksasa yang ganas dan yang memancarkan kebencian. Semua kompas, kecuali milik Daud, disetel pada kutub Filistin. Semua surat kabar di negeri itu, kecuali milik Daud, dari hari ke hari mengisahkan orang buas ini. Orang-orang mengenal makian, tuntutan, ukuran dan langkahnya yang sombong. Mereka lebih menaruh perhatian pada Goliat.
Daud menaruh perhatian pada Allah. Ia melihat raksasa itu, tentu saja; tetapi perhatiannya lebih tertuju kepada Allah. Coba perhatikan seruan peperangan Daud
1 Samuel 17:45 Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel
Perhatikan kata jamak itu -segala barisan Israel. Bala tentara? Pengamat biasa hanya melihat satu barisan Israel. Namun tidak demikian halnya dengan Daud. Ia melihat sekuti di hari H itu : Peleton-peleton malaikat dan pasukan infanteri orang-orang suci Senjata-senjata dari angin dan kekuatan dari bumi. Allah dapat menghujani musuh dengan hujan es seperti dilakukan-Nya untuk Musa (Kel 9) Meruntuhkan tembok seperti yang dilakukan-Nya untuk Yosua (Yosua 6) Menggerakkan guntur seperti yang dilakukan untuk Samuel (1 Samuel 7 - Eben Haezer)
Daud melihat bala tentara Allah. Dan karena ia melihatnya, Daud segera berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu. 1 Samuel 17:48 Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu
Kakak-kakak Daud menutup mata mereka, karena takut dan malu. Saul menahan napas ketika pemuda Israel itu berlari menuju kepastian maut. Goliat mendongakkan kepalanya ke belakang dengan tertawa, sehingga ketopong kepalanya bergeser dan memperlihatkan beberapa sentimeter daging dahinya. Daud melihat sasaran itu dan mengambil kesempatan. Satu-satunya suara yang terdengar di lembah itu adalah suara umban yang berdesis....ssshhhwww....ssshhhwww...ssshhww.
Batu itu berdesing menembus udara dan terbenam DI TEMPURUNG KEPALA; MATA Goliat menjadi juling dan kakinya terhuyung-huyung. Goliat roboh ke tanah dan mati. Daud berlari ke arah seberang dan melepaskan pedang Goliat dari sarungnya, menghabisi orang Filistin itu, dan memancung kepalanya! Saudara mungkin dapat mengatakan bahwa Daud tahu bagaimana menundukkan kepala raksasa.
Kapan terakhir Saudara melakukan hal yang sama? Sejak kapan Saudara tidak berlari menghadapi tantangan? Kita cenderung mundur, atau menyelinap mencari hiburan di klub malam, Atau di ranjang cinta terlarang. Untuk sesaat, sehari, setahun, kita merasa aman, terpisah, terbius, tetapi akhirnya pekerjaan itu pun habis, pengaruh minuman keras mejadi hilang, atau kekasih meninggalkan kita, dan kita mendengar Goliat itu lagi. Semakin keras. Bombastis. Cobalah melakukan siasat yang berbeda. Seranglah raksasa Saudara dengan jiwa yang dipenuhi Allah. Raksasa perceraian, engkau tidak bisa memasuki rumahku! Raksasa depresi....mungkin aku harus berjuang seumur hiudp, tetapi engkau tidak akan mengalahkanku... Raksasa alkohol, fanatisme, penganiayaan anak, perasaan tidak aman...enyahlah kau... Sejak kapan Saudara mengisi umban dan membidik raksasa Saudara?
Pengamatan Daud terhadap Goliat.
Hanya ada dua buah. Satu pernyataan kepada Saul mengenai Goliat (ay. 36). baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup."
Dan satu lagi yang dikatakanya di hadapan Goliat (ayat 26). Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?"
Daud hanya berkomentar dua kali menengai Goliat dan tidak ada pertanyaan yang diajukan. Tidak ada pertanyaan tentang kemahiran, usia, kedudukan sosial atau kecerdasan Goliat. Daud sama sekali tidak bertanya tentang beratnya lembing, ukuran perisai, atau arti dari tato tengkorak dan tulang yang bersilang di biseps raksasa itu. Daud tidak memikirkan manusia purba di bukit itu. Sama sekali tidak!
Perhatian Daud terhadap Allah. Daud lebih banyak memusatkan pikirannya kepada Allah, dan ini menggarisbawahi hubungannya dengan Tuhan. "Barisan dari Allah yang hidup" (ayat 26)
Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?"
"Barisan dari Allah yang hidup" (ayat 36)
Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup"
"Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel" (ayat 45)
Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.
"Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku...supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah" (ayat 46).
Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah,
"Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami" (ayat 47)
dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan TUHANlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.
Saya menghitung ada sembilan petunjuk. Pikiran Daud kepada Allah melampaui pikirannya kepada Goliat, Sembilan banding dua Bagaimana perbandingan ini dibanding perbandingan Saudara? Apakah Saudara mempertimbangkan kasih karunia Allah empat kali lebih banyak daripada kesalahan Saudara? Apakah daftar dari berkat-berkat yang Saudara terima empat kali lebih panjang dari daftar keluhan Saudara? Apakah susunan harapan yang ada di pikiran Saudara empat kali lebih tebal daripada susunan ketakutan Saudara?
Apakah Saudara dapat empat kali lebih banyak menggambarkan kekuatan Allah daripada tuntutan-tuntutan hidup sehari-hari Saudara? Tidak? Kalau begitu Daud adalah teladan yang tepat untuk Saudara. Sebagian orang mencatat bahwa tidak ada muizat spektakuler di dalam kisah Daud. Tidak ada Laut Merah yang terbelah, kereta yang bernyala-nyala atau Lazarus mati yang dapat berjalan kembali. Tidak ada mujizat spektakuler. Namun ada satu mujizat. Daud-lah keajaiban itu. Seseorang yang mengalami mujizat berjalan dengan Allah dalam kehidupannya yang sulit dan yang memberitakan dengan jelas kebenaran ini :
Fokus pada raksasa -kita terjungkal. Fokus pada Allah -raksasa kita terjungkal.
Angkatlah mata Saudara, pembunuh raksasa. Allah yang membuat mujizat bagi Daud, siap membuatnya juga bagi Saudara!
Sumber : Daniel P. Martono
Saya tidak tahu raksasa apa yang sementara Saudara hadapi.Tetapi selama Saudara masih hidup, maka ada kemungkinan Saudara menghadapi raksasa Dalam perjalanan kehidupan kekeristenan Saudara.Tetapi kabar gembiranya: Saudara bisa mengalahkan raksasa tsb dan "menduduki negeri perjanjian." Walaupun ada raksasa menghadang tetapi Allah bisa memberikan kita kemenangan!!!
Kisah Daud menghadapi raksasa Goliat dalam 1 Samuel 17 mencerminkan kisah kehidupan kita. Setiap orang menghadapi raksasa walaupun mungkin bentuknya berbeda-beda. Raksasa-raksasa yang harus kita hadapi di kantor, tempat tidur, kelas. Raksasa itu mungkin berupa tagihan yang tidak bisa kita bayar, Kenaikan tingkat yang tidak bisa kita raih, Orang-orang yang tidak bisa kita puaskan, Alkohol yang tidak dapat kita tinggalkan, Pornografi yang tidak dapat kita tolak, Karier yang tidak dapat kita hindari, Masa lalu yang tidak dapat kita hapus, Masa depan yang tidak dapat kita hadapi
Musa mengalami raksasa usia tua. Raksasa lain yang dihadapinya adalah dia merasa tidak mampu bicara. Dia juga menghadapi raksasa kegagalan di masa lalu. Dia telah membuat kesalahan, kegagalan Dan itu membuat dia menghabiskan 40 tahun tanpa kemajuan berarti dalam hidupnya.
Debora, dia menghadapi raksasa diskriminasi gender.
Timotius menghadapi raksasa usia muda. 11 dari 12 orang murid Yesus berasal dari Galilea, yaitu tempat yang tidak pernah dipikir orang bakal muncul sesuatu yang baik dari situ.
Yesus sendiri menghadapi raksasa yang muncul menghadangNya. Contohnya: Ada yang mempertanyakan, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Nazaret adalah kampung halaman Yesus. Muncul juga pengkritik2Nya yang mengatakan bahwa Yesus lahir dari luar lembaga pernikahan. Orang-orang mempertanyakan asal muasalnya. Apa maksudnya dengan raksasa? Saudara tahu diri Saudara sendiri. Mungkin ketakutan. Sesuatu yang melumpuhkan yang ada di dalam diri Saudara. Yang membuat Saudara tidak bisa maju. Mungkin bertahun-tahun Saudara bergumul melawan raksasa ketidak konsistenan. Raksasa ketidak konsistenan membuat Saudara tidak bisa dipromosikan. Dapat membuat "track record" bahwa Saudara tidak bisa diandalkan.Saudara kelihatannya begitu bersemangat, tetapi tiba-tiba karena sesuatu hal yang kecil semangatmu padam sama sekali. Tidak konsisten. Raksasa kecurigaan. Tidak bisa mempercayai orang lain.
Mungkin Saudara punya raksasa problem keuangan. Saudara mustinya cuman punya 1 kartu kredit tapi Saudara mendaftar untuk 3 kartu kredit. Waktu Saudara lihat tagihannya menumpuk, Saudara batalkan semua. Tapi 6 bulan kemudian sepertinya kartu-kartu kredit itu Melambai-lambaikan tangan pada Saudara, "Mari sini..mari sini." Mungkin Saudara punya kebiasaan membeli barang2 yang tidak perlu. Dan itu menimbulkan kesulitan pada keuangan Saudara. Hal itu menjadi raksasa yang menghalangi kemajuan Saudara. Mungkin Saudara tidak konsisten dalam pekerjaan. Tuhan memberikan Saudara pekerjaan sehingga Saudara bisa memelihara keluarga Saudara. Tetapi itu tidak lama, kemudian Saudara keluar pekerjaan lagi sementara Saudara terlanjur meminjam uang untuk menutup pembelian ini dan itu. Mungkin raksasamu adalah kesalahan masa lalu. Pilihan yang buruk. "Seandainya saja....." "Kalau saja....." Kemarahan, dendam...hal itu bisa jadi raksasa. Ketidakmampuan untuk bisa mengatakan, "Maafkan saya, saya salah" Hal itu bisa menjadi raksasa yang membuat orang tidak bisa maju.
Sakit bisa jadi raksasa. Oposisi, penderitaan karena Injil bisa jadi raksasa. Kekecewaan bisa jadi raksasa. Beberapa orang tidak bisa melepaskan kekecewaan masa lalu. Saya tidak tahu raksasa apa yang sementara Saudara hadapi. Tetapi selama Saudara masih hidup,Maka ada kemungkinan Saudara menghadapi raksasa Dalam perjalanan kehidupan kekeristenan Saudara. Tetapi kabar gembiranya: Saudara bisa mengalahkan raksasa tsb dan "menduduki negeri perjanjian." Walaupun ada raksasa menghadang Tetapi Allah bisa memberikan kita kemenangan!!!
1 Samuel 17:16 (New Living Translation) "Selama empat puluh hari, dua kali sehari, pagi dan petang, raksasa Filistin itu menantang dengan pongahnya di depan pasukan Israel."
Raksasa Saudara mungkin juga melakukan hal yang sama. Pikiran pertama di pagi hari, kecemasan terakhir di malam hari. Goliat Saudara menguasai hari-hari dan menyusupi kegembiraaan Saudara. Berapa lama raksasa tsb telah memburu Saudara? Keluarga Goliat merupakan musuh bebuyutan bangsa Israel. Yosua telah mengusir mereka dari Tanah Perjanjian 300 tahun sebelumnya. Yosua sudah membasmi semua orang kecuali penghuni 3 kota: Gaza, Gat dan Asdod. Goliat adalah raksasa yang dilahirkan di Gat. Hubungannya mungkin seperti hubungan antara bajak laut dan angkatan laut Inggris. Waktu prajurit-prajurit Saul melihat Goliat, mungkin mereka bergumam, "Oh tidak....Ayahku sudah melawan ayahnya. Kakekku sudah melawan kakeknya!"
Mungkin kita juga mengeluhkan kata-kata serupa. Aku jadi maniak kerja, persis seperti ayahku. Perceraian mencoreng keluarga kami seperti pohon jati yang meranggas. Ibuku juga tidak dapat mempertahankan hubungan. Atau kita meratap seperti Elia, "Ternyata aku tidak lebih baik dari nenek moyangku!" Apakah ini semua bisa berakhir? Goliat, si raksasa itu, sudah lama berdiri di lembah. Dia menunggu Saudara di pagi hari, menyiksa Saudara di malam hari. Dengan mengendap-endap dia memburu nenek moyang Saudara, sekarang ia tampak nyata di depan Saudara. Dia menutup sinar matahari dan membuat Saudara berdiri di bayang-bayang kebimbangan.
1 Samuel 17:17 (The Message) "Ketika Saul dan pasukannya mendengar tantangan orang Filistin, mereka ketakutan dan kehilangan pengharapan."
REAKSI DAUD MENGHADAPI GOLIAT
1 Samuel 17:26 Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?
Daud tampil untuk berbicara tentang Allah. Para prajurit tidak menyebutkan apa pun juga tentang Allah. Kakak-kakak laki-lakinya tidak pernah menyebut nama Allah. Tetapi Daud melangkah ke atas pangung dan mengangkat pembicaraan tentang Allah yang hidup. Daud juga melakukan hal yang sama waktu berbicara dengan Raja Saul. Tidak ada obrolan tentang pertemuran atau pertanyaan tentang perimbangan. Hanya pengumuman yang berasal dari Tuhan:
1 Samuel 17:37 Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau."
Daud juga melakukan hal yang sama waktu dia berbicara dengan Goliat.
1 Samuel 17:45-47 Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. 17:46 Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, 17:47 dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan TUHANlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.
Tak ada seorang pun yang berbicara tentang Allah. Daud tidak membicarakan orang lain KECUALI ALLAH!
FOKUS DAUD
Kisah ini merupakan pertentangan antara "fokus kepada Allah melawan fokus kepada raksasa." Daud melihat apa yang tidak dilihat oleh orang lain dan menolak untuk melihat apa yang dilihat orang lain. Semua mata, kecuali Daud, tertuju kepada raksasa yang ganas dan yang memancarkan kebencian. Semua kompas, kecuali milik Daud, disetel pada kutub Filistin. Semua surat kabar di negeri itu, kecuali milik Daud, dari hari ke hari mengisahkan orang buas ini. Orang-orang mengenal makian, tuntutan, ukuran dan langkahnya yang sombong. Mereka lebih menaruh perhatian pada Goliat.
Daud menaruh perhatian pada Allah. Ia melihat raksasa itu, tentu saja; tetapi perhatiannya lebih tertuju kepada Allah. Coba perhatikan seruan peperangan Daud
1 Samuel 17:45 Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel
Perhatikan kata jamak itu -segala barisan Israel. Bala tentara? Pengamat biasa hanya melihat satu barisan Israel. Namun tidak demikian halnya dengan Daud. Ia melihat sekuti di hari H itu : Peleton-peleton malaikat dan pasukan infanteri orang-orang suci Senjata-senjata dari angin dan kekuatan dari bumi. Allah dapat menghujani musuh dengan hujan es seperti dilakukan-Nya untuk Musa (Kel 9) Meruntuhkan tembok seperti yang dilakukan-Nya untuk Yosua (Yosua 6) Menggerakkan guntur seperti yang dilakukan untuk Samuel (1 Samuel 7 - Eben Haezer)
Daud melihat bala tentara Allah. Dan karena ia melihatnya, Daud segera berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu. 1 Samuel 17:48 Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu
Kakak-kakak Daud menutup mata mereka, karena takut dan malu. Saul menahan napas ketika pemuda Israel itu berlari menuju kepastian maut. Goliat mendongakkan kepalanya ke belakang dengan tertawa, sehingga ketopong kepalanya bergeser dan memperlihatkan beberapa sentimeter daging dahinya. Daud melihat sasaran itu dan mengambil kesempatan. Satu-satunya suara yang terdengar di lembah itu adalah suara umban yang berdesis....ssshhhwww....ssshhhwww...ssshhww.
Batu itu berdesing menembus udara dan terbenam DI TEMPURUNG KEPALA; MATA Goliat menjadi juling dan kakinya terhuyung-huyung. Goliat roboh ke tanah dan mati. Daud berlari ke arah seberang dan melepaskan pedang Goliat dari sarungnya, menghabisi orang Filistin itu, dan memancung kepalanya! Saudara mungkin dapat mengatakan bahwa Daud tahu bagaimana menundukkan kepala raksasa.
Kapan terakhir Saudara melakukan hal yang sama? Sejak kapan Saudara tidak berlari menghadapi tantangan? Kita cenderung mundur, atau menyelinap mencari hiburan di klub malam, Atau di ranjang cinta terlarang. Untuk sesaat, sehari, setahun, kita merasa aman, terpisah, terbius, tetapi akhirnya pekerjaan itu pun habis, pengaruh minuman keras mejadi hilang, atau kekasih meninggalkan kita, dan kita mendengar Goliat itu lagi. Semakin keras. Bombastis. Cobalah melakukan siasat yang berbeda. Seranglah raksasa Saudara dengan jiwa yang dipenuhi Allah. Raksasa perceraian, engkau tidak bisa memasuki rumahku! Raksasa depresi....mungkin aku harus berjuang seumur hiudp, tetapi engkau tidak akan mengalahkanku... Raksasa alkohol, fanatisme, penganiayaan anak, perasaan tidak aman...enyahlah kau... Sejak kapan Saudara mengisi umban dan membidik raksasa Saudara?
Pengamatan Daud terhadap Goliat.
Hanya ada dua buah. Satu pernyataan kepada Saul mengenai Goliat (ay. 36). baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup."
Dan satu lagi yang dikatakanya di hadapan Goliat (ayat 26). Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?"
Daud hanya berkomentar dua kali menengai Goliat dan tidak ada pertanyaan yang diajukan. Tidak ada pertanyaan tentang kemahiran, usia, kedudukan sosial atau kecerdasan Goliat. Daud sama sekali tidak bertanya tentang beratnya lembing, ukuran perisai, atau arti dari tato tengkorak dan tulang yang bersilang di biseps raksasa itu. Daud tidak memikirkan manusia purba di bukit itu. Sama sekali tidak!
Perhatian Daud terhadap Allah. Daud lebih banyak memusatkan pikirannya kepada Allah, dan ini menggarisbawahi hubungannya dengan Tuhan. "Barisan dari Allah yang hidup" (ayat 26)
Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?"
"Barisan dari Allah yang hidup" (ayat 36)
Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup"
"Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel" (ayat 45)
Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.
"Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku...supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah" (ayat 46).
Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah,
"Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami" (ayat 47)
dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan TUHANlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.
Saya menghitung ada sembilan petunjuk. Pikiran Daud kepada Allah melampaui pikirannya kepada Goliat, Sembilan banding dua Bagaimana perbandingan ini dibanding perbandingan Saudara? Apakah Saudara mempertimbangkan kasih karunia Allah empat kali lebih banyak daripada kesalahan Saudara? Apakah daftar dari berkat-berkat yang Saudara terima empat kali lebih panjang dari daftar keluhan Saudara? Apakah susunan harapan yang ada di pikiran Saudara empat kali lebih tebal daripada susunan ketakutan Saudara?
Apakah Saudara dapat empat kali lebih banyak menggambarkan kekuatan Allah daripada tuntutan-tuntutan hidup sehari-hari Saudara? Tidak? Kalau begitu Daud adalah teladan yang tepat untuk Saudara. Sebagian orang mencatat bahwa tidak ada muizat spektakuler di dalam kisah Daud. Tidak ada Laut Merah yang terbelah, kereta yang bernyala-nyala atau Lazarus mati yang dapat berjalan kembali. Tidak ada mujizat spektakuler. Namun ada satu mujizat. Daud-lah keajaiban itu. Seseorang yang mengalami mujizat berjalan dengan Allah dalam kehidupannya yang sulit dan yang memberitakan dengan jelas kebenaran ini :
Fokus pada raksasa -kita terjungkal. Fokus pada Allah -raksasa kita terjungkal.
Angkatlah mata Saudara, pembunuh raksasa. Allah yang membuat mujizat bagi Daud, siap membuatnya juga bagi Saudara!
Sumber : Daniel P. Martono
Komentar
Posting Komentar